I. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan telepon. Persaingan dalam industri kabel yang tinggi serta kondisi lingkungan industri yang kurang kondusif menyebabkan PT. Kabelindo Murni, Tbk merasa perlu untuk menentukan alat manajemen yang mampu melihat permasalahan secara keseluruhan serta mampu mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut yang disesuaikan dengan strategi perusahaan. Pada tahun 2005, PT. Kabelindo Murni, Tbk menerapkan Balanced Scorecard dalam sistem manajemennya. Penggunaan Balanced Scorecard ini didasari oleh kebutuhan pihak manajemen PT. Kabelindo Murni, Tbk terhadap alat manajemen yang dapat memberikan ukuran kinerja secara komprehensif, serta dapat memberikan manfaat secara finansial dan non-finansial. Pihak manajemen memerlukan instrumen yang mampu menjelaskan berbagai aspek lingkungan dan kinerja perusahaan sehingga dapat memudahkan perusahaan dalam memantau perjalanan perusahaan untuk menuju masa depan yang diinginkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gumbus (2002) pada Philips electronic, Balanced Scorecard mampu meluruskan visi perusahaan, membuat pekerja menjadi lebih fokus kepada tujuan dan membantu perusahaan untuk menentukan faktor pendorong keberhasilan bisnis. Balanced Scorecard berhasil memberikan keuntungan secara finansial serta memacu untuk terlaksananya perbaikan secara berkelanjutan dan tercapainya pembelajaran organisasi. Menurut Campbell, et al (2002), Balanced Scorecard dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah potensial pada strategi operasi perusahaan sekaligus mencari kemungkinan solusinya. Selain itu Balanced Scorecard juga dapat digunakan untuk memonitor, menganalisis dan menyusun kembali strategi perusahaan. Penyusunan Balanced Scorecard PT. Kabelindo Murni, Tbk pertama kali menggunakan jasa konsultan. Pihak yang terlibat dalam penyusunan ini mencakup pegawai level direksi sampai level manajer. Balanced Scorecard yang disusun berhasil merumuskan sasaran strategis beserta indikator kunci keberhasilan (KPI). Pada tahap awal Balanced Scorecard digunakan sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan dengan fokus terhadap pencapaian target dari setiap KPI untuk memperoleh bonus dari setiap target yang dicapai. Balanced Scorecard membantu perusahaan dalam mengukur kinerja perusahaan. perusahaan ditentukan kinerjanya berdasarkan Semua aktivitas ukuran kinerja, baik secara finansial maupun non-finansial. Aktivitas yang terukur ini memudahkan perusahaan dalam mengelola kegiatan operasionalnya dan mencapai target yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran tersebut. Tahap awal ini dianggap sebagai proses belajar dan percobaan penerapan Balanced Scorecard PT. Kabelindo Murni, Tbk. Pada tahun 2007, PT. Kabelindo Murni Tbk mencoba untuk mengembangkan Balanced Scorecard yang pada awalnya sebagai alat pengukuran kinerja menjadi sebuah sistem manajemen strategis. Penerapan Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategis menuntut keseimbangan dan kekoherenan antar sasaran strategis. Menurut Mulyadi (2005) sasaran strategis adalah arah, komitmen, dan alat untuk memobilisasi sumber daya dan energi bisnis untuk mewujudkan keberhasilan suatu strategi. Tidak adanya usaha untuk mencapai suatu sasaran strategis menyebabkan setiap sumberdaya yang dikerahkan menjadi tidak terarah, tidak sinergi, tidak dijalankan dengan komitmen yang sama sehingga pencapaian visi, misi perusahaan sulit tercapai. Balanced Scorecard memberikan keseimbangan dalam penentuan sasaran strategis beserta ukuran kinerjanya. Keseimbangan yang diwujudkan berupa keseimbangan berdasarkan internal focus dan eksternal focus dan keseimbangan process centric dan people centric. Melalui cara ini, PT. Kabelindo Murni, Tbk dapat mengalokasikan sumberdaya secara seimbang sehingga dapat memberikan keuntungan bagi stakeholder eksternal (pemegang saham dan pelanggan) dan internal (karyawan ). Selain itu, Balanced Scorecard juga memacu keberhasilan bagi kelancaran proses (process centric) yang diimbangi oleh komitmen dari personel yang terlibat di dalamnya (people centric). Permasalahan yang dihadapi PT. Kabelindo Murni, Tbk adalah sasaran strategis yang pada pertama kali disusun sudah tidak relevan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan dan terdapat beberapa sasaran strategis yang sulit diukur keberhasilannya. Sebagai contoh pada perspektif proses bisnis internal sasaran strategis yang dipilih adalah produk dan bisnis baru, harga material yang kompetitif dan proses yang efisien. Sasaran strategis harga material yang kompetitif dinilai sudah tidak relevan dengan kebutuhan perusahaan saat ini karena pada tahun 2006 sebesar 82,14 persen pembelian material bahan baku PT. Kabelindo Murni, Tbk diperoleh hanya dari satu perusahaan yang memiliki hubungan istimewa secara keluarga antar pemiliknya. PT. Kabelindo Murni, Tbk memerlukan sasaran strategis baru pada perspektif proses bisnis internal yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan saat ini. Selain itu, pada perspektif proses bisnis internal ketiga sasaran strategis yang terpilih belum memperlihatkan sasaran strategis yang berhubungan dengan kualitas dan perbaikan yang mendukung kualitas, di mana perbaikan berkesinambungan menjadi salah satu strategi perusahaan saat ini artinya perusahaan memerlukan sasaran strategis baru yang sesuai dengan strategi yang dijalankan. PT. Kabelindo Murni, Tbk selama ini telah melakukan perampingan struktur maupun jumlah tenaga kerja, namun pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sasaran strategis yang dipilih dinilai belum memperlihatkan sasaran strategis yang menunjukkan hasil dari kontribusi tenaga kerja tersebut. Pada perspektif pelanggan sasaran strategis yang dipilih pada Balanced Scorecard awal adalah prinsipal pilihan, mitra usaha dan produk tepercaya. Ketiga sasaran strategis tersebut dinilai terbatas pada hubungan kerja sama yang terfokus kepada akuisisi pelanggan dan belum memperlihatkan keberhasilan dalam proses penciptaan nilai bagi pelanggan yang sesuai dengan misi perusahaan. Balanced Scorecard awal yang disusun PT. Kabelindo Murni, Tbk juga telah menghasilkan sasaran strategis. Namun, hubungan sebab-akibat yang dibangun hanya sebatas hubungan sebab-akibat antara perspektif dan belum menunjukan hubungan sebab akibat antara sasaran strategis yang dipilih. Menurut Mulyadi (2005), Balanced Scorecard menciptakan kekoherenan untuk setiap sasaran strategis dengan cara mengarahkan personel dalam perusahaan untuk membangun hubungan sebab-akibat di antara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan. Setiap sasaran strategis yang dihasilkan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran strategis dalam perspektif keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui pendekatan Balanced Scorecard setiap aktivitas perusahaan mempunyai manfaat dalam keberhasilan kinerja keuangan, sehingga setiap personel yang melakukan aktivitas mempunyai arah dan alasan yang jelas untuk bekerja. Menurut Kaplan dan Norton (2000), keterkaitan antara sasaran strategis dalam Balanced Scorecard dapat membantu perusahaan dalam, menerjemahkan dan melaksanakan strategi perusahaan. Keterkaitan sasaran strategis tersebut memungkinkan untuk dipadukan dalam suatu rangkaian hubungan sebab akibat. Secara kolektif keterkaitan ini memberikan kejelasan akan arah strategis yang harus di tempuh sehingga secara dramatis meningkatkan kinerja keuangan di masa depan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dianalisis pada PT. Kabelindo Murni, Tbk yaitu : 1. Bagaimanakah penjabaran komponen-komponen strategik (visi, misi, dan strategi) PT. Kabelindo Murni, Tbk ke dalam sasaran-sasaran strategis pada keempat perspektif Balanced Scorecard ? 2. Indikator kinerja kunci (KPI), target, inisiatif strategi dan peta strategi apa yang dapat diterapkan oleh PT. Kabelindo Murni, Tbk berdasarkan perspektif Balanced Scorecard? 3. Bagaimana kinerja PT. Kabelindo Murni, Tbk dengan menggunakan Balanced Scorecard? 4. Bagaimanakah hubungan sebab-akibat dalam peta strategi antara sasaran strategis PT. Kabelindo Murni, Tbk dalam ke empat perspektif Balanced Scorecard? 5. Bagaimana implikasi manejerial yang dapat diberikan kepada perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menjabarkan visi, misi dan strategi PT Kabelindo Murni Tbk ke dalam sasaran strategis berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard 2. Menentukan KPI, target, inisiatif strategi dan peta strategi PT. Kabelindo Murni, Tbk. 3. Mengukur kinerja PT. Kabelindo Murni, Tbk dengan pendekatan Balanced Scorecard. 4. Mengevaluasi hubungan sebab-akibat sasaran strategis PT. Kabelindo Murni, Tbk. melalui peta strategi. 5. Merumuskan implikasi manajerial bagi perusahaan.