BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pemasaran a

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2009), adalah proses yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran
merupakan kegiatan inti dari tiap perusahaan sehingga perlu adanya
pengelolaan dan koordinasi secara baik dan professional.
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007 : 6) adalah seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapat menjaga serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan dan mengkounikasi nilai pelanggan yang
unggul. Pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa-apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Menurut Kotler (2009). Manajemen pemasaran adalah suatu proses
mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga
mencakup barang atau jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuan
adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Dengan demikian
dapat diketahui
bahwa tugas manajemen
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pemasaran bukan hanya
11
menawarkan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pasarnya, menetapkan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk
memberikan informasi, mempengaruhi dan melayani pasarnya tetapi telih
dari itu.
2. Citra Merek (Brand Image)
a. Pengertian Citra Merek
Menurut (Siti Hamidah : 2015) Citra Merek menjadi hal yang sangat
penting diperhatikan oleh perusahaan, melalui brand image yang baik, maka
dapat menimbulkan nilai emotional pada diri konsumen, dimana akan
timbulnya perasaan positif (positif feeling) pada saat membeli atau
menggunakan suatu merek, demikian sebaliknya apabila suatu merek
memiliki citra (image) yang buruk dimata konsumen, kecil kemungkinan
konsumen membeli produk tersebut. Kotler dan Keller (2012:274)
menyatakan pengertian Citra Merek adalah cara masyarakat mengaggap
merek secara aktual. Agar citra dapat tertanan dalam pikiran konsumen,
pemasar harus memperlihatkan identitas merek melalui saran komunikasi dan
kontak merek yang tersedia. Citra merek merupakan persepsi masyarakat
terhadap perusahaan atau produknya. Sejumlah teknik kuantitatif dan
kualitatif telah di kembangkan untuk membantu mengungkapkan persepsi dan
asosiasi
konsumen
terhadap
sebuah
merek
tertentu,
diantaranya
multidimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya. Dari
definisi-definisi tersebut yang dapat disimpulkan Brand Image adalah cara
pandang masyarakat menganggap merek tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
b. Dimensi Citra Merek
Menurut Biels dalam I Gede Aditya (2015) dimensi citra merek memiliki
tiga yaitu :
1) Citra korporat
Citra yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan sebagai
organisasi berusaha membangun image nya dengan tujuan tak lain agar nama
perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai apa
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
2) Citra Produk / Konsumen
Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif
maupun negative yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan
konsumen. Image dari produk dapat mendukung terciptanya sebuah brand
image atau citra dari merek tersebut.
3) Citra Pemakai
Dapat di bentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna
merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakan
terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen piker
akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
c. Indikator Citra Merek
Menurut Keller dalam Aditya Yoga Wiratama (2012) Lebih lanjut yang
mencerminkan keberadaan citra merek yaitu :
a)
Mudah dikenali, Selain dengan logo, sebuah merek dikenal melalui
pesan dan cara dimana produk dikemas dan disajikan kepada para
konsumen yang disebut trade dress. Melalui komunikasi yang intensif,
suatu bentuk produk khusus dapat menarik perhatian dan mudah
dikenali oleh konsumen.
b)
Reputasi yang baik, Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat
terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang
masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan.
c)
Selalu diingat, Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang
mudah diingat, dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang hendak
digunakan menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
d)
Memiliki menu fitur dan aplikasi yang unik
e)
Kualitas produk yang bagus, yang artinya produk yang di beli oleh
konsumen sesuai dengan harapan konsumen karena telah mempercayai
citra merek tersebut bagus.
f)
Gaya hidup pelanggan, akan berpengaruh dalam memilih sesuatu
produk untuk gaya hidupnya.
g)
Status sosial, status sosial seseorang biasanya dapat dilihat dengan
orang tersebut memakai merek apa untuk dirinya dan demi status sosial
yang ingin di tunjukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Adapun indikator menurut Low dan Lamb (dalam Farida dan dini : 2009)
yaitu :
a) Friendly / unfriendly : kemudian dikenali oleh konsumen.
b) Modern / outdated : memiliki model yang up to date / tidak
ketinggalan jaman.
c) Useful / not : dapat digunakan dengan baik / bermanfaat.
d) Popular / unpopular : akrab dibenak konsumen.
e) Gentle / hars : mempunyai tekstur produk halus / tidak kasar.
f) Artificial / natural : keaslian komponen pendukung atau benak.
d. Faktor-faktor dalam Mengkomunikasikan Brand Image
Menurut E.Runyon (2009,21 dalam Muhammad Muli Kalimatillah :
2013), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi dan
pengendalian brand image kepada konsumen,yaitu :
a) Produk itu sendiri
Suatu produk memiliki citra atau kepribadian dalam benak konsumen
sebagai hasil pemakaian konsumen itu sendiri. Dari produk tersebut dapat
dibentuk brand image yang sesuai untuk dikomunikasikan kepada konsumen,
sehingga konsumen akan mengingat produk tersebut dengan hanya
mendengar atau melihat produk tersebut.
b) Kemasan dari produk
Kemasan dari suatu produk dapat mencerminkan kepada konsumen
kualitas dan brand image yang ingin dikomunikasikan oleh perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
kepada konsumennya selain itu kemasan juga dapat digunakan untuk
meningkatkan atau menurunkan brand image produk tersebut.
c) Merek dari produk
Merek dapat diambil dari mana saja. Nama perusahaan, orang, atau namanama unik yang mencerminkan merek itu sendiri. Dengan nama ini,
perusahaan dapat memisahkan diri dari para pesaingnya. Bagi konsumen,
merek sama pentingnya dengan produk itu sendiri. Dengan merek konsumen
mengenal kualitas dan citra yang diwakili oleh merek tersebut.
d) Harga produk itu sendiri
Harga dari produk menunjukan kualitas dan seberapa eksklusif suatu
merek dibandingkan pesaingnya. Jika ingin meningkatkan brand image,
strategi yang dapat diambil adalah menetapkan tingkat harga yang sedikit
lebih tinggi dari pesaingnya.
3. Fitur
a. Pengertian Fitur
Tjiptono (2012:103) menyatakan Fitur adalah unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Stanton (2007:176) menyatakan sekumpulan atribut yang nyata
dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup warna, kemasan, prestise
pengecer dan pelayanan dari pabrik, serta pengecer yang mungkin di terima
oleh pembeli sebagai suatu komponen yang merupakan oleh pembeli sebagai
sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Menurut Desi Anita (2013 : 6) Fitur adalah sarana kompetitif untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi
produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah
satu cara peling efektif untuk bersaing. Kotler dan Amstrong (2006:273) Fitur
merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki
oleh objek. Berbagai produk yang serupa dapat dilihat berbeda oleh
konsumen dari perbandingan fitur di dalamnya, yaitu perbandingan
kelengkapan fitur, kecanggihan fitur atau keistimewaan yang ditonjolkan dari
satu fitur di suatu produk dibandingkan dengan yang lain.
Dengan berbagai fitur yang ditawarkan oleh produsen, konsumen akan
semakin terpuaskan dengan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhannya
guna mendiferensiasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan terhadap
produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain diperlukan suatu alat yang
dapat menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk dapat memilih produk
tersebut Menurut Siti Hamidah ( 2013:7 ). Fitur produk adalah suatu manfaat
atau fungsi tertetu yang dimiliki oleh suatu produk yang memberikan nilai
atas suatu produk (Kotler, 2000).
Menurut Putu Agus dan Ni Ketut Seminari (2013) Menyatakan bahwa
indikator dari fitur yaitu keragaman fitur, fitur sesuai harapan, dan
keunggulan produk. Dari definisi-definisi tersebut yang dapat disimpulkan
fitur merupakan suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk seperti
warna, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik yang menjamin
agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
b. Dimensi Fitur
Menurut Kotler dan Amstrong (2004:368 dalam Rachmadi Akbar Arya
Putra :2014 ) mengemukakan ada empat dimensi dalam mengidentifikasi
fitur-fitur yang disarikan antara lain :
1) Keragaman fitur, perusahaan mengeluarkan model awal tanpa tambahan
yang menyertai produk tersebut, kemudian perusahaan menambahkan
berbagai ragam fitur saat produk tersebut ditawarkan.
2) Kualitas fitur, perusahaan mengidentifikasi fitur-fitur baru yang harus
ditambahkan sehingga memberikan nilai lebih kepada produknya.
3) Kepentingan fitur, perusahaan membandingkan nilai fitur dengan biaya
yang harus ditanggung perusahaan.
4) Kelengkapan fitur, berhubungan dengan fitur yang disuka dan diinginkan
oleh konsumen.
c. Indikator Fitur
Menurut Deasy Purnama Sari (2014) beberapa karakteristik yang dapat
mengukur fitur produk berteknologi tinggi yaitu :
1) Kelengkapan aplikasi atau fitur di lengkapi dengan kemampuan PS4
dengan cara menghubungkan ponsel ini dengan PS4 lewat kineksi wifi.
2) Kesesuaian fitur dengan kebutuhan ,dengan kualitas smartphone yang
waterproof dan resolusi tampilan yang sesuai harapan.
3) Menjadi produk yang multifungsi dan mendukung gaya hidup
penggunanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
4) Jenis aplikasi dalam smartphone dengan di lengkapi NFC (near field
communication) yang berguna untuk mentransfer data hanya dengan
hanya menempelkan smartphone yang mengirim data dan menerima data.
Juga dengan kelengkapan finger print lock yaitu mengunci keamanan
smartphone dengan cara sidik jari.
4.
Kualitas Produk
a. Pengertian Produk
Produk merupakan elemen yang paling mendasar dan penting dari bauran
pemasaran. Dikatakan paling penting karena dengan produklah perusahaan
menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk tersebut dengan suatu
bauran komunikasi yang tepat.
Produk dapat berupa barang dan jasa, jika tidak ada produk, maka tidak
aka nada pemindahan hak milik sehingga tidak akan ada pemasaran. Semua
kegiatan pemasaran lainnya digunakan untuk menunjang gerakan produk.
Seberapa hebatnya usaha promosi, distribusi dan harga jika tidak diikuti
dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha suatu
perusahaan yang tidak berhasil.
Menurut Kotler (2009:448) pengertian produk adalah : “Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan”. Sedangkan menurut Tjipto (2010:5) dalam
bukunya Strategi Pemasaran bahwa : “Produk adalah pemahaman subjektif
dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
mencapai tujuan orang melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk yang akan dibuat
atau ditawarkan harus memiliki kualitas, kinerja dan manfaat yang terbaik
yang senantiasa didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para konsumennya
agar produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memuaskan para
konsumennya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, setiap
perusahaan senantiasa berusaha untuk memiliki competitive advantange
(keunggulan
bersaing
dalam
bidang
tertentu
untuk
memenangkan
persaingan). Pada umumnya konsumen tidak akan membeli barang atau jasa
tanpa ada manfaat dan nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan.
b. Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 354), kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya
tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut
bernilai lainnya.
May Margiyanto (2013 : 36) menyatakan bahwa salah satu keunggulan
dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang dapat memenuhi
keinginan konsumen, bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan
ditolak sekalipun produk tersebut masih dalam batas toleransi yang telah
ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
menghindari terjadinya kesalahan yang besar diwaktu yang mendatang.
Demikian juga konsumen dalam membeli suatu produk konsumen selalu
berharap agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan
kebutuhannya. Untuk itu perusahaan harus dapat memahami keinginan
konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai
dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan harapan
konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang
baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan.
c. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2004:286) dimensi kualitas produk
adalah:
1) Kinerja adalah dimensi paling dasar dan berhubungan dengan fungsi
utama suatu produk.
2) Reliabilitas, hal yang berkaitan dengan profitabilitas atau kemungkinan
suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam
periode waktu tertentu.
3) Feature (karakteristik produk) dapat dikatakan sebagai aspek sekunder
karena perkembangan feature ini hampir tidak terbatas sejalan dengan
perkembangan teknologi maka feature menjadi target para produsen untuk
berinovasi dalam rangka memuaskan pelanggan.
4) Keawetan adalah dimensi kualitas produk keempat yang menunjukkan
suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
waktu. Produk disebut awet jika bertahan setelah berulang kali digunakan
atau sudah lama sekali digunakan.
5) Desain adalah dimensi yang unik dan banyak menawarkan aspek
emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.
d. Indikator Kualitas Produk
Menurut A. Dele Timpe (2009:45 dalam Muhammad Muli Kalimatillah :
2013), Indikator kualitas produk yaitu :
1) Penampilan (karakteristik produk utama)
Penampilan menunjukan sifat operasi dasar meliputi suara dan
jelasnya gambar, warna, dan kemampuan menerima dari pemancarpemancar yang jauh. Sehubung ukuran utama penampilan suatu produk
khusus biasanya telah jelas, seperti peringkat daya saing jenis-jenis dalam
beberapa hal dapat mengukur penampilan, menentukan jenis yang terbaik
(kualitas tinggi) dianggap lebih sukar.
2) Keistimewaan (secara terang-terangan dan diam-diam)
Keistimewaan produk sering merupakan bumbu dari suatu barang untuk
meningkatkan posisi produk, seperti kemampuan GPS yang baik, kamera
yang canggih.
3) Kepercayaan (frekuensi kegagalan)
4) Daya tahan (umur pendek)
Nilai ekonomis atau umur produk secara fisik, umumnya diukur dengan
menjumlahkan jam. Daya tahan adalah karakteristik dari produk itu sendiri,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
yang mencerminkan tahun atau mil dimana suatu produk dapat digunakan
sebelum perlu dilakukan penggantian.
5) Keawetan yaitu daya tahan suatu produk, batrei yang tahan lama.
Frekuensi pebaikan dan umur produk keduanya berhubungan dengan
perhatian pemakai utama. Kemampuan perbaikan suatu produk atau kecepatan
suatu perbaikan dengan demikian merupakan unsur penting.
6) Keindahan desain
7) Kecocokan dan kesempurnaan
8) Kualitas yang bermanfaat
Nilai keindahan dan kualitas yang bermanfaat adalah lebih bersifat
subjektif. Bagaimana suatu produk dilihat, disentuh, didengar, dirasakan, atau
dicium baunya adalah jelas suatu hal yang merupakan pertimbangan pribadi.
Tanggapan terhadap kualitas, yang didasarkan pada iklan atau keunggulan
dibandingkan produk-produk lain lain yang dihasilkan oleh perusahaan,
mempunyai pengaruh yang sama. Membentuk kesan pertama, yang dianggap
kritis dalam menilai suatu produk yang tidak dikenal.
5.
Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) keputusan pembelian adalah
sebuah proses ketika konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik
masing-masing alternative tersebut sehingga dapat memecahkan masalahnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Dalam pemasaran kita tidak lepas dari pengarahan perilaku konsumen,
seringkali kebutuhan konsumen ini tidak terpenuhi dan ia akan menunjukan
perilaku kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan terpenuhi konsumen akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya
Menurut May Margiyanto (2013 : 20).
Keinginan untuk membeli pada konsumen akan timbul ketika mereka
merasa tertarik, ingin menggunakan, dan memiliki produk yang dilihatnya.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) terdapat beberapa tahap konsumen
dalam melakukan keputusan pembelian :
1) Pengenalan kebutuhan
Pada tahap ini, konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan
normal seseorang (lapar, haus, seks) timbul pada tingkat yang cukup tinggi,
sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan
eksternal. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk
menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang
menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen
pada produk tertentu ini.
2) Pencarian informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Sumber informasi yang diperoleh sangat
bervariasi sesuai dengan kategori dan karakteristik konsumen. Sumber
informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
a. Sumber pribadi
: keluarga, teman, tetangga, sahabat
b.Sumber komersil
: iklan, wiraniaga, billboard, reklame,
brosur
c. Sumber public
: media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen
3) Evaluasi alternative
Pada tahap ini, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Pemasar harus tahu tentang
evaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian
tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang
cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain, konsumen yang sama
hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi, sebagai
gantinya konsumen membeli berdasarkan dorongan dan bergantung pada
intuisi. Kadang-kadang konsumen membuat keputusan sendiri, kadang
konsumen meminta nasihat pembelian dari teman, pemandu konsumen, atau
wiraniaga. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana
cara mereka sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek. Jika konsumen
tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, pemasar dapat mengambil
langkahuntuk mempengaruhi keputusan pembeli.
4) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan
membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen
adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua factor bisa berada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
antara riset pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama, adalah sikap
orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.
Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian.
5) Perilaku pascapembelian
Pada tahap ini, tindakan konsumen selanjutnya setelah pembelian,
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen. Pekerjaan pemasar
tidak berakhir ketika produk telah diberi. Setelah membeli produk, konsumen
akan measa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian
yang harus diperhatikan oleh pemasar. Apa yang menentukan kepuasan atau
ketidakpuasan pembelian adalah terletak pada hubungan antara ekspektasi
konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi
ekspektasi,
konsumen
kecewa.
Jika
produk
tidak
memenuhi
ekspektasi,konsumen puas.jika produk memenuhi ekspektasi konsumen puas
.jika produk melebihi ekspektasi ,konsumen sangat puas. Semakin besar
kesenjangan antara ekpektasi dan kinerja, semakin besar pulaketidak puasan
konsumen hal ini menujukkan bahwa penjual hanya boleh menjanjikan apa
yang dapat di beri mereka sehingga pembeli terpuaskan.
b. Indikator Keputusan Pembelian
Terdapat indikator dari proses keputusan pembelian, Menurut Kotler
(2007:222) :
1) Proses yang dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan
2) Mengumpulkan data
3) Menentukan pilihan dari alternative yang telah dilakukan
4) Harapan rasa puas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Adapun menurut Hawkins et al (dalam Long-Yin Lin: Hsing-Yu Shih: ShenWei Lin, 2012) menggunakan dimensi dan indikator sebagai berikut :
1) Product Selection
: pemeliharaan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen, harga yang kompetitif dan kelengkapan produk .
2) Brand Selection
: preferensi konsumen tentang sebuah merek selama
proses konsumsi
3) Store selection
: pemilih toko-toko tertentu yang dilakukan konsumen
untuk membeli suatu produk.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1
Penelitian
dan tahun
Abraham
Mahendra
Bagaskara
(2014)
Judul
Pengaruh kualitas
produk,harga dan
citra merek
terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor Honda
vario di semarang
Variabel
Variabel
Bebas
-Kualitas
produk
-Harga
-Citra
merek
Variabel
Terikat
Keputusan
pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode
Hasil penelitian
penelitian
Analisis
 Secara Simultan
Regresi
Kualitas produk,
Berganda
Harga dan Citra
merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor Honda
vario di semarang
 Secara Parsial
Kualitas produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor Honda
vario di semarang
 Secara Parsial
Harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor Honda
vario di semarang
27
 Secara Parsial
Citra Merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor Honda
vario di
semarang.
2
Yitzhak
Armando
Laheba,wi
llem J.F.
Alfa
Tumbuan,
Djurwanti
Soepeno
(2011)
Pengaruh citra
merek,fitur dan
harga terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung
Variabel
Bebas
-Citra
merek
-Fitur
-Harga
Variabel
Terikat
Keputusan
pembeli
Analisis
Regresi
Berganda
3
Putu agus
wira putra
,ni ketut
semuinaeri
Pengaruh
fitur,layanan
pelengkap dan
garansi terhadap
Variabel
Bebas
-Fitur
-Layanan
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
http://digilib.mercubuana.ac.id/
 Secara Simultan
Citra merek, fitur
dan harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung
 Secara Parsial
Citra merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung
 Secara Parsial
fitur berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung
 Secara Parsial
Harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung
 Secara Simultan
fitur, Layanan
Lengkap dan
Garansi
28
(2013)
keputusan
pembelian
handphone
pelengkap
-Garansi
Variabel
Terikat
Keputusan
pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Udayana
Denpasar.
 Secara Parsial
Fitur berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Udayana
Denpasar.
 Secara Parsial
Layanan
Pelengkap
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Udayana
Denpasar.
 Secara Parsial
Garansi
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
29
4
Siti
Hamidah
dan Desi
Anita
(2013)
Analisis persepsi
citra merek,
desain, fitur dan
pengaruhnya
terhadap
keputusan
pembelian produk
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
Variabel
Bebas
-Citra
Merek
-Desain
-Fitur
Variabel
Terikat
Keputusan
Pembelian
Analisis
Regresi
Linier
Berganda




http://digilib.mercubuana.ac.id/
handphone
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Udayana
Denpasar.
Secara Simultan
Citra Merek.
Desain dan Fitur
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia).
Secara Parsial
Citra Merek.
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia).
Secara Parsial
Desain
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia).
Secara Parsial
Fitur berpengaruh
terhadap
keputusan
30
4
Bonny
Cahya
Nuragusta
(2014)
Pengaruh citra
merek, fitur
produk, dan gaya
hidup terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
android Samsung
(Studi kasus pada
mahasiswa
UKSW di
salatiga)
Variabel
Bebas
-Citra
merek
-Fitur
produk
-Gaya
hidup
Variabel
Terikat
Keputusan
pembelian
Analisis
Regresi
Berganda
& SPSS
versi 16




http://digilib.mercubuana.ac.id/
pembelian
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia).
Secara Simultan
Citra merek, fitur
produk dan gaya
hidup
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
android Samsung
(Studi kasus pada
mahasiswa
UKSW di
salatiga)
Secara Parsial
Citra merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
android Samsung
(Studi kasus pada
mahasiswa
UKSW di
salatiga)
Secara Parsial
Fitur produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
android Samsung
(Studi kasus pada
mahasiswa
UKSW di
salatiga)
Secara Parsial
Gaya hidup
31
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
android Samsung
(Studi kasus pada
mahasiswa
UKSW di
salatiga)
5
Aditya
Yoga
Wiratama
(2012)
Analisis Pengaruh
Produk, Persepsin
harga, dan Citra
merek Terhadap
Keputusan
Pembelian Sepatu
Olah Raga Merek
Nike di Kota
Semarang
Variabel
Bebas
-Produk
-Persepsi
Harga
-Citra
Merek
Variabel
Terikat
Keputusan
Pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisis
program
SPSS
 Secara Simultan
produk, persepsi
harga,dan citra
merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian Sepatu
Olah Raga Merek
Nike di Kota
Semarang
 Secara Parsial
produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian Sepatu
Olah Raga Merek
Nike di Kota
Semarang
 Secara Parsial
persepsi harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian Sepatu
Olah Raga Merek
Nike di Kota
Semarang
 Secara Parsial
citra merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian Sepatu
Olah Raga Merek
32
Nike di Kota
Semarang
6
Siti
Hamidah
dan Desi
Anita
(2013)
Analisis persepsi
citra merek,
desain, fitur dan
pengaruhnya
terhadap
keputusan
pembelian produk
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
Variabel
Bebas
-Citra
Merek
-Desain
-Fitur
Variabel
Terikat
Keputusan
Pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
 Secara Simultan
Citra Merek,
Desain,dan fitur
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
 Secara Parsial
Citra Merek
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
 Secara Parsial
Desain
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
 Secara Parsial
fitur berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
33
handphone
Samsung berbasis
android (Studi
kasus STIE Pelita
Indonesia)
6.
Pengaruh Antar Variabel
a) Pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Kualitas Produk Terhadap
Aditya (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh citra merek
terhadap keputusan pembelian sepatu oleahraga merek nike di kota
semarang, penelitian ini mengahasilkan penilaian bahwa citra merek
ternyata berpengaruh positif dalam keputusan pembelian. Hal ini
menunjukan bahwa reputasi yang baik mampu meningkatkan sikap
konsumen dalam keputusan pembelian. Putu Agus Wiraputra (2013)
Mengatakan bahwa Fitur, layanan pelengkap dan garansi secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. May
Margiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis pengaruh citra merek,
persepsi harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian
blackberry di kota semarang. Hasil uji t membuktikan bahwa semua variabel
independen (citra merek, persepsi harga, kualitas produk dan promosi)
mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan
hipotesis sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
H1: Citra merek, fitur, dan kualitas produk berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian
b) Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan
oleh citra merek. Hal ini dikarenakan citra merek sangat berhubungan
dengan keyakinan konsumen terhadap suatu merek. Citra merek
didefinisikan Keller sebagai persepsi tentang suatu merek yang terekam
dalam memori konsumen (Pratiwi, 2010). Konsumen yang memiliki citra
merek positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan untuk
melakukan pembelian. Maka dari itu, selain memperhatikan atribut fisik dari
produknya, tugas perusahaan adalah membangun citra merek yang positif
agar tingkat permintaan pembelian terhadap produknya terus meningkat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2012) yang meneliti
tentang analisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu
oleahraga merek nike di kota semarang, penelitian ini mengahasilkan
penilaian bahwa citra merek ternyata berpengaruh positif dalam keputusan
pembelian. Hal ini menunjukan bahwa reputasi yang baik mampu
meningkatkan sikap konsumen dalam keputusan pembelian.
Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis
sebagai berikut:
H2: Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
c) Pengaruh Fitur Terhadap Keputusan Pembelian
Fitur produk menurut kotler dan Anstrong (2008) didefinisikan sebagai
sarana kompetitif untuk mendifferensiasikan produk perusahaan terhadap
produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Dalam definisi ini fitur produk
didefinisikan sebagai karakteristik produk untuk dapat menciptakan
differensiasi produknya dari pesaing sehingga dapat menjadikan produk
tersebut memiliki daya tarik bagi konsumen. Berbagai produk yang serupa
dapat dilihat berbeda oleh konsumen dari perbandingan fitur produk di
dalamnya, yaitu perbandingan kelengkapan fitur, kecanggihan fitur atau
keistimewaan yang ditonjolkan dari satu fitur di suatu produk dibandingkan
dengan produk lain (Djoko:2012 dalam Bonny Cahya Nuragusta : 2014)
Putu Agus Wiraputra (2013) Mengatakan bahwa Fitur, layanan
pelengkap dan garansi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian. Haqie Alaik Prawirakusuma (2014) mengatakan
bahwa kualitas fitur produk dapat mengarahkan konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian, karena fitur produk dapat mempengaruhi keputusan
pembelian.
H3 : Fitur berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
d) Pengaruh Kualitas produk terhadap keputusan pembelian
May Margiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis pengaruh citra
merek, persepsi harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan
pembelian blackberry di kota semarang. Hasil uji t membuktikan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
semua variabel independen (citra merek, persepsi harga, kualitas produk dan
promosi) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian.
H4 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
B. Rerangka Pemikiran
a. Rerangka Pemikiran
Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode analisis
kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh
satu variabel atau lebih variabel bebas (Variabel Eksogen) terhadap variabel
terikat (Variabel Endogen). Tujuan penelitian kausal dalam hal ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Kualitas
Produk terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
CITRA MEREK (X1)
-mudah dikenali
-reputasi yang baik
-selalu diingat
KEPUTUSAN
PEMBELIAN (Y)
Keller (1993)
-pengenalan kebutuhan
FITUR (X2)
-pencarian informasi
-keragaman fitur
-evaluasi alternatif
-fitur sesuai harapan
-keputusan pembelian
-Keunggulan fitur
-perilaku pasca
pembelian
Kotler (2008:127)
Kotler dan Amstrong
(2008)
KUALITAS PRODUK
(X3)
-penampilan
-keistimewaan
-kepercayaan
-kesesuaian
-daya tahan
-kemudahan perbaikan
-keindahan
-kualitas
yang bermanfaat
A. Hipotesis
A. Dele Timpe (2009:45)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
C. Hipotesis
a. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi. Hipotesis merupakan
pernyataan penelitian tentang pengaruh variabel-variabel dalam penelitian,
serta merupakan pernyataan penelitian, serta merupakan pernyataan yang
paling spesifik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Diduga terdapat pengaruh Citra Merek, Fitur dan Kualitas
Produk terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia
Hipotesis 2 : Diduga terdapat pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian Sony Xperia
Hipotesis 3 : Diduga terdapat pengaruh Fitur terhadap Keputusan Pembelian
Sony Xperia
Hipotesis 4 : Diduga terdapat Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Sony Xperia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download