BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2009), adalah proses yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan kegiatan inti dari tiap perusahaan sehingga perlu adanya pengelolaan dan koordinasi secara baik dan professional. b. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007 : 6) adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapat menjaga serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan dan mengkounikasi nilai pelanggan yang unggul. Pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa-apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler (2009). Manajemen pemasaran adalah suatu proses mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencakup barang atau jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuan adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tugas manajemen 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pemasaran bukan hanya 11 menawarkan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasarnya, menetapkan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk memberikan informasi, mempengaruhi dan melayani pasarnya tetapi telih dari itu. 2. Citra Merek (Brand Image) a. Pengertian Citra Merek Menurut (Siti Hamidah : 2015) Citra Merek menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan, melalui brand image yang baik, maka dapat menimbulkan nilai emotional pada diri konsumen, dimana akan timbulnya perasaan positif (positif feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, demikian sebaliknya apabila suatu merek memiliki citra (image) yang buruk dimata konsumen, kecil kemungkinan konsumen membeli produk tersebut. Kotler dan Keller (2012:274) menyatakan pengertian Citra Merek adalah cara masyarakat mengaggap merek secara aktual. Agar citra dapat tertanan dalam pikiran konsumen, pemasar harus memperlihatkan identitas merek melalui saran komunikasi dan kontak merek yang tersedia. Citra merek merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah di kembangkan untuk membantu mengungkapkan persepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multidimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya. Dari definisi-definisi tersebut yang dapat disimpulkan Brand Image adalah cara pandang masyarakat menganggap merek tertentu. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 b. Dimensi Citra Merek Menurut Biels dalam I Gede Aditya (2015) dimensi citra merek memiliki tiga yaitu : 1) Citra korporat Citra yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun image nya dengan tujuan tak lain agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. 2) Citra Produk / Konsumen Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif maupun negative yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Image dari produk dapat mendukung terciptanya sebuah brand image atau citra dari merek tersebut. 3) Citra Pemakai Dapat di bentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen piker akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 c. Indikator Citra Merek Menurut Keller dalam Aditya Yoga Wiratama (2012) Lebih lanjut yang mencerminkan keberadaan citra merek yaitu : a) Mudah dikenali, Selain dengan logo, sebuah merek dikenal melalui pesan dan cara dimana produk dikemas dan disajikan kepada para konsumen yang disebut trade dress. Melalui komunikasi yang intensif, suatu bentuk produk khusus dapat menarik perhatian dan mudah dikenali oleh konsumen. b) Reputasi yang baik, Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. c) Selalu diingat, Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang hendak digunakan menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi. d) Memiliki menu fitur dan aplikasi yang unik e) Kualitas produk yang bagus, yang artinya produk yang di beli oleh konsumen sesuai dengan harapan konsumen karena telah mempercayai citra merek tersebut bagus. f) Gaya hidup pelanggan, akan berpengaruh dalam memilih sesuatu produk untuk gaya hidupnya. g) Status sosial, status sosial seseorang biasanya dapat dilihat dengan orang tersebut memakai merek apa untuk dirinya dan demi status sosial yang ingin di tunjukan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Adapun indikator menurut Low dan Lamb (dalam Farida dan dini : 2009) yaitu : a) Friendly / unfriendly : kemudian dikenali oleh konsumen. b) Modern / outdated : memiliki model yang up to date / tidak ketinggalan jaman. c) Useful / not : dapat digunakan dengan baik / bermanfaat. d) Popular / unpopular : akrab dibenak konsumen. e) Gentle / hars : mempunyai tekstur produk halus / tidak kasar. f) Artificial / natural : keaslian komponen pendukung atau benak. d. Faktor-faktor dalam Mengkomunikasikan Brand Image Menurut E.Runyon (2009,21 dalam Muhammad Muli Kalimatillah : 2013), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi dan pengendalian brand image kepada konsumen,yaitu : a) Produk itu sendiri Suatu produk memiliki citra atau kepribadian dalam benak konsumen sebagai hasil pemakaian konsumen itu sendiri. Dari produk tersebut dapat dibentuk brand image yang sesuai untuk dikomunikasikan kepada konsumen, sehingga konsumen akan mengingat produk tersebut dengan hanya mendengar atau melihat produk tersebut. b) Kemasan dari produk Kemasan dari suatu produk dapat mencerminkan kepada konsumen kualitas dan brand image yang ingin dikomunikasikan oleh perusahaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 kepada konsumennya selain itu kemasan juga dapat digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan brand image produk tersebut. c) Merek dari produk Merek dapat diambil dari mana saja. Nama perusahaan, orang, atau namanama unik yang mencerminkan merek itu sendiri. Dengan nama ini, perusahaan dapat memisahkan diri dari para pesaingnya. Bagi konsumen, merek sama pentingnya dengan produk itu sendiri. Dengan merek konsumen mengenal kualitas dan citra yang diwakili oleh merek tersebut. d) Harga produk itu sendiri Harga dari produk menunjukan kualitas dan seberapa eksklusif suatu merek dibandingkan pesaingnya. Jika ingin meningkatkan brand image, strategi yang dapat diambil adalah menetapkan tingkat harga yang sedikit lebih tinggi dari pesaingnya. 3. Fitur a. Pengertian Fitur Tjiptono (2012:103) menyatakan Fitur adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Stanton (2007:176) menyatakan sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup warna, kemasan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik, serta pengecer yang mungkin di terima oleh pembeli sebagai suatu komponen yang merupakan oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Menurut Desi Anita (2013 : 6) Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu cara peling efektif untuk bersaing. Kotler dan Amstrong (2006:273) Fitur merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Berbagai produk yang serupa dapat dilihat berbeda oleh konsumen dari perbandingan fitur di dalamnya, yaitu perbandingan kelengkapan fitur, kecanggihan fitur atau keistimewaan yang ditonjolkan dari satu fitur di suatu produk dibandingkan dengan yang lain. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan oleh produsen, konsumen akan semakin terpuaskan dengan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhannya guna mendiferensiasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan terhadap produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain diperlukan suatu alat yang dapat menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk dapat memilih produk tersebut Menurut Siti Hamidah ( 2013:7 ). Fitur produk adalah suatu manfaat atau fungsi tertetu yang dimiliki oleh suatu produk yang memberikan nilai atas suatu produk (Kotler, 2000). Menurut Putu Agus dan Ni Ketut Seminari (2013) Menyatakan bahwa indikator dari fitur yaitu keragaman fitur, fitur sesuai harapan, dan keunggulan produk. Dari definisi-definisi tersebut yang dapat disimpulkan fitur merupakan suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk seperti warna, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 b. Dimensi Fitur Menurut Kotler dan Amstrong (2004:368 dalam Rachmadi Akbar Arya Putra :2014 ) mengemukakan ada empat dimensi dalam mengidentifikasi fitur-fitur yang disarikan antara lain : 1) Keragaman fitur, perusahaan mengeluarkan model awal tanpa tambahan yang menyertai produk tersebut, kemudian perusahaan menambahkan berbagai ragam fitur saat produk tersebut ditawarkan. 2) Kualitas fitur, perusahaan mengidentifikasi fitur-fitur baru yang harus ditambahkan sehingga memberikan nilai lebih kepada produknya. 3) Kepentingan fitur, perusahaan membandingkan nilai fitur dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan. 4) Kelengkapan fitur, berhubungan dengan fitur yang disuka dan diinginkan oleh konsumen. c. Indikator Fitur Menurut Deasy Purnama Sari (2014) beberapa karakteristik yang dapat mengukur fitur produk berteknologi tinggi yaitu : 1) Kelengkapan aplikasi atau fitur di lengkapi dengan kemampuan PS4 dengan cara menghubungkan ponsel ini dengan PS4 lewat kineksi wifi. 2) Kesesuaian fitur dengan kebutuhan ,dengan kualitas smartphone yang waterproof dan resolusi tampilan yang sesuai harapan. 3) Menjadi produk yang multifungsi dan mendukung gaya hidup penggunanya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 4) Jenis aplikasi dalam smartphone dengan di lengkapi NFC (near field communication) yang berguna untuk mentransfer data hanya dengan hanya menempelkan smartphone yang mengirim data dan menerima data. Juga dengan kelengkapan finger print lock yaitu mengunci keamanan smartphone dengan cara sidik jari. 4. Kualitas Produk a. Pengertian Produk Produk merupakan elemen yang paling mendasar dan penting dari bauran pemasaran. Dikatakan paling penting karena dengan produklah perusahaan menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk tersebut dengan suatu bauran komunikasi yang tepat. Produk dapat berupa barang dan jasa, jika tidak ada produk, maka tidak aka nada pemindahan hak milik sehingga tidak akan ada pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya digunakan untuk menunjang gerakan produk. Seberapa hebatnya usaha promosi, distribusi dan harga jika tidak diikuti dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha suatu perusahaan yang tidak berhasil. Menurut Kotler (2009:448) pengertian produk adalah : “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Sedangkan menurut Tjipto (2010:5) dalam bukunya Strategi Pemasaran bahwa : “Produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 mencapai tujuan orang melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli perusahaan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk yang akan dibuat atau ditawarkan harus memiliki kualitas, kinerja dan manfaat yang terbaik yang senantiasa didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para konsumennya agar produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memuaskan para konsumennya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk memiliki competitive advantange (keunggulan bersaing dalam bidang tertentu untuk memenangkan persaingan). Pada umumnya konsumen tidak akan membeli barang atau jasa tanpa ada manfaat dan nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan. b. Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 354), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. May Margiyanto (2013 : 36) menyatakan bahwa salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen, bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak sekalipun produk tersebut masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 menghindari terjadinya kesalahan yang besar diwaktu yang mendatang. Demikian juga konsumen dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan harapan konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan. c. Dimensi Kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2004:286) dimensi kualitas produk adalah: 1) Kinerja adalah dimensi paling dasar dan berhubungan dengan fungsi utama suatu produk. 2) Reliabilitas, hal yang berkaitan dengan profitabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu. 3) Feature (karakteristik produk) dapat dikatakan sebagai aspek sekunder karena perkembangan feature ini hampir tidak terbatas sejalan dengan perkembangan teknologi maka feature menjadi target para produsen untuk berinovasi dalam rangka memuaskan pelanggan. 4) Keawetan adalah dimensi kualitas produk keempat yang menunjukkan suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 waktu. Produk disebut awet jika bertahan setelah berulang kali digunakan atau sudah lama sekali digunakan. 5) Desain adalah dimensi yang unik dan banyak menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. d. Indikator Kualitas Produk Menurut A. Dele Timpe (2009:45 dalam Muhammad Muli Kalimatillah : 2013), Indikator kualitas produk yaitu : 1) Penampilan (karakteristik produk utama) Penampilan menunjukan sifat operasi dasar meliputi suara dan jelasnya gambar, warna, dan kemampuan menerima dari pemancarpemancar yang jauh. Sehubung ukuran utama penampilan suatu produk khusus biasanya telah jelas, seperti peringkat daya saing jenis-jenis dalam beberapa hal dapat mengukur penampilan, menentukan jenis yang terbaik (kualitas tinggi) dianggap lebih sukar. 2) Keistimewaan (secara terang-terangan dan diam-diam) Keistimewaan produk sering merupakan bumbu dari suatu barang untuk meningkatkan posisi produk, seperti kemampuan GPS yang baik, kamera yang canggih. 3) Kepercayaan (frekuensi kegagalan) 4) Daya tahan (umur pendek) Nilai ekonomis atau umur produk secara fisik, umumnya diukur dengan menjumlahkan jam. Daya tahan adalah karakteristik dari produk itu sendiri, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 yang mencerminkan tahun atau mil dimana suatu produk dapat digunakan sebelum perlu dilakukan penggantian. 5) Keawetan yaitu daya tahan suatu produk, batrei yang tahan lama. Frekuensi pebaikan dan umur produk keduanya berhubungan dengan perhatian pemakai utama. Kemampuan perbaikan suatu produk atau kecepatan suatu perbaikan dengan demikian merupakan unsur penting. 6) Keindahan desain 7) Kecocokan dan kesempurnaan 8) Kualitas yang bermanfaat Nilai keindahan dan kualitas yang bermanfaat adalah lebih bersifat subjektif. Bagaimana suatu produk dilihat, disentuh, didengar, dirasakan, atau dicium baunya adalah jelas suatu hal yang merupakan pertimbangan pribadi. Tanggapan terhadap kualitas, yang didasarkan pada iklan atau keunggulan dibandingkan produk-produk lain lain yang dihasilkan oleh perusahaan, mempunyai pengaruh yang sama. Membentuk kesan pertama, yang dianggap kritis dalam menilai suatu produk yang tidak dikenal. 5. Keputusan Pembelian a. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2008) keputusan pembelian adalah sebuah proses ketika konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative tersebut sehingga dapat memecahkan masalahnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Dalam pemasaran kita tidak lepas dari pengarahan perilaku konsumen, seringkali kebutuhan konsumen ini tidak terpenuhi dan ia akan menunjukan perilaku kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan terpenuhi konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya Menurut May Margiyanto (2013 : 20). Keinginan untuk membeli pada konsumen akan timbul ketika mereka merasa tertarik, ingin menggunakan, dan memiliki produk yang dilihatnya. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) terdapat beberapa tahap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian : 1) Pengenalan kebutuhan Pada tahap ini, konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (lapar, haus, seks) timbul pada tingkat yang cukup tinggi, sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. 2) Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi yang diperoleh sangat bervariasi sesuai dengan kategori dan karakteristik konsumen. Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, sahabat b.Sumber komersil : iklan, wiraniaga, billboard, reklame, brosur c. Sumber public : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen 3) Evaluasi alternative Pada tahap ini, konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain, konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi, sebagai gantinya konsumen membeli berdasarkan dorongan dan bergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen membuat keputusan sendiri, kadang konsumen meminta nasihat pembelian dari teman, pemandu konsumen, atau wiraniaga. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara mereka sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek. Jika konsumen tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, pemasar dapat mengambil langkahuntuk mempengaruhi keputusan pembeli. 4) Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua factor bisa berada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 antara riset pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama, adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian. 5) Perilaku pascapembelian Pada tahap ini, tindakan konsumen selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen. Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah diberi. Setelah membeli produk, konsumen akan measa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Apa yang menentukan kepuasan atau ketidakpuasan pembelian adalah terletak pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi, konsumen kecewa. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi,konsumen puas.jika produk memenuhi ekspektasi konsumen puas .jika produk melebihi ekspektasi ,konsumen sangat puas. Semakin besar kesenjangan antara ekpektasi dan kinerja, semakin besar pulaketidak puasan konsumen hal ini menujukkan bahwa penjual hanya boleh menjanjikan apa yang dapat di beri mereka sehingga pembeli terpuaskan. b. Indikator Keputusan Pembelian Terdapat indikator dari proses keputusan pembelian, Menurut Kotler (2007:222) : 1) Proses yang dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan 2) Mengumpulkan data 3) Menentukan pilihan dari alternative yang telah dilakukan 4) Harapan rasa puas http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Adapun menurut Hawkins et al (dalam Long-Yin Lin: Hsing-Yu Shih: ShenWei Lin, 2012) menggunakan dimensi dan indikator sebagai berikut : 1) Product Selection : pemeliharaan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, harga yang kompetitif dan kelengkapan produk . 2) Brand Selection : preferensi konsumen tentang sebuah merek selama proses konsumsi 3) Store selection : pemilih toko-toko tertentu yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1 Penelitian dan tahun Abraham Mahendra Bagaskara (2014) Judul Pengaruh kualitas produk,harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario di semarang Variabel Variabel Bebas -Kualitas produk -Harga -Citra merek Variabel Terikat Keputusan pembelian http://digilib.mercubuana.ac.id/ Metode Hasil penelitian penelitian Analisis Secara Simultan Regresi Kualitas produk, Berganda Harga dan Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario di semarang Secara Parsial Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario di semarang Secara Parsial Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario di semarang 27 Secara Parsial Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario di semarang. 2 Yitzhak Armando Laheba,wi llem J.F. Alfa Tumbuan, Djurwanti Soepeno (2011) Pengaruh citra merek,fitur dan harga terhadap keputusan pembelian handphone Samsung Variabel Bebas -Citra merek -Fitur -Harga Variabel Terikat Keputusan pembeli Analisis Regresi Berganda 3 Putu agus wira putra ,ni ketut semuinaeri Pengaruh fitur,layanan pelengkap dan garansi terhadap Variabel Bebas -Fitur -Layanan Analisis Regresi Linier Berganda http://digilib.mercubuana.ac.id/ Secara Simultan Citra merek, fitur dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung Secara Parsial Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung Secara Parsial fitur berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung Secara Parsial Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung Secara Simultan fitur, Layanan Lengkap dan Garansi 28 (2013) keputusan pembelian handphone pelengkap -Garansi Variabel Terikat Keputusan pembelian http://digilib.mercubuana.ac.id/ berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar. Secara Parsial Fitur berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar. Secara Parsial Layanan Pelengkap berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar. Secara Parsial Garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian 29 4 Siti Hamidah dan Desi Anita (2013) Analisis persepsi citra merek, desain, fitur dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) Variabel Bebas -Citra Merek -Desain -Fitur Variabel Terikat Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda http://digilib.mercubuana.ac.id/ handphone Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar. Secara Simultan Citra Merek. Desain dan Fitur berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia). Secara Parsial Citra Merek. berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia). Secara Parsial Desain berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia). Secara Parsial Fitur berpengaruh terhadap keputusan 30 4 Bonny Cahya Nuragusta (2014) Pengaruh citra merek, fitur produk, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung (Studi kasus pada mahasiswa UKSW di salatiga) Variabel Bebas -Citra merek -Fitur produk -Gaya hidup Variabel Terikat Keputusan pembelian Analisis Regresi Berganda & SPSS versi 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pembelian handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia). Secara Simultan Citra merek, fitur produk dan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung (Studi kasus pada mahasiswa UKSW di salatiga) Secara Parsial Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung (Studi kasus pada mahasiswa UKSW di salatiga) Secara Parsial Fitur produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung (Studi kasus pada mahasiswa UKSW di salatiga) Secara Parsial Gaya hidup 31 berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone android Samsung (Studi kasus pada mahasiswa UKSW di salatiga) 5 Aditya Yoga Wiratama (2012) Analisis Pengaruh Produk, Persepsin harga, dan Citra merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olah Raga Merek Nike di Kota Semarang Variabel Bebas -Produk -Persepsi Harga -Citra Merek Variabel Terikat Keputusan Pembelian http://digilib.mercubuana.ac.id/ Analisis program SPSS Secara Simultan produk, persepsi harga,dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepatu Olah Raga Merek Nike di Kota Semarang Secara Parsial produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepatu Olah Raga Merek Nike di Kota Semarang Secara Parsial persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepatu Olah Raga Merek Nike di Kota Semarang Secara Parsial citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepatu Olah Raga Merek 32 Nike di Kota Semarang 6 Siti Hamidah dan Desi Anita (2013) Analisis persepsi citra merek, desain, fitur dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) Variabel Bebas -Citra Merek -Desain -Fitur Variabel Terikat Keputusan Pembelian http://digilib.mercubuana.ac.id/ Analisis Regresi Linier Berganda Secara Simultan Citra Merek, Desain,dan fitur berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) Secara Parsial Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) Secara Parsial Desain berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) Secara Parsial fitur berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk 33 handphone Samsung berbasis android (Studi kasus STIE Pelita Indonesia) 6. Pengaruh Antar Variabel a) Pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Kualitas Produk Terhadap Aditya (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu oleahraga merek nike di kota semarang, penelitian ini mengahasilkan penilaian bahwa citra merek ternyata berpengaruh positif dalam keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa reputasi yang baik mampu meningkatkan sikap konsumen dalam keputusan pembelian. Putu Agus Wiraputra (2013) Mengatakan bahwa Fitur, layanan pelengkap dan garansi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. May Margiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis pengaruh citra merek, persepsi harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian blackberry di kota semarang. Hasil uji t membuktikan bahwa semua variabel independen (citra merek, persepsi harga, kualitas produk dan promosi) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 H1: Citra merek, fitur, dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian b) Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek. Hal ini dikarenakan citra merek sangat berhubungan dengan keyakinan konsumen terhadap suatu merek. Citra merek didefinisikan Keller sebagai persepsi tentang suatu merek yang terekam dalam memori konsumen (Pratiwi, 2010). Konsumen yang memiliki citra merek positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Maka dari itu, selain memperhatikan atribut fisik dari produknya, tugas perusahaan adalah membangun citra merek yang positif agar tingkat permintaan pembelian terhadap produknya terus meningkat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu oleahraga merek nike di kota semarang, penelitian ini mengahasilkan penilaian bahwa citra merek ternyata berpengaruh positif dalam keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa reputasi yang baik mampu meningkatkan sikap konsumen dalam keputusan pembelian. Berdasarkan teori dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H2: Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 c) Pengaruh Fitur Terhadap Keputusan Pembelian Fitur produk menurut kotler dan Anstrong (2008) didefinisikan sebagai sarana kompetitif untuk mendifferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Dalam definisi ini fitur produk didefinisikan sebagai karakteristik produk untuk dapat menciptakan differensiasi produknya dari pesaing sehingga dapat menjadikan produk tersebut memiliki daya tarik bagi konsumen. Berbagai produk yang serupa dapat dilihat berbeda oleh konsumen dari perbandingan fitur produk di dalamnya, yaitu perbandingan kelengkapan fitur, kecanggihan fitur atau keistimewaan yang ditonjolkan dari satu fitur di suatu produk dibandingkan dengan produk lain (Djoko:2012 dalam Bonny Cahya Nuragusta : 2014) Putu Agus Wiraputra (2013) Mengatakan bahwa Fitur, layanan pelengkap dan garansi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Haqie Alaik Prawirakusuma (2014) mengatakan bahwa kualitas fitur produk dapat mengarahkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, karena fitur produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian. H3 : Fitur berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian d) Pengaruh Kualitas produk terhadap keputusan pembelian May Margiyanto (2013) melakukan penelitian Analisis pengaruh citra merek, persepsi harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian blackberry di kota semarang. Hasil uji t membuktikan bahwa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 semua variabel independen (citra merek, persepsi harga, kualitas produk dan promosi) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. H4 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian B. Rerangka Pemikiran a. Rerangka Pemikiran Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh satu variabel atau lebih variabel bebas (Variabel Eksogen) terhadap variabel terikat (Variabel Endogen). Tujuan penelitian kausal dalam hal ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran CITRA MEREK (X1) -mudah dikenali -reputasi yang baik -selalu diingat KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Keller (1993) -pengenalan kebutuhan FITUR (X2) -pencarian informasi -keragaman fitur -evaluasi alternatif -fitur sesuai harapan -keputusan pembelian -Keunggulan fitur -perilaku pasca pembelian Kotler (2008:127) Kotler dan Amstrong (2008) KUALITAS PRODUK (X3) -penampilan -keistimewaan -kepercayaan -kesesuaian -daya tahan -kemudahan perbaikan -keindahan -kualitas yang bermanfaat A. Hipotesis A. Dele Timpe (2009:45) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 C. Hipotesis a. Hipotesis Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan penelitian tentang pengaruh variabel-variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan penelitian, serta merupakan pernyataan yang paling spesifik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 : Diduga terdapat pengaruh Citra Merek, Fitur dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Hipotesis 2 : Diduga terdapat pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Hipotesis 3 : Diduga terdapat pengaruh Fitur terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia Hipotesis 4 : Diduga terdapat Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sony Xperia http://digilib.mercubuana.ac.id/