ABSTRAK GAMBARAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN

advertisement
ABSTRAK
GAMBARAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT CAPTOPRIL
PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN
Sauqi Padlani¹; Erna Prihandiwati²;Rahmi Annisa³
Efek samping obat menurut WHO (World Health Organization) (1970) adalah segala
sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis
yang dianjurkan. Obat yang ideal hendaknya bekerja dengan cepat untuk waktu tertentu
saja dan secara selektif, artinya hanya berkhasiat terhadap keluhan atau gangguan tertentu
tanpa aktivitas lain.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian efek samping
penggunaan Captopril pada pasien hipertensi di Puskesmas Terminal Banjarmasin. Metode
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang di jawab oleh pasien yang masih
mengkonsumsi dan pernah mengkonsumsi obat Captopril pada bulan juni – juli 2013.
pasien yang mengalami gejala batuk kering sebanyak 71,69%, gejala sakit ginjal
39,62%, gejala hipotensi 35,84%, gejala angioedema 43,39%, gejala gangguan perasa
43,39% dan gejala hiperkalimia sebanyak 60,37%. Dilihat dari keseluruhan sampel yaitu
53 sampel.
Kata kunci : Hipertensi, Efek Samping, Captopril
ABSTRACT
EVENT OVERVIEW SIDE EFFECTS USE OF DRUG CAPTOPRIL IN
HYPERTENSIVE PATIENT IN HEALTH TERMINAL BANJARMASIN
Sauqi Padlani¹; Erna Prihandiwati²;Rahmi Annisa³
Drug side effects according to WHO (World Health Organization) (1970) is anything
undesirable properties for therapeutic purposes intended at the recommended dosage. The
ideal drug should work quickly to a certain time and be selective, meaning that only
efficacious against certain disorders without any complaint or other activities.
The purpose of this study to describe the incidence of side effects of captopril in
hypertensive patients in Health Center Terminal Banjarmasin. This research method is
using questionnaires answered by patients who are still taking and never take the drug
Captopril in June - July 2013.
patients who have symptoms of dry cough was 71.69%, 39.62% kidney pain
symptoms, symptoms of hypotension 35.84%, 43.39% angioedema symptoms, symptoms
of taste disorders 43.39% and symptoms hiperkalimia at 60.37%. Judging from the overall
sample of 53 samples.
Keywords: Hypertensive, Captopril, Side Effects
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Efek samping obat menurut WHO (World Health Organization) (1970) adalah
segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan
pada dosis yang dianjurkan. Terjadinya derama Talidomid pada tahun enam puluhan,
masalah efek samping obat baru mulai diteliti dengan seksama. Di banyak Negara
didirikan pusat-pusat khusus untuk memonitor efek samping obat agar dengan cepat
diperoleh informasi bila suatu obat baru ternyata menimbulkan efek samping
berbahaya (Tjay dan Raharja, 2002).
Obat yang ideal hendaknya bekerja dengan cepat untuk waktu tertentu saja dan
secara selektif, artinya hanya berkhasiat terhadap keluhan atau gangguan tertentu
tanpa aktivitas lain. Semakin selektif kerja obat, semakin kurang efek sampingnya,
yaitu semua aktivitas yang tidak menjurus kepenyembuhan penyakit. Efek samping
biasanya tidak bisa dihindarkan misalkan dalam penggunaan obat Captopril efek
sampingnya hilangnya rasa (kadang-kadang juga penciuman), batuk kering dan
exanthema (Tjay dan Raharja, 2002).
Obat Captopril merupakan Derivat-prolin penghambat ACE (Angiostensin
Converting Enzyme) pertama yang digunakan (1979). Efek peniadaan pembentukan
Angiotensin II adalah dilatasi dan berkurangnya retensi garam dan air, maka berbeda
dengan reseptor lainnya zat ini tidak menimbulkan udema atau refleks-tachycardia.
Captopril digunakan pada hipertensi ringan sampai berat dan pada dekompensasi
jantung. Diuretika memprkuat efeknya, sedangkan kombinasi dengan beta-blockers
hanya menghasilkan adisi (Tjay dan Raharja, 2002).
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang ditunjukan oleh angka systolic (bagian atas) dan
angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya. Penyakit ini dikatagorikan sebagai the silent disease karena penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya. Padahal bila terjadi hipertensi terus menerus bisa memicu stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik. Siapapun
bisa menderita hipertensi dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi
(Herlambang, 2013).
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,
tingkah aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mm HG. Dalam
kegiatan sehari-hari tekanan darah normalnya adalah dengan nilai kisaran stabil. Akan
tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan
meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga (Herlambang, 2013).
Penggunaan obat Captopril pada saat peneliti melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan tanggal 27 Agustus- 8 September 2012 di Puskesmas Terminal sering
diresepkan pada pasien hipertensi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian sejauh mana gambaran kejadian efek samping Captopril pada pasien
hipertensi di Puskesmas Terminal Banjarmasin.
Download