DESAIN PENELITIAN Proses Penelitian : Langkah ke-6 tedi – last 09/17 RESEARCH UNION . Desain Penelitian. | M A S A L A H Tujuan Penelitian : -Eksplorasi -Deskripsi -Uji Hipotesis Unit Analisis : -Individu -Pasangan -Kelompok -Organisasi dll Tipe Tingkat Setting Investigasi : Interferensi : Kajian : -Kausalitas -Minimal -Alamiah -Korelasional -Moderat -Kontrol/ -Deferensiasi -Maksimal Simulasi dll Horison Teknik Waktu : Sampling : Cross-Sampling section/ Probabilitas/ Longitudinal Non Prob. - Ukuran ‘n’ Pengukuran Dan Ukuran Pengumpulan Data : -Observasi -Interview -Kuesioner -Pengukuran Fisik Analisis Data : -Ukuran Gejala Pusat/ Letak. -Uji Kesesuaian. -Uji Hipotesis TUJUAN PENELITIAN/STUDI/KAJIAN Kajian Exploratory : Dilakukan bilamana tidak terdapat pengetahuan/informasi yang cukup memadai bagaimana suatu masalah dipecahkan dimasa lalu. Dalam kasus demikian, pengumpulan data pendahuluan harus dilakukan secara ekstensif untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena yang ada, baru kemudian merancang model dan mengembangkan kerangka teroritis dan merumuskan hiptesis. Grounded Research merupakan contoh penelitian exploratory yang bersifat kualitatif dimana tidak terdapat/minimnya hasil penelitian terdahulu, dan peneliti menempatkan teori sebagai latar. ... tujuan Penelitian/Studi/Kajian. Kajian Deskriptif : Dilakukan untuk mengetahui/menegaskan dan mendeskripsikan karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Kajian deskriptif menyediakan alternatif bagi peneliti untuk menggambarkan profil/aspek-aspek yang relevan dari suatu fenomena terkait unit analisis individu, dyads, kelompok, organisasional, industri, atau perspektif lainnya. Kajian deskriptif membantu peneliti untuk memahami karakteristik satuan pengamatan pada situasi tertentu, berfikir sistematis mengenai aspek-aspek yang diteliti pada situasi tertentu, menawarkan gagasan untuk melakukan penyelidikan/penelitian lebih lanjut, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan (yang relatif sederhana). ... tujuan Penelitian/Studi/Kajian. Kajian Guna Pengujian Hipotesis (Eksplanatory) : Kajian yang disertai dengan pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat keterkaitan atau perbedaan yang ada diantara dua/lebih kelompok/faktor-faktor pada situasi tertentu. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan varians dari variabel terikat/respon/endogenous, atau untuk memprediksi/mengestimasi hasil (outcome) berdasarkan perubahan-perubahan pada variabel prediktor/exogenous. . . TIPE INVESTIGASI 1. 2. 3. Kausalitas merupakan tipe investigasi yang bertujuan untuk mencari solusi/jawaban/ kesimpulan mengenai penyebab terjadinya suatu faktor respon, atau akibat dari satu/lebih faktor prediktor pada situasi tertentu. Korelasional merupakan tipe investigasi yang lebih menekankan kepada identifikasi faktor-faktor krusial yang berhubungan dengan masalah. Analisis diferensiasi merupakan tipe investigasi yang menekankan kepada analisis perbedaan diantara dua/lebih kelompok/sampel independen/dependen pada situasi tertentu dengan faktor tertentu sebagai kontrol. TINGKAT INTERFERENSI PENELITI 1. 2. 3. Minimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya korelasional) pada lingkungan yang sebenarnya/alami tanpa campur tangan peneliti pada alur kegiatan/situasi organisasional yang ditelitinya. Moderat : Peneliti melakukan penelitian (biasanya kausalitas) dengan mencoba memanipulasi variabel tertentu untuk mengkaji dampaknya terhadap variabel respon. Maksimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya kausalitas/diferensiasi) dengan memanipulasi variabel tertentu dan mengontrol variabel lain (membuat setting artifisial). Penelitian dengan tingkat interferensi maksimal umumnya dilakukan di laboratorium. SETING KAJIAN 1. 1. Seting Alamiah (noncontrived setting). menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang minimal (biasanya pada tipe kajian korelasional) atau moderat (biasanya pada tipe kajian kausalitas). Seting Dikontrol (contrived setting). menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang maksimal (biasanya pada tipe kajian kausalitas/diferensiasi). PENGUKURAN DAN UKURAN Bahasan tersendiri UNIT ANALISIS Penentuan unit analisis sejalan dengan formulasi pertanyaan penelitian, penentuan ukuran sampel, dan pengumpulan data. Unit analisis berhubungan dengan tingkat agregasi/kesatuan data yang dikumpulkan pada saat akan melakukan tahapan analisis data. Unit analisis dapat berupa status individu, dyads, kelompok, organisasional, atau perspektif lainnya (misal : fasilitas, sistem, proses/alur kerja). HORISON WAKTU 1. 2. Kajian Cross-section merujuk kepada pengumpulan data pada satu (one-shot) saat/waktu/periode tertentu (misal : hari, minggu, bulan, triwulan, semester, tahun). Dalam hal ini, peneliti tidak melibatkan data di masa lalu dalam urutan waktu. Kajian Longitudinal merujuk kepada pengumpulan data pada lebih dari satu titik waktu (two or more points in time). Dengan kata lain data dikumpulkan pada dua atau lebih titik waktu yang berbeda, baik mengikuti urutan waktu, maupun periode “sebelumsesudah” suatu kejadian/tindakan (sifat data berpasangan dalam klasifikasi before-after, atau pre and post). TEKNIK SAMPLING Teknik Sampling Probabilitas merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan teori peluang yang bersifat acak, misal : 1. Simple Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat homogen). 2. Systematic Random Sampling (sda SRS, tetapi penentuan angota sampel dilakukan berdasarkan aturan tertentu) 3. Stratified Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat heterogen dan berjenjang/berstrata) 4. Cluster Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat homogen berdasarkan kelompok yang didefinisikan (misal basis : geografis, kelompok masyarakat, lini produk, jenis perusahaan, sifat operasi perusahaan dll). ... Lanjutan Teknik sampling. Teknik Sampling Non Probabilitas merupakan teknik penentuan sampel tanpa memperhatikan peluang melainkan berdasarkan tujuan/pertimbangan/kriteria tertentu yang bersifat ketat, misal : 1. Purposive/Judgemental Sampling (sampel ditetapkan berdasarkan kriteria/batasan tertentu dan dipilih oleh orang/pihak yang kompeten dalam memberikan informasi). 2. Haphazard Sampling (sembarang/seadanya) 3. Quota Sampling (sda purposive sampling yang berdasarkan kuota setiap kelompok yang berstrata/kluster) 4. Snowball Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan informasi lanjutan dari anggota sampel yang telah dipilih). 5. Voluntary Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan relawan yang bersedia menjadi responden/subjek yang diteliti) Tahapan lainnya. Teknik Pengumpulan Data (dibahas tersendiri) Teknik Analisis Data (dibahas tersendiri) u . tedi.share Disclaimer : Sumber referensi dapat dilihat pada tautan http.//tedirustendi32.wordpress.com/… pada laman yg terkait