Petunjuk Pelaksanaan FTR Jambi 2014

advertisement
PETUNJUK PELAKSANAAN
FESTIVAL TEATER REMAJA SE-PROVINSI JAMBI
TAHUN 2014
A. DASAR PEMIKIRAN
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya
tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater
diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dengan demikian, dalam
rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong,
sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan
sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu,
bermain perang-perangan, dan lain sebagainya.
Selain itu, teater merupakan manifestasi
pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara
adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis.
Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan
tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik
berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang
dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993). Dengan
demikian teater adalah pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh
penonton.
Namun, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno
“draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan “drame” yang berasal dari kata Perancis yang
diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan
kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius yang menggarap satu masalah
yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. Kata “drama” juga dianggap
telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM).
Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap
teater yang mempergunakan drama lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra
(Bakdi Soemanto, 2001).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung dengan
pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan.
Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan. Dengan kata lain, secara
khusus teater mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan dalam seni pertunjukan (to act) sehingga
tindak-tanduk pemain di atas pentas disebut acting. Istilah acting diambil dari kata Yunani “dran”
yang berarti, berbuat, berlaku, atau beraksi. Karena aktivitas beraksi ini maka para pemain pria
dalam teater disebut aktor dan pemain wanita disebut aktris (Harymawan, 1993).
Teater telah berubah selama berabad-abad. Gedung-gedung pertunjukan modern memiliki
efek-efek khusus dan teknologi baru. Orang datang ke gedung pertunjukan tidak hanya untuk
menyaksikan teater melainkan juga untuk menikmati musik, hiburan, pendidikan, dan mempelajari
hal-hal
baru. Rancangan-rancangan panggung termasuk pengaturan panggung arena, atau yang
disebut saat ini, Teater di Tengah-Tengah Gedung. Dewasa ini, beberapa cara untuk mengekspresikan
karakter-karakter berbeda dalam pertunjukan-pertunjukan dapat melalui musik, dekorasi, tata cahaya,
dan efek elektronik. Gaya-gaya pertunjukan realistis dan eksperimental ditemukan dalam teater
Amerika saat ini.
Festival Teater Remaja merupakan bentuk kegiatan atau ajang kompetisi dalam berolah seni
yang dipergelarkan alam memenuhi kaidah seni atau aturan pertunjukan teater yang berlaku. Kegiatan
ini bermula dari tumbuhnya kelompok teater di kalangan remaja yang melakukan ragam aktifitas di
Taman Budaya Jambi. Hal ini menandakan bahwa proses regenerasi di kalangan seniman teaterr
sangat baik sekali dan sesuai dengan tuntunan aktifitas remaja di sekolah maupun sanggar seni. Selain
motivasi yang dikembangkan perlu kiranya teknis berkesenian yang dipacu melalui event festival.
Festival Teater Remaja yang akan dilaksanakan di Provinsi Jambi merupakan salah satu
media yang trepat untuk pembinaan, pengembangan, dan pelestartian seni pertunjukan karena saat ini
remaja Indonesia cenderung semakin akrab dengan berbagai bentuk kesenian yang sebenarnya kurang
relevan dengan dunia dan kepribadian bangsa. Padahal dunia remaja adalah suatu tahap
perkembangan manusia yang memerlukan stimula-stimula positif. Stimulan tersebut diharapkan dapat
melalui berbagai kegiatan teater remaja. Atas dasar pemikiran tersebut maka Taman Budaya Jambi
akan melaksanakan Festival Teater Remaja pada minggu ke 3 (tiga) bulan Aprtil 2014.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memotivasi kreatifitas seniman muda (baik perorangan maupun kelompok) yang ada di Provinsi
Jambi untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitasnya serta mampu menanamkan sikap
kompetitif yang sehat.
2. Menciptakan iklim kebersamaan di antara pelaku antara Kabupaten/Kota dalam provinsi Jambi,
untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain sehingga diharapkan turut serta menjaga
integritas bangsa.
3. Mendokumentasikan atau memetakan perkembangan teater teater remaja di Provinsi Jambi.
4. Meningkatkan kualitas pertunjukan dan karya-karya teater serta menumbuhkan sikap proaktif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan dunia teater.
C. SASARAN
1. Penerapan dan pemanfaatan aspek-aspek budaya lokal.
2. Organisasi/sanggar/kelompok teater remaja dan seniman muda.
D. PELAKSANAAN
1. Waktu
:
23 – 24 April 2014
2. Tempat
:
Taman Budaya Jambi.
3. Durasi
:
45 Menit.
4. Penataan Pentas
:
15 Menit.
E. TEMA
Tema Festival Teater Remaja se-Provinsi Jambi tahun 2014 adalah Remaja dan Pengetahuan
Lokal. Adapun pengertian dari tema ini:
 Remaja dan Pengetahuan Lokal merupakan strategi penciptaan untuk mendayagunakan kekayaan
dan kemajemukan pengetahuan lokal, untuk dapat diwujudkan secara kreatif dalam cita rasa seni
pertunjukan teater.
 Remaja dan Pengetahuan Lokal mencerminkan kemampuan pemahaman remaja terhadap
pengetahuan lokal untuk diterapkan dalam pertunjukan teater modern.
F. PESERTA
1. Kriteria Teknis
a. Festival Teater Remaja se-Provinsi Jambi tahun 2014 adalah organisasi/sanggar/kelompok
teater dan seniman muda se-Provinsi Jambi.
b. Garapan bersifat pertunjukan teater lengkap (full play) bukan monolog, frasa atau fragmen
dari pertunjukan/naskah tertentu.
c. Naskah disiapkan oleh panitia. Adapun naskah yang telah ditetapkan yaitu:
a. Kisah Cinta dan Lain-lain karya Arifin C Noor.
b. Adila karya Laila S Chudori.
c. Kongres Unggas karya Apris.
d. Sumbi dan Gigi Imitasi karya Benny Johanes.
e. Sijantuk karya Arthur S Nalan.
d. Bentuk pengolahan dalam pertunjukan teater bersifat bebas/sesuai dengan pemahaman dan
kebutuhan penggarap.
e. Pertunjukan dikemas sesuai dengan tema diperkuat dengan aspek-aspek pengetahuan lokal
(local genius) dan seni peran yang bermutu.
f.
Konsep dan format garapan serta unsur-unsur pendukung pertunjukan/pementasan seperti
setting panggung/property (artistik), konstum, pencahayaan (lighting), ilustrasi musik dan
sebagainya dipersiapkan oleh masing-masing peserta melalui sutradara yang telah ditunjuk
untuk mengatur jalannya pementasan teater yang akan ditampilkan.
g. Pertunjukan teater dimainkan oleh satu kelompok.
h. Pentas berbentuk arena.
i.
Jumlah pemain dan kru panggung tidak lebih dari 15 orang.
j.
Usia pemain tidak lebih dari 21 Tahun/per April 2014.
k. Sutradara dapat ditentukan/dipilih oleh peserta tanpa pertimbangan batasan usia.
l.
Aspek yang dinilai:
1) Keaktoran/pemeranan.
2) Penyutradaraan.
3) Penataan artistik/kemasan pertunjukan.
4) Kesesuaian tema.
m. Dewan Juri
Panitia akan membentuk dewan juri. Terdiri para ahli di bidangnya.
n. Penghargaan
Panitia akan menyediakan hadiah berupa uang tunai Rp. 20.000.000,- + tropi, terdiri dari:
1) - Penyaji terbaik I
: mendapat uang tunai Rp. 5.000.000,- + tropi.
- Penyaji terbaik II
: mendapat uang tunai Rp. 4.000.000,- + tropi.
- Penyaji terbaik III
: mendapat uang tunai Rp. 3.000.000,- + tropi.
- Harapan I
: mendapat uang tunai Rp. 1.500.000,- + tropi.
- Harapan II
: mendapat uang tunai Rp. 1.250.000,- + tropi.
- Harapan III
: mendapat uang tunai Rp. 1.250.000,- + tropi.
2) Aktor Terbaik
: mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,- + tropi.
3) Aktris Terbaik
: mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,- + tropi.
4) Penata Artistik Terbaik
: mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,- + tropi.
5) Penytradaraan Terbaik
: mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,- + tropi.
2. Kriteria Non Teknis
Peserta Festival Teater Remaja se-Provinsi Jambi Tahun 2014 wajib mengirimkan kelengkapan
berikut:
a. Pendaftaran dimulai dari 1 Maret s.d 17 April 2014.
b. Technical Meeting 21 April 2014 wajib diikuti oleh peserta yang sudah mendaftar.
c. Biodata sutradara, piñata artistik, peñata musik, pemain, dan seluruh kru yang ikut
berpartisipasi dilengkapi dengan photo copy identitas diri yang masih berlaku, misalnya
(kartu pelajar/KTP/SIM, kartu mahasiswa)..
d. Rancangan/desain penataan cahaya.
e. Rancangan/desain penataan pentas/setting panggung.
f.
Daftar peralatan panggung yang disiapkan masing-masing peserta, panitia hanya menyiapkan
peralatan standar antara lain berupa level, dan lampu yang bersifat umum.
g. Kontak person panitia yaitu Taman Budaya jambi (0741-64828) dan saudari Gusmarni, S.Pd
(0813 6609 9460).
h. Keseluruhan naskah dapat didownload di blog panitia yaitu:
www.ftrjambe2014.wordpress.com
G. TATA TERTIB PESERTA
a. Peserta wajib hadir di tempat festival minimal dua jam sebelum waktu tampil. Peserta yang
belum hadir pada saat pemanggilan nomor undian akan didiskualifikasi.
b. Peserta didampingi oleh dua orang panita untuk menuju ruang make-up dan ruang tunggu.
c. Peserta dilarang meninggalkan ruang tunggu tanpa seijin panitia.
d. Peserta dilarang menggunakan efek artistik berupa asap, kecuali dry ice.
e. Pementasan tidak boleh mengandung unsur SARA, pornografi dan pornoaksi, mempertontonkan
adegan merokok, serta melewati batas-batas norma kesusilaan.
f. Peserta tidak diperkenankan menambah lampu tetapi diperbolehkan mengubah arah dan
mengganti warna lampu dengan catatan setelah pementasan berakhir mengembalikan kondisi dan
posisi lampu seperti semula.
g. Panitia tidak bertanggung jawab penuh atas barang bawaan peserta.
h. Durasi pementasan selama 45 menit dengan ketentuan:
 Setting panggung dan peletakan musik akan dilakukan peserta dan dibantu panitia.
 Pada posisi lighting terdapat satu pendamping.
 Jika pementasan berakhir sebelum waktu yang disediakan panitia, maka pementasan akan
dilanjutkan pada nomor undian selanjutnya.
 Waktu istirahat digunakan untuk membersihkan area pementasan.
 Pementasan akan dilaksanakan berurutan.
 Peserta wajib mengembalikan kondisi sekitar pementasan, baik itu panggung atau lampu
(jika merubah arah atau warna) seperti semula.
 Hal-hal yang belum tercantum akan diatur dalam technical meeting.
H. PENUTUP
Demikian Pedoman Pelaksanaan Festival Teater Remaja se- Provinsi Jambi tahun 2014
dengan harapan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, hal-hal yang belum diatur akan
ditentukan kemudian.
Download