BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan sebuah bagian penting dari sebuah promosi agar dapat
memberikan sebuah kepastian bahwa khalayak dapat menerima berbagai
informasi yang akat kita berikan kepada mereka. Komunikasi pemasaran
merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang memiliki dasar yaitu berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi serta mengingatkan khalayak mengenai
perusahaan atau produsen agar khalayak dapat menerima, membeli atau loyal
kepada produk barang dan jasa yang ditawarkan kepada mereka.
Berbagai informasi yang telah diberikan secara jelas dan terperinci belum
menjadi suatu jaminan bahwa khalayak akan mengerti dan mau menjadi
konsumen dari kita. Produsen perlu membujuk para khalayak agar bersedia
menggunakan maupun memilih kembali produk yang perusahaan miliki. Agar hal
tersebut dapat terwujud, perlu dilaksanakan kegiatan promosi yang pada dasarnya
adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman
komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.
Komunikasi yang disampaikan mengenai informasi atau dalam hal ini dapat
diandaikan sebagai proses pemasaran akan efektif apabila telah kita ketahui dan
kita pahami sasarannya dengan baik. Penetapan tersebut dapat membuat produsen
1
atau perusahaan dapat menyesuaikan pesan dan cara penyampaian sesuai dengan
perilaku pasar sasarannya.
Koperasi merupakan sebuah organisasi non bank yang memiliki visi dan misi
dalam penyejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam upaya penyampaian informasi
kepada khalayak, koperasi perlu memiliki strategi atau teknik pemasaran yang
secara tak langsung memiliki keterkaitan dalam perkembangan serta pertumbugan
koperasi. Koperasi yang dalam hal ini merupakan sebuah organisasi non-bank
yang memang telah bergerak cukup lama berusaha membantuk perekonomian
rakyat menengah kebawah agar mampu hidup lebih baik lagi dalam bidang
ekonomi. Koperasi berusaha mengajak para masyarakat untuk ikut bergabung
agar sisi ekonomi mereka dapat menjadi lebih baik lagi.
Produk yang tersedia di koperasi akan dipasarkan melalui berbagai cara agar
dapat dinikmati oleh masyarakat yang merupakan target dari koperasi yaitu para
masyarakat dengan kelas ekonomi tertentu dengan maksud untuk membantu
mereka.
Produk pada dasarnya memiliki sifat yang dinamis yang pastinya mengikuti
perkembangan zaman serta pola hidup dari konsumen yang menjadi target
pemasaran. Produk dari koperasi juga mengikuti perkembangan pola konsumen.
Produk pangan atau kebutuhan dasar hidup biasanya akan disesuaikan dengan
masyarakat dimana koperasi tersebut berada.
Produk pangan disesuaikan dengan minat, kultur hingga tingkat pencapaian
ekonomi di masyarakat sekitar. Sama halnya dengan produk jasa seperti koperasi
2
kredit, pembiayaan dalam peminjaman dana pastinya akan disesuaikan juga
dengan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar, koperasi berharap agar
masyarakat sekitar tidak merasa diberatkan terhadap bunga pembiayaan yang
ditetapkan oleh koperasi.
Koperasi dalam menyebarkan informasi tentu saja menggunakan berbagai
strategi serta teknik pemasaran agar masyarakat mengetahui apa itu koperasi dan
kegunaan ketika mereka telah bergabung ke dalam koperasi. Penggunaan strategi
seperti personal selling yaitu memberikan suatu penjelasan mengenai informasi
produk secara bertatap muka dengan calon anggota koperasi. Calon anggota atau
masyarakat tersebut akan mendapatkan berbagai informasi yang mereka butuhkan
seputar koperasi.
Selain penggunaan strategi personal selling, koperasi dapat menggunakan
media cetak baik yang peredarannya memang umum untuk masyarakat atau media
cetak yang peredarannya hanya seputar koperasi-koperasi yang berada di wilayah
atau propinsi tertentu. Para anggota atau masyarakat yang membacanya bisa
melihat iklan yang dipajang di media cetak tersebut dan mengharapkan agar
muncul rasa ketertarikan dari masyarakat untuk turut serta bergabung di
dalamnya.
Penggunaan media lain seperti flyer yang dibagikan di tempat-tempat strategis
memiliki peran pula agar masyarakat yang membaca flyer tersebut menjadi
tertarik. Ada salah satu teknik yang sangat bagus dan pastinya dapat bekerja pula
bila diterapkan di koperasi. Teknik pemasaran dari mulut ke mulut atau kita sebut
3
dengan word of mouth marketing biasanya diterapkan oleh koperasi. Koperasi
dalam penggunaan pemasaran dari mulut ke mulut biasanya dilakukan kepada
para anggota koperasi atau masyarakat yang menggunakan jasa atau produk
koperasi.
Masyarakat atau anggota akan memberitahukan kepada rekan, keluarga atau
bahkan orang lain untuk datang dan menggunakan produk dari koperasi. Koperasi
memang terkadang masih dipandang sebelah mata karena pada saat ini
masyarakat masih trauma akan pemberitaan mengenai maraknya penipuan atas
nama penyimpan dana, dan hal ini memberikan kesan yang cukup negatif
terhadap koperasi khususnya koperasi simpan pinjam.
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang menyimpan dana
masyarakat yang dalam hal ini hampir serupa namun berbeda dengan badan
keuangan seperti bank. Anggota atau masyarakat yang telah puas dapat
memasarkan atau memberikan informasi kepada orang lain mengenai koperasi
dan memberikan keyakinan bahwa koperasi dapat dipercaya sehingga orang lain
tersebut menjadi tertarik dan masuk menjadi anggota koperasi atau setidaknya
menggunakan produk atau jasa koperasi yang telah tersedia sebelumnya.
Koperasi yang saat ini akan diangkat adalah Koperasi Kredit atau dapat disebut
juga dengan Credit Union. Credit Union merupakan lembaga keuangan dengan
tujuan pelayanan tabungan dan pinjaman kepada anggota. Koprasi Kredit
merupakan perkumpulan orang atau individu yang memiliki tujuan yang sama
atau hamper sama dan bersepakat untuk mengumpulkan modal mereka untuk
4
melayanai
kebutuhan
pinjaman
anggotanya
dan
melayani
masyarakat
disekitarnya.
Koperasi Kredit Asisi merupakan sebuah lembaga keuangan non bank yang
bergerak pada aktivitas simpan pinjam yang pelayanannya diberikan kepada para
anggotanya yang telah terdaftar secara resmi. Para anggota melakukan berbagai
aktivitas seperti simpan-pinjam dilakukan langsung di kantor Koperasi Kredit
Asisi yang senantiasa siap untuk melayani para anggota-anggotanya.
Koperasi Kredit Asisi memiliki anggota-anggota yang tersebar di daerah
Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yang secara aktif ikut berperan serta dalam
kegiatan individu anggota yaitu kegiatan simpan pinjam dan berbagai kegiatan
yang secara resmi dilaksanakan oleh Koperasi Kredit Asisi. Kegiatan tersebut
berhak diikuti oleh setiap anggota.
Anggota yang semakin bertambah disetiap waktunya pastilah membuat
Koperasi Kredit Asisi semakin kokoh dan semakin professional dalam mengelola
berbagai aspek sehingga para anggota dan calon anggota mau menyimpan dana
mereka dan bergabung menjadi anggota Koperasi Kredit Asisi. Perlu keyakinan
serta rasa kepercayaan yang kuat untuk para calon anggota menyatakan serta
bersedia untuk bergabung menjadi anggota Koperasi Kredit Asisi.
Koperasi Kredit Asisi memberikan rasa kepercayaan yang kuat kepada anggota
agar anggota menjadi yakin dan bersedia menyisihkan penghasilan mereka
sebagai simpanan di koperasi. Para masyarakat atau para calon anggota tidak
perlu mengkhawatirkan apakah Koperasi Kredit Asisi dapat dipercaya atau tidak,
5
karena Koperasi Kredit Asisi telah memiliki badan hukum yang artinya
merupakan lembaga keuangan non bank yang telah diakui keberadaannya.
Koperasi Kredit Asisi memberikan pelayanan simpan pinjam kepada para
anggota agar para anggota menjadi terbantu dalam hal mengelola keuangan
mereka. Bantuan seperti pinjaman tersebut dapat digunakan oleh para anggota
untuk membantu keperluan mereka masing-masing. Selain membantu dalam hal
materi, Koperasi Kredit Asisi juga membantu para anggota baru dalam pendidikan
berkoperasi yang diadakan oleh Koperasi Kredit Asisi. Kegiatan pendidikan itu
dimaksudkan agar para anggota dapat secara bijak menabung dan bijak meminjam
yang tujuannya adalah menyejahterakan anggota itu sendiri.
Koperasi Kredit Asisi memiliki berbagai produk layanan yang diberikan
kepada para anggotanya. Produk layanan itu seperti pelayanan penyimpanan
dana/tabungan (SIBUHAR), Simpanan Khusus Berjangka (SIKHUJANG),
Piutang (dana dan barang) dan Kredit Kepemilikan Rumah KPR). Layanan
produk yang telah disebutkan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para anggota,
namun terdapat bebeapa produk layanan yang perlu disesuaikan dengan aturan
dan kondisi tertentu yang telah diberlakukan sebelumnya.
Pada saat ini, peneliti tertarik untuk membahas penerapan personal selling dari
Koperasi Kredit Asisi demi meningkatkan pertumbuhan jumlah anggota. Jumlah
anggota yang terlibat setiap tahunnya selalu bertambah dari tahun ke tahun dan
dalam hal ini Koperasi Kredit Asisi baru beberapa tahun membuka kesempatan
untuk para masyarakat umum dapat masuk menjadi anggota.
6
Penerapan personal selling tidak serta merta begitu saja dilaksanakan. Banyak
persiapan yang harus dibutuhkan sebelum melakukan kegiatan ini. Apa saja
persiapan serta apa saja kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen dalam
melaksanakan kegiatan personal selling ini akan dilakukan kegiatan penelitian
lebih lanjut didalam bahasan selanjutnya.
Personal selling merupakan sebuah kegiatan yang sangat penting dalam
pemasaran. Koperasi Kredit Asisi mengerti betul mengenai pentingnya personal
selling untuk dilaksanakan. Penyampaian informasi secara akurat yang langsung
dari sumbernya dalam hal ini tim manajemen dapat berlangsung dengan baik.
Berbagai macam produk serta kegunaan dan keunggulannya dapat diinformasikan
kepada masyarakat. Terlebih lagi dalam beberapa waktu ini terdapat beberapa
pihak yang tidak bertanggung jawab mengatas namakan koperasi, melakukan
tindak kriminal yang merugikan secara materi bagi masyarakat. Dengan kegiatan
personal selling diharapkan masyarakat dapat mempercayai sepenuhnya mengenai
koperasi.
1.2 Rumusan Masalah
Seperti apa dan bagaimanakah proses implementasi personal selling pada
Koperasi Kredit Asisi dalam upaya memacu peningkatan jumlah anggotanya?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui bagaimana implementasi dari personal selling yang
dilaksanakan oleh Koperasi Kredit Asisi dalam upaya peningkatan pertumbuhan
jumlah anggota hingga saat ini.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberikan berbagai pemahaman serta arti penting dari
penerapan strategi pemasaran yang diterapkan oleh sebuah badan keuangan
dalam pertumbahan jumlah anggota
2. Bagi Praktisi
Memberikan masukan serta memberikan suatu penggambaran mengenai
strategi pemasaran yang diterapkan sebuah badan keuangan sehingga dapat di
optimalisasi untuk penambahan jumlah anggota.
3. Mahasiswa
Memberikan suatu penggambaran serta penjelasan bahwa sebuah badan
keuangan non bank memiliki suatu strategi komunikasi pemasaran yang
dalam penerapannya bersaing dengan badan keuangan yang solid seperti
bank.
8
Download