penanggulangan efek radioterapi karsinoma tiroid dengan terapi

advertisement
BAB 2
RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID
Dalam dunia medis, radioterapi sudah menjadi perawatan yang sangat umum
digunakan. Penggunaannya pun dilakukan untuk berbagai macam penyakit kanker
termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.
2.1 Defenisi
Radioterapi merupakan suatu terapi yang digunakan untuk mengobati
penyakit kanker dengan menggunakan sinar pengion yang merupakan gelombang
elektromagnetik (sinar X dan sinar Gamma) atau energi partikel yang akan
menghancurkan atau merusak sel kanker sehingga reproduksi selnya terhambat.
Walaupun radiasi ini akan mengenai seluruh sel, tetapi umumnya sel normal lebih
tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan sel kanker. Radioterapi ini sudah umum
digunakan untuk pasien kanker kepala dan leher, seperti pada kasus karsinoma tiroid.1
Karsinoma tiroid adalah suatu kanker pada kelenjar tiroid, gejala awalnya
ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar tiroid yang berbentuk nodul yang
padat. Mc.Kenzie mengelompokkan karsinoma tiroid atas 4 tipe berdasarkan
histopatologi mayor yaitu : papiler, folikuler, meduler, dan anaplastik.10 Bentuk yang
paling umum (papiler dan folikuler) tumbuh secara perlahan dan bisa berulang,
namun jenis ini jarang berakibat fatal pada penderita dibawah 45 tahun. Bentuk
meduler juga memiliki prognosis yang baik jika hanya mengenai kelenjar tiroid saja
Universitas Sumatera Utara
dan prognosisnya menjadi buruk jika sudah menjadi karsinoma tiroid anaplastik yang
tumbuh dengan cepat dan responnya buruk terhadap radioterapi.1,10
Gambar 1: Anatomi kelenjar Tiroid 9
Gambar 2 : Gambaran CT Scan Kelenjar Tiroid Normal11
2.2 Tujuan Perawatan Radioterapi
Tujuan pemberian terapi radiasi pada penderita kanker ada 2, yaitu :1
1. Pemberian terapi radiasi dengan tujuan kuratif, yaitu terapi radiasi yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan dan menghilangkan sel – sel kanker
dengan menghindarkan kerusakan jaringan sehat disekitarnya seminimal mungkin.
Biasanya terapi radiasi ini dilakukan pada kanker stadium dini yang perluasannya
masih minimal dan bersifat radiosensitif. Namun, terapi radiasi kuratif ini jarang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan karena penderita kanker yang datang pada umumnya sudah dalam stadium
lanjut.
2. Pemberian terapi radiasi dengan tujuan paliatif, yaitu terapi radiasi yang
dilakukan dengan maksud mengurangi penderitaan penderita akibat penyakit kanker
dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Disini penderita yang
datang sudah dalam kondisi buruk dengan tumor yang telah bermetastase ke tempat
lainnya. Jadi, terapi radiasi ini hanya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang
disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.
2.3 Penatalaksanaan Radioterapi Karsinoma Tiroid
Penggunaan radiasi ion di bidang kedokteran gigi sebagai satu bagian
pengobatan kanker dengan mengontrol pertumbuhan sel ganas. Radioterapi disini
bisa digunakan sebagai terapi kuratif maupun bersifat adjuvan. Lapangan radiasi juga
mencakup jaringan limfonodus dan pembuluh darah yang menjadi resiko utama untuk
metastase tumor. Radioterapi yang biasa digunakan untuk karsinoma tiroid ini
radioterapi eksternal (radioterapi konvensional) dan radioterapi internal (radioisotope
therapy/ RIT).1,10,12,13
2.3.1 Radioterapi Eksternal ( Konvensional )
Pada terapi eksternal, alat sinarnya akan mengeluarkan sinar radiasi pada
tempat kanker dan jaringan sekitarnya. Alat yang digunakan dapat berbeda,
tergantung dari lokasi kanker. Dosis yang digunakan juga tergantung pada jenis dan
luas tumor. Untuk kasus yang bersifat kuratif, dosis yang diberikan sebesar 50 sampai
70 Gy, sedangkan untuk terapi adjuvan sekitar 50 sampai 60 Gy.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : A dan B Pemberian dosis 44 Gy dengan 22 fraksi pada karsinoma
tiroid,C dan D perawatan dengan pemberian dosis total 60 Gy.14
2.3.2 Radioterapi Internal ( Radioisotope Terapi )
Pada radioterapi internal jenis isotop radioaktif iodin yang digunakan adalah
I123 dan I131. Radioaktif iodin ini berkonsentrasi dalam kelenjar tiroid sama seperti
iodium pada umumnya, sehingga dapat digunakan untuk diagnosis maupun
pengobatan. Untuk diagnosa digunakan I123 sedangkan untuk pengobatan yang
bertujuan untuk menghancurkan kelenjar tiroid digunakan I131. Radioaktif iodin yang
tidak berada di dalam tiroid akan segera dieliminasi dari tubuh melalui kelenjar
keringat dan urine.1 I123 yang digunakan untuk melihat gambaran kelenjar tiroid dapat
dilakukan dengan injeksi intravena I123 dalam dosis kecil, maka dalam jangka waktu
3-6 jam sudah dapat diambil gambarannya. Kamera yang digunakan serupa dengan X
– ray atau CT scan.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4 : a.Gambaran CT Scan kelenjar tiroid sebelum diberikan gadolinium dan
b.Gambaran CT Scan kelenjar tiroid dengan menggunakan gadolinium11
Sementara itu I131 yang digunakan untuk pengobatan dilakukan dengan
memasukkan I131 ini kedalam tubuh dalam dosis yang kecil, sehingga I131 ini akan
masuk ke dalam pembuluh darah traktus gastrointestinalis.
I131 akan melewati
kelenjar tiroid yang kemudian akan menghancurkan sel – sel glandula tersebut. Hal
ini akan memperlambat aktifitas dari kelenjar tiroid yang semula overaktif menjadi
underaktif. Seorang ahli bedah tiroid dapat mengeluarkan seluruh bagian dari tiroid
dengan komplikasi bedah yang paling minimal, sedangkan I131 digunakan untuk
menghancurkan kelenjar yang masih tersisa.1
Dalam kondisi ini, tidak diperkenankan menggunakan hormon pengganti
selama beberapa minggu setelah terapi yang bertujuan menurunkan level hormon
tiroid hingga dibawah normal. Dengan demikian, I131 dapat bekerja secara maksimal
untuk menghancurkan tiroid yang tersisa. Pengobatan dengan cara ini dapat secara
signifikan menurunkan kemungkinan timbulnya kembali kanker tiroid dan
meningkatkan kemampuan dokter untuk mendeteksi dan mengobati kanker yang
mungkin berulang. Selanjutnya penderita menjalani follow up. Jika dari hasil follow
Universitas Sumatera Utara
up diketahui masih ada kanker tiroid yang tersisa dan bersifat persisten atau rekuren,
maka diperbolehkan memberikan dosis tambahan I131. Pasien dengan kanker tiroid
residual atau telah menyebar ke regio belakang leher, dapat melakukan scanning
menggunakan radioaktif.1
Adapun dosis yang digunakan adalah:1
1. Dosis kecil, yaitu sebesar 5-30 millicuries (mCi) pada penderita hipertiroid.
2. Dosis sedang, yaitu 25-75 mCi digunakan untuk mengecilkan ukuran tiroid
yang membesar tetapi mempunyai fungsi yang normal.
3. Dosis besar, yaitu 30-200 mCi digunakan untuk menghancurkan sel kanker
tiroid.
Bila ahli radiologi akan memberikan dosis yang lebih tinggi, maka penderita
akan diminta untuk tinggal diruang yang terisolasi selama 24 jam untuk menghindari
paparan dengan orang lain. Radiasi I131 ini tidak diperbolehkan dilakukan pada wanita
hamil karena mengakibatkan rusaknya kelenjar tiroid pada bayi. Untuk itu,
radioterapi ini memerlukan suatu keahlian yang khusus, proteksi serta pengawasan
terhadap penderitanya.1
Universitas Sumatera Utara
Download