anvulen tl-manusia

advertisement
MEMAHAMI KONDISI
DAN
TINGKAH LAKU MANUSIA
Asumsi Dasar








Manusia dapat dipelajari
Adanya hukum kausalitas (sebab-akibat)
Sebab-akibat selalu berganda
Faktor penyebab internal dan eksternal
Faktor penyebab fundamental – precipitating
Motivasi dan tujuan (conscious, unconscious, preconscious)
Konteks keseluruhan
Kenyataan atau realita selalu lebih lengkap jika dibandingkan
dengan pikiran atau nalar
Kepribadian
Dua fakta yang melandasi teori kepribadian modern :


Kehidupan dinamik
Manusia berkembang melalui adaptasi terhadap tuntutan yang berubah-ubah
Hakekat individu manusia :



Individu memiliki karakteristik yang serupa dengan individu lain (biologis)
Individu memiliki karakteristik yang serupa dengan sebagian individu lain
(kebudayaan)
Individu memilik karakteristik yang tidak serupa dengan individu lain (unik)
Warisan Biologis





Bersifat biologis yang memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar.
Sejak konsepsi terbentuk pembawaan genetik.
Lingkungan merupakan faktor yang turut menentukan bagaimana pembawaan
genetik dikembangkan dan digunakan.
Pekerja sosial harus menyadari bahwa pembawaan genetik dan lingkungan terdapat
interrelasi.
Lingkungan dapat membantu maupun menghambat pembawaan genetik.
Warisan Sosial





Masyarakat dan kebudayaan tempat kita tinggal mempengaruhi cara-cara
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar.
Membentuk karakteristik yang serupa dengan orang-orang yang berasal dari latar
belakang kebudayaan yang sama.
Memberikan respon pada hukum-hukum sosial yang diciptakan oleh masyarakat
sebagai wujud dari eksistensi diri.
Pelanggaran terhadap hukum/norma dikenai hukuman penolakan atau pengucilan
dari masyarakat.
Kebudayaan memberikan pemolaan pada tingkah laku anggotanya pada beberapa
tingkatan.
 Tingkat pertama (primer) adalah keluarga
 Tingkat kedua adalah lingkungan pergaulan (kelompok sebaya)
 Timgkat ketiga adalah institusi-institusi yang dibentuk masyarakat
Pekerja Sosial harus menyadari akan bahaya dari :



Sikap dan tindakan menyamaratakan.
Menganggap bahwa kelompok-kelompok kebudayaan bersifat statik dan monolitik.
Melupakan bahwa jarang terjadi suatu kelompok tanpa sub-sub kelompok.
Struktur Kepribadian


Individu unik (memiliki ciri yang berbeda dengan individu lainnya).
Faktor genetik, sosial, individual membentuk kepribadian seseorang.
Sigmund Freud (Tripartite Personality)

Id (aspek biologis)
Fungsi menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar keenakan (the
pleasure principle).
Cara mencapai kenikmatan : refleks (bersin, berkedip) dan proses primer (fantasi)

Ego (aspek psikologis)
Fungsi berpegang pada prinsip kenyataan (prinsip realitas) dan bereaksi dengan
proses sekunder (proses berpikir realistis).
Tujuan prinsip realitas yaitu mencari obyek yang tepat (serasi) untuk mereduksi
tegangan yang timbul dalam organisme.
Ego sebagai eksekutif kepribadian (mengontrol jalan yang ditempuh).
Peran utama ego menjadi perantara antara id (kebutuan instinktif) dan superego
(keadaan lingkungan)

Super ego (aspek sosiologis)
Fungsi menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak pantas, susila
atau tidak
agar pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat.
Super ego berisi 2 (dua) al yaitu :
a. conscientia – menghukum dg memberikan rasa dosa
b. ich ideal – menghadiahi dengan rasa bangga pada dirinya
Fungsi yang berhubungan dengan ketiga aspek kepribadian :
a. merintangi impuls id terutama impuls seks dan agresif yang bertentangan dg
masyarakat
b. mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralitas daripada yang
realitas
c. mengejar kesempurnaan
Ketiga aspek kepribadian ini bekerja sama menjadi satu sistem kesatuan yang diatur
oleh ego.
Tahap Tahap Dalam Perkembangan
Kehidupan






Individu adalah makhluk yang bergerak terus menerus dalam kehidupan melalui
serangkaian tahap-tahap perkembangan.
Tahap-tahap dalam kehidupan bersifat progresif dan kontinum.
Konsep tahap perkembangan bersifat dinamis.
Dalam perkembangan manusia bisa terjadi regresi atau stagnasi.
Petugas pelayanan (pekerja sosial) harus siap mengadapi krisis-krisis kehidupan.
Petugas pelayanan (pekerja sosial) harus belajar untuk mampu mengendalikan
perasaan-perasaan sendiri sebelum ia menolong orang lain.
Belajar Hidup Sebagai Makhluk
Sosial ( Sosialisasi )


Sosialisasi terjadi melalui proses belajar dalam suatu keseimbangan antara
kebebasan dan keterikatan.
Beberapa atribut yang mendukung sosialisasi :
adanya citra diri
a. menghargai integritas orang lain
b. memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk berbuat selaras dengan nilai
dan norma masyarakat
c. memiliki pengetahuan mengenai aturan yang mengatur tingka laku dalam
suatu kelompok sosial tertentu
d. memiliki kemampuan untuk melihat dan memilih tindakan secara realistik
e. memiliki kemampuan mengatasi perasaan pribadi secara konstruktif
f. memiliki kemampuan untuk menerima kompromi dan keterbatasan
g. memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk aktif dan berinisiatif pada
berbagai situasi
Beberapa situasi sosial yang penting dalam proses belajar :




Keluarga yang membesarkan individu yang bersangkutan
Lingkungan teman sebaya/teman bermain
Institusi-institusi sosial ; mesjid, gereja, sekolah, lingkungan adat dsb
Kelompok/lingkungan kerja
Reference group; kelompok yang terbentuk oleh orang-orang yang mungkin tidak
saling mengenal tetapi memiliki minat dan kepentingan yang sama (klp. Hobby,
rekreasi, dll)
Orang yang secara efektif paling tersosialisasi adalah mereka yang terbuka
terhadap perubahan, mampu mengambil manfaat dari tuntutan-tuntutan yang
saling bertentangan, tetapi yang juga cukup mampu menyesuaikan diri sehingga
mereka dapat berfungsi.
Golongan orang yang membutukan bantuan Pekerja Sosial :

Golongan orang yang tidak tersosialisasi (the onsocialized)
- memiliki kesempatan minimal untuk belajar hidup
- telah belajar perilaku destruktif
- tidak memperoleh pendidikan/teladan yang wajar
- sedikit memiliki kemampuan membentuk relasi pribadi/disiplin pribadi

Golongan yang tingkatan sosialisasinya kurang memadai (inadequately socialized)
- sedikit memiliki kemampuan untuk berubungan dengan orang dan untuk
menggunakan sumber-sumber sosial
- kurang memiliki kemampuan untuk mengikuti atau menilai situasi dengan
realisme yang memadai
- orang yang tidak berbahagia karena kesulitan dalam bergaul secara berarti dengan
orang lain

Golongan yang tersosialisasi di dalam sub kultur yang spesifik.
Download