78 BAB IV ANALISIS PENELITIAN Peneliti telah menempuh beberapa cara atau metode dalam penelitian ini di antaranya metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta memperoleh informasi dari berbagai buku yang relevan. Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang di temukan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis datadata tersebut. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis model Miles and Huberman, sehingga menghasilkan analisis sebagai berikut: 1. Analisis Pola kepemimpinan kepala MTs NU Pecalungan Kab. Batang. Dari hasil wawancara dengan para guru tentang pola kepemimpinan kepala madrasah dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah mempunyai pola kepemimpinan demokratis sebagaimana dalam bab III. Pola kepemimpinan kepala MTs NU 01 Pecalungan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Dari setiap usaha beliau dalam mengembangkan MTs NU 01 Pecalungan yang menerima konsep-konsep dan mencari jalan keluarnya dengan para guru atau murid dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dan tidak berbuat sesuatu dengan kehendak kepala Madrasah. Dari sifat keterbukaan inilah menunjukkan adanya kehidupan yang harmonis antara komponen yang ada di MTs NU 01 Pecalungan baik dengan guru, staf, maupun dengan para 79 muridnya. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagai seorang pemimpin di masdrasahnya, tidak terlepas dari kepemimpinan. Dalam melakukan pengawasan, perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pemotivasi penggerak dan pengerkoordinasi dengan bawahannya guru karyawan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan. Pola kepemimpinan kepala madrasah MTs NU 01 Pecalungan di lihat dari cara mengambil keputusan dapat di kategorikan memiliki pola kepemimpinan yang demokratis. Hal ini dapat dilihat dalam prakteknya seorang pemimpin dibebani tanggung jawab moril untuk memutuskan suatu perkara secara selektif ketika berada ditengah bermacam-macam persoalan yang tidak pasti, belum dikenal ataupun muncul secara mendadak yang tidak diduga-duga. Karena hal inilah maka pengambilan keputusan juga termasuk dalam inti kepemimpinan yang memungkinkan berlangsungnya semua progaram kerja secara selektif dan efisien yang sekaligus mengembangkan empat fungsi manajemen yaitu merencanakan, mengorganisir, menuntut dan menilai pengadaan evaluasi. Selain pengambilan keputusan, masalah yang perlu mendapat perhatian terhadap kepemimpinan seseorang ialah bagaimana ia melakukan kordinasi dengan bawahannya. Dalam beberapa kesempatan, kepala MTs NU 01 Pecalungan sering menekankan pentingnya perjuangan kepada semua guru dan staf-stafnya. Ini dimaksudkan agar visi, misi, dan tujuan pendidikan di MTs NU 01 Pecalungan bisa terwujud dengan baik. Kemudian mengenai perilaku kepemimpinan kepala MTs NU 01 Pecalungan dalam menggerakkan, mempengaruhi, 80 mendorong bawahan (guru dan staf) berorientasi pada tugas dan berorientasi pada hubungan . Di lain waktu Kepala MTs NU 01 Pecalungan juga membangun komunikasi yang positif di antara para guru. Di mana kepala sekolah berusaha terbuka serta menciptakan suasana kekeluargaan terhadap para guru dan karyawan lainnya. Karena dengan suasana tersebut, guru dan karyawan lainnya mempunyai kesempatan untuk mengemukakan gagasan, masukan atau permasalahan permasalahannya. Saling memberi dukungan dan bantuan kepada sesama guru atau tenaga kependidikan lain, mengutamakan kerja kolektif dalam memberi masukan bagi perbaikan praktek pengajaran, supel, wibawa dan dalam segi administrasi sekolah, arahan-arahan dalam rapat, serta perhatian terhadap sekolah secara fisik maupun keberadaan kelas baik peralatan maupun KBM (kegiatan belajar mengajar). Di samping itu kepala MTs NU 01 Pecalungan juga dapat menciptakan suasana ataupun kondisi yang harmonis diantara guru dan karyawan. Hal ini terbukti dengan adanya terciptanya lingkungan sekolah yang saling menghormati dan memahami satu sama lain. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk menggali motivasi-motivasi yang bersifat tersembunyi atau rahasia. Karena dengan melakukan komunikasi yang positif (terbuka dan kekeluargaan) maka motivasi dan keluhan guru serta karyawan lainnya dapat diketahui oleh kepala MTs NU 01 Pecalungan. Hal ini menunjukkan bahwa beliau sebagai kepala sekolah sangat menjunjung tinggi kebersamaan kepada semua pihak dengan tidak membeda-bedakan status yang diembannya.Untuk masa yang akan datang kepala MTs NU 01 Pecalungan 81 merencanakan program pengembangan sekolah baik dari segi fisik maupun non fisik yang meliputi:perbaikan sistem manajemen madrasah, perbaikan kurikulum, perbaikan kualitas tenaga mengajar dan peningkatan kualitas siswa, sedangkan aspek fisiknya meliputi sarana dan prasarana belajar. Dalam rapatrapat khusus, guru-guru biasanya bisa mengemukakan segala sesuatu secara bebas tentang hal-hal yang membuat mereka kurang puas dalam bekerja atau lainnya. Dengan adanya keluhan-keluhan tersebut maka kepala MTs NU 01 Pecalungan bisa menampung, serta mensistematiskan untuk dipikirkan pemecahannya secara bersama dengan semua pihak terutama dengan para guru yang bersangkutan. Pertemuan secara individual antara kepala sekolah dengan guru yang bersangkutan terutama menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia. Hal ini sama dengan rapat, dalam pertemuan inipun bisa dicoba membahas pemecahannya, akan tetapi jika pemecahannya itu membutuhkan guru lain, maka dapat saja hal itu dibawa kedalam rapat dengan catatan individu yang bersangkutan tetap dirahasiakan. Berpijak pada fenomena yang mengahambat perkembangan MTs NU 01 Pecalungan Kabupaten Batang, maka peranan dan kedudukan seorang pemimpin sangatlah penting sekali. Usaha dari kepala sekolah dalam mengantisipasi atau mencari solusi sangatlah diperlukan, sehingga proses pendidikan dan perkembangan MTs NU 01 Pecalungan yang dibinanya akan tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan dan tujuan akan tercapai. 82 B. Analisis Fakto Pendukung dan penghambat dalam Memanajemen Madrasah MTs NU 01 Pecalungan. 1. Faktor Pendukung. 1) Adanya Kebersamaan dalam Pengelolaan Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar. Salah satu hal yang terpenting dalam upaya untuk mengembangkan MTs NU 01 Pecalungan adalah kebersamaan atau kekompakan, sehingga sudah menjadi agenda wajib bagi madrasah, bahwa setiap akhir bulan ada rapat khusus kepala madrasah, pembina, guru, maupun karyawan yang dilaksanakan di luar-luar jam sekolah atau setelah pulang. Pembuatan keputusan dalam pembinaan kurikulum bukan saja menjadi tanggung jawab para perencana kurikulum perlu membuat keputusan yang tepat, rasional, dan sistematis. Pembuatan keputusan itu tidak dapat dibuat secara acak-acakan, melainkan harus berdasarkan informasi dan data yang objektif. Untuk itu terlebih dahulu perlu diadakan evaluasi yang obyektif terhadap kurikulum yang sedang berlaku. Evaluasi memegang peranan yang penting dalam membuat keputusan-keputusan kurikulum, sehingga dapat diketahui hasil-hasil kurikulum yang telah dilaksanakan, apakah kelemah dan kekuatannya dan selanjutnya dapat dipikirkan mengenai perbaikan-perbaikan yang diperlukan. 2) Kualitas Guru yang Memadai Baik kepala madrasah, wakamad, serta beberapa guru telah mengikuti Pelatihan-pelatihan yang diadakan sehingga kualitas mereka 83 meningkat. Dengan bermodalkan kuantitas dan kualitas SDM yang dimiliki, pasti akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan MTs. Kepala MTs NU 01 Pecalungan memberi kesempatan kepada Guru untuk meningkatkan mutu pekerjaan, dengan mengikuti berbagai pelatihan yang di adakan seperti Workshop guru professional, DIKLAT, semacam ini merupakan suatu unit untuk mencapai tujuan bersama. Adanya guru yang professional juga merupakan factor penting yang tidak dapat dilupakan dalam meningkatkan kreatifitas anak di MTs NU 01 Pecalungan. Dari hasil dokumentasi didapatkan data bahwa guru di madrasah ini rata-rata berpendidikan S-1 dan ada juga S-2. Hal ini tentu saja mempengaruhi kualitas pendidikan yang ada di MTs NU 01 Pecalungan. 2. Faktor Penghambat 1. Kemampuan dan Jiwa Psikologis Siswa Berbeda-beda Dalam mengembangkan pendidikan maka tidak lepas dari peserta didik. Peserta didik merupakan individu yang selalu bertumpu dan berkembang. Untuk itu agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara aktif maka pendidik perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hakikat peserta didik sehingga dalam melaksanakan pendidikan tidak mengalami kesulitan, sehingga usaha-usaha yang akan dilakukan adalah seperti mengaktifkan peserta didik, membentuk kelompok belajar, mengadakan ekstra kurikuler, mengadakan pengalaman langsung. 84 2. Minimnya Peran Serta Masyarakat Masyarakat memiliki peran penting dalam hal pendidikan, sedangkan kondisi masyarat di sekitar madrasah masih kurang berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Rendahnya ekonomi masyarakat di sekitar Madrasah merupakan salah satu latar belakang mengapa masyarakat kurang berperan di madrasah ini, bahkan masih banyak masyarakat yang menganggap bahwah pendidikan tidak penting lebih memilih merantau keluar kota. Padahal hubungan madrasah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara madrasah dan masyarakat dengan maksud meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama dalam usaha memperbaiki madrasah. Masyarakat di samping sebagai objek yang harus diperhitungkan oleh lembaga, mereka juga berperan sebagai subjek yang berhak untuk menilai dan menetukan pilihannya sendiri, tentunya ke depan lembaga pendidikan (madrasah) harus lebih dahulu memiliki kesiapan yang sempurna, realistis dan profesional dalam mengelolanya, bahwasannya peran masyarakat itu sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan dari masyarakat terutama dukungan moral dan financial. Hubungan madrasah dengan masyarakat yang perlu ditingkatkan terutama dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh madrasah dan daerah serta potensi yang dimiliki oleh madrasah dan daerah serta 85 potensi peserta didik secara keseluruhan. Madrasah dan masyarakat merupakan satu kesatuan dengan aspek-aspek dalam berbagai aktivitas yang berkaitan pendidikan. Sekolah dengan masyarakat merupakan satu kesatuan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan pribadi peserta didik, sekolah dengan tenaga kependidikan menyadari pentingnya kerjasama dengan masyarakat, bukan saja dalam melakukan pembaharuan tetapi juga dalam menerima berbagai konsekuensi dan dampaknya, serta mencari alternatif pemecahannya. Sekolah dengan masyarakat sekitar memiliki andil dan mengambil bagian serta bantuan dalam pendidikan dimadrasah, untuk mengembangkan berbagai potensi secara optimal sesuai harapan peserta didik. Melihat pentingnya peranan masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan, masyarakat diharapkan berperan serta dalam ikut memikirkan dan memberikan masukan terhadap madrasah demi kemajuan pendidikan. 3. Ketersediaan Dana yang terbatas Dana merupakan hal yang pokok guna menunjang pendidikan, tanpa adanya dana, alokasi sarana dan prasarana tidak akan terpenuhi, sebagai madrasah yang baru, tambahan dana sangat diperlukan. Pengelolaan dana di madrasah ini di ambil dari dana bos, dari dana bos sendiri memperoleh Rp. 194.000.000 di kali 1 juta dari jumlah 194 siswa, pada kenyataannya dana bos tidak mencukupi keperluan 86 madrasah, sehinggah madrasah menutupi kekurangan masalah dana tersebut dengan kebijakan mengambil dari sumber lainnya yakni dari oarng tua dalam bentuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), peranak dibebani Rp. 28.000.00 perbulannya dan bantuan dari sumber masyarakat melalui majelis madrasah. Dana yang diperoleh di gunakan untuk Pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana atau sarana, pemeliharaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar, penyelenggaraan ujian dan pengiriman atau penulisan STTB/NEM, perjalanan dinas supervisi, pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan pendapatan. semua dana itu harus dipergunakan secara terarah dan bertanggung jawab dengan tidak bertumpang tindih satu dengan yang lain, dan yang terpenting adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama. 4. Beberapa guru kurang bertanggung jawab dalam mengemban amanah. Guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini. Kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah 87 mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya. Pada kenyataannya beberapa guru di MTs NU 01 Pecalungan kurang bertanggung jawab dalam mengemban amanahnya terbukti ketika mengajar datangnya tidak tepat waktu, beberapa guru yang merangkap mengajar ditempat lain sehingga terkadang harus meninggalkan tugas mengajar, dan ada beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikannya, sebagai contoh jurusan PAI mengajar olahraga. Seharusnya guru dalam menjalankan tugasnya harus menerapkan kedisiplinan bukan saja pada siswa akan tetapi juga berlaku bagi guru-guru agar tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat dan dapat mewujudkan guru yang profesional. 5. Sarana Dan Prasarana yang Kurang Memadai Sarana dan prasarana sangatlah penting dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, agar madrasah dapat melaksanakan kegiatan dalam rangka menunjang proses belajar dan mengajar dengan baik, Pada kenyataannya Sarana dan prasarana yang berada di MTs NU 01 Pecalungan kurang memadai dari Fasilitas pembelajaran, baik ruang belajarnya, perpustakaan, media pendidikannya, kepemilikan dan penggunaan media pembelajaran yang rendah (proyektor, computer), buku perpustakaan tidak lengkap, sementara laboratorium tidak ada, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Jika 88 sarana dan prasarana memadai maka peminat siswa untuk sekolah di MTs NU 01 Pecalungan akan meningkat dan menjadikan madrasah menjadi maju. Madrasah akan banyak diminati oleh siswa jika madrasah tersenut memiliki sarana dan prasarana yang memadai, karena sarana dan prasarana yang memadai merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana antara satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling memepengaruhi.