bisnis/global J U M AT, 1 0 D E S E M B E R 2 0 1 0 B4 Harga Minyak Dunia Terus Melambung Asia dan negara berkembang mendorong peningkatan permintaan. SINGAPURA – Harga minyak mentah dunia terus melambung seiring dengan permintaan yang meningkat. Dalam perdagangan kemarin, harga minyak menyentuh angka US$ 89 per barel di kawasan Asia. Lonjakan harga ini bersamaan dengan penurunan nilai tukar dolar, sehingga harga minyak lebih murah bagi investor di negara dengan mata uang selain dolar Amerika. Dalam perdagangan di bursa New York kemarin, kontrak harga minyak untuk Januari tahun depan naik US$ 94 sen menjadi US$ 89,22 per barel. Sebelumnya, harga minyak bertahan di atas US$ 80 per barel sepanjang pekan lalu dan mencapai level tertinggi US$ 90 pada Selasa lalu. Peningkatan permintaan banyak terjadi di negara berkembang, terutama kawasan Asia. Menurut sejumlah analis, konsumsi minyak mentah yang tidak menentu di Asia dan beberapa negara berkembang diperkirakan terus berlanjut dan menaikkan permintaan tahun depan. Konsultan Wood Mackenzie menyatakan, kenaikan konsumsi minyak dunia mencapai 86,7 juta barel per hari pada kuartal ketiga sepanjang tahun ini. “Konsumsi minyak akan terus meningkat hingga 88,1 juta barel per hari tahun depan,” kata Francis Osborne, analis Wood Mackenzie, kemarin. Dari total konsumsi ini, sebanyak 85 persen atau 2,5 juta barel berasal dari pertumbuhan permintaan minyak dunia di negara berkembang. Berdasarkan perkiraan ini, permintaan dari negara berkembang mencapai 80 persen pada 2011-2012. Menurut Osborne, permintaan minyak mentah dunia yang terus meningkat di kawasan Asia tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.“Pelopor pemulihan di kawasan ini adalah Cina,”katanya. Selain karena faktor pertumbuhan di Asia, meningkatnya permintaan minyak dunia tidak lepas dari suhu membekukan yang melanda Eropa.“Suhu dingin membuat orang menggunakan energi lebih banyak untuk pemanasan,”kata seorang analis di Barclays Capital. Suhu dingin ekstrem yang melanda Eropa beberapa pekan terakhir membuat transportasi di sejumlah negara Eropa mengalami kekacauan, terutama di Prancis dan Skotlandia. Sejumlah bandara ditutup dan jalan utama menuju area wisata Menara Eiffel ditutup. Menurut analisa Barclays Capital, meski harga minyak terus melambung dalam beberapa hari belakangan, fundamental minyak masih terlihat membaik. Data terakhir yang dipublikasikan Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan terjadi penurunan lebih tajam dari perkiraan cadangan minyak mentah dunia. Data ini menunjukkan cadangan minyak mentah Amerika Serikat menyusut 3,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Desember. Jumlah ini mengalahkan ekspektasi pasar yang turun 1,2 juta barel. ● FEBRIANA FIRDAUS Ekonomi Jepang Tumbuh dalam Tekanan TORU HANAI (REUTERS) TOKYO — Meski perekonomian Jepang tumbuh lebih dari yang sebelumnya diperkirakan pemerintah pada kuartal ketiga tahun ini, ekonom senior dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Tatsushi Shikano, pesimistis akan kondisi di masa mendatang.“Laporan ini tidak mengubah fakta bahwa ekonomi bakal berkontraksi kuartal ini. Jadi, kita tidak bisa terlalu optimistis,”katanya kemarin. Pasalnya, kinerja ekspor bulanan yang menunjukkan tren pelemahan diperkirakan sulit memperkuat pertumbuhan ekonomi, kendati belanja modal telah meningkat signifikan pada bulan-bulan sebelumnya. Selama Juli-September, produk domestik bruto Cina mencapai US$ 1.415 triliun, melebihi PDB Jepang US$ 1.369 triliun. PDB tahunan Negeri Matahari Terbit tumbuh 4,5 persen pada akhir September tahun ini. Angka ini lebih tinggi dibanding pencapaian bulan lalu yang 3,9 persen. Meski begitu, secara umum pertumbuhan ekonomi Jepang 2,6 persen itu lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya yang 2,9 persen. Melambatnya kinerja ekspor, ditambah banyaknya pihak yang memprediksi laba perusahaan di masa mendatang bakal tu- run setelah nilai tukar dolar melemah, turut mengganggu perekonomian Jepang. Meski demikian, pencapaian pertumbuhan ekonomi Jepang bila dibanding Amerika Serikat dan Eropa cukup baik. Dibanding kuartal sebelumnya, ekonomi Jepang telah tumbuh 1,1 persen, atau melampaui angka pertumbuhan Amerika Serikat dan Eropa yang masing-masing mencapai 0,6 persen dan 0,4 persen. Selain itu, nada optimistis disuarakan ekonom dari Nomura Securities Co di Tokyo, Kohei Okazaki, yang menyebutkan investasi di bidang bisnis secara bertahap telah pulih. Adapun kepala ekonom untuk Jepang di Credit Agricole CIB and CLSA, Susumu Kato, menilai pertumbuhan ekonomi ini tidak bakal berlanjut. Sebab, banyak risiko kontraksi ekonomi di kuartal berikutnya seiring dengan melemahnya konsumsi dan ekspor. Perekonomian Cina tumbuh melampaui perekonomian Jepang di kuartal ketiga tahun ini. Cina pun menjadi raksasa ekonomi baru menggantikan Jepang, yang selama ini menjadi negara dengan ekonomi kedua terbesar di dunia. Banyak pihak memperkirakan tren ini terus berlanjut. ● BLOOMBERG | R.R. ARIYANI Seorang pria menggunakan telepon seluler di dekat crane di sebuah pelabuhan industri di Tokyo, beberapa waktu lalu. IKLAN MENYUSUN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Teknik Komprehensif Mulai Dari Analisa Kebutuhan Hingga Evaluasi Pelatihan Outline Mengkaji Gambaran Besar Program Pelatihan & Pengembangan Karyawan ● Mendayagunakan TNA dalam Konteks Bisnis Perusahaan + Praktek dengan Alat Bantu ● Menyusun Kurikulum & Kebijakan Pengembangan Berbasis Kompetensi dengan Memanfaatkan Template yang disediakan ● Mendetilkan Kurikulum & Kebijakan Pengembangan Menjadi Silabus & Sistem Evaluasi yang Tepatguna ● Praktek: Menyusun Kurikulum & Membuat Silabus Pelatihan ● Instruktur ◗ BUNAIYA ◗ BAGAS SWETA BHASKARA 16-17 Desember 2010 (08.00-17.00 WIB.) Hotel Atlet Century Park, Jl. Pintu I Senayan Jakarta Investasi Rp. 2.950.000 per peserta Peserta diharapkan Membawa Laptop/Netbook/Portable Harddisk/Flashdisk Ukuran Besar untuk Praktek Setiap peserta mendapatkan langganan KORAN TEMPO selama enam bulan. Informasi pendaftaran Joko Prasetyo di TEMPO Komunitas telp. 021-536-0409 Ext 222 HP 0817-185288