INTISARI Latar Belakang. Formularium Nasional (FORNAS) adalah daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). FORNAS harus mengacu dan konsisten (sejalan) pada DOEN. Hal ini didukung oleh pendapat Quick (1997) dan WHO & MSH (2003), bahwa formularium harus mengacu dan konsisten (sejalan) pada DOEN, serta diperkuat dengan Kepmenkes RI No 312/ MENKES/ SK/ IX/ 2013 tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2013 bahwa penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui mutu kriteria WHO. FORNAS 2013 dinilai dengan Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran tentang evaluasi FORNAS 2013 dalam pelaksanaan JKN. Hasil Penelitian : Persentase obat FORNAS 2013 yang terdapat dalam DOEN 2013 adalah 54,5%, persentase obat FORNAS 2013 yang merupakan sediaan senyawa tunggal adalah 95,3% dan persentase obat FORNAS yang tertulis dalam nama generik/INN adalah 100%. Ketidaksesuaian FORNAS 2013 dengan DOEN 2013 terkait dengan temuan dalam proses penyusunan FORNAS 2013 yang tidak transparan dan akuntabel. Kesimpulan: Fornas belum sepenuhnya memenuhi kriteria formularium yang baik dan bermutu sesuai kriteria WHO. Kata kunci : Evaluasi, Obat Esensial, Daftar Obat Esensial Formularium Nasional, Komite Farmasi dan Terapi xi Nasional, ABSTRACT Background. National Formulary (NF) is a list of selected medicines needed and should be available at health care facility as a reference in implementation of the National Health Insurance (NHI). NF should refer to and consistent (in line) on the National List of Essential Medicines. This is supported by the opinion of Quick (1997) and WHO and MSH (2003), that the formulary should refer to and consistent (in line) with the inclusion, and reinforced with Health Minister Decree No. 312/MENKES/SK/IX/2013 on the National List of Essential Medicines 2013 that the application of NEML should be consistent and persistent in all health care facilities. Good formulary will provide benefits in quality control and cost control. Objective: To determine the quality NF 2013 assessed by WHO criteria. Methods: This research is descriptive. The data collected by observing National Formulary 2013 and National List of Essential Medicines 2013. Results: The percentage of NF 2013 medicine contained in NEML 2013 was 54.5%, the percentage of NF 2013 medicine that is a single compound preparation was 95.3% and the percentage of medicine NF written in a generic name/INN is 100%. The Incompatibility of NF 2013 and NEML 2013 related to the findings in the process of drafting FORNAS 2013 is not transparent and accountable. Conclusion: NF 2013 is not fully fulfill the criteria of good and qualified according to WHO criteria. Keywords: Evaluation, Essential Medicines, National Essential Medicines List, National Formulary, Drug and Therapeutics Committees xii