PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak unggas merupakan salah satu komoditas subsektor peternakan yang mengalami pertumbuhan relatif cepat. Hampir diseluruh pasar tradisional maupun pasar moderen (supermarket atau swalayan) menjual daging ayam baik karkas hingga jeroan (Visera). Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani selain daging sapi, ikan dan telur. Sumber pasok daging berasal dari sapi, domba, kambing, unggas da ternak lainnya. Dalam pemenuhan konsumsi daging penduduk Indonesia 52,38% dari ayam ras pedaging, sapi dan kerbau 30,38%, domba 4,30%, kuda 10,62% dan babi 8,80% (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2012). Dari Besarnya pemenuhan karkas (daging) dapat menimbulkan peluang bisnis para pengusaha untuk membuka usaha di sektor yang terkait misalnya rumah potong ayam (RPA). Rumah potong ayam merupakan suatu bentuk usaha yang kegiatan usahanya mengubah ayam hidup menjadi daging ayam. Selanjutnya dari data yang diperoleh dari Dinas Peternakan, RPA yang berada di wilayah Sleman, pada tahun 2012 terdapat 230 RPA dan kini meningkat menjadi 420 RPA. Dari jumlah RPA tersebut terdapat 72% RPA tradisional dengan kepemilikan usaha pribadi atau individu dengan omset pemotongan per harinya mulai dari 50 ekor hingga 1.500 ekor. Rumah potong ayam akan memberikan investasi atau biaya, pemasukan dan disisi lain juga mendatangkan manfaat. Adanya kelayakan atas modal yang dikeluarkan, maka suatu usaha seharusnya memperoleh manfaat yang lebih besar dari biaya yang dipergunakan, sehingga usaha tersebut layak untuk diusahakan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Analisis Investasi Usaha RPA skala usaha kecil di Kabupaten Sleman 1 Tujuan Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk : 1. Menentukan kelayakan finansial investasi usaha RPA skala usaha kecil di Sleman 2. Menganalisis kondisi finansial usaha skala kecil dengan adanya resiko perubahan harga input Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai kelayakan usaha RPA skala kecil di Kabupaten Sleman, sebagai masukan bagi pengusaha untuk menentukan programprogram yang akan dilakukan dimasa yang akan datang, dan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh serta sebagai bahan pertimbangan dalam mempelajari komponen—komponen analisis finansial yang terkait dengan tingkat pendapatan pengusaha kecil. 2