WACANA Sudahkah Kita Hitung Kerugian Akibat Buruknya Sanitasi ? oleh : **Sandhi Eko Bramono B ank Dunia melalui Water and Sanitation Programme, telah menghitung tingkat kerugian masyarakat di Indonesia akibat buruknya sanitasi adalah sebesar Rp 56 trilyun / tahun. Nilai yang sangat besar ini bahkan sudah mencapai 2,3 % dari Produksi Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2008. Nilai ini dihitung berdasarkan kerugian kesehatan yang diderita masyarakat setiap tahunnya dalam bentuk biaya pengobatan per tahun, berkurangnya waktu kerja akibat penurunan produktifitas kerja karena sakit per tahun, serta terhambatnya kegiatan ekonomi karena penurunan kualitas kesehatan masyarakat per tahun. Terlepas dari angka yang telah diberikan oleh Bank Dunia, sudahkah kita tahu dan pernahkah kita menghitung sendiri biaya kerugian akibat sanitasi yang kurang memadai ini ? Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selaku kementerian teknis, juga harus melakukan riset dan memiliki angka sendiri untuk menentukan besarnya kerugian akibat masih rendahnya cakupan pelayanan sanitasi ini. Hal ini sangat penting, untuk memberikan suatu angka pembanding dengan angka yang telah dimiliki Bank Dunia, sehingga Indonesia dapat meningkatkan posisi tawarnya, terlebih jika harus berha-dapan dengan institusi finansial luar negeri untuk masalah pendanaan. Kerugian Kesehatan dan Penurunan Produktifitas sebagai Dampak Langsung Kerugian kesehatan dapat dihitung berdasarkan angka prevalensi penyakit bawaan sanitasi, seperti penyakit saluran 68 Volume 36 • KIPRAH Bangunan permukiman di kawasan bantaran kali Ciliwung telah mempersempit badan sungai sehingga menimbulkan banjir dan menurunnya kualitas air. (foto:dok) pencernaan (muntaber, diare, cacingan, dan lain - lain), penyakit saluran pernafasan (Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas, asthma, dan lain – lain), penyakit kulit (gatal – gatal, eksim, kudis, panu, kutu air, dan lain – lain), serta penyakit faal non infeksius (seperti kontaminasi makanan atau minuman akibat logam berat, senyawa toksik organik maupun anorganik, dan lain – lain). Dampak dari penyakit – penyakit ini adalah timbulnya biaya sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat karena mereka harus pergi ke dokter untuk berobat. Jika sanitasi terjaga, maka tingkat prevalensi penyakit – penyakit ini akan berkurang secara drastis yang menyebabkan masyarakat dapat memiliki simpanan uang yang tidak perlu dibelanjakan untuk biaya pengobatan. Selain itu, pembelanjaan uang yang sebenarnya tidak perlu terjadi ini, dapat berdampak