SURAT EDARAN PENJELASAN TERKAIT PROSES PERUNDINGAN PKB V YANG BERAKHIR DEADLOCK Nomor : ED. 109/DPP-DPP00.000/2013 Terkait deadlock-nya perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V, maka kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kami mengucapkan terima kasih kepada anggota Tim Perunding Sekar atas upaya kerasnya selama perundingan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan Telkom selaku anggota SEKAR melalui perundingan PKB V. 2. Perundingan PKB V antara Tim Perunding Serikat Karyawan Telkom dengan Tim Perunding Manajemen Telkom telah dilaksanakan 7 (tujuh) kali putaran mulai awal bulan Juni 2012 sampai dengan akhir bulan Februari 2013. 3. Usulan SEKAR sebagai materi perundingan PKB V adalah hasil dari pembahasan secara bottom up atau berdasarkan masukan dari anggota Sekar melalui Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sekar dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sekar sejak awal tahun 2012. 4. Usulan Sekar tersebut telah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Semangat Mukadimah seluruh PKB I - IV bahwa Sekar dan Telkom sepakat untuk mempertahankan dan memajukan perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. b. PKB IV telah berlaku sejak 2 tahun yang lalu, dan PKB V akan berlaku hingga 2 tahun ke depan, sehingga hasil PKB V harus dapat menjaga daya beli karyawan dalam rentang waktu tersebut . c. Faktor-faktor inflasi, kenaikan harga-harga, kenaikan kesejahteraan karyawan lain di industri dan di lingkungan sekitar. d. Jumlah karyawan yang semakin berkurang, sementara target tahun 2013 dan pencapaian kinerja revenue dan laba tahun 2012 semakin meningkat. e. Program perusahaan terkait pertumbuhan signifikan alat produksi dan pertumbuhan pelanggan tahun 2013 yang menuntut kerja keras karyawan. f. The More You Give, The More You Get, karyawan dan manajemen sama-sama memberikan, karyawan memberikan kerja keras dan kerja cerdasnya, perusahaan memberikan stimulus dan insentive pencapaian target perusahaan. 5. Usulan Sekar yang disampaikan kepada Tim Perunding Manajemen pada perundingan putaran kedua di akhir bulan Juni 2012 untuk dibahas dalam perundingan PKB V terdiri dari 12 poin usulan sebagai berikut : a. Kenaikan Gaji Dasar 15% per tahun. b. Kenaikan Tunjangan Dasar 20% satu kali pada tahun 2012 atau 2013. c. Kenaikan tunjangan retensi luar jawa dari rata-rata Rp. 750.000 per bulan menjadi Rp. 1.500.000 per bulan. d. Jasa produksi diberikan 5% dari net income consolidated selama laba positif. e. Bonus diberikan 2% dari net income consolidated bila pencapaian net income consolidated di atas target RKAP, dengan tidak memperhitungkan beban non operasional (termasuk namun tidak terbatas pada beban impairement dan pensiun dini). f. Penyetaraan THT dan MP untuk karyawan rekrut pasca tahun 2002. g. TELKOM memberikan subsidi pembayaran DPLK untuk kenaikan manfaat pensiun. h. Telkom memberikan dana talangan sebesar 10 (tahun) tarif BBP bagi karyawan yg masa kerja melebihi 20 tahun dan diperhitungkan sebagai BBP yang diterima. i. Bantuan bagi SEKAR sebesar Rp. 15.000 per anggota, biaya SPPD untuk kegiatan Sekar, dan fasilitas kendaraan operasional Sekar. j. Kompensasi uang lembur mulai band V ke bawah. k. Kenaikan BFPT sebesar 50 juta untuk karyawan yang pensiun. l. Tunjangan Fastel dan Transport bagi karyawan non manajerial. 6. Pada perundingan putaran ketiga di bulan Agustus 2012, Tim Perunding Manajemen mengusulkan Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan program Life Insurance untuk dibahas di perundingan PKB V, sehingga total ada 14 (empat belas) item yang akan menjadi materi perundingan PKB V yaitu 12 (dua belas) item usulan Tim Perunding Sekar dan 2 (dua) item usulan Tim Perunding Manajemen. 7. Pada perundingan putaran keempat di awal bulan Desember 2012, perundingan membahas ESOP, Life Insurance, dan pasal-pasal yang tidak terkait penambahan finansial, sementara 12 usulan Sekar belum dibahas. 8. Pada perundingan putaran kelima di akhir bulan Desember 2012, tawaran Tim Perunding Manajemen yang tadinya terdiri dari ESOP dan life Insurance oleh Tim Perunding Manajemen dikurangi menjadi hanya 1 (satu) poin saja yaitu ESOP, sementara 12 poin usulan SEKAR belum sempat dibahas. 9. Pada perundingan putaran keenam di awal bulan Februari 2013, ESOP mendekati kesepakatan, Tim Perunding Sekar menyepakati besaran dan mekanisme program ESOP dan hanya menginginkan adanya perubahan skema distribusi saham kepada karyawan yang tadinya berdasarkan proporsi gaji bulanan, menjadi berdasarkan proporsi dari pangkat terendah sampai tertinggi tidak lebih dari 1 berbanding 5. Dalam perundingan putaran keenam ini, dikarenakan Tim Perunding Sekar melihat adanya benefit tambahan bagi karyawan dari program ESOP dan janji Tim Perunding Manajemen untuk membahas Bantuan Biaya Perumahan (BBP), tunjangan pakaian seragam dan upah lembur di luar perundingan PKB atau di Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit , maka Tim Perunding Sekar menurunkan permintaannya dari 12 item usulan menjadi 3 item usulan yaitu : a. Kenaikan Tunjangan Dasar sebesar 10%. b. Pemberian subsidi dari perusahaan untuk program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk kenaikan manfaat pensiun. c. Pemberian tunjangan transportasi dan tunjangan fasilitas telekomunikasi untuk karyawan non manajerial. 10. Pada perundingan putaran ketujuh di akhir bulan Februari 2013, poin ESOP dapat disetujui Sekar dengan pola dan mekanisme sesuai usulan manajemen, dengan syarat dalam perundingan PKB V berikutnya di masa perpanjangan PKB IV, 3 (tiga) poin usulan Sekar dapat tetap dibahas. Tim Perunding Manajemen tidak bersedia untuk membahas 3 (tiga) poin usulan Sekar dan Tim Perunding Manajemen memilih Deadlock. 11. Dengan Deadlock-nya perundingan PKB V ini, maka secara otomatis PKB IV mengalami perpanjangan hingga bulan Agustus 2013 dan program ESOP yang awalnya akan menkonversi hak insentif karyawan sebesar 2 (dua) kali 30% dan hak bonus karyawan senilai 1% dari pencapaian Net Income Consolidated menjadi dalam bentuk saham dengan ditambah subsidi dari perusahaan, batal berjalan sesuai skema yang dibahas di perundingan PKB V. 12. Jika Manajemen Telkom akan tetap menjalankan program ESOP di luar skema PKB, maka hal itu tidak mempengaruhi apa yang akan diterima karyawan sesuai yang sudah tertera di PKB IV, dan Sekar mempersilahkan karyawan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan Manajemen sesuai pertimbangan berdasarkan asas manfaat. 13. Setelah Deadlock-nya perundingan PKB V ini, maka langkah selanjutnya adalah sesuai dengan yang telah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui forum Bipartit, Tripartit, hingga Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). 14. Kami mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh anggota Sekar atas belum dicapainya kesepakatan dalam perundingan PKB V sehingga peningkatan kesejahteraan karyawan melalui kesepakatan PKB belum dapat dinikmati anggota Sekar Demikian Surat Edaran ini disampaikan, mohon do’a dan dukungan atas perjuangan SEKAR dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan, dan atas kepeduliannya kami ucapkan terima kasih. SEKAARRR!!!!...... SEKAARRR!!!!...... SEKAARRR!!!! Bandung, 18 Maret 2013 Wisnu Adhi Wuryanto Ketua Umum Asep Mulyana Sekretaris Jenderal