Unduh - Millennium Challenge Account

advertisement
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi
Tahukah Anda, perempuan memiliki potensi dan
peran yang besar dalam pasar kerja dan dunia
wirausaha?
Namun, perempuan masih menghadapi beberapa
kendala yang mengakibatkan potensi tersebut
tidak dapat dikembangkan secara optimal.
• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
perempuan pada 2013 ialah 50,26%. Artinya,
setengah dari perempuan usia produktif
adalah bagian dari angkatan kerja nasional
(BPS, 2014).
• Kesenjangan upah antara pekerja perempuan
dan laki-laki masih tinggi, yaitu 22,26% untuk
sektor non-pertanian dan 38.93% untuk sektor
pertanian (BPS, 2014). Artinya, untuk jenis
pekerjaan dan kualifikasi sama, perempuan
hanya menerima upah 77,74% dari upah lakilaki pada sektor non-pertanian, dan 61,07% dari
upah laki-laki pada sektor pertanian.
• Pada tahun yang sama, lebih dari 40% pekerja
di sektor industri dan jasa adalah perempuan.
Pada sektor perdagangan jumlah pekerja
perempuan tercatat seimbang dengan pekerja
laki-laki (BPS, 2014).
• Dari 100 penduduk berumur 15 tahun ke atas
yang bekerja dengan status usaha sendiri, 37
orang adalah perempuan dan 63 orang adalah
laki-laki (BPS, 2014).
• Dari 100 penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bekerja sebagai pegawai/buruh/
karyawan, 34 orang adalah perempuan dan
66 orang adalah laki-laki (BPS, 2014).
• Perempuan memiliki andil dalam status
kepemilikan 42,8 % dari perusahaan di
Indonesia (World Bank, 2009).
• Sepertiga UKM di Indonesia dimiliki
oleh perempuan (International Finance
Corporation, 2011)
• Perempuan masih mendominasi jumlah pekerja
dengan status pekerja keluarga/tidak dibayar.
• Perempuan pekerja mengemban beban ganda
antara pekerjaan dan urusan rumah tangga.
• Perempuan pengusaha masih mengalami
kesulitan dalam mendaftarkan usahanya dan
mendapatkan akses pembiayaan.
Peran serta perempuan dalam pasar kerja dan
wirausaha belum mendapatkan pengakuan
setara dengan laki-laki, sehingga menimbulkan
diskriminasi berbasis gender seperti kesenjangan
upah dan beban ganda. Kita perlu dukungan dan
solusi strategis untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
PEREMPUAN DAN WIRAUSAHA
Perempuan dan Wirausaha
1
• Saat ini, belum ada data nasional tentang
jumlah dan dinamika yang dihadapi oleh
usaha yang dimiliki oleh perempuan dan lakilaki dalam berbagai skala dan sektor usaha,
sehingga sejauh mana peran serta perempuan
dalam wirausaha sulit ditentukan.
Pemanfaatan Definisi Resmi Usaha Milik
Perempuan
Pengumpulan
/ Analisis
Data
• Pemerintah Indonesia belum memiliki konsep
baku untuk mendefinisikan kepemilikan usaha
dan usaha milik perempuan.
• Pendataan yang valid dan komprehensif akan
memberikan informasi tentang partisipasi
dan kontribusi perempuan dalam dunia usaha,
dan dapat menjadi dasar yang kuat bagi
berbagai pihak dalam menciptakan program
dan kebijakan untuk mendukung perempuan
pengusaha.
• Oleh karena itu, dengan adanya definisi resmi
tentang kepemilikan usaha oleh perempuan,
diharapkan ada data valid mengenai usaha
milik perempuan yang dapat diperbandingkan
(comparable) serta terbebas dari bias.
Diperlukan definisi resmi yang menggambarkan
kepemilikan usaha oleh perempuan, untuk
mendokumentasikan partisipasi dan kontribusi
perempuan dalam dunia usaha.
Studi Penyusunan Definisi Resmi Usaha milik
Perempuan
• Melalui studinya, MCA-Indonesia
memperkenalkan konsep usaha milik
perempuan dengan bertumpu pada 4 (empat)
kriteria: kepemilikan modal/input usaha,
pengelolaan usaha, tenaga kerja, dan kontrol/
pengambilan keputusan.
• Jika seorang atau sekelompok perempuan
memiliki minimal satu dari empat kriteria
tersebut, maka dapat ditentukan bahwa usaha
yang dimaksud adalah milik perempuan.
Definisi Usaha Milik Perempuan: usaha di mana
seorang atau sekelompok perempuan memegang
sebagian besar peran dan posisi penting
dalam (1) kepemilikan modal/input usaha, (2)
pengelolaan usaha, (3) sumber daya manusia/
tenaga kerja, dan/atau (4) kontrol usaha.
Program dan
Kebijakan
Afirmasi
Penelitian
atau Studi
terkait
Definisi Usaha Milik
Perempuan
• Definisi Usaha Milik Perempuan ini bukanlah
hasil, melainkan alat yang dapat digunakan
untuk mencapai sebuah hasil.
• Secara umum, keempat kriteria di atas
dapat digunakan sebagai acuan dalam
menggambarkan kepemilikan usaha.
• Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pusat
Statistik (BPS), dapat menggunakan definisi
tersebut sebagai dasar pengumpulan data
terpilah kepemilikan usaha.
• Pemerintah dan lembaga non-pemerintah
terkait juga dapat menggunakannya sebagai
acuan identifikasi usaha milik perempuan
dalam program atau kebijakan afirmasi yang
bertujuan membantu perempuan memulai dan
mengembangkan usaha.
• Lembaga penelitian, universitas dan Pusat Studi
Gender/Wanita dapat memanfaatkan definisi
tersebut dalam studi atau program untuk
membantu usaha milik perempuan.
• Diharapkan dengan tersedianya data yang valid
dan komprehensif, disertai dengan program,
kebijakan, dan penelitian yang strategis untuk
mendokumentasikan dan membantu usaha
milik perempuan, maka kontribusi dan peran
perempuan dalam dunia usaha akan semakin
nyata terlihat.
Definisi Usaha Milik Perempuan yang telah
disusun diharapkan dapat menjadi acuan dalam
kegiatan pengumpulan data, pengembangan
program dan kebijakan, serta studi dan penelitian
terkait.
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi
Gedung MR21, Lantai 11. Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340
Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970
PEREMPUAN DAN WIRAUSAHA
Bagaimanakah pendataan bisa berkontribusi
dalam penciptaan solusi?
2
Download