Laporan Utama - WordPress.com
advertisement
Laporan Utama (Doc. Infokom) kebudayaan yang masih tampak diimplementasikan dengan m e m a s u k k a n hingga dewasa ini, termasuk di kondisi sosial yang dihadapi seseorang/kelompok ke dalam Jawa. bangsa kita sekarang. Bangsa kategori sesat versus benar, kita neraka dan surga sesuai dengan Adanya festival Cheng Ho dan didirikannya sedang menghadapi berbagai berbagai masalah sosial yang bangunan untuk mengenang dipicu oleh agama dan budaya. Cheng kita Nilai-nilai keadaban agama dan menyesatkan maupun kafir- perenungan budaya yang menyatu dengan mengafirkan belakangan ini (rethinking) kita untuk bisa kearifan lokal ke-Indonesia-an bukanlah sesuatu yang aneh di meneladani nilai-nilai luhur mulai mengalami krisis dengan negeri yang dibawa sang maestro. hilangnya Dengan mengenal sosok Cheng k e b e r s a m a a n Ho lebih dalam maka kita akan keberagaman. Ho jadikan sebaiknya dapat meneladani nilai-nilai yang dibawanya. komitmen versinya sendiri. Pernyataan kita. sesat- Menganggap budaya kelompok lebih tinggi d a n dari budaya kelompok lain juga Masyarakat Indonesia yang konflik. Sebut saja peristiwa terjadinya Poso dan Sampit yang telah Cheng Ho adalah seorang dengan toleransi kini secara menelan banyak korban. Begitu Tionghoa Muslim yang memiliki perlahan mulai terkikis dalam pula dengan sebuah organisasi wawasan dan pemikiran terbuka kehidupan praksis. Ada di kemasyarakatan yang terhadap perbedaan. Walaupun antara mengatasnamakan agama dia menganggap muslim dan begitu memicu identik seorang sebelumnya dapat mereka yang diri dan untuk melakukan tindakan Tionghoa, dia tetap bersikap kelompoknya sebagai sumber toleran pemeluk kebenaran dan keselamatan dan agama lain dan orang yang menganggap kelompok lain menukil dari teks-teks suci berbudaya yang berbeda. yang tidak sepaham sebagai untuk terhadap Sikap hidup Cheng Ho ini tentu kontekstual untuk OPINI Edisi 34/XXII/2007 anarkisme. Ketika pemimpin otoritatif dijadikan basis sesat. Dengan mudah dan argumentasi dalam meghadapi cepat, kondisi mereka berani ekonomi, sosial, 14