pemodelan inventory shiprouting problem with

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran yang diusulkan untuk
penelitan selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, uji coba model dan eksperimen numerik
yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini dapat menghasilkan model permasalahan inventory ship
routing problem (ISRP) pada kapal LNG dengan menggunakan strategi
transshipment (ISRPT-LNG).
2. Dari uji coba model dan eksperimen numerik yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari solusi yang dihasilkan pada uji coba model baik menggunakan
program maupun dengan hitungan manual, diketahui bahwa output solusi
pada kedua perlakuan sama serta dapat memenuhi faktor batasan-batasan
yang diterapkan pada contoh permasalahan. Dari penjelasan mengenai
verifikasi terhadap batasan-batasan pada model yang telah terpenuhi
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa model yang dikembangkan
valid.
b. Faktor rasio biaya transshipment terhadap biaya routing utama kapal
supplier berpengaruh terhadap pencarian solusi. Dari eksperimen
numerik (1) diketahui bahwa besarnya rasio antara biaya routing dan
transshipment yang diterapkan pada masalah mempengaruhi total biaya
serta lama tidaknya waktu dalam menemukan solusi optimal. Semakin
besar rasio antara kedua biaya tersebut, maka semakin kecil biaya yang
didapatkan dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menemukan
solusi global optimum-nya.
83
c. Dari eksperimen numerik (2) dapat diketahui bahwa besarnya biaya
simpan inventory pada strategi transshipment juga merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap total biaya sistem. Low inventory cost
memberikan pengaruh biaya sistem yang lebih kecil dan waktu iterasi
solusi terbaik yang lebih cepat dibandingkan dengan high inventory cost.
d. Eksperimen
numerik
(3)
menunjukkan
bahwa semakin
banyak
melibatkan port customer pada pengiriman LNG, maka peluang untuk
transshipment pun akan semakin banyak dengan rute dan lokasi
transshipment yang berbeda tiap periode waktu.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dilanjutkan untuk penelitian berikutnya, yakni:
1. Model permasalahan yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan
model permasalahan combinatorial dengan ukuran yang besar, artinya
secara umum problem nyata pengiriman LNG melibatkan banyak port.
Selain itu, penelitian ini mencakup permasalahan yang sangat kompleks
(NP-hard problem) dimana tidak hanya menentukan rute, lokasi dan biaya
yang optimum, namun juga dapat dikembangkan untuk menentukan
penjadwalan. Sehingga waktu komputasi yang dibutuhkan pun juga sangat
tinggi. Oleh karena itu, untuk masalah dengan skala yang lebih besar,
disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan metode yang
dapat mereduksi waktu komputasi seperti metode metaheuristik.
2. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk dapat diterapkan di Indonesia. Hal
ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia berupa kepulauan dimana
aplikasi distribusi LNG sesuai dengan strategi yang membutuhkan
transshipment untuk dapat meminimalkan biaya supply chain-nya.
84
Download