BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the art Penelitian sebelumnya terdiri dari penelitian dalam jurnal international dan nasional dengan tema besar strategi public relations. Penelitian sebelumnya digunakan untuk memperkaya konsep-konsep dalam mengkaji penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian-penelitian ini tidak memiliki judul serupa, namun memiliki beberapa kaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, dimana hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukan pentingnya strategi public relations sebagai upaya managing brands over time, khususnya didunia pertelevisian. Untuk itu, agar dapat mendukung penelitian ini, maka terdapat berbagai macam jurnaljurnal pendukung yang diperoleh melalui internet. Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya (State of the art ) NO 1 Nama Judul Penulis Penelitian (Tulasi, Marketing Metodologi Hasil Penelitian Manfaat Bagi Peneliti Kualitatif Tujuan utama Agar Dominikus, Communication dari komunikasi mengetahui cara 2012: 215- and Brand pemasaran meningkatkan 222) Awareness adalah untuk ekuitas merk meningkatkan dalam rangka ekuitas merek mengambil sebagai cara tindakan yang perpindahan menguntungkan pelanggan untuk terhadap merk mengambil dan konsumen tindakan yang setia terhadap menguntungkan merk tersebut. terhadap merek– yaitu, mencoba, mengulangi 5 6 NO Nama Judul Penulis Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Manfaat Bagi Peneliti pembelian & idealnya, setia terhadap merek. 2 (Kelvin : ANALISIS 2013) Kualitatif (+) Project Untuk dapat STRATEGI merupakan mengetahui PUBLIC sebuah event strategi yang di RELATIONS yang untuk lakukan oleh PT. PHILIPS pertama kalinya public relations INDONESIA diadakan oleh PT.philips UNTUK Philips. Untuk Indonesia dalam MENINGKAT memperkenalkan meningkatkan KAN BRAND produk dari brand AWARENESS ketiga sektor awareness PRODUK Philips, yaitu: sebuah produk sektor Lighting, melalui sebuah Consumer event project Lifestyle dan bernama + Healthcare, project Sektor Consumer Lifestyle dan Healthcare, tidak memiliki anggaran dana sebesar sektor Lighting. 3 (Wijaya & Identifying Studi Perguruan tinggi Untuk Krismiyati, Marketing Literatur Satya Wacana mengidentifikasi 2013: 43- Public Christian strategi 49) Relations University tidak komunikasi Strategies hanya pemasaran, Implemented in merencanakan, mengevaluasi 7 NO Nama Judul Penulis Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Manfaat Bagi Peneliti Private melaksanakan publik dan juga Universities For dan mengevaluasi membahas Increasing publik pemasaran program public Student Intake strategi relation In Central Java hubungan, tetapi pemasaran. juga memiliki beberapa program PR pemasaran. Pihak universitas tidak lupa juga melibatkan media dalam membantu program promosi mereka. Penggunaan media yang digunakan adalah iklan, advertorial, sampai berita release. 4 Peran dan Pentingnya Strategi Public Strategy yang peran sebuah Relations dalam dilakukan oleh public relations Membangun PR di Le perusahaan Brand Beringin Hotel didalam Awareness di Salatiga belum membangun Le Beringin efektif, karena brand Hotel Salatiga pada awareness di kenyataannya masyarakat banyak dengan masyarakat yang menggunakan (Desi Peran dan Ratna Sari: 2012) Kualitatif 8 NO Nama Judul Penulis Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Manfaat Bagi Peneliti tidak mengerti strategi yang dengan adanya membuat pergantian nama masyarakat di Le Beringin menyadari Hotel Salatiga. apabila adanya perubahan dalam sebuah perusahaan. 5 6 (Emma K. Brand Macdonald Qualitative Consumers are Penelitian ini Awareness considerably bermanfaat bagi & Byron Effects on more likely to peneliti untuk M. Sharp: Consumer choose the known mengetahui sifat 2008) Decision brand dasar konsumen. Making for a Karena pada Common, umumnya Repeat konsumen lebih Purchase memilih merk Products A yang sudah Replication dikenal. This study Manfaatnya Inc. a Tech incorporate the adalah jurnal ini Startup: uses and menjelaskan Creating a gratification alasan Public theory of public pentingnya Relations relations to taktik dan Branding explain the rekomendasi Strategy to reasoning for dari pemasaran Build Client including dalam Base through marketing menghadapi the use of recommendations masalah- Media, and tactics. In masalah yang (Kelsey Repair Tech Shimasaki: 2013) Qualitative 9 NO Nama Judul Penulis Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Manfaat Bagi Peneliti addition, common dihadapi oleh public relations public relations. issues facing startups, and more specifically technology startups, is addresses. Sumber: diolah dari hasil penelitian 2.2 Landasan Konseptual Pada bab ini, akan menuliskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. 2.2.1 Komunikasi Komunikasi merupakan suatu elemen penting didalam kehidupan manusia. Setiap orang selalu berkomunikasi dengan sesamanya untuk berbagai tujuan, berikut ini adalah definisi-definisi dari para ahli tentang definisi dari komunikasi. Definisi komunikasi menurut Lawrence Kicaid menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Definisi diatas juga sejalan dengan definisi komunikasi dari, Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi pedesaan Amerika mengatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dari definisi-definisi diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian komunikasi itu adalah sebuah proses dinamis yang berasal dari suatu sumber dan digunakan manusia untuk berhubungan satu sama lain dengan tujuan untuk menyampaikan informasi. 10 Komunikasi sangat sering digunakan oleh manusia untuk berbagai macam kegunaan atau fungsinya, berikut ini merupakan definisi-definisi para ahli mengenai fungsi dari komunikasi: 1. Komunikasi menolong seseorang memenuhi kebutuhan interpersonal 2. Komunikasi membentuk identitas pribadi 3. Komunikasi mempengaruhi orang lain 4. Komunikasi memungkinkan anda mengumpulkan informasi tentang orang lain (Samovar, Porter, & Mc Daniel, 2011) 2.2.1.1 Tujuan Komunikasi Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektifitas. Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah proses komunikasi mencapai hasil yang maksimal. Ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feedback yang positif dari penerima pesannya, efektifitas diartikan sebagai cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi. Setiap unsur yang terlibat dari proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan, maupun komunikan harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya (Komala, 2009 ) Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin “communis”. Communis atau dalam bahasa inggrisnya “commun” yang artinya sama. Suwardi yang menyatakan dalam buku (Rohim, 2009) bahwa, apabila kita berkomunikasi (to communicate), ini berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah dasar dari kehidupan manusia. Interaksi yang terjadi dapat membangun suatu hubungan antara communicator dan communicant lewat pesan atau pertukaran informasi dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama. Sebuah ide juga dapat dialihkan dari sumber kepada penerima melalui komunikasi. Dampak dari aktifitas komunikasi pun dapat dikatakan sangat besar, karena mampu membentuk suatu masyarakat atau komunitas. 11 2.2.1.2 Konsep Komunikasi Pemasaran Komunikasi dan pemasaran memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam melakukan aktivitas pemasaran, sebagian besarnya mengunakan komunikasi, karena pada dasarnya aktivitas pemasaran merupakan sebuah proses komunikasi juga. Dalam aktivitas pemasaran terdapat orang yang melakukan pemasaran yaitu pemasar atau perusahaan, terdapat pesan yang berupa produk atau jasa dari perusahaan, saluran yaitu strategi pemasaran, dan penerima pesan atau target pesan yaitu para calon pelanggan atau pelanggan. Secara umum, komunikasi pemasaran adalah sebuah proses penyampaian informasi menganai produk, jasa, atau perusahaan kepada khalayak guna mencapai tujuan dari perusahaan. Menurut (Kennedy & Soemanagara, 2006 ), komunikasi pemasaran adalah : Kegiatan pemasaran dengan menggunakan terknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan serta memberkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang lebih luas. Sedangkan menurut (Keller & Kotler, 2009) komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana perusahaan dapat membangun hubungan dengan konsumennya. 2.2.1.2.1 Tujuan Komunikasi Pemasaran Menurut (Seomanagara & Kennedy, 2006)“Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai 3 tahap perubahan yang ditujukan bagi konsumen.” Tiga tahap perubahan pada konsumen tersebut adalah : 1. Perubahan Pengetahuan (Knowledge Changes) Melalui komunikasi pemasaran, konsumen mendapatkan informasi mengenai produk atau perusahaan. Pada tahap ini konsumen menjadi tahu mengenai keberadaan produk, kegunaan produk dan informasi penting lainnya terkait dengan produk tersebut. 2. Perubahan Sikap (Attitude Changes) Perubahan sikap dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu pengetahuan (cognition), perasaan (affection), dan perilaku (conation). Semakin seseorang 12 mengetahui atau mendapatkan informasi tentang suatu produk dan semakin produk itu menimbulkan perasaan pada konsumen, semakin besar peluang sikap konsumen untuk berubah terhadap produk tersebut yang akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya mengenai produk tersebut. 3. Perubahan Perilaku (Behavious Changes) Tahap dimana konsumen sudah melakukan sesuatu kepada produk, salah satunya adalah perilaku pembelian. Diharapkan pada tahap ini konsumen dapat melakukan pembelian ulang kembali. 2.2.1.3 Konsep Komunikasi Massa Menurut Wright dalam buku (Saverin & Tankard, 2011) Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri: 1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen, dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. 2.2.2 Public relations Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi public relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat (Lattimore; Baskin; Heiman; Toth, 2010) Setiap organisasi dan perusahaan secara sadar maupun tidak pasti melakukan kegiatan public relation agar selalu terhubung dengan publiknya. Tujuan utama dari public relations adalah untuk membangun pencitraan perusahaan baik dimata konsumen maupun klien yang berhubungan. 13 Secara rinci, public relations dapat didefinisikan sebagai berikut: I. (Jefkins F. , 2007) mengatakan bahwa Public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan seluruh khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.Dalam pengertian Jefkins ini, dapat disimpulkan bahwa strategi public relation haruslah menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). II. Menurut Edward L. Barneys dalam (Rumanti,2005) menyatakan bahwa public relations mempunyai 3 macam arti, yaitu: 1. Sebagai pemberi informasi pada masyarakat 2. Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepetingan dua belah pihak 3. Usaha mengintegrasikan sikap perbuatan antara lembaga dengan sikap dan perbuatan masyarakat, serta sebaliknya. III. Menurut Denny Griswold dalam (Rumanti,2005) public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan kepentingan publik dan melaksanakan program tindakan (komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi public relations seluruh dunia di Mexico City bulan Agustus 1978, menyimpulkan satu definisi mengenai public relations adalah: “praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisi berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan programprogram tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.” (Jefkins, 2007) Aspek terpenting pada definisi ini terletak pada bagian “menganalisis kecenderungan” yang artinya praktisi PR haruslah menerapkan riset sebelum merencanakan suatu produk atau kampanye public relations.Kedua, sangat penting untuk selalu mempertimbangkan tanggung jawab organisasi terhadap kepentingan publik dan kepentingan masyarakat luas. 14 2.2.2.1 Fungsi Public relations Praktisi public relations seringkali disalahartikan sebagai marketing. Sebenarnya, public relations bertindak sebagai penyambung lidah dari perusahaan kepada publik. Inti dari public relations terletak pada keahlian dalam mengembangkan dan menjalankan strategi untuk menciptakan citra dan reputasi yang positif. Empat fungsi public relations menurut Ruslan (Ruslan, 2008) a. Communicator, berkomunikasi terus menerus dengan khalayaknya b. Relationship, membangun hubungan positif dengan publik internal dan eksternal c. Back Up Management, menunjang kegiatan manajemen lain seperti pemasaran, keuangan, personalia, dan lain-lain demi tercapainya tujuan perusahaan. d. Good Image Maker, menciptakan citra dan reputasi positif. 2.2.2.2 Tujuan Public Relations Tujuan utama kegiatan public relations adalah untuk membangun kredibilitas dan meningkatkan motivasi bagi stakeholder perusahaan guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi. Selain itu, menurut (Nova, 2011) tujuan dari public relations efektif yaitu menyelaraskan hubungan internal dan eksternal agar organisasi atau perusahaan dapat menikmati tidak hanya keuntungan dari publiknya, tetapi juga stabilitas dan keberlangsungan usahanya. Menurut (Nova, 2011)dua tujuan besar dari kegiatan public relations dalam perusahaan adalah: 1. Performance Objectives Kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan dimata stakeholders. 2. Support of Consumer Market Objectives Mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran masyarakat, 15 sikap, danpersepsi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan perusahaan atau lembaga. Pendapat lain dikemukakan oleh Frank Jefkins mengenai tujuan Public relations sebagai berikut: 1. Mengubah citra perusahaan di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan yang dilakukan perusahaan. 2. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 3. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayak. 4. Meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah mengalami krisis. (Jefkins, 2004) Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut maka kinerja public relations dalam organisasi atau perusahaan haruslah efektif dan bermanfaat. 2.2.2.3 Strategi Public Relations Untuk mencapai tujuan awal perusahaan, seorang public relations memiliki tugas-tugas operasional yang berkaitan dengan komunikasi. Dalam tugasnya, seorang public relations harus memiliki strategi-strategi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Strategi digunakan untuk mendefinisikan alat yang digunakan untuk pencapaian sasaran yang lebih jelas. Strategi juga dapat disebut sebagai langkah menengah antara sasaran dan taktik. (Lattimore, Baskin, Heiman, & Toth, 2010)Berikut adalah strategi public relations dapat disingkat menjadi PENCILS : 1. Publication & Publicity Dalam ruang lingkuip ini, public relations berperan untuk memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya dengan membuat press release dan press conference. 2. Events Seorang public relations dituntut untuk membuat acara-acara spesial untuk meningkatkan citra perusahaan/organisasi. 3. News Seseorang praktisi public relations diharapkan untuk memproduksi tulisan tentang perusahaan. 16 4. Community Involvement Public relations diharapkan membuat program-program yang ditujukan untuk komunitas tertentu atau masyarakat di sekitarnya. 5. Identity-Media Dalam ruang lingkup ini, public relations diharapkan dapat membina hubungan dengan media (pers) dengan berbagai cara misalnya dengan mengadakan media gathering atau media tour. 6. Lobbying Dalam ruang lingkup ini, public relations diharapkan mempunyai keahlian persuasi dan negosiasi dengan publik organisasi seperti pemerintah, pemegang saham, dan investor. 7. Social Investment Dalam ruang lingkup ini, public relations bertugas untuk membuat program-program untuk membangun citra misalnya program CSR. (Kriyantono, 2008) 2.2.3.4 Hubungan Public Relations dengan Branding Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan atau membentuk, memelihara, dan melindungi sebuah brand dari suatu perusahaan atau organisasi, meningkatkan martabat, dan menyajikan gambaran yang menguntungkan. Seorang public relations memiliki peran penting melalui kegiatan – kegiatannya yang dapat merubah persepsi dari masyarakat mengenai suatu brand perusahaan (Hermawan, 2012) Public Relations dan Branding memiliki suatu ikatan yang sangat kuat. Dimana seorang Public Relations dapat membantu Brandig dari suatu perusahaan, atau justru sebaliknya. Untuk itu, sangat diperlukan kegiatan Public Relations yang tepat untuk dapat memberikan pandangan positif dari masyarakat atau konsumen mengenai sebuah Branding dari suatu perusahaan. Berikut bagian penting dari peran Public Relations yang berkaitan dengan Branding dalam suatu perusahaan atau organisasi menurut (Hermawan, 2012) A. Membuat kesan (image) Kesan yang didapatkan dari penilaian seseorang mengenai tingkat pengetahuan mereka mengenai suatu produk atau jasa, orang atau situasi yang ada di dalam suatu perusahaan. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap 17 persepsi positif yang diberikan oleh seorang konsumen terhadap perusahaan tersebut. B. Pengetahuan dan pengertian Public Relations peran penting dalam membantu memberikan informasi kepada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi). Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya informasi yang akurat yang disediakan oleh seorang public relations, dan informasi yang akan disampaikan tersebut harus mudah dimengerti, sehingga konsumen lebih ingin mengetahui dan mudah memahami mengenai suatu produk, jasa, atau organisasi. C. Menciptakan ketertarikan Public Relations harus dapat menciptakan situasi yang membuat konsumen dapat tertarik pada hal – hal yang ada di dalam sebuah perusahaan, yang besar kemungkinan hal tersebut akan memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi. D. Penerimaan Masyarakat mungkin bersikap melawan dalam suatu situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi Public Relations mempunyai peran kunci untuk menjelaskan suatu situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak pedulian, pandangan buruk, dan bahkan sikap menentang yang menjadi atmosfer di sekelilingnya dapat dibalikkan menjadi pengertian dan penerimaan yang didapatkan dari konsumen. E. Simpati Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak biasa merupakan cara yang umum digunakan dan terbukti berhasil untuk meraih simpati. 2.2.3. Brand Dalam bukunya (Keller, 2008) menyatakan bahwa, menurut American Marketing Association (AMA), brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari keseluruhan unsur tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan merk mereka dengan yang lainnya dalam persaingan. 18 Merek (brand) menjadi elemen yang penting bagi perusahaan. Merek bukan hanya sebuah nama, logo, atau simbol, tapi memiliki peranan yang jauh lebih besar daripada itu. Merek dapat berperan sebagai payung representasi produk barang atau jasa yang ditawarkan, dapat berperan sebagai perusahaan, dapat berperan sebagai orang, atau bahkan dapat berperan sebagai negara. Produk tanpa merek akan menjadi komoditas, tetapi sebaliknya, produk yang diberikan merek akan memiliki nilai lebih tinggi di mata pelanggan (Kartajaya, 2010) Contoh merek sebagai representasi penawaran (Kartajaya, 2010) 1. Aqua mempresentasikan produk air minum dalam kemasan yang berasal dari mata air pegunungan. 2. Singapore Airlines mempresentasikan pelayanan kelas dunia melalui costumer intimacy, seperti pelayanan personal dan icon Singapore Girl serta maskapai penerbangan yang canggih. 3. Honda mempresentasikan perusahaan yang memproduksi teknologi mesin berkualitas, ditunjang dengan control kualitas terbaik dengan standart internasional. 2.2.3.1 Brand Awareness Tujuan akhir dari sebuah brand dan aktifitas branding yang dilakukan adalah untuk mencapai sebuah brand awareness costumer terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Brand awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi sebuah merek dibenak pelanggan (Sumarwan, 2011). Dinyatakan juga dalam (Kartajaya, 2010)mengenai brand awareness yang merupakan kemampuan pelanggan mengenali atau mengingat bahwa suatu merek adalah bagian dari kategori produk. Dalam bukunya (Kartajaya, 2010) brand awareness memberikan banyak value, antara lain: 1. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap merek. 2. Memperkenalkan merek. 3. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi merek. 4. Membantu memilih sekelompok merek untuk mempertimbangkan dengan serius. 19 Berikut adalah tingkatan dari brand awareness dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi (Kartajaya, 2010) : 1. Unware of brand Pada tahap ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindari oleh perusahaan. 2. Brand recognition Pada tahap ini, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. 3. Brand recall Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus. 4. Top of mind Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu. Tingkatan brand berbeda yang digambarkan dalam suatu piramida berikut ini: Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness David Aaker, 1991:62 20 2.2.4 Managing The Brand Over Time Suatu brand harus terus dibangun dan dipelihara secara konsisten guna membangun kekuatan dari brand (brand strength) di mata konsumen (Keller K. L.). Perubahan-perubahan dalam pengetahuan merek konsumen dari kegiatan pemasaran saat ini juga akan memiliki efek langsung pada keberhasilan kegiatan pemasaran masa depan. Ada 4 cara untuk memperkuat merk yaitu : 1. Reinforcing Brand – Memperkuat merk a) Mempertahankan konsistensi merk (Maintaning Brand Consistency) Konsistensi merk sangat penting untuk memperkuat merk dari masa ke masa. Konsistensi ini adalah keselarasan dan ketetapan value yang ditawarkan dari sebuah brand, salah satu cara terbaik untuk menciptakan konsistensi merk adalah dengan mengintegrasi strategi pemasaran sehingga value dan pesan yang disampaikan dalam berbagai media tetap selaras dan berkelanjutan. b) Melindungi sumber ekuitas merk (Protecting Source of Brand Equity) Yang Harus dilindungi adalah nilai atau value sebuah merk. Merk yang sudah memiliki ekuitas yang baik, harus tetap dijaga dengan cara terus mengingatkan masyarakat tentang value yang dimiliki oleh brand tersebut. Walaupun mengeksplor value dari brand merupakan langkah yang baik, namun untuk memiliki brand yang kuat, brand harus menjaga ekuitasnya terlebih dahulu. c) Memperkuat versus memanfaatkan (Fortifying versus Leveraging) Dalam strategi pemasaran, brand yang kuat pada akhirnya akan memanfaatkan kekuatan brand tersebut untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun terkadang ketidakseimbangan antara pembentukan value dan pemanfaatan value dalam strategi pemasaran dapat melemahkan ekuitas merk yang bersangkutan. d) Menyusun program pendukung pemasaran (Fine tuning the supporting marketing program) Untuk merek asosiasi inti yang terutama adalah kinergi terkait produk atribut atau manfaat, inovasi dalam desain produk, manufaktur dan perdagangan sangat meningkatkan ekuitas merk. penting untuk mempertahankan atau 21 2. Revitalizing Brands – Menghidupkan Kembali Merk Strategi untuk menghidupkan kembali sebuah brand ada dua, yaitu: a. Expanding Brand Awareness – Memperluas Kesadaran Brand Memperluas kesadaran brand dapat dilakukan dengan mengidentifikasi value-value yang dibutuhkan oleh konsumen dalam sebuah brand kemudian menambahkan pada brand yang melemah. Dapat juga dilakukan dengan mengingatkan kembali value dari brand yang bersangkutan dengan campaign yang lebih efektif. b. Improving Brand Images – Mengembangkan Brand Images Mengembangkan brand images dapat dilakukan dengan menganalisis target market apakah sudah sesuai dengan value yang ditawarkan oleh brand tersebut. Bisa juga dengan mengganti value yang utama yang ingin diberikan oleh sebuah brand kepada target audiencenya. Atau dengan mengganti beberapa brand element seperti logo, jingle, IMC, dan sebagainya supaya lebih sesuai dengan target audience. 3. Adjustments To The Brand Portfolio – Penyesuaian Pada Portfolio Merk Brand portfolio merupakan suatu cara pengaturan suatu produk yang memiliki multi brand dimana setiap brand tersebut ditujukan kepada segmen pasar yang berbeda-beda. Brand portfolio ini juga memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda-beda pula. Penyesuaian ini penting untuk menjaga merk supaya tetap bertahan dari waktu ke waktu. A. Migration Strategis – Strategi Migrasi Brand migrasi strategi membantu konsumen mengerti, bagaimana berbagai merk dalam portfolio dapat memenuhi kebutuhan mereka ketika mereka berubah dari waktu ke waktu, atau sebagai produk dan merk sendiri berubah dari waktu ke waktu. B. Acquiring New Customers – Mendapatkan Customer Baru Perusahaan-perusahaan yang harus proaktif mengembangkan strategi untuk menarik pelanggan baru tapi masih relevan untuk dengan sangat cepat generasi yang berbeda dengan cohort kelompok atau gaya hidup. C. Retiring Brands – Memberhentikan Merk Karena perubahan dramatis dalam lingkungan pemasaran yang merugikan, beberapa merk tidak pantas dipertahankan. Terkadang, 22 memberhentikan sebuah merk untuk menyelamatkan merk lainnya diperlukan untuk tetap menjaga brand primer tetap kuat dari waktu ke waktu. 2.3 Kerangka pemikiran Komunikasi Pemasaran Strategi Public Relations Komunikasi Massa Public relations Brand awareness Managing brands over time Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Sumber : Diolah dari hasil penelitian Kerangka pemikiran ini pada awalnya mengidentifikasikan pengertian komunikasi pemasaran, komunikasi massa lalu mengerucut pada strategi public relations dan didalam strategi tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu public relations, brand awareness dan managing brands over time.