BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Dinding Penahan Tanah

advertisement
Bab 2 Tinjauan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Defenisi Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang dibangun untuk
mencegah keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun di tempat di
mana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri, dipengaruhi
oleh kondisi gambaran topografi tempat itu, bila dilakukan pekerjaan tanah seperti
penanggulan atau pemotongan tanah. (Sosrodarsono, 2005)
Faktor yang paling penting dalam mendesain dan membangun dinding
penahan tanah adalah sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menahan tekanan tanah
maka dinding penahan tanah tersebut tidak boleh bergerak ataupun tanahnya longsor
akibat gaya gravitasi. Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah
serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Adapun beban yang ditanggung oleh
dinding penahan tanah adalah berat tanah itu sendiri, beban air hujan, maupun akibat
beban yang bekerja di atasnya seperti beban mati yang diam ataupun beban mati yang
bergerak.
Hal pertama dalam merencanakan tembok penahan adalah membuat jelas
semua alasan yang dituntut oleh tembok penahan itu dan membuat rencana
sedemikian rupa yang sesuai dengan tujuannya.
Tekanan lateral meningkat dari atas sampai ke bagian paling bawah pada
dinding penahan tanah. Jika tidak direncanakan dengan baik, tekanan tanah akan
mendorong dinding penahan tanah sehingga menyebabkan kegagalan konstruksi serta
kelongsoran. Kegagalan juga disebabkan oleh air tanah yang berada di belakang
dinding penahan tanah yang tidak terdisipasi oleh sistem drainase. Oleh karena itu,
II-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
sangatlah penting untuk sebuah dinding penahan tanah mempunyai sistem drainase
yang baik, untuk mengurangi tekanan hidrostatik dan meningkatakan stabilitas tanah.
2.1.1 Gravity Wall
Gravity wall adalah dinding penahan tanah yang menggunakan berat sendiri
untuk menahan geseran dan guling akibat tekanan tanah dibelakangnya. Dapat terbuat
dari beton, batu bata ataupun batu keras. Kekuatan dari material dinding penahan
biasanya lebih kuat daripada tanah dasar. Kakinya biasanya dibuat dari beton dan
biasanya akan mempunyai lebar sepertiga atau setengah dari tinggi dinding penahan.
Stabilitas dinding ini tergantung kepada massa dan bentuk.
Tembok penahan gaya berat bertujuan untuk memperoleh ketahanan terhadap
tekanan tanah dengan beratnya sendiri karena bentuknya yang sederhana dan juga
pelaksanaannnya yang mudah. Sama halnya dengean tembok penahan semi gravitasi yaitu
mendapatkan kemantapan lewat beratnya sendiri, tetapi dalam hal ini batangan tulangan
disusun karena adanya tegangan tarik pada badan tembok ini. (Sosrodarsono, 2005)
Gambar 2.1 Gravity Wall
2.1.2 Sheet Pile Wall
Sheet pile merupakan struktur yang fleksibel yang dipakai khususnya untuk
pekerjaan sementara di pelabuhan atau di tempat yang mempunyai tanah jelek.
Material yang dipakai adalah timber, beton pre-cast dan
II-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
baja. Timber cocok
Bab 2 Tinjauan Pustaka
dipakai untuk pekerjaan sementara dan tiang penyangga untuk dinding kantilever
dengan letinggian sampai 3 m. Beton pre-cast dipakai untuk struktur permanen yang
cukup berat. Sedangkan baja telah banyak dipakai, khususnya untuk kantilever dan
dinding penahan jenis tied-back, dengan berbagai pilihan penampang, kapasitas
tekuk yang kuat dan dapat digunakan lagi untuk pekerjaan sementara.
Sheet pile
beton precast merupakan balok-balok beton yang telah dicetak
sebelum dipasang dengan bentuk tertentu. Balok-balok beton tersebut dibuat saling
mengait satu sama lain. Masing-masing balok kecuali dirancang kuat menahan bebanbeban yang bekerja pada sheet pile, juga terhadap beban-beban yang akan bekerja pada
waktu pengangkatannya. Ujung bawah turap biasanya dibentuk meruncing untuk
memudahkan pemancangan. (Hardiyatmo, 2008)
Gambar 2.2 Sheet Pile Wall
Sumber: Dokumentasi Pribadi
2.2
Metode Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar
yang telah diujicobakan dengan tujuan
agar pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan
II-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
dengan efektif dan efisien sesuai dengan perencanaan. Dalam setiap pelaksanaan
konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat
berjalan secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih
berkualitas.
Dalam pelaksanaan pembangunan yang menerapkan metode konstruksi dengan
inivasi teknologi, meliputi rangkaian kegiatan dan urutan kegiatan pembangunan yang
dipadukan dengan persyaratan kontrak (gambar, spesifikasi, jadwal penyelesaian),
ketersediaan sumberdaya (tenaga kerja, material, peralatan) dan kondisi lingkungan
seperti cuaca, kondisi tanah, dan lainnya.
Setiap kali memulai suatu kegiatan proyek, yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah memahami isi dokumen kontrak. Dari dokumen kontrak ini kita dapat
menjabarkan metode pelaksanaannya. Untuk metode pelaksanaan dari bagian-bagian
kegiatan pekerjaannya, perlu mengetahui biaya, durasi pekerjaan, mutu dan jumlah
bahan yang akan dipakai, dan memperhitungkan kemampuan dalam jumlah dan mutu
dari sumber daya. (Sajekti, 2009)
2.3
Definisi Manajemen Proyek
Pengertian manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin
dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai
sassaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud dengan proses
adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian, peralatan, dana, dan
informasi (Soeharto, 1999).
Tujuan pokok dari manajemen konstruksi adalah mengelola atau mengatur
pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan persyaratan
(spesification). Untuk keperluan ini perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan,
biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. (Djojowirono, 2005)
II-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Proyek adalah sebuah kegiatan tertentu yang dilakukan oleh manusia dengan
waktu yang terbatas, memiliki metode dan cara dalam pelaksanaannya, menggunakan
alat dan bahan, serta mempunyai tujuan tertentu. Menurut PMI, proyek adalah sebuah
usaha atau kegiatan sementara yang menciptakan sebuah barang, pelayanan, bahkan
hasil yang unik.
Sedangkan pengertian manajemen proyek muncul dikarenakan penggunaan
manajemen itu sendiri telah berhasil mengelola kegiatan operasional rutin dengan
lingkungan yang stabil.
Manajemen proyek sendiri terbagi menjadi bagian-bagian ilmu yatu project
scope management, project time management (schedule), project cost management
(budget), project quality management, project human resources management, and
project risk management.(PMI, 5th edition, 2015)
2.4
Manajemen Biaya Konstruksi
Menurut PMBOK ada empat hal terkait dalam manajemen biaya konstruksi,
yaitu:
a. Resource planning (perencanaan sumber daya).
b. Cost estimating (estimasi biaya proyek) yaitu melakuakn estimasi biaya
kebutuhan sumber daya untuk penyelesaian proyek.
c. Cost budgeting (anggaran biaya) yaitu mengumpulkan estimasi biaya aktifitasaktifitas individual/paket pekerjaan untuk menentukan harga dasar proyek.
d. Cost control (kontrol biaya) yaitu melakukan pengawasan faktor-faktor yang
mempengaruhi variansi proyek dan perubahan-perubahan pada anggaran proyek.
Resource planning, cost estimating, dan cost budgeting dilakukan pada tahap
perencanaan
proyek.
Tujuan
dari
perencanaan
biaya
II-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
proyek
adalah
untuk
Bab 2 Tinjauan Pustaka
memperkirakan jumlah sumber daya yang diperlukan dan jumlah biaya yang harus
dipersiapkan.
2.5
Manajemen Waktu
Pengertian manajemen waktu proyek adalah proses merencanakan, menyusun
dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu merupakan proses yang
diperlukan untuk memastikan waktu penyelesaian suatu proyek. Sistem manajemen
waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek.
Dimana perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik
untuk menyelesaikan aktifitas proyek dengan lebih cepat dan efisien. (Clough and
Scars, 1991)
Aspek-aspek manajemen waktu terdiri dari penentuan penjadwalan proyek,
mengukur dan membuat laporan dari kemajuan proyek, membandingkan penjadwalan
dengan kemajuan proyek sebenarya di lapangan, menentukan akibat yang ditimbulkan
oleh perbedaan penjadwalan dan kemajuan tersebut, merencanakan penanganan untuk
mengatasi akibat yang timbul dari hal tersebut kemudian memperbaharui kembali
penjadwalan proyek yang telah dibuat.
Proses Manajemen Waktu Proyek
1. Definisi Aktivitas
Definisi Aktivitas merupakan identifikasi aktivitas khusus yang harus dilakukan
oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan deliverables. Aktivitas
atau tugas adalah elemen pekerjaan yang biasanya ditemukan pd proyek yang
membutuhkan durasi, biaya, dan sumberdaya.
Penjadwalan proyek konstruksi merupakan alat untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan oleh suatu kegiatan dalam penyelesaian. Di samping itu juga sebagai alat
II-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
untuk menentukan kapan mulai dan selesainya kegiatan-kegiatan tersebut. Perencanaan
penjadwalan pada proyek konstruksi secara umum terdiri dari penjadwalan waktu,
tenaga kerja, material, dan keuangan. (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013)
Jadwal proyek menjadi dokumen mendasar yang mengawali proyek. Project
charter mencakup tanggal mulai dan berakhirnya proyek, juga mengenai informasi
anggaran. Pernyataan lingkup dan Work Breakdown Structure (WBS) membantu
bagaimana proyek akan dilaksanakan.
Definisi aktivitas mencakup pengembangan WBS yang lebih rinci dan
penjelasan yang mendukung pengertian tentang bagaimana pekerjaan akan dilakukan,
sehingga dapat dibuat estimasi biaya dan durasi pekerjaan yang realistis.
Daftar Aktivitas dan Atributnya
Daftar aktivitas adalah tabulasi aktivitas yang akan dimasukkan ke jadwal
proyek. Daftar ini harus mencakup:
a. Nama aktivitas
b. Nomor atau identitas aktivitas
c. Deskripsi singkat tentang aktivitas
Atribut aktivitas menyediakan informasi yang lebih banyak tentang setiap
aktivitas, misalnya tentang aktivitas sebelumnya, aktivitas sesudahnya, relasi logis,
kebutuhan sumberdaya, hambatan- hambatan, tanggal final, dan asumsi-asumsi terkait
aktivitas.
Milestone
Milestone adalah kejadian penting yang biasanya tidak mempunyai durasi.
Seringkali dibutuhkan beberapa aktivitas dan banyak pekerjaan untuk menyelesaikan
sebuah milestone. Milestone merupakan tool yang sangat berguna untuk membuat
tujuan jadwal dan memantau perkembangan (progress). Misalnya:
II-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
a. Penyelesaian penandatanganan dokumen-dokumen penting oleh customer
b. Penyelesaian produk-produk spesifik.
2. Pengurutan Aktvitas
Pengurutan Aktivitas merupakan identifikasi dan dokumentasi keterkaitan antar
aktivitas proyek. Mencakup peninjauan kembali aktivitas-aktivitas yang harus
dikerjakan dan menentukan ketergantungannya satu dengan yang lain. Ketergantungan
atau hubungan antar aktivitas terkait dengan pengurutan aktivitas atau tugas-tugas
proyek. Harus ditentukan ketergantungan antar aktivitas untuk kepentingan critical path
analysis.
Tipe Ketergantungan
a. Ketergantungan mandatori: sejalan dengan sifat pekerjaan yang akan
dilakukan dalam proyek atau sering disebut juga hard logic.
b. Ketergantungan diskresionari: ditentukan oleh tim proyek atau sering disebut
soft logic dan harus digunakan dengan hati-hati karena kemungkinan akan
membatasi pilihan penjadwalan yang sesudahnya.
c. Ketergantungan eksternal: mencakup hubungan antara aktivitas proyek dan
aktivitas non proyek.
Diagram Jaringan
Diagran jaringan merupakan teknik yang digunakan untuk memperlihatkan
pengurutan aktivitas. Sebuah diagram jaringan adalah tampilan skematis mengenai
hubungan logis antara aktivitas-aktivitas proyek atau urutan antara aktivitas-aktivitas
proyek.terdapat dua format utama yaitu AOA (Actifity On Arrow) dan PDM
(Precendence Diagramming Method)
Cara membuat Diagram AOA adalah sebagai berikut :
II-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
1) Temukan semua aktivitas yg berawal dari node 1. Gambarkan node
selesainya dan kemudian gambarkan anak panah antara kedua node tersebut.
Berikan nama aktivitas dan estimasi durasi untuk aktivitas yang bersangktan.
2) Lanjutkan dengan menggambar diagram dari kiri ke kanan. Perhatikan jika
ada burst dan merge. Burst terjadi jika node tunggal diikuti oleh dua atau
lebih aktivitas. Merge terjadi jika dua atau lebih node mendahului sebuah
node tunggal.
3) Lanjutkan hingga semua aktivitas yg mempunyai ketergantungan satu sama
lain telah dimasukkan ke dalam diagram.
4) Semua anak panah mengarah ke kanan dan tidak ada anak panah yang
menyilang diagram jaringan AOA.
Pada Diagram ODM, aktivitas dinyatakan menggunakan kotak (boxes). Anak
panah menunjukkan hubungan antara aktivitas-aktivitas. PDM lebih populer daripada
metode ADM dan digunakan oleh perangkat lunak manajemen proyek. Lebih baik
dalam memperlihatkan tipe-tipe ketergantungan yang berbeda.
2.6
Kurva S
Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan
proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga
proyek selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek
menggunakan S-Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan
proyek, baik pemerintah maupun swasta.
Kurva-S ini secara gampang akan terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang
merupakan rencana dan grafik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis
grafik pada suatu waktu yang diberikan merupakan deviasi yang dapat berupa ahead
II-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
(realisasi pelaksanaan lebih cepat dari rencana) dan delay (realisasi pelaksanaan lebih
lambat dari rencana). Indikator tersebut adalah satu-satunya yang digunakan oleh para
pelaku proyek saat ini atas pengamatan pada proyek-proyek yang dikerjakan di
Indonesia.
2.6.1 Manfaat Kurva-S
Kepraktisan menggunakan alat ini menjadikannya sebagai alat yang paling
banyak digunakan dalam proyek. Namun juga tidak sedikit proyek yang menjadikan alat
ini hanya sebatas hiasan dinding ruang rapat proyek. Mungkin agar terlihat “keren” atau
yang lain. Padahal manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak disamping sebagai alat
indikator dan monitoring schedule pelaksanaan proyek.
Ada beberapa manfaat lain dari Kurva-S yang dapat diaplikasikan di proyek,
yaitu:
a. Sebagai alat yang diperlukan untuk membuat EVM (Earned Value Method).
b. Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian
proyek.
c. Sebagai alat untuk mereview dan membuat program kerja pelaksanaan
proyek dalam satuan waktu mingguan atau bulanan. Biasanya untuk
melakukan percepatan.
d. Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek.
e. Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow.
f. Untuk mengetahui perkembangan program percepatan.
g. Untuk dasar evaluasi kebijakan manajerial secara makro.
II-10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.7
Rencana Kerja
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997).
Rencana Kerja adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Langkah-langkah dalam menyusun rencana kerja secara umum:
1. Definisi persoalan
2. Mengumpulkan informasi
3. Analisis
4. Menetapkan Batasan
5. Menetapkan alternatif
6. Menetapkan batasan
7. Menyiapkan langkah pelaksanaan lebih rinci
8. Review terhadap rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan
Sedangkan menurut R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997)
pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
dengan
sasaran
perencanaan,
merancang
sistem
informasi,
membandingkan
pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara
pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan
agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
(Widiasanti dan Lenggogeni, 2013)
II-11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download