1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hal yang paling mendasari dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah komunikasi. Jadi komunikasi dapat berkembang dengan bertukarnya informasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, dilakukan secara langsung misal, tatap muka, dan yang dilakukan secara tidak langsung seperti komunikasi lewat medium atau alat perantara seperti, surat kabar, majalah, radio, film dan televisi. Televisi sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari perdaban kehidupan manusia, maka media massa yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat ini, bisa memberikan informasi yang kita dapat menonton siaran berita di televisi dan disaat kita memperoleh hiburan, maka televisi selalu menyajikan tayangan-tayangan yang menarik dan banyak halhal baru yang dapat ditonton di media televisi. Bisa juga diartikan manusia bergantung dengan media televisi. Televisi adalah media komunikasi yang paling efektif, dikarenakan sifatnya audi visual (pandang dengar), serta karakteristik mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. Ahli komunikasi Bittner, mendefinisikan bahwa ”komunikasi massa adalah pesanpesan yang dikomunikasikan oleh media massa pada sejumlah besar orang”. 2 Pada awalnya perkembangan televisi sebagai media massa elektronik dengan adanya penemuan oleh Vladimir Zworykin pada tahun 19231. Siaran televisi sudah merambah luas dikalangan masyarakat dapat dengan cepat dan mudah mengetahui perkembangan yang kreatif dan inovatif, diseluruh penjuru dunia. Siaran televisi juga mempunyai jangkauan yang luas dan mampu menembus batasan wilayah gegrafis, sistem politik, sosial dan budaya masyarakat mmasyarakat pemirsa. Televisi memiliki potensi mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi, dan motivasi masyarakat. Media televisi dapat memberikan kepada khalayak penonton yang di sebut dengan Simulated Experience, yaitu pengalaman yang dapat melihat sesuatu yang belum dilihat sebelumnya, seperti berjumpa dengan seseorang yang belum pernah dijumpai atau datang kesuatu tempat yang belum dikunjungi.2 Masih banyak ketimpangan antara nilai-nilai ideal sebuah tayangan televisidengan tuntutan pasar yang harus dihadapi oleh praktisi penyiaran.Media penyiaran harus memperlakukan khalayak sebagai arahan karena memakai ranah publik (public domain) berupa frekuensi dalam target pasar melalui progrm-program tayangannya. 1 Allo Liliweri.Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. PT Remaja Rosdakarya ,Bandung: 1997. Hal 3 2 Ibid, Sasa Djuarsa Sendjaja,dkk. Hal 3.31 3 Program pada setiap stasiun televisi sangat beragam jenisnya dan jumlah yang teramat banyak. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan bedasarkan jenisnya yaitu: (1) Progrm informasi (news) (2) Program hiburan (non news/ entertainment). Program informasi dibagi lagi kedalam jenis berita keras (hardnews) yang melaporkan berita terkini dan harus segera disiarkan. Berita lunak (softnews) yangmerupakan kombinasi dari fakta, gosip dan opini.Program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar Yaitu: musik, drama, permainan(gameshow), pertunjukan .3 Peningkatan mutu tayangan di Indosiar dengan menghadirkan tayangan-tayangan seperti, Akademi Fantasi Indosiar tahun 2005, Mama Mia pada bulan Juni 2007, The Voice Indonesia Januari 2013, dan Akademi Fantasi Indosiar di adakalanya audisi lagi dan akan tayang kembali Oktober 2013, dan Take Me Out sampai saat ini masih berjalan terus shotingnya.Dengan adanya barometer tayangan yang mengangkat rating dan share di Indosiar dipertahankan untuk diproduksi terus. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tayangan non drama di Indosiar yaitu ”Strategi Produksi Dalam Menigkatkan Mutu Tayangan Take Me Out di Indonesia Bulan September 2013” Objek khalayak dalam penelitian menggunakan pendekatan Uses and Gratification ini adalah untuk menentukan fungsifungsi komunikasi massa dalam melayanai khalayak, dan sebagian besar dilakukan dengan menanyakan langsung kepada khalayak.Sama seperti 3 Morissan, M.A. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Jakarta 2005, Hal: 100 4 paradigma pencarian informasi, pendekatan ini mencerminkan perubahan tajam perhatian utama dari tujuan-tujuan.4 Apapun bentuknya kepuasan untuk menonton suatu program adalah peran media massa, kegunaan dari peran media massa adalah Use and gratifications, adalah untuk mengukur kepuasan khalayak. Tingkat kepuasannya meliputi berbagai dimensi fungsi seperti fungsi informasi, hiburan, pendidikan dll5 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengangkat ” Bagaimana Strategi Produksi, PT Indosiar Visual Mandiri Dalam Meningkatkan Mutu Produksi Program Acara Take Me Out Indonesia”. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui secara umum dimana proses produksi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu tayangan TAKE ME OUT INDONESIA DI INDOSIAR. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis 1. Berguna untuk mengembangkan penelitian ilmu komuniksi khususnya mengetahui sejauh mana strategi depatemen non drama dalam meningkatkan mutu tayangan Take Me Out Indonesia di Indosiar. 4 Blumber dan Mc Quil (dalam Severin dan Tankard Jr 1979) Use and Gratifications:Pengantar Teori dan Manajemen KKomunikasi. Medpres 2009, Hal: 43 5 Demmick,J. dan E.W. Rothenbuhler.Competitive DisplacementIndustries: New Media in Old Environment; dalam Rice, Ronald E. (ed) 5 2. Penelitian pada bidang broadcasting bisa memperkaya ilmu komunikasi, terutama dalam kajian ilmu komunikasi massa, dan penelitian ini bisa dijadikan rujukan dalam mempelajari bidang jurnalistik, khususnya mengenai strategi program non berita. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi tambahan bagi khalayak umum dan khusunya kepada departemen produksi Non Drama mengenai strategi yang digunakan dalam meningkatakan mutu tayangan Program Take me Out Indonesia di Indosiar.