BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada era modern, semakin banyak orang atau perusahaan melakukan investasi. Investasi dilakukan pada objek investasi diantaranya saham, deposito,
dan lain-lain. Investor mengurangi risiko investasi dengan membentuk portofolio.
Portofolio adalah kumpulan beberapa aset dengan tujuan pembuatannya untuk
mengurangi risiko investasi dengan cara diversifikasi risiko (Manurung [14]). Portofolio memiliki return dan risiko berbeda-beda. Return adalah keuntungan atau
kerugian dari suatu investasi. Pada umumnya, investor mengharapkan portofolio yang efisien. Portofolio dikatakan efisien jika memiliki return maksimal pada
risiko tertentu atau risiko minimal pada return tertentu (Tandelilin [16]). Oleh
karena itu, berbagai metode untuk memperoleh portofolio yang efisien berkembang.
Pada tahun 1969, Hadar dan Russell [9] mengenalkan kriteria stochastic dominance, kriteria ini menjelaskan bahwa apabila terdapat dua aset yang saling
mendominasi secara stokastik berdasarkan pada distribusi kumulatif aset-aset
tersebut. Jika suatu aset mendominasi aset yang lain secara stokastik, maka
aset tersebut lebih disukai oleh para investor daripada aset yang lain. Salah
satu kriteria dalam stochastic dominance adalah kriteria second order stochastic dominance. Kriteria second order stochastic dominance memberikan kondisi
probabilitas dimana individu yang cenderung menghindari risiko (risk averse) lebih menyukai salah satu aset daripada yang lain (Heyer [10]). Kemudian, pada
tahun 1994 Shalit dan Yitzhaki [15] mengenalkan kriteria marginal conditional
stochastic dominance (MCSD) karena kriteria second order stochastic dominance
bermasalah dalam mengidentifikasi keefisienan portofolio. Kriteria MCSD mem1
berikan kondisi probabilitas untuk individu yang risk averse dalam memperoleh
portofolio efisien dengan meningkatkan porsi salah satu aset yang mendominasi
dalam portofolio.
Pada tahun 2012, Levy [11] mengenalkan kriteria almost stochastic dominance (ASD). Kriteria ASD digunakan apabila kriteria stochastic dominance tidak terpenuhi. Kemudian, Denuit et al. [7] mengenalkan kriteria almost marginal
conditional stochastic dominance (AMCSD). Kriteria ini mengganti fungsi utilitas
second order stochastic dominance yang digunakan pada MCSD dengan fungsi
utilitas pada almost second order stochastic dominance. Kriteria AMCSD digunakan apabila kriteria MCSD belum terpenuhi. Nilai AMCSD merupakan hasil
bagi antara daerah yang tidak memenuhi MCSD dengan daerah yang memenuhi
maupun tidak memenuhi MCSD.
Sektor perbankan merupakan tumpuan sektor perekonomian. Beberapa saham sektor perbankan terdaftar pada LQ-45, antara lain saham BRI, BTN, Bank
Mandiri, BCA, dan BNI. LQ−45 merupa- kan kumpulan 45 saham dengan likuiditas tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan (BEI [4]). Pada
umumnya, investor berminat menanamkan investasinya pada saham yang mempunyai likuiditas tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan penurunan ulang kriteria AMCSD dan menerapkan kriteria AMCSD dalam menentukan
portofolio efisien yang terdiri atas saham-saham perbankan yang terdaftar pada
LQ-45.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, diperoleh rumusan masalah yaitu
1. bagaimana menurunkan ulang kriteria AMCSD?
2. bagaimana menerapkan kriteria AMCSD dalam membentuk portofolio efisien yang terdiri atas saham-saham perbankan yang terdaftar pada LQ-45?
2
1.3
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. menurunkan ulang kriteria AMCSD dan
2. menerapkan kriteria AMCSD dalam membentuk portofolio efisien yang terdiri atas saham-saham perbankan yang terdaftar pada LQ-45.
1.4
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan gambaran yang
lebih jelas tentang kriteria AMCSD dan penerapannya dalam membentuk portofolio yang efisien.
3
Download