BAB II - Nawasis

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA
Bab ini menjelaskan
kondisi umum kota yang menggambarkan tentang: letak
geografi, topografi, dan kondisi geohidrologi dengan batas-batas administratifnya. Selain
itu juga menjelaskan tentang kependudukan, sarana dan prasarana pendidikan, sarana
dan prasarana kesehatan, kondisi sosial masyarakat, kondisi ekonomi kota dan
perekonomian masyarakat, dan institusi dan organisasi pemuda.
2.1 Geografis dan Topografis
Kota Padang adalah kota strategis karena merupakan ibukota Propinsi Sumatera
Barat dan terletak di pantai barat Pulau Sumatera pada koordinat 00044’00” – 01008’35”
Lintang Selatan dan 100005’05” – 100034’09” Bujur Timur. Luas daratan Kota Padang ±
694,96 Km2 dan luas laut ± 720 Km2.
Dilihat dari kondisi hidrologi, wilayah Kota Padang dilalui oleh banyak aliran sungai
besar dan kecil. Terdapat tidak kurang dari 23 aliran sungai yang mengalir di wilayah
Kota Padang dengan total panjang mencapai 155,40 km (10 sungai besar dan 13 sungai
kecil). Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kota Padang
ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini
mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kota Padang yang rawan terhadap
genangan banjir.
Tingkat curah hujan Kota Padang tahun 2008 rata-rata 367,70 mm/bulan dengan
hari hujan terbanyak pada Bulan Desember yaitu 25 (dua puluh lima) hari. Suhu
udaranya berkisar antara 25,8 – 26,8 0C dengan kelembaban udara antara 73 – 84%.
Topografi Kota Padang terdiri dari dataran tinggi/perbukitan, dataran rendah,
daerah aliran sungai serta mempunyai pulau-pulau dan pantai. Sebagian besar topografi
wilayah Kota Padang memiliki tingkat kemiringan lahan rata-rata > 40%. Ketinggian
wilayah Kota Padang dari permukaan laut juga bervariasi, mulai dari 0 m di atas
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
permukaan laut (dpl) sampai > 1.000 m dpl. Geologi wilayah Kota Padang dibentuk oleh
endapan permukaan, batuan vulkanik dan intrusi serta batuan sedimen dan metamorf.
Sebagian besar Kota Padang merupakan hutan lindung (51,01%), perumahan 9,53%,
sedangkan lahan untuk sawah sebanyak 7,39%.
Untuk lebih jelasnya topografi, ketinggian daerah, kemiringan lahan, dan garis besar
jenis batuan serta rincian tata guna lahan di Kota Padang dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.2 Administrasi
Wilayah Kota Padang memiliki batas administratif sebagai berikut:
Utara
: berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman
Timur
: berbatasan dengan Kabupaten Solok/Kota Solok
Selatan
: berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan
Barat
: berbatasan dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Mentawai
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Secara administratif, Kota
Padang terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan dengan 104 kelurahan. Kecamatan terluas
adalah Koto Tangah yang mencapai 232,25 Km2. Untuk lebih jelasnya luas daerah per
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Luas dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
A.
Wilayah Darat
1.
Bungus Teluk Kabung
2.
Lubuk Kilangan
3.
Lubuk Begalung
4.
Padang Selatan
5.
Padang Timur
6.
Padang Barat
7.
Padang Utara
8.
Nanggalo
9.
Kuranji
10. Pauh
11. Koto Tangah
B.
Wilayah Laut
Total Kota Padang
Luas (Km2)
694,96
100,78
85,99
30,91
10,03
8,15
7,00
8,08
8,07
57,41
146,29
232,25
720,00
1.414,96
Jumlah Kelurahan
6
7
15
12
10
10
7
6
9
9
13
104
Sumber: Rencana Program Investasi Jangka Menengah, 2009
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-2
Gambar 2.1 Peta Administratif Kota Padang
2.3 Pariwisata
Kota Padang memiliki potensi wisata yang beragam, baik berupa wisata alam
(pantai, goa, hutan, air terjun, pegunungan, panorama alam), wisata budaya (benda dan
bangunan cagar budaya, seni tradisional), wisata buatan (wisata belanja, wisata kuliner,
wisata kriya), serta wisata bahari (pulau-pulau), yang kesemuanya itu dapat
dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang menarik dan layak dikunjungi.
Potensi Kota Padang dilihat dari sektor kepariwisataan cukup potensial karena di
samping keindahan dan kekayaan akan objek dan daya tarik wisata, juga merupakan
pusat persinggahan bagi wisatawan yang akan mengunjungi kota-kota lainnya di dataran
tinggi Sumatera Barat. Beberapa potensi wisata yang terdapat di Kota Padang antara
lain adalah keindahan panorama alam, taman laut serta pulau-pulau dengan pantai
indah dan bukit pegunungannya. Selain itu, terdapat pula potensi seni dan budaya dari
kelompok etnis yang berdomisili di wilayah tersebut, seperti nyanyian, tarian, kerajinan
maupun makanan spesifik daerah. Selain itu, objek dan daya tarik wisata sejarah seperti
legenda Malinkundang, Siti Nurbaya dan bangunan-bangunan tua bersejarah serta
artefak peninggalan Belanda dan Jepang yang saat ini masih dapat dinikmati
keunikannya. Di kawasan bawah laut, juga terdapat potensi terumbu karang, serta flora
dan fauna laut yang beragam. Jumlah objek wisata menurut kecamatan di Kota Padang
terlihat pada Lampiran A.
2.4 Kependudukan
Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Padang pada tahun 2008 berjumlah ±
856.815 jiwa dengan kepadatan 1.206 jiwa/Km2 dan laju pertumbuhan penduduk 2,22%.
Penduduk kota ini terkonsentrasi pada 5 kecamatan “kawasan kota lama” yaitu
Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Padang Timur, Kecamatan
Padang Barat, dan Kecamatan Padang Selatan.
Jumlah penduduk terbanyak adalah Koto Tangah dengan jumlah penduduk 161.466
jiwa, tapi karena wilayahnya paling luas hingga mencapai 33,42% dari luas Kota Padang
maka kepadatan penduduknya termasuk rendah 695 jiwa/Km2. Kecamatan dengan
jumlah penduduk paling kecil sekaligus paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, yaitu dengan jumlah penduduk 24.116 jiwa dan kepadatan
penduduk 239 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2. Adapun
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Tabel 2.3 memperlihatkan sebaran kepadatan penduduk per kecamatan yang dibuat
berdasarkan 5 (lima) klasifikasi kepadatan.
Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk Kota Padang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Luas Lahan
(Km2)
Kecamatan
Bungus Teluk Kabung
Lubuk Kilangan
Lubuk Begalung
Padang Selatan
Padang Timur
Padang Barat
Padang Utara
Nanggalo
Kuranji
Pauh
Koto Tangah
Total
100,78
85,99
30,91
10,03
8,15
7,00
8,08
8,07
57,41
146,29
232,25
694,96
Jumlah Penduduk
(jiwa)
2007
2008
23.592
24.116
42.585
43.531
104.323
106.641
61.967
63.345
85.279
87.174
60.102
61.437
74.667
76.326
57.523
58.801
117.694
120.309
52.502
53.669
157.956
161.466
838.190
856.815
Kepadatan
(jiwa/Km2)
239
506
3.450
6.316
10.696
8.777
9.446
7.286
2.096
367
695
1.233
Sumber: BPS Padang, 2008
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kota Padang
Kecamatan
Kepadatan Pddk
Populasi (org)
2008
PADANG SELATAN
PADANG TIMUR
PADANG BARAT
PADANG UTARA
NANGGALO
LUBUK BEGALUNG
KURANJI
KOTO TANGAH
LUBUK KILANGAN
PAUH
BUNGUS TELUK KABUNG
63,345
87,174
61,437
76,326
58,801
106,641
120,309
161,466
43,531
53,669
24,116
TOTAL
856,815
> = 175
kel orang
3
3
1
1
1
-
22,249
32,441
6,291
11,585
11,570
-
Kepadatan Pddk
Kepadatan Pddk
Kepadatan Pddk
Kepadatan Pddk
=> 125 ; <175
=>75; <125
=>25;<75
% kel orang % kel orang % kel orang % kel
< 25
orang
%
35%
37%
10%
15%
20%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
6,825
12,183
64,160
110,032
32,334
46,137
24,116
11%
0%
0%
0%
0%
11%
53%
68%
74%
86%
100%
4 23,969
2 15,536
1 17,167
1 7,546
-
38%
0%
25%
22%
13%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
1
6
5
2
1
1
-
2,135
47,258
29,350
25,245
22,829
9,834
-
3%
54%
48%
33%
39%
9%
0%
0%
0%
0%
0%
1
1
2
3
3
12
3
3
1
1
-
8,166
7,474
10,261
22,329
16,855
84,624
56,149
51,434
11,197
7,532
-
13%
9%
17%
29%
29%
79%
47%
32%
26%
14%
0%
3
2
6
10
6
8
6
9 84,136 10% 8 64,218 7% 16 136,651 16% 30 276,023 32% 41 295,787 35%
Sumber: Hasil Analisis
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-5
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Adapun proyeksi penduduk Kota Padang 5 (lima) tahun mendatang seperti terlihat
pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Proyeksi Penduduk Kota Padang
(2009 – 2013)
No
Tahun
1
2007
2
2008
3
2009
4
2010
5
2011
6
2012
7
2013
Sumber: hasil analisis
Jumlah Penduduk (jiwa)
838.190
856.815
874.551
892.654
911.132
929.993
949.244
Dari sisi gender, penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan penduduk
perempuan. Sedangkan dari segi umur, penduduk paling banyak pada rentang umur 20
– 24 tahun. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.5. Sedangkan persentase penduduk yang
berumur 10 tahun keatas menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Kelompok Umur Tahun 2008
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kelompok
Umur
0–4
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 +
Total
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
37.084
33.608
43.110
39.626
44.168
41.939
43.929
40.539
47.117
58.470
35.118
36.794
31.286
32.948
30.153
30.476
26.059
30.239
26.276
23.714
20.632
22.319
15.256
14.653
7.673
8.172
7.174
8.073
3.864
5.423
4.140
6.783
423.039
433.776
Jumlah
70.692
82.736
86.107
84.468
105.587
71.912
64.234
60.629
56.298
49.990
42.951
29.909
15.845
15.247
9.287
10.923
856.815
Sumber: Padang Dalam Angka, 2008
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-6
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Tabel 2.6 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas
Bekerja Menurut Lapangan Usaha
No
Lapangan Usaha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Laki-laki
(%)
Pertanian, kehutanan, perburuan dan
perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri
Listrik, gas, dan air bersih
Konstruksi
Perdagangan, hotel & restoran
Komunikasi dan transportasi
Keuangan
Jasa-jasa
Lainnya
Jumlah
Perempuan
(%)
Rata-rata
(%)
8,98
4,99
6,99
1,44
4,73
1,38
8,18
23,48
12,84
3,36
24,94
10,64
100
0,26
3,52
0,86
0,50
34,70
2,34
3,89
37,95
11,00
100
0,85
4,13
1,12
4,34
29,09
7,59
3,63
31,45
10,82
100
Sumber: Padang Dalam Angka, 2008
2.5 Pendidikan
Perhatian Pemerintah Kota Padang dalam bidang pendidikan sudah cukup baik. Hal
ini terlihat dari jumlah sekolah dan tenaga pengajar yang telah mencukupi. Namun, jika
dilihat dari kondisi bangunan sekolah baik sekolah negeri maupun swasta, masih belum
memadai. Sarana dan prasarana penunjang seperti laboratorium, perpustakaan, dan
alat peraga masih kurang dan perlu dilengkapi. Jumlah murid dengan tenaga pengajar
juga masih belum ideal (idealnya setiap guru mengajar 18 orang murid). Untuk lebih
jelasnya, sarana pendidikan di Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Sarana Pendidikan di Kota Padang Tahun 2007
No
1
2
3
4
Karakteristik
Jumlah / kapasitas
- Negeri
- Swasta
Jumlah
murid/mahasiswa
- Negeri
- Swasta
Jumlah tenaga pengajar
- Negeri
- Swasta
Rasio murid/tenaga
pengajar
TK
3
230
SD
SLTP
SMA
SMK
PT
354
58
35
43
14
31
10
29
94.397
35.633
23.163
13.011
7
62
182
11.485
62.751
33.960
5.299
2.985
2.138
1.675
3.769
3.814
18
12
11
8
13
Sumber: Padang Dalam Angka, 2007
Laporan Pertanggungajawaban Walikota Padang, 2004-2008
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-7
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
2.6 Kesehatan
Berbagai jenis sarana kesehatan tersedia di Kota Padang, mulai dari rumah sakit
sampai klinik kesehatan. Sarana kesehatan yang tersedia berjumlah 432 unit yang terdiri
dari 27 rumah sakit, 20 puskesmas, 58 puskesmas pembantu, 4 unit balai
pengobatan/klinik, 1 unit rumah bersalin, 75 unit klinik KB, 2 unit laboratorium, 150 unit
apotik, dan 75 unit toko obat (RPJMD Kota Padang tahun 2009 – 2014).
Jumlah tenaga medis (dokter) dan paramedis (perawat) juga terus bertambah. Saat
ini, jumlah tenaga medis di Kota Padang adalah 114 orang sedangkan jumlah tenaga
paramedis 517 orang.
Pencapaian pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti
AHH, AKBper 1000 kelahiran, dan AKI. (Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa
Jabatan Walikota Padang Tahun 2004-2008).
a. Angka Harapan Hidup (AHH)
AHH Kota Padang mengalami peningkatan dalam rentang waktu 2004 – 2007. Jika
pada tahun 2004 baru mencapai 67,9 % maka pada tahun 2007 sudah naik menjadi
71,8 %. Peningkatan AHH ini diasumsikan karena pelayanan kesehatan telah berhasil
menjangkau semua lapisan masyarakat, sehingga dapat menekan angka kesakitan
dan kematian penduduk Kota Padang. Dengan peningkatan AHH ini menimbulkan
perubahan komposisi penduduk dimana usia tua akan meningkat.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB pada tahun 2004 sebesar 26,67 per 1000 kelahiran menurun sampai tahun
2007 menjadi 21,9 per 1000 kelahiran bayi. Penurunan AKB ini karena peningkatan
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan semakin tingginya kesadaran
masyarakat untuk menjaga keluarganya terhindar dari sakit dan memanfaatkan unit
pelayanan kesehatan sehingga pada akhirnya dapat mencegah kematian pada bayi
yang baru lahir.
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
AKI mengalami penurunan yang signifikan selama 2004 – 2007. Pada tahun 2004,
AKI mencapai 294 orang dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 140
orang. Penurunan AKI ini menunjukkan bahwa ibu hamil dan melahirkan sudah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang seharusnya di unit pelayanan kesehatan di
Kota Padang.
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-8
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
2.7 Sosial Masyarakat
Secara umum, masyarakat Kota Padang masih berpegang teguh pada agama dan
adat istiadat. Dengan demikian segala tatanan kehidupan masih dipengaruhi oleh agama
dan adat istiadat yang berlaku. Mayoritas penduduk Kota Padang beragama Islam
dengan budaya Minangkabau. Pada tahun 2008, penduduk Kota Padang paling banyak
menganut agama Islam yaitu 830.431 jiwa (96,92%) disusul agama Katholik 12.996 jiwa
(1,52%), Protestan 8.529 jiwa (1,00%), Budha 3.878 jiwa (0,45%) dan Hindu 981 jiwa
(0,11%). Sampai akhir tahun 2008, di Kota Padang terdapat 579 buah mesjid dan 945
buah mushala yang tersebar diseluruh kecamatan. Selain itu juga terdapat 1 buah
kelenteng, 8 buah gereja, dan 4 buah wihara. Untuk lebih jelasnya total penduduk
menurut agama dapat dilihat pada Tabel 2.8, sedangkan jumlah tempat beribadah
menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2008
Islam
Kecamatan
Bungus Teluk Kabung
24.010
Lubuk Kilangan
43.451
Lubuk Begalung
103.553
Padang Selatan
53.546
Padang Timur
84.550
Padang Barat
53.512
Padang Utara
75.289
Nanggalo
58.735
Kuranji
120.200
Pauh
53.440
Koto Tangah
160.145
Total
830.431
Sumber: Padang Dalam Angka, 2008
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Katholik
Protestan
Hindu
Budha
19
39
1.002
5.623
917
4.594
374
0
33
93
302
12.996
84
41
1.712
2.335
1.540
1.056
542
66
76
129
948
8.529
0
0
121
319
18
487
29
0
0
7
0
981
2
0
253
1.521
150
1.788
93
0
0
0
71
3.878
Tabel 2.9 Jumlah Tempat Beribadah Menurut Kecamatan Tahun 2008
No
Kecamatan
Mesjid
Mushala
Kelenteng
Gereja
(Katolik)
Church
(Protestan)
Pura/
Wihara
44
-
-
-
-
79
93
58
88
69
71
45
177
61
160
945
1
1
2
1
1
4
4
4
2
2
4
Bungus
Teluk
13
Kabung
2
Lubuk Kilangan
32
3
Lubuk Begalung
64
4
Padang Selatan
39
5
Padang Timur
57
6
Padang Barat
41
7
Padang Utara
51
8
Nanggalo
39
9
Kuranji
72
10
Pauh
36
11
Koto Tangah
135
Total
579
Sumber: Padang Dalam Angka, 2008
1
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-9
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Beberapa kekayaan Sosial Budaya Kota Padang antara lain :
1. Kekhasan Budaya
Aspek sosial-budaya dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat menunjukkan
bahwa kehidupan mereka memang unik dan khas. Ritual-ritual adat yang mereka
lakukan, pola perkampungan adat, rumah adat, pakaian sehari-hari, dan kehidupan
sehari-hari, semuanya memperlihatkan keunikan-keunikan tertentu, yang akan
sangat mengesankan wisatawan asing yang bermaksud memperoleh pengayaan
budaya dalam kegiatan mereka berwisata.
2. Keaslian Budaya
Kehidupan sehari-hari (living culture) yang sebagian besar belum banyak mengalami
perubahan akan membuat wisatawan minat khusus (terutama minat sosial-budaya)
sangat terkesan oleh apa yang mereka temui di Kota Padang. Apalagi sebagian besar
adat-istiadat masih dipertahankan sebagaimana adanya. Belum terlalu banyak
perubahan-perubahan terjadi dalam adat-istiadat sehari-hari.
3. Tradisi
Berbagai tradisi lama yang masih ada di Kota Padang pada dasarnya menyimpan
potensi-potensi sosial yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan
kepariwisataan di daerah ini. Misalnya berbagai bentuk kerjasama yang ditujukan
untuk mengatasi masalah-masalah tertentu.
2.8 Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator aktifitas
perekonomian suatu daerah. Semakin tinggi produktivitas suatu daerah maka PDRB nya
akan semakin besar. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2005 karena pengaruh
krisis ekonomi nasional dan adanya gempa yang berkepanjangan, pertumbuhan
ekonomi naik menjadi 5,5% pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 menjadi 6,12%.
Indikator
pembangunan
ekonomi
yang
cukup
relevan
untuk
mengukur
perkembangan ekonomi terhadap kesejahteraan penduduk adalah PDRB per kapita.
PDRB per kapita Kota Padang tahun 2008 adalah sebesar Rp. 23,48 juta meningkat
sebesar 6,9 juta rupiah dibandingkan tahun 2005. PDRB Kota Padang dapat dilihat pada
Tabel 2.10.
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-10
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Tabel 2.10 PDRB Kota Padang (dalam milyar)
No
1
2
PDRB
PDRB atas dasar harga berlaku
PDRB atas dasar harga konstan
PDRB perkapita atas dasar
3
harga berlaku
PDRB perkapita atas dasar
4
harga konstan
Sumber: Padang Dalam Angka, 2007
Tahun 2005
13.266.059,83
9.110.697,44
16.554.762,79
Tahun 2006
15.294.258,13
9.577.495,51
18.656.881,09
Tahun 2007
17.369.183,92
10.165.760,80
20.722.251,42
Tahun 2008
20.124.021,57
10.797.259,04
23.487.008,95
11.369.271,42
11.683.220,81
12.128.229,64
12.601.622,33
Upah Minimum Propinsi (UMP) Kota Padang selalu mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun (Lihat Tabel 2.11).
Tabel 2.11 Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera Barat
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Jumlah (dalam Rp)
480.000
540.000
650.000
725.000
800.000
880.000
Sumber: Departemen Tenaga Kerja Kota Padang, 2009
Tingkat inflasi Kota Padang dalam dua tahun terakhir ini menunjukan kecendrungan
meningkat. Berdasarkan data perkembangan indeks harga, Bank Indonesia dan Kantor
Bank Indonesia Cabang Padang tahun 2009, pergerakan inflasi tahunan Padang relatif
cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Sampai Desember 2009 tingkat
inflasi tahunan mencapai rata-rata sekitar 10,25%, sedangkan inflasi nasional berada
sekitar 8,77%. Pergerakan inflasi relatif tinggi tersebut dipengaruhi oleh perkembangan
yang terjadi pada triwulan III tahun 2008, dimana perkembangan inflasi tahunan adalah
berkisar antara 11 – 12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran A.
2.9 Institusi dan Organisasi Pemda
Institusi di Kota Padang merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Di Kota Padang, terdapat 2 (dua) buah
sekretariat yaitu Sekretaris Daerah dan Sekretaris Dewan. Selain itu juga terdapat 6
(enam) badan pemerintahan yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda), Badan
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-11
Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang
Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan (BPMPK), dan Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKB).
Pemerintahan Kota Padang juga diperkuat dengan adanya 18 (delapan belas) dinas,
antara lain: Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas
Komunikasi dan Informatika, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
Dinas Pasar, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Dinas Pendidikan, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset, Dinas Perhubungan, Dinas
Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Peternakan
Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan
Dinas Tata Ruang Tata Bangunan.
Selain itu masih terdapat 7 (tujuh) kantor pelayanan antara lain : Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu, Kantor Penanaman Modal, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor
Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, Kantor Arsip Perpustakaan Dan
Dokumen, Kantor Inspektorat, dan Satpol Polisi Pamong Praja. Sekretariat, badan, dan
dinas-dinas Kota Padang tersebut berkedudukan di 7 (tujuh) bangunan kantor yang
tersebar dalam wilayah Kota Padang.
Sampai saat sekarang, kelembagaan yang secara khusus menangani sanitasi di kota
belum ada. Penanganan dilakukan secara bersama dan menjadi tanggung jawab
beberapa lembaga atau instansi yang terkait. Dinas atau badan yang mengemban tugas
dibidang sanitasi adalah antara lain:
1.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
2.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda)
3.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
4.
Dinas Kesehatan
5.
Dinas Pasar
6.
Dinas Pekerjaan Umum
7.
Dinas Tata Ruang Tata Bangunan
Pokja Sanitasi Kota Padang
II-12
Download