BAB II GAMBARAN UMUM KOTA Bab ini menjelaskan kondisi umum kota yang menggambarkan tentang: letak geografi, topografi, dan kondisi geohidrologi dengan batas-batas administratifnya. Selain itu juga menjelaskan tentang kependudukan, sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, kondisi sosial masyarakat, kondisi ekonomi kota dan perekonomian masyarakat, dan institusi dan organisasi pemuda. 2.1 Geografis dan Topografis Kota Padang adalah kota strategis karena merupakan ibukota Propinsi Sumatera Barat dan terletak di pantai barat Pulau Sumatera pada koordinat 00044’00” – 01008’35” Lintang Selatan dan 100005’05” – 100034’09” Bujur Timur. Luas daratan Kota Padang ± 694,96 Km2 dan luas laut ± 720 Km2. Dilihat dari kondisi hidrologi, wilayah Kota Padang dilalui oleh banyak aliran sungai besar dan kecil. Terdapat tidak kurang dari 23 aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Padang dengan total panjang mencapai 155,40 km (10 sungai besar dan 13 sungai kecil). Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kota Padang ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kota Padang yang rawan terhadap genangan banjir. Tingkat curah hujan Kota Padang tahun 2008 rata-rata 367,70 mm/bulan dengan hari hujan terbanyak pada Bulan Desember yaitu 25 (dua puluh lima) hari. Suhu udaranya berkisar antara 25,8 – 26,8 0C dengan kelembaban udara antara 73 – 84%. Topografi Kota Padang terdiri dari dataran tinggi/perbukitan, dataran rendah, daerah aliran sungai serta mempunyai pulau-pulau dan pantai. Sebagian besar topografi wilayah Kota Padang memiliki tingkat kemiringan lahan rata-rata > 40%. Ketinggian wilayah Kota Padang dari permukaan laut juga bervariasi, mulai dari 0 m di atas Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang permukaan laut (dpl) sampai > 1.000 m dpl. Geologi wilayah Kota Padang dibentuk oleh endapan permukaan, batuan vulkanik dan intrusi serta batuan sedimen dan metamorf. Sebagian besar Kota Padang merupakan hutan lindung (51,01%), perumahan 9,53%, sedangkan lahan untuk sawah sebanyak 7,39%. Untuk lebih jelasnya topografi, ketinggian daerah, kemiringan lahan, dan garis besar jenis batuan serta rincian tata guna lahan di Kota Padang dapat dilihat pada Lampiran 1. 2.2 Administrasi Wilayah Kota Padang memiliki batas administratif sebagai berikut: Utara : berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman Timur : berbatasan dengan Kabupaten Solok/Kota Solok Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Mentawai Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Secara administratif, Kota Padang terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan dengan 104 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Koto Tangah yang mencapai 232,25 Km2. Untuk lebih jelasnya luas daerah per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Luas dan Jumlah Kelurahan Menurut Kecamatan No Kecamatan A. Wilayah Darat 1. Bungus Teluk Kabung 2. Lubuk Kilangan 3. Lubuk Begalung 4. Padang Selatan 5. Padang Timur 6. Padang Barat 7. Padang Utara 8. Nanggalo 9. Kuranji 10. Pauh 11. Koto Tangah B. Wilayah Laut Total Kota Padang Luas (Km2) 694,96 100,78 85,99 30,91 10,03 8,15 7,00 8,08 8,07 57,41 146,29 232,25 720,00 1.414,96 Jumlah Kelurahan 6 7 15 12 10 10 7 6 9 9 13 104 Sumber: Rencana Program Investasi Jangka Menengah, 2009 Pokja Sanitasi Kota Padang II-2 Gambar 2.1 Peta Administratif Kota Padang 2.3 Pariwisata Kota Padang memiliki potensi wisata yang beragam, baik berupa wisata alam (pantai, goa, hutan, air terjun, pegunungan, panorama alam), wisata budaya (benda dan bangunan cagar budaya, seni tradisional), wisata buatan (wisata belanja, wisata kuliner, wisata kriya), serta wisata bahari (pulau-pulau), yang kesemuanya itu dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang menarik dan layak dikunjungi. Potensi Kota Padang dilihat dari sektor kepariwisataan cukup potensial karena di samping keindahan dan kekayaan akan objek dan daya tarik wisata, juga merupakan pusat persinggahan bagi wisatawan yang akan mengunjungi kota-kota lainnya di dataran tinggi Sumatera Barat. Beberapa potensi wisata yang terdapat di Kota Padang antara lain adalah keindahan panorama alam, taman laut serta pulau-pulau dengan pantai indah dan bukit pegunungannya. Selain itu, terdapat pula potensi seni dan budaya dari kelompok etnis yang berdomisili di wilayah tersebut, seperti nyanyian, tarian, kerajinan maupun makanan spesifik daerah. Selain itu, objek dan daya tarik wisata sejarah seperti legenda Malinkundang, Siti Nurbaya dan bangunan-bangunan tua bersejarah serta artefak peninggalan Belanda dan Jepang yang saat ini masih dapat dinikmati keunikannya. Di kawasan bawah laut, juga terdapat potensi terumbu karang, serta flora dan fauna laut yang beragam. Jumlah objek wisata menurut kecamatan di Kota Padang terlihat pada Lampiran A. 2.4 Kependudukan Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Padang pada tahun 2008 berjumlah ± 856.815 jiwa dengan kepadatan 1.206 jiwa/Km2 dan laju pertumbuhan penduduk 2,22%. Penduduk kota ini terkonsentrasi pada 5 kecamatan “kawasan kota lama” yaitu Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Padang Timur, Kecamatan Padang Barat, dan Kecamatan Padang Selatan. Jumlah penduduk terbanyak adalah Koto Tangah dengan jumlah penduduk 161.466 jiwa, tapi karena wilayahnya paling luas hingga mencapai 33,42% dari luas Kota Padang maka kepadatan penduduknya termasuk rendah 695 jiwa/Km2. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling kecil sekaligus paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Bungus Teluk Kabung, yaitu dengan jumlah penduduk 24.116 jiwa dan kepadatan penduduk 239 jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2. Adapun Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Tabel 2.3 memperlihatkan sebaran kepadatan penduduk per kecamatan yang dibuat berdasarkan 5 (lima) klasifikasi kepadatan. Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk Kota Padang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Luas Lahan (Km2) Kecamatan Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan Lubuk Begalung Padang Selatan Padang Timur Padang Barat Padang Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah Total 100,78 85,99 30,91 10,03 8,15 7,00 8,08 8,07 57,41 146,29 232,25 694,96 Jumlah Penduduk (jiwa) 2007 2008 23.592 24.116 42.585 43.531 104.323 106.641 61.967 63.345 85.279 87.174 60.102 61.437 74.667 76.326 57.523 58.801 117.694 120.309 52.502 53.669 157.956 161.466 838.190 856.815 Kepadatan (jiwa/Km2) 239 506 3.450 6.316 10.696 8.777 9.446 7.286 2.096 367 695 1.233 Sumber: BPS Padang, 2008 Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Kota Padang Kecamatan Kepadatan Pddk Populasi (org) 2008 PADANG SELATAN PADANG TIMUR PADANG BARAT PADANG UTARA NANGGALO LUBUK BEGALUNG KURANJI KOTO TANGAH LUBUK KILANGAN PAUH BUNGUS TELUK KABUNG 63,345 87,174 61,437 76,326 58,801 106,641 120,309 161,466 43,531 53,669 24,116 TOTAL 856,815 > = 175 kel orang 3 3 1 1 1 - 22,249 32,441 6,291 11,585 11,570 - Kepadatan Pddk Kepadatan Pddk Kepadatan Pddk Kepadatan Pddk => 125 ; <175 =>75; <125 =>25;<75 % kel orang % kel orang % kel orang % kel < 25 orang % 35% 37% 10% 15% 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 6,825 12,183 64,160 110,032 32,334 46,137 24,116 11% 0% 0% 0% 0% 11% 53% 68% 74% 86% 100% 4 23,969 2 15,536 1 17,167 1 7,546 - 38% 0% 25% 22% 13% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1 6 5 2 1 1 - 2,135 47,258 29,350 25,245 22,829 9,834 - 3% 54% 48% 33% 39% 9% 0% 0% 0% 0% 0% 1 1 2 3 3 12 3 3 1 1 - 8,166 7,474 10,261 22,329 16,855 84,624 56,149 51,434 11,197 7,532 - 13% 9% 17% 29% 29% 79% 47% 32% 26% 14% 0% 3 2 6 10 6 8 6 9 84,136 10% 8 64,218 7% 16 136,651 16% 30 276,023 32% 41 295,787 35% Sumber: Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kota Padang II-5 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Adapun proyeksi penduduk Kota Padang 5 (lima) tahun mendatang seperti terlihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Proyeksi Penduduk Kota Padang (2009 – 2013) No Tahun 1 2007 2 2008 3 2009 4 2010 5 2011 6 2012 7 2013 Sumber: hasil analisis Jumlah Penduduk (jiwa) 838.190 856.815 874.551 892.654 911.132 929.993 949.244 Dari sisi gender, penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan penduduk perempuan. Sedangkan dari segi umur, penduduk paling banyak pada rentang umur 20 – 24 tahun. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.5. Sedangkan persentase penduduk yang berumur 10 tahun keatas menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kelompok Umur 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Total Penduduk Laki-laki Perempuan 37.084 33.608 43.110 39.626 44.168 41.939 43.929 40.539 47.117 58.470 35.118 36.794 31.286 32.948 30.153 30.476 26.059 30.239 26.276 23.714 20.632 22.319 15.256 14.653 7.673 8.172 7.174 8.073 3.864 5.423 4.140 6.783 423.039 433.776 Jumlah 70.692 82.736 86.107 84.468 105.587 71.912 64.234 60.629 56.298 49.990 42.951 29.909 15.845 15.247 9.287 10.923 856.815 Sumber: Padang Dalam Angka, 2008 Pokja Sanitasi Kota Padang II-6 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Tabel 2.6 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Bekerja Menurut Lapangan Usaha No Lapangan Usaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Laki-laki (%) Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri Listrik, gas, dan air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel & restoran Komunikasi dan transportasi Keuangan Jasa-jasa Lainnya Jumlah Perempuan (%) Rata-rata (%) 8,98 4,99 6,99 1,44 4,73 1,38 8,18 23,48 12,84 3,36 24,94 10,64 100 0,26 3,52 0,86 0,50 34,70 2,34 3,89 37,95 11,00 100 0,85 4,13 1,12 4,34 29,09 7,59 3,63 31,45 10,82 100 Sumber: Padang Dalam Angka, 2008 2.5 Pendidikan Perhatian Pemerintah Kota Padang dalam bidang pendidikan sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah sekolah dan tenaga pengajar yang telah mencukupi. Namun, jika dilihat dari kondisi bangunan sekolah baik sekolah negeri maupun swasta, masih belum memadai. Sarana dan prasarana penunjang seperti laboratorium, perpustakaan, dan alat peraga masih kurang dan perlu dilengkapi. Jumlah murid dengan tenaga pengajar juga masih belum ideal (idealnya setiap guru mengajar 18 orang murid). Untuk lebih jelasnya, sarana pendidikan di Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 2.7. Tabel 2.7 Sarana Pendidikan di Kota Padang Tahun 2007 No 1 2 3 4 Karakteristik Jumlah / kapasitas - Negeri - Swasta Jumlah murid/mahasiswa - Negeri - Swasta Jumlah tenaga pengajar - Negeri - Swasta Rasio murid/tenaga pengajar TK 3 230 SD SLTP SMA SMK PT 354 58 35 43 14 31 10 29 94.397 35.633 23.163 13.011 7 62 182 11.485 62.751 33.960 5.299 2.985 2.138 1.675 3.769 3.814 18 12 11 8 13 Sumber: Padang Dalam Angka, 2007 Laporan Pertanggungajawaban Walikota Padang, 2004-2008 Pokja Sanitasi Kota Padang II-7 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang 2.6 Kesehatan Berbagai jenis sarana kesehatan tersedia di Kota Padang, mulai dari rumah sakit sampai klinik kesehatan. Sarana kesehatan yang tersedia berjumlah 432 unit yang terdiri dari 27 rumah sakit, 20 puskesmas, 58 puskesmas pembantu, 4 unit balai pengobatan/klinik, 1 unit rumah bersalin, 75 unit klinik KB, 2 unit laboratorium, 150 unit apotik, dan 75 unit toko obat (RPJMD Kota Padang tahun 2009 – 2014). Jumlah tenaga medis (dokter) dan paramedis (perawat) juga terus bertambah. Saat ini, jumlah tenaga medis di Kota Padang adalah 114 orang sedangkan jumlah tenaga paramedis 517 orang. Pencapaian pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator seperti AHH, AKBper 1000 kelahiran, dan AKI. (Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Walikota Padang Tahun 2004-2008). a. Angka Harapan Hidup (AHH) AHH Kota Padang mengalami peningkatan dalam rentang waktu 2004 – 2007. Jika pada tahun 2004 baru mencapai 67,9 % maka pada tahun 2007 sudah naik menjadi 71,8 %. Peningkatan AHH ini diasumsikan karena pelayanan kesehatan telah berhasil menjangkau semua lapisan masyarakat, sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian penduduk Kota Padang. Dengan peningkatan AHH ini menimbulkan perubahan komposisi penduduk dimana usia tua akan meningkat. b. Angka Kematian Bayi (AKB) AKB pada tahun 2004 sebesar 26,67 per 1000 kelahiran menurun sampai tahun 2007 menjadi 21,9 per 1000 kelahiran bayi. Penurunan AKB ini karena peningkatan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga keluarganya terhindar dari sakit dan memanfaatkan unit pelayanan kesehatan sehingga pada akhirnya dapat mencegah kematian pada bayi yang baru lahir. c. Angka Kematian Ibu (AKI) AKI mengalami penurunan yang signifikan selama 2004 – 2007. Pada tahun 2004, AKI mencapai 294 orang dan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 140 orang. Penurunan AKI ini menunjukkan bahwa ibu hamil dan melahirkan sudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang seharusnya di unit pelayanan kesehatan di Kota Padang. Pokja Sanitasi Kota Padang II-8 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang 2.7 Sosial Masyarakat Secara umum, masyarakat Kota Padang masih berpegang teguh pada agama dan adat istiadat. Dengan demikian segala tatanan kehidupan masih dipengaruhi oleh agama dan adat istiadat yang berlaku. Mayoritas penduduk Kota Padang beragama Islam dengan budaya Minangkabau. Pada tahun 2008, penduduk Kota Padang paling banyak menganut agama Islam yaitu 830.431 jiwa (96,92%) disusul agama Katholik 12.996 jiwa (1,52%), Protestan 8.529 jiwa (1,00%), Budha 3.878 jiwa (0,45%) dan Hindu 981 jiwa (0,11%). Sampai akhir tahun 2008, di Kota Padang terdapat 579 buah mesjid dan 945 buah mushala yang tersebar diseluruh kecamatan. Selain itu juga terdapat 1 buah kelenteng, 8 buah gereja, dan 4 buah wihara. Untuk lebih jelasnya total penduduk menurut agama dapat dilihat pada Tabel 2.8, sedangkan jumlah tempat beribadah menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.9. Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2008 Islam Kecamatan Bungus Teluk Kabung 24.010 Lubuk Kilangan 43.451 Lubuk Begalung 103.553 Padang Selatan 53.546 Padang Timur 84.550 Padang Barat 53.512 Padang Utara 75.289 Nanggalo 58.735 Kuranji 120.200 Pauh 53.440 Koto Tangah 160.145 Total 830.431 Sumber: Padang Dalam Angka, 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katholik Protestan Hindu Budha 19 39 1.002 5.623 917 4.594 374 0 33 93 302 12.996 84 41 1.712 2.335 1.540 1.056 542 66 76 129 948 8.529 0 0 121 319 18 487 29 0 0 7 0 981 2 0 253 1.521 150 1.788 93 0 0 0 71 3.878 Tabel 2.9 Jumlah Tempat Beribadah Menurut Kecamatan Tahun 2008 No Kecamatan Mesjid Mushala Kelenteng Gereja (Katolik) Church (Protestan) Pura/ Wihara 44 - - - - 79 93 58 88 69 71 45 177 61 160 945 1 1 2 1 1 4 4 4 2 2 4 Bungus Teluk 13 Kabung 2 Lubuk Kilangan 32 3 Lubuk Begalung 64 4 Padang Selatan 39 5 Padang Timur 57 6 Padang Barat 41 7 Padang Utara 51 8 Nanggalo 39 9 Kuranji 72 10 Pauh 36 11 Koto Tangah 135 Total 579 Sumber: Padang Dalam Angka, 2008 1 Pokja Sanitasi Kota Padang II-9 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Beberapa kekayaan Sosial Budaya Kota Padang antara lain : 1. Kekhasan Budaya Aspek sosial-budaya dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat menunjukkan bahwa kehidupan mereka memang unik dan khas. Ritual-ritual adat yang mereka lakukan, pola perkampungan adat, rumah adat, pakaian sehari-hari, dan kehidupan sehari-hari, semuanya memperlihatkan keunikan-keunikan tertentu, yang akan sangat mengesankan wisatawan asing yang bermaksud memperoleh pengayaan budaya dalam kegiatan mereka berwisata. 2. Keaslian Budaya Kehidupan sehari-hari (living culture) yang sebagian besar belum banyak mengalami perubahan akan membuat wisatawan minat khusus (terutama minat sosial-budaya) sangat terkesan oleh apa yang mereka temui di Kota Padang. Apalagi sebagian besar adat-istiadat masih dipertahankan sebagaimana adanya. Belum terlalu banyak perubahan-perubahan terjadi dalam adat-istiadat sehari-hari. 3. Tradisi Berbagai tradisi lama yang masih ada di Kota Padang pada dasarnya menyimpan potensi-potensi sosial yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan kepariwisataan di daerah ini. Misalnya berbagai bentuk kerjasama yang ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. 2.8 Perekonomian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator aktifitas perekonomian suatu daerah. Semakin tinggi produktivitas suatu daerah maka PDRB nya akan semakin besar. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2005 karena pengaruh krisis ekonomi nasional dan adanya gempa yang berkepanjangan, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,5% pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 menjadi 6,12%. Indikator pembangunan ekonomi yang cukup relevan untuk mengukur perkembangan ekonomi terhadap kesejahteraan penduduk adalah PDRB per kapita. PDRB per kapita Kota Padang tahun 2008 adalah sebesar Rp. 23,48 juta meningkat sebesar 6,9 juta rupiah dibandingkan tahun 2005. PDRB Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 2.10. Pokja Sanitasi Kota Padang II-10 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Tabel 2.10 PDRB Kota Padang (dalam milyar) No 1 2 PDRB PDRB atas dasar harga berlaku PDRB atas dasar harga konstan PDRB perkapita atas dasar 3 harga berlaku PDRB perkapita atas dasar 4 harga konstan Sumber: Padang Dalam Angka, 2007 Tahun 2005 13.266.059,83 9.110.697,44 16.554.762,79 Tahun 2006 15.294.258,13 9.577.495,51 18.656.881,09 Tahun 2007 17.369.183,92 10.165.760,80 20.722.251,42 Tahun 2008 20.124.021,57 10.797.259,04 23.487.008,95 11.369.271,42 11.683.220,81 12.128.229,64 12.601.622,33 Upah Minimum Propinsi (UMP) Kota Padang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Lihat Tabel 2.11). Tabel 2.11 Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera Barat Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah (dalam Rp) 480.000 540.000 650.000 725.000 800.000 880.000 Sumber: Departemen Tenaga Kerja Kota Padang, 2009 Tingkat inflasi Kota Padang dalam dua tahun terakhir ini menunjukan kecendrungan meningkat. Berdasarkan data perkembangan indeks harga, Bank Indonesia dan Kantor Bank Indonesia Cabang Padang tahun 2009, pergerakan inflasi tahunan Padang relatif cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Sampai Desember 2009 tingkat inflasi tahunan mencapai rata-rata sekitar 10,25%, sedangkan inflasi nasional berada sekitar 8,77%. Pergerakan inflasi relatif tinggi tersebut dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi pada triwulan III tahun 2008, dimana perkembangan inflasi tahunan adalah berkisar antara 11 – 12%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran A. 2.9 Institusi dan Organisasi Pemda Institusi di Kota Padang merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Di Kota Padang, terdapat 2 (dua) buah sekretariat yaitu Sekretaris Daerah dan Sekretaris Dewan. Selain itu juga terdapat 6 (enam) badan pemerintahan yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda), Badan Pokja Sanitasi Kota Padang II-11 Draft Buku Putih Sanitasi Kota Padang Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan (BPMPK), dan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKB). Pemerintahan Kota Padang juga diperkuat dengan adanya 18 (delapan belas) dinas, antara lain: Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Dinas Pasar, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendidikan, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset, Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Dinas Tata Ruang Tata Bangunan. Selain itu masih terdapat 7 (tujuh) kantor pelayanan antara lain : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, Kantor Penanaman Modal, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat, Kantor Arsip Perpustakaan Dan Dokumen, Kantor Inspektorat, dan Satpol Polisi Pamong Praja. Sekretariat, badan, dan dinas-dinas Kota Padang tersebut berkedudukan di 7 (tujuh) bangunan kantor yang tersebar dalam wilayah Kota Padang. Sampai saat sekarang, kelembagaan yang secara khusus menangani sanitasi di kota belum ada. Penanganan dilakukan secara bersama dan menjadi tanggung jawab beberapa lembaga atau instansi yang terkait. Dinas atau badan yang mengemban tugas dibidang sanitasi adalah antara lain: 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 2. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) 3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) 4. Dinas Kesehatan 5. Dinas Pasar 6. Dinas Pekerjaan Umum 7. Dinas Tata Ruang Tata Bangunan Pokja Sanitasi Kota Padang II-12