Bab 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pemasaran Banyak orang berfikir pemasaran hanyalah penjualan dan periklanan. Hal ini tidaklah mengherankan – setiap hari kita dibombardir dengan iklan – iklan TV, iklan – iklan koran, kampanye surat langsung, internet dan kunjungan penjualan. Bagaimana pun, penjualan dan periklanan hanyalah puncak dari gunung es pemasaran. Walaupun keduafungsi itu oenting, fungsi – fungsi tersebut hanyalah dua dari banyak fungi pemasaran dan sering tergolong bukan yang terpenting. Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran pemasar adalah “menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi”. Berikut ini adalah definisi sosial yang sesuaii dengan tujuan kita. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai “ seni menjual produk “ , tetapi orang heran ketika mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjualan, penjualan itu hanya ujung gunung es pemasaran. 5 6 Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi sebagai berikut, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran individu dan organisasi. Menurut Kotler ( 2003, p.7 ) adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Maka, pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan. Bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok dengan menciptakan dan menawarkan produk atau jasa untuk mendapatkan tujuan apa yang mereka inginkan. Pemasaran merupakan salah satu bidang pengambilan keputusan yang paling sulit bagi perusahaan. Masalah – masalah pemasaran tidak hanya memperlihatkan ciri – ciri kuantitatif murni, seperti masalah – masalah yang dihadapi oleh bagian akuntansi, keuangan, produksi dll. Berbagai faktor psikologis memainkan peranana besar, misalnya faktor kepuasan pelanggan. Banyak keputusan pemasaran harus dibuat dimana informasi yang tersedia tidak mencukupi, ketinggalan zaman, tidak akurat, dan sebagainya. Pada dasarnya pengertian pemasaran adalah suatu proses penyelarasan antara kemampuan perusahaan ( industri ) ke pelanggan ( pasar ) untuk mencapai tujuan perusahaan. Semua perusahaan memiliki sejumlah kemampuan yang unik dalam menyerap informasi dalam bentuk sumber daya dan ketrampilan manajemen. Tetapi tidak semua perusahaan dapat menjamin bahwa ia dapat mengambil keuntungan dari semua peluang pasar secara efektif dalam berkomunikasi dengan pelanggan. 7 2.1.1 Strategi Pemasaran Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk dapat hidup dan berkembang. Namun, tujuan tersebut dapat terlaksana apabila keuntungan yang optimal dapat dicapai, dipertahankan dan ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran Lamb, Hair, dan Mc Daniel. ( 2001, p.54 ) adalah kegiatan menyelaksi dan menjelaskan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan keputusan bersama dengan pasar yang akan dituju. Menurut Tull dan Kohle ( Tjiptono, 2001 p.6 ) srategi pemasaran didefinisikan sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani sasaran pasar tersebut. Untuk mencapai kesuksesan dalam bersaing saat ini, perusahaan harus berorientasi pada pelanggan, memenangkan pelanggan dari pesaing dan mempertahankan mereka dengan memberikan nilai yang lebih besar. Terlalu banyak jenis konsumen yang berbeda – beda dengan beragam macam kebutuhan yang berbeda, dan beberapa perusahaan berada pada posisi yang lebih baik dalam melayani segmen pasar tertentu. Proses ini terdiri atas tiga konsep, yaitu : a. Segmentasi pasar Segmentasi pasar ( Kotler dan Amstrong, 2001, p.285 ), merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Segmentasi pasar adalah membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda yang 8 memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula. Seperti yang kita tahu bahwa pasar terdiri dari banyak pembeli yang masing – masing pembeli berbeda dalam berbagai hal, baik itu kebutuhannya, sumber daya, lokasi, sifat pembelian dan sebagainya. Melaluui segmentasi pasar ini, perusahaan membagi pasar yang besar dan heterogen tersebut menjadi lebih kecil, sehingga dapat dilihat jadi lebih efisien sesuai dengan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan unik mereka. Karena setiap pembelian mempunyai kebutuhan yang berbeda maka seorang penjual jugta harus mendisain program pemasaran yang berbeda pula untuk setiap pembeli. Oleh karena itu segmentasi pasar dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda. Dalam melakukan segmetasi ada lima manfaat yang diperoleh,yaitu; 1. mendisai produk – produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. 2. menganalisa pasar. 3. menemukan peluang 4. menguasai posisi yang unggul ( superior ) dan kompetitif. 5. menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. b. Target pasar / menentukan pasar sasaran Penargetan pasar ( kotler dan amstrong, 2001, p.285 ) adalah suatu pasar evaluasi daya tarik masing – masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar yang akan dituju. 9 Perusahaan dalam mengevaluasi segmen pasar harus berpatok pada tiga faktor berikut ini : 1. ukuran dan pertumbuhan segmen 2. daya tarik struktural pasar 3. sumber daya dan sasaran perusahaan Sebuah perusahaan dengan sumber daya terbatas dapat memutuskan untuk melayani hanya satu atau beberapa segmen khusus. Strategi ini membatasi penjualan tetapi dapat sangat menguntungkan. Atau sebuah perusahaan mungkin hanya memilih beberapa segmen terkait, mungkin dengan jenis konsumen yanhg berbeda manun dengan keinginan dasar yang sama. Atau sebuah perusahaan besar dapat memutuskan untuk menawarkan untuk melayani seluruh segmen pasar. Sebagian besar perusahaan memasuki suatu pasar baru dengan melayani sebuah segmen, dan apabila berhasil, mereka akan memperbanyak segmen. c. menentukan penempatan hasil produk Penentuan posisi ( Kotler dan mastrong, 2001 p.285 ) adalah tindakan dalam merancang produk, dan citra perusahaan agar dapat tercipta kesan tertentu ( di antara pesaing ) di dalam benak pelanggan sasarannya. Perusahaan dalam memposisikan produknya harus dapat menrencanakan posisi yang dapat memberikan keunggulan terbesar bagi produknya di pasar tertentu yang telah dipilih, dan mereka juga harus dapat mendesain bauran pemasaran untuk menciptakan suatu posisi yang diinginkan. Strategi positioning terdiri dari : 1. memposisikan produk mereka berdasarkan sifat produk 10 2. memposisikan produk berdasarkan kebutuhan yang merekia rasakan atau manfaat yang ditawarkan. 3. memposisikan produk menurut kapan penggunaannya 4. memposisikan produk kelas tertentu bagi penggunanya 5. memposisikan produk langsung berhadapan dengan pesaingnya 6. memposisikan produk untuk kelas produk yang berbeda. 2.1.2 Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa Hingga saat ini perusahaan jasa tertinggal dari perusahaan manufaktur dalam menggunakan pemasaran. Banyak perusahaan jasa yang bersifat kecil ( reparasi sepatu, pemangkas rambut ) dan tidak menggunakan teknik manajemen atau pemasaran formal. Ada juga perusahaan jasa profesional ( kantor hukum dan akuntan ) yang dulunya perusahaan – perusahaan tersebut yakin bahwa menggunakan pemasaran itu tidak profesional. Dunia bisnis jasa lainnya ( perguruan tingi, rumah sakit ) menghadapi permintaan yang sangat banyak atau persaingan yang sangat sedikit sehingga saat ini mereka tidak melihat perlunya pemasaran. Pendekatan pemasaran 4P tradisional sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan perlu di perhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner ( Kotler 2005, p.116 ) menyarankan 3P tambahan dalam pemasaran jasa : poeple ( orang ), physical evidence ( bukti fisik ), dan process ( proses ). Karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, pemilihan, pelatihan, dan motivasi karyawan dapat menghasilkan perbedaan yang sangat besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya karyawan seharusnya memperhatikan kompetensi, sikap kepedulian, sikap tanggap, inisiatif, kemampuan memecahkan 11 masalah, dan niat baik. Akhirnya, perusahaan – perusahaan jasa dapat memilih diantara berbagai proses yang berbeda – beda untuk menyerahkan jasanya. 2.1.2.1 Mengelola Diferensiasi Pemasar jasa sering mengeluh tentang sulitnya membedakan jasa mereka. Deregulasi beberapa industri jasa utama – komunikasi, transportasi, energi, perbankan – mengakibatkan persaingan harga yang hebat. Namun, jasa dapat dibedakan. Alternatif persaingan harga adalah mengembangkan tawaran, penyerahan, atau citra jasa yang terdiferensiasi. • Tawaran Tawaran dapat meliputi cairi – ciri yang inovatif. Apa yang diharapkan pelanggan disebut paket jasa primer ( ’primari service package’ ). Kedalam paket ini, penyedianya dapat menambahkan ciri – ciri jasa sekunder ( ’secondary service features’ ). Banyak perusahaan menggunakan internet untuk menawarkan ciri – ciri jasa sekunder yang belum pernah mungkin disediakan sebelumnya. • Penyerahan yang lebih cepat lebih baik Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan merancang sistem penyerahan yang lebih ccepat dan lebih baik. Ada tiga tingkat diferensiasi, yaitu : 1. Kehandalan : beberapa pemasok lebih dapat diandalkan dalam penyerahan jasa tepat waktu, kelengkapan pesanan, dan lamanya siklus pesanan. 2. Kecekatan : beberapa pemasok tampil lebih baik dalam keadaan darurat – menjawab pertanyaan. 12 3. Daya inovatif : beberapa pemasok menciptakan sistem informasi yang lebih baik dan membantu pelanggan dengan cara yang lain. • Citra jasa Perusahaan – perusahaan jasa dapat juga melakukan diferensiasi melalui simbol dan merek. 2.1.2.2 Mengelola Mutu Jasa Mutu jasa suatu perusahaan diuji dalam pertemuan jasa. Jika karyawan – karyawan merasa bosan, tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan kan berfikir dua kali untuk melalukan bisnis lagi dengan penjual tersebut. Pelanggan menciptakan harapan – harapan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan. Jika persepsi jasa berada dibawah jasa yang diharapkan, pelanggan kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi harapan mereka, mereka akan cenderung menggunakan penyedia tersebut. 2.1.2.3 Mengelola Produktifitas Perusahaan – perusahaan jasa mengalami tekanan yang berat untuk tetap menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas. Ada tujuh pendekatan untuk meningkatkan produktivitas jasa, yaitu : 1. meminta penyedia jasa bekerja lebih terampil. Perusahaan tersebut dapat merekrut dan mengembangkan pekerja yang lebih terampil melalui pemilihan dan pelatihan yang lebih baik. 2. meningkatkan kualitas jasa dengan melepas sebagian mutu. 13 3. ” mengindustrisasikan jasa ” dengan menambah peralatan dan menstandarisasi produksi. 4. mengurangi atau menghilangkan kebutuhan jasa dengan menemukan solusi produk. 5. merancang jasa yang lebih efktif. 6. memberikan insentif kepada pelanggan untuk menggan ti tenaga kerh\ja perusahaan dengan tenaga kerja mereka sendiri. 7. memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memberi akses kepada pelanggan ke layanan yang lebih baik dan menjadikan jasa lebih produktif. 2.1.3 Bauran Pemasaran Perusahaan Jasa Bauran pemasaran ( marketing mix ) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran yang pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang. Bauran pemasaran produk barang mencakup 4P : product, price, place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut dirasa masih kurang mencukupi. Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani menambahkan tiga unsur lagi : people, process dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung, dengan kata lain terjadi interaksi langsung antara keduanya ( meski tidak untuk semua jenis jasa ). Sebagai suatu bauran, unsur – unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah 14 satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yaitu : 1. Product ( produk ) Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu sajatetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa ke konsumen. 2. Price ( harga ) Strategi penentuan harga atau pricing sangat signifikan dalam memberikan nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Perantara harga juga berhubungan pendapatan dan turut mempengaruhi panawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 3. Promotion ( promosi ) Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa 15 sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat – alat promosi. 4. Place ( tempat ) Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 5. People ( orang ) Dalam hubungan nya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Penting nya ‘orang’ dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antraa setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasiok internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong ‘orang’ dalam kinerja memberikan kepuasankepada konsumen. 6. Process ( proses ) Proses merupakan gabungan semua kativitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal – hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. 16 7. Customer service ( layanan konsumen ) Layanan konsumen (cutomer service ) pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputiaktivitas untuk memberikankegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi dan pascatransaksi. Kegiatan sebelum transakasi (pascatransaksi) akan mempengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaikmungkin sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas . 2.2 Bauran Promosi ” Promotion includes all the activity the company undertakes to communicate and promote it’s products to target market. ” ( Kotler 2003, p.114 ). Perusaah mengalokasikan anggaran promosi di antara lima alat promosi – periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal serta pemasaran langsung. Dalam industri yang sama berbagai perusahaan dapat sangat berbeda dalam cara mengalokasikan anggaran promosi mereka. Perusahaan selalu mencari cara untuk memperoleh efisiensi dengan mendistribusi suatu alat promosi dengan yang lainnya. Banyak perusahaan yang telah mengganti sebagian kegiatan penjualan lapangan dengan iklan, surat langsung, dan pemasaran jarak jauh. 17 2.2.1 Periklanan Kita mendefinisikan periklanan sebagai berikut ( Kotler 2002, p.658 ) : segala penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non – personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. 2.2.1.1 Menentukan Tujuan Periklanan Tujuan periklanan harus berdasarkan pada keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran. Banyak tujuan komunikasi dan penjualan spesifik yang dapat dicapai dengan periklanan. Tujuan periklanan dapat digolongkan berdasarkan sasarannya yaitu apakah untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. • Periklanan informatif ; diadakan secara besar – besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama. • Periklanan persuasif ; penting untuk dilakukan pada tahap persaingan, tujuannya adalah membentuk prmintaan selektif atas suatu merek tertentu. Beberapa iklan persuasif telah beralih ke jenis periklanan perbandingan ( comparative advertising ), yang membuat perbandingan eksplisit antara atribut – atribut dari dua atau lebih merek. Periklanan perbandingan berfungsi paling baik bila ia mendatangkan motivasi kognitif dan afektif secara serentak. • Iklan pengingat ; sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan dengan tujuan itu adalah iklan penguat ( reinforcement advertising ), yang bertujuan untuk meyakinkan pembeli yang sudah ada bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. 18 2.2.1.2 Sifat – Sifat Iklan Karena banyaknya bentuk dan penggunaan iklan, sulit melakukan generalisasi. Namun, sifat – sifat berikut dapat diperhatikan : • Presentasi umum ; sifat umum iklan memeberikan semacam legitimasi pada produk tersebut dan juga menyiratkan suatu tawaran yang terstandarisasi. • Daya sebar ; iklan menungkinkan penjual mengulangi pesan berkali – kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan – pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar mnyatakan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan tersebut. • Daya ekspresi yang besar ; iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni. • Impersonalitas ; pendengar tidak merasa wajib mendengarkan atau menanggapi iklan. Iklan adalah suatu monolog di hadapan dan bukan dialog dengan pendengar. Iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu penjualan yang cepat. Iklan dapat efisien menjangkau pembeli yang tersebarsecara geografis. Bentuk iklan tertentu ( iklan televisi ) dapat membutuhkan anggaran besar, sedangkan bentuk iklan lainnya ( iklan koran ) tidak demikian. Hanya kehadiran iklan itu sendiri mungkin sudah mempunyai pengaruh atas penjualan. Konsumen mungkin percaya bahwa merek yang diiklankan secara besar-besaran pasti menawarkan “nilai yang baik”. 19 2.2.1.3 Profil Jenis – Jenis Media Utama Perencanaan media harus mengetahui kapasitas jenis – jenis media utama dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi, dan dampak. Media iklan utama serta biaya, keunggulan, dan kendalanya ditampilkan dalam tabel 2.1 . Tabel 2.1 Jenis – jenis media utama Media Surat kabar Televisi Surat langsung Radio Majalah Ruang terbuka (out door ) Surat berita Brosur Telepon Keunggulan Fleksibilitas;ketepatan waktu; liputan pasar lokal yang baik;penerimaan yang luas; sangat dipercaya Menggunakan gambar, suara, dan gerak; merangsang indera; perhatian yang tinggi; jangkauan tinggi Audiens terpilih; fleksibilitas; tidak ada persaingan iklan dalam media yg sama; personalisasi Penggunaan masal; pilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah Pilihan geografis dan demografis tinggi; kredibilitas dan gengsi; mutu reproduksi tinggi; jangka waktu panjang; penerusanpembacaan baik Fleksibilitas; pengulangan paparan tinggi; biaya rendah persaingan rendah Selektifitas sangat tinggi; sangat terkontrol; peluang interaktif; biaya relatif rendah Lentur; sangat terkendali; peluang interaktif; biaya relatif rendah Memiliki peluang banyak untuk pengguna; memberikan Keterbatasan Jangka waktu pendek; mutu reproduksi buruk;”penerusan” ke audiens berikutnya kecil Biaya absolut tinggi;pengelompokkan tinggi; paparan bergerak cepat sehingga sulit dilihat;audiens dipilih secara kurang baik Biaya relatif tinggi ; citra “surat sampah” . Hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah dari pada televisi; struksur harga tdk standar; tidak ada jaminan posisi. Tenggang waktu atas manfaat dari pembelian iklan panjang; ada peredaran yang sia-sia; tidak ada jaminan posisi produk. Tidak ada pilihan kreativitas terbatas audiens; Biaya bisa mengalir degan sia-sia Produksi yang berlebihan dapat menyebabkan biaya mengalir dengan sia – sia Biaya relatif tinggi kecuali jika digunakan sukarelawan 20 sentuhan pribadi; Selektivitas tinggi; kemungkinan interaktif; biaya relatif rendah Internet Media yang relatif baru dengan jumlah pengguna yg rendah di beberapa negara Sumber : Kotler ,2002 Terdapat tiga media iklan yang relatif baru, yaitu : 1. Advertorial adalah iklan cetak yang menawarkan isi editorial dan rancangan sedemikian rupa sehingga sulit untuk dibedakan dengan isi surat kabar atau majalah 2. Infomercial adalah iklan TV yang nampak seperti acara televisi selama 30menit yang mendemonstrasikan atau membahas suatu produk. Para pemirsa dapat menelepon dan memesan produk, oleh karena itu, memberikan hasil yang langsung terukur. 3. Banner adalah tanda kcil pada halaman web yang mengiklankan suatu tawaran atau perusahaan yang dapat dicapai dengan meng-klik banner tersebut. Perencanaan media membuat pilihan dari berbagai kategori media dengan mempertimbangkan variabel – variabel berikut : • Kebiasaan media audiens sasaran : misalnya, radio dan televisi merupakan media yang paling efektif untuk menjangkau remaja. • Produk : pakaian wanita paling baik jika ditampilkan dalam halaman berwarna, dan kamera polaroid paling baik di tunjukkan di televisi. Berbagai jenis media memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal demonstrasi, visualisasi, penjelasan, keyainan dan warna. 21 • Pesan : sebuah pesan yang mengumumkan diadakannya obral besar besok akan membutuhkan radio atau surat kabar. Pesan yang berisi banyak data teknis mungkin membutuhkan majalah khusus atau surat. • Biaya : iklan televisi sangat mahal, sedangkan iklan surat kabar lebih murah. 2.2.2 Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye pemasaran. Kotler ( 2002 , p.681 ) mendefinisikannya sebagai berikut : Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat – alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. 2.2.2.1 Manfaat Promosi Penjualan Walaupun alat promosi penjualan – kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnya – sangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat berbeda, yaitu : 1. Komunikasi ; promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan. 2. Insentif ; promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. 3. Ajakan ; promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Perusahaan menggunakan alat – alat promosi penjualan itu untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk 22 mendapatkan akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan mendorong penjualan yang lentur. Promosi penjualan dapat diberikan kepada : 1. Konsumen, berupa penawaran cuma – cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes dan garansi. 2. Perantara, berupa barang cuma – cuma, diskon, advertising allowance, iklan kerja sama, distribution contensts, penghargaan. 3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contests, dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik. 2.2.2.2 Alat – Alat Utama Promosi Penjualan Perencanaan promosi harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisis persaingan, dan efektivitas biaya dari tiap alat. Alat – alat promosi penjualan itu sendiri terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu alat – alat utama promosi konsumen, alat – alat utama promosi perdagangan dan alat – alat utama promosi bisnis dan wiraniaga. Alat –alat utama promosi konsumen adalah : • Sampel : tawaran gratis atas sejumlah prodk atau jasa. Sampel itu dapat dikirim dari rumah ke rumah, dikirim memlalui pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam suatu tawaran iklan. • Kupon : sertifikat yang memberi hak pada pemegangnya untuk dapat pengurangan harga seperti yang tercetak bila membeli produk tertentu. Kupon dapat dikirim, disertakan atau dilampirkan pada produk, atau diselipkan dalam 23 iklan di majalah dan koran. Tingkat penebussan berbeda – beda untuk setiap jenis distribusi. Kupon dapat menjadi alat yang efektif dalam mendorong penjualan merek yang mapan dan membujuk percobaan awal bagi merek baru. • Tawaran pengembalian tunai ( rabat ) : memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada saat di toko pengecer : konsumen mengirim “bukti pembelian” tertentu kepada produsen manufaktur; yang “mengembalikan” sebagian dari harga beli melalui pos. • Paket harga ( transaksi potongan – rupiah ) : menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa dengan mendapatkan suatu produk yang tertera pada label atau kemasan. Paket pengurangan harga ( reduced – price pack ) yaitu paket tunggal yang dijual dengan pengurangan harga (seperti beli satu dapat dua). Paket ikatan ( banded pack ) yaitu dua produk yang berhubungan di gabungkan bersama. • Premi (hadiah) : barang yang ditawarkan dengan relatif rendah atau gratis sebagai insentif bila membeli produk tertentu. • Hadiah ( kontes, undian, permainan ) : hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan atau barang karena membeli sesuatu. Kontes meminta konsumen agar memberikan masukan untuk diuji oleh sekelompok juri yang akan memilih peserta terbaik. Undian meminta konsumen untuk menyebutkan nama mereka ke dalam penarikan undian. Permainan memberika sesuatu keoada konsumen setiap kali mereka membeli – nomor bingo, huruf memenangkan hadiah. yang hilang- yang memungkinkan konsumn 24 • Hadiah loyalitas langganan : hadiah berupa uang tunai atau bentuk lain yang proporsional dengan loyalitas seorang atau sekelompok pemasok. • Percobaan gratis : mengundang calon pembeli untuk mencoba produk tertentu secara cuma – cuma dengan harapan mereka akan membeli produk tersebut. • Garansi produk : janji yang diberikan oleh penjual baik secara eksplisit ataupun implisit bahwa produknya akan bekerja sesuai spesifikasi atau atau jika produknya gagal, penjualakan memperbaiki atau mengembalikan uang pelanggan selama periode tertentu. • Promosi gabungan : dua atau lebih merek atau perusahaan yang bekerja sama (tie – in promotion ) mengeluarkan kupon, mengembalikkan uang, atau mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik mereka. • Promosi-silang : menggunakan suatu merek atau mengiklankan merek lain yang tidak laku. 2.2.3 Hubungan Masyarakat Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kelompok kepentingan masyarakat yang besar. Kotler ( 2002 , p.690 ) mendevinisikan masyarakat sebagai berikut : Masyarakat (public ) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan aktual dan potensial atau yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan perussahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat ( humas ) melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Departemen humas melaksanakan lima fungsi, yaitu : 25 1. Hubungan pers : mnyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara sangat positif. 2. Publikasi produk : mensponsori berbagai usaha untu mempublikasikan produk tertentu. 3. Komunikasi persahaan : mempromosikan pemahaman tentang organisasi bersangkutan baik melalui komunikasi internal maupun eksternal. 4. Lobi : berhubungan dengan badan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna mendukung atau menentang undang-undang dan peraturan. 5. Pemberian nasihat : menasihati manajemen mengenai masalah publik dan posisi serta citra perusahaan. Pemberian nasihat itu meliputi pemberian nasihat ketika terjadi kesalahpahaman masyarakat terhadap produk. 2.2.3.1 Hubungan Masyarakat di Bidang Pemasaran Manajer pemasaran dan spesialis humas tidak selalu berbicara dalam bahasa yang sama. Manajer pemasaran lebih berorientasi pada laba, semetara praktisi humas memandang tugas mereka adalah mnyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Namun perbedaan itu berangsur-angsur menghilang. Banyak perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran (marketing public relation – MPR ) untuk mendukung secra langsung promosi perusahaan/produk dan pembentukkan citra. Maka MPR seperti humas finansial dan humas ligkungan, akan melayani kelompok khusus, yaitu, departemen pemasaran. Nama lain untuk MPR adalah publisitas, yang dilihat sebagai tugas mendapatkan ruang editorial – lawannya runag yang dibayar – dalam media cetak dan siaran untuk memprpomosikan atau mempopulerkan suatu produk, tempat, atau orang. Namun, MPR 26 bergerak melampaui hanya sekedar publisitas dan memainkan peranan penting untuk tugas – tugas berikut : Membantu peluncuran produk baru, Membantu memposisikan produk mapan, Membangun minat terhadap suatu kategori produk, Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, Membela produk yang menghadapi masalah publik, Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya. 2.2.3.2 Sifat – Sifat Khusus Hubungan Masyarakat Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus, yaitu : Kredibilitas yang tinggi : ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. Kemampuan menangkap hubunganmasyarakat pembeli dapat yang menjangkau tidak dibidik banyak calon sebelumnya pembeli : yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Dramatisasi : hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi sautau perusahaan atau produk. Pemasaran cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat; tetapi program huhbungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. 27 2.2.3.3 Keputusan Utama Dalam Hubungan Masyarakat Pemasaran Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR, manajemen harus menetapkan tujuan pemasaran, memilih pesan dan sarana humas, menerapkan rencana tersebut dengan hati – hati, serta mengevaluai hasilnya. Alat – alat utama MPR adalah sebagi berikut : Publikasi : perusahaan – perusahaan sangat tergantung pada materi yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran mereka. Materi publikasi itu mencakup laporan tahunan, brosur, laporan berkala dan majalah perusahaan, serta materi audiovisual. Peristiwa : perusahaan dapat menarik perhatian terhadap produk baru atau kegiatan pemasaran lainnya dengan menyelanggarakan peristiwa khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran, kontes dan kompetisi, peringatan hari jadi, serta pemberian sponsor olahraga dan budaya yang akan menjangkau masyarakat sasaran. Berita : salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang mendukung perusahaan, produk dan orang – orangnya. Penciptaan berita membutuhkan keahlian pengembangan konsep cerita, pelaksanaan riset, dan penulisan siaran pers. Namun, keahlian seorang humas harus lebih dari sekedar menyampaikan naskah cerita. Membuat media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers membutuhkan keahlian pemasaran dan antar-pribadi. Pidato : pidato merupakan alat lain untuk menciptakan publisitas produk dan perusahaan. Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menjawab pertanyaan dari media atau memberi ceramah di asosiasi perdagangan atau rapat penjualan, dan penampilan – penampilan itu dapat membangun citra prusahaan. 28 Kegiatan pelayanan – masyarakat : perusahaan dapat meningkatkan citra baik di masyarakat dengan memberikan uang dan waktu dengan niat baik. Perusahaan – perusaaan besar biasanya akan meminta para eksekutif untuk mendukung peristiwa kemasyarakatan di daerah kantor atau pabrik tempat mereka berlokasi. Dalam kesempatan lain, perusahaan akan menyumbangkansejumlah uang tertentu ( biasanya berhubungan dengan banyaknya yang membeli prodk mereka ) untuk sebab tertentu. Media identitas : dalam masyarakat dengan komunikai yang berlebihan, perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan perhatian. Mereka harus berjuang untuk menciptakan identitas visual yang dapat segera dikenali masyarakat. Identitas visual diberikan oleh logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, bangunan dan cara berpakaian. 2.2.4 Penjualan Personal Penjualan personal ( personal selling ) adalah alat yang paling efektif pada tahap terakhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Menurut Kotler ( 2002, p.644 ) penjualan personal memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 1. Konfrontasi personal : penjualan personal mencakup hubuangan yang hidup, langsung dan interkatif antara dua orang atau lebih. Masing – masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2. Mempererat : penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar – benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik. 29 3. Tanggapan : penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. 2.2.4.1 Peranan Penjual Personal Penjual personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena : 1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting. 2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin. 3. Orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat penjualan personal dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing – masing calon pembeli. Selain itu, perwakilan penjualan ( sales representative ) juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian – penyesiuaian di tempat pada saat itu juga. Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang – orang yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli/pengguna). Sebaliknya, melalui penjualan personal perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. 2.2.4.2 Posisi Perwakilan Penjualan dan Struktur Armada Penjualan Istilah perwakilan penjualan ( sales representative ) mencakup posisi yang luas. McMurry (Kotler 2002, p.706 ) membedakan enam posisi penjualan, yang berkisar dari tipe penjualan yang paling tidak kreatif sampai yang paling kreatif. 1. Pengirim ( deliverer ) : wiraniaga yang tugas utamanya adalah mengirimkan produk. 2. Penerima pesan ( order taker ) : wiraniaga dalam perusahaan yang bertindak sebagai penerima pesan atau sebagai penerima pesanan luar. 30 3. Pembawa misi ( missionery ) : wiraniaga yangtidak diharapkan atau tidak diizinkan untuk menerima pesan namun hanya ditugaskan untuk membangun nama baik atau untuk mendidik pemakai aktual aau potensial. 4. Teknisi ( technician ) : wiraniaga dengan tingkat pengetahuan teknis yang tinggi. 5. Pencipta permintaan ( demand creator ) : wiraniaga yang mengandalkan metode – metode kreatif untuk menjual produk berwujud atau produk tak berwujud (misalnya, asuransi, jasa periklanan, pendidikan). 6. Penjual solusi ( solution vebdor ) : wiraniaga yang mengkhususkan diri dalam memecahkan masalah pelanggan, sering kali berkaitan dengan sistem produk dan jasa perusahaan. Terdapat berbagai macam struktur armada penjualan yang dapat dikelompokkan menjadi: Teritorial : tiap perwakilan penjualan diberikan sautu daerah eksklusif. Struktur penjualani itu memiliki beberapa keunggulan. Pertama, memberikan definisi yang jelas akan tanggung jawab wiraniaga. Kedua, tanggung jawab teritorial mendorong wakil penjualan itu untuk mengembangkan hubungan bisnis lokal dan ikatan pribadi. Ketiga, biaya perjalanan relatif kecil. Produk : karena penting bagi wakil penjualan untuk mengetahi produk serta pentingnya menyababkan pengembangan banyak divisi perusahaan produk danmanajemen membentuk armada produk, penjualannya berdasarkan lini produk. Spesialisasi produk terutama dibutuhkan untuk produk yang secara teknis rumit, sangat tidak berhubungan atau sangat banyak jenisnya. 31 Pasar : perusahaan sering menspesialisasi armada penjualan mereka menurut industri atau lini pelanggan. Armada penjualan tersendiri dapat dientuk untuk industri yang berbeda dan bahkan untuk pelanggan yang berbeda. Rumit : jika suatu perusahaan menjual berbagai jenis produk kepada berbagai jenis pelanggan menggabungkan di daerah beberapa geografis prinsip yang struktur luas, armada perusahaan sering penjualan. Wakil penjualan dapat dispesialisasi menurut teritori – produk, teritori-pasar, produk – pasar , dll. Wakil penjualan mungkin melapor kepada satu atau beberapa manajer lini atau manajer staf. 2.2.4.3 Tugas Wiraniaga Dalam Konteks Penjualan Terlepas dari konteks penjualan, wiraniaga memiliki satu atau beberapa tugas yang harus dilaksanakan berikut ini : Mencari calon pembeli : wakil penjualan mencari calon pembeli. Menetapkan sasaran : wakil penjualan memutuskan secara mengalokasikan waktu ke para calon pembeli dan pelanggannya. Rekomunikasi : wakil penjualan mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan. Menjual : wakil penjualan mendekati, mempresentasikan, menjawab keberatan, dan menutup penjualan. Melayani : wakil penjualan memberikan berbagai palayanan kepada pelanggan – mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, membantu pembiayaan, dan melakukan pengiriman. Mengumpulkan informasi : wakil pasar melakukan riset pasar dan tugas intelejen serta menyusun laporan kunjungan. 32 Mengalokaiskan : wakil penjualan memutuskan pelanggan mana yang akan memperoleh produk langka selama terjadi kekurangan produk. 2.2.5 Pemasaran Langsung Direct Marketing Association (DMA) (Kotler 2002, p.740 ) mendefinisikan pemasaran langsung sebagai berikut: Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan/atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Meski terdapat berbagai bentuk pemasran langsung – surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya- semuanya memiliki empat karakteristik, yaitu : Nonpublik : pesan biasanya ditujukkan kepada orang tertentu Disesuaikan : pesan dapat disesuaikan untuk menarik orangyang dituju Terbaru : pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat Interaktif : pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut 2.2.5.1 Pertumbuhan Pemasaran Langsung dan Bisnis Elektronik Pertumbuhan pemasaran langsung tradisional ( katalog, surat langsung dan telemarketing ) telah berkembang dengan pesat. Pertumbuhan pemasaran langsung yang luar biasa dalam pasar konsumen merupakan hasil dari berbagai faktor. “demassifikasi” pasar telah menghasilkan jumlah relung pasar dengan preferensi yang semakin berbedabeda. Biaya berkendaraan yang semakin tinggi, kemacetan lalu lintas, kebingungan dalam mencari tempat parkir, kekurangan waktu, kekurangan bantuan penjualan eceran, dan 33 antrian dalam kasir telah mendoror perbelanjaan di rumah ( e-home shopping ). Selain itu, banyak jaringan toko yang tidak lagi menjual barang – barang khusus yang lambat terjual, sehingga menciptakan peluang bagi pemasar langsung untuk mempromosikan barang – barang itu secara langsung kepada pembeli yang berminat. Akhirnya, pengembangan kakuatan komputer yang terjangkau dan basis data pelanggantelah memungkinkan para pemasar langsung menspesifikasi calon pembeli terbaik bagi setiap produk yang ingin mereka jual. Semakin banyak pemasar bisnis yang beralih ke surat langsung dan telemarketing sebagai tanggapan terhadap biaya yang tinggi dan semakin meningkat dan menjangkau pasar bisnis bila menggunakan tenaga penjual. Komunikasi elektronik sedang menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Penciptaan “jalan raya untuk lalu lintas informasi yang cepat (information superhighway)” menjanjikan revolusi perniagaan. Bisnis elektronik ( electronic business ) adalah istilah umum untuk para pembeli dan penjual yang menggunakan sarana elektronik guna mencapai, berkomunikasi, dan bertransaksi sacara potensial satu sama lain. Pasar elektronik (electronic market ) adalah situs web sposnsor yang; (1) Menggambarkan produk dan jasa yang ditawarkan oleh penjual, (2) Memungkinkan pembeli mencari informasi, mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan atau inginkan, serta memesan menggunakan kartu kredit. Produk tersebut kemudian diantar secara fisik ( ke rumah atau ke kantor pelanggan ) atau secara elektronik. 2.2.5.2 Manfaat Pemasaran Langsung Pemasaran langsung memberikan banyak manfaat kepada pelanggan. Konsumen menyatakan bahwa berbelanja di rumah menyenangkan, nyaman, dan bebas dari 34 pertengkaran. Berbelanja di rumah menghemat waktu dan memberikan pilihan barang dagangan yang lebih banyak. Konusmen dapat melakukanperbelanjaan perbandingan dengan membuka-buka katalog dan layanan belanja on-line, serta dapat memesan barang untuk mereka sendiri dan orang lain. Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat, bahan informasi pemasaran langsung mendapatkan tingkat keterbacaan yang lebih tinggi karena bahan tersebut dikirimkan kepada calon pembeli yang lebih berminat. Pemasaran langsungmemungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode pencapaian tujuan yang paling efektif dalam segi biaya. Pemasarn langsung juga membuat tawaran dan strategi pemasar langsung sulit dilihat oleh pesaing. Akhirnya, para pemasar langsung dapat mengukur tanggapan atas kampanye mereka untuk memutuskan kempanye mana yang paling menguntungkan. 2.2.5.3 Saluran Utama Pemasaran Langsung Pemasaran langsung dapat menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Saluran itu terdiri dari penjualantatap muka, pemasaran surat langsung, pemasaran melalui katalog, telemarketing, TV dan media dengan tanggapan langsung lain, pemasaran melalui kios, serta saluran online. 1. Penjualan tatap muka bentuk pemasaran langsung yang pertama dan tertua adalah kunjungan penjualan lapangan. Saat ini banyak perusahaan industri memperkerjakan perwakilan dan agen perusahaan manufaktur untuk menjalankan tugas penjualan langsung. Selain itu, banyak perusahaan konsumen yang menggunakan tenaga penjualan langsung ; agen asuransi, pialang saham, dan distribusi yang bekerja paruh waktu atau penuh pada organisasi penjualan langsung. 35 2. Pemasaran surat langsung selama ini, semua surat ditulis di atas kertas dan ditangani oleh kantor pos, layanan telegram, atau kurisr surat yangberorientasi laba. Kemudian muncul tiga bentuk pengiriman surat yang baru ; Fax mail : mesin fax memungkinkan seseorang mengirimkan pesan di atas kertas kepada pihak lain melalui saluran telepon. Komputer saat ini juga dapat digunakan sebagai mesin fax. E-mail :e-mail (singkatan dari electronic mail ) memungkinkan pemakai untuk mengirimkan pesan atau file dari suatu komputer secara langsung kepada orang lain. Pesantersebut sampai hampir seketika, namun akan tersimpan sampai si penerima menghidupkan komputer. Voice mail : voice mail merupakan sebuah sistem untuk menerima dan menyimpan pesan lisan pada suatu nomor telepon. Perusahaan teleponmenjual layanan tersebut sebagai pengganti mesin penjawab. 3. Pemasaran melalui katalog pemasaran melalui katalog terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Perusahaan mengirimkan katalog barang dagangan lini penuh, katalog konsumen khusus dan katalog bisnis, biasanya dalam bentuk cetakan tetapi kadang – kadang juga berbentuk CD, video, atau secara online. 4. Telemarketing telemarketing menggambarkan penggunaan operator telepon untuk menarik pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang ada guna mengetahui pasti level kepuasan pelanggan, atau mengambil pesanan. Telemarketing telah menjadi alat utama pemasaran langsug. Telemarketing telah banyak digunakan dalam pemasaran bisnis serta pemasaran konsumen. telemarketing yang efektif tergantung dari pemilihan telemarketer yang tepat, pelatihan yang baik bagi mereka, dan penyediaan insentif atas prestasi mereka. 36 Secara alternatif, puluhan ribu perusahaan talah menciptakan situs web mereka sendiri, umumnya dibantu oleh agen perancangan web profesional. Situs-situs itu terdiri dari dua bentuk dasar, yaitu : 1. Situs web perusahaan : sebuah perusahaan menawarkan informasi dasar tentang riwayat perusahaan, misi dan visi, produk dan jasa, serta lokasinya. Ia mungkin juga manawarkan peristiwa – peristiwa terkini, data kinerja keuangan, dan peluang kerja. Situs – situs ini dicipta untuk mnjawab pertanyaan pelanggan melalui e-mail, membangun hubungan pelanggan yang lebih erat, dan menghasilkan ketertarikan terhadap perusahaan.situs – situs itu dirancang untuk menangani komunikasi interaktif yang berawal dari konsumen. 2. Situs web pemasaran : situs web semacam ini dirancang untuk membawa calon pelanggan dan pelanggan lebih dekat kepada suatu pembelian atau hasil pemasaran lain. Dalam rangka menarik pengunjung, perusahaan mempromosikan situs web nya melalui iklan cetak dan radio, selalu iklan spanduk yang populer pada situs web lain. 2.2.6 Faktor – Faktor Dalam Menyusun Bauran Promosi Perusahaan – perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran promosi mereka, faktor – faktor tersebut antara lain ; A. Jenis pasar produk 37 Alokasi manfaat alat promosi bervariasi antara pasar konsmen dan pasar bisnis. Pemasar konsumen mengeluarkan uang untuk promosi penjualan, periklanan, penjualan personal, dan hubungan masyarakat, sesuai dengan urutannya. Pemasar bisnis mengeluarkan uang untuk penjualan personal, promosi penjualan, periklanan dan hubungan masyarakat, sesuai dengan urutan tersebut. Secara umum, penjualan personal lebih banyak digunakan dalam penjualan produk yang rumit, mahal, dan beresiko serta di pasar dengan jumlah penjual besar yang sedikit ( yaitu pasar bisnis ). Walaupun iklan kurang digunakan dalam pasar – pasar dibandingkan kunjungan penjualan, iklan masih memainkan peranan penting. B. Strategi dorong lawanstrategi tarik Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh apakah suatu perusahaan akan memilih strategi dorong atau strategi tarik untukmenciptakan penjualan. Strategi dorong ( push strategy ) mencakup produsen yang menggunakan tenaga penjualan dan promosi dagang untuk membujuk perantara untuk mengambil, mempromosikan dan menjual produk kepada pemakai akhir. Strategi dorong sangat tepat digunakan bila kesetiaan terhadap suatu merek rendah, pemilihan merek dilakukan di toko, produk tersebut merupakan barang implus, dan manfaat produk sangat jelas. Strategi tarik ( pull strategy ) mencakup produsen yang menggunakan iklan dan promosi konsumen guna mendorong pemaai akhir untuk meminta produk tersebut kepada perantara dan dengan demikian mendorong perantara memesan produk itu dari produsen. Strategi tarik sangat tepat digunakan jika terdapat kesetiaan merek yang tinggi, dan keterlibatan yang tinggi dalam kategori tersebut. 38 C. Tahap kesiapan pembeli Alat – alat promosi memiliki efektifitas biaya yang berbeda – beda pada berbagai tahap kesiapan pembeli. Periklanan dan publisitas memainkan peran yang paling pintar dalam tahap membangun kesadaran, lebih penting dari pada peran yang dimainkan oleh kunjungan wiraniaga atau oleh promosi penjualan. Pengertian pelanggan terutama di pengaruhi oleh periklanan atau penjualan personal. Penutupan penjualan atau pemesanannya sangat dipengaruhi oleh penjualan personal dan promosi penjualan. Pemesanan ulang juga sangat dipengaruhi oleh penjualan personal dan promosi penjualan, serta sedikit dipengaruhi oleh iklan pengingat. D. Tahap siklus – hidup produk Alat – alat promosi juga memiliki efektivitas biaya yang berbeda – beda pada berbagai tahap daur hidup produk, yaitu : • Pada tahap perkenalan ; iklan dan publisitas memiliki tingkat efektivitas biaya yang tertinggi, diikuti oleh penjualan personal untuk memperoleh cakupan distribusi dan promosi penjualan guna mendorong konsumenagar mencoba produk. • Pada tahap pertumbuhan ; semua alat promosi dapat dikurangi peranannya karena permintaan dapat bergerak dari ceritra dari mulut ke mulut. • Pada tahap kemapanan / kedewasaan ; promosi penjualan, periklanan, danpenjualan personal semuanya semkin penting sesuai urutan tersebut. • Pada tahap penurunan ; promosi penjualan tetap kuat, periklanan dan publisitas dikurangi, dan wiraniaga hanya perlu memberikan sedikit perhatian pada produk. 39 E. Peringkat pasar perusahaan Pemimpin – pemimpin pasar menghasilkan lebih banyak keuntungan dari periklanan dibandingkan dengan promosi penjualan. Sebaliknya para pesaing yang lebih kecil mendapatkan lebih banyak keuntungan dari menggunakan promosi penjualan dalam bauran komunikasi pemasaran. 2.3 Keputusan Repeat Order Bayangkan seseorang sudah pernah membeli suatu produk atau merek sebelumnya, sekarang ini ia melakukan pembelian ulang. Maka, perilaku yang mungkin dilanjutkan ada dua, yaitu pemecahan masalah berulang ( repeated problem solving ) dan perilaku kebiasaan ( habitual behaviour ) . Apabila terjadi masalah dalam pembalian maka konsumen melakukan pencarian informasi dan evaluasi alternatif lagi. Pada pembelian sebelumnya proses ini sebenarnya sudah dilakuakn, jadi kalau produk atau merek yang mau dibeli, info dan kriteria yang digunakan ketiganya tidak berubah, sebenarnya kedua proses itu tidak dilakukan lagi. Alasan melakukan pemecahan masalah ( problem solving ) pada pembelian ulang disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama, konsumen tidak puas pada merek atau produk yang sebelumnya sehingga mereka memilih alternatif lain. Untuk itu diperlukan informasi dan evaluasi alternatif untuk memilih merek atau produk yang berbeda daripada sebelumnya. Kedua, pembelian pertama sudah lama dilakukan, akibatnya saat ingin melakukan pembalian berulang produk sudah berubah. Oleh karena itu, diperlukan informasi dan evaluasi untuk memilih yang berbeda saat ini . Perilaku ini tampak pada seseorang yang membeli merek atau produk yang sama berurang – ulang. Perilaku demikian bisa terjadi karena dua hal. Pertama, pengaruh 40 loyalitas dimana orang tersebut loyal terhadap merek atau produk yang dibelinya. Kedua, kemalasan mengevaluasi alternatif – alternatif yang tersedia. Orang demikian memang puas terhadap produk atau minimal tidak dikecewakan. Usaha mencari alternatif terbaik kurang, namun begitu tahu ada merek lain yang lebih baik mnudah beralih. Menurut simamora ( 2003, p.66 ) ada berbagai macam peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian, yakni : 1. pemrakarsa ( Initiator ) ; pemrakarsa adalah orang yang pertama – tama memberikan pendapat atau pikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu. 2. pembeli pengaruh ( Infuelcer ) ; pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan nasehatnya memberi bobot dalam pengambilankeputusan akhir. 3. pengambil keputusan ( decider ) ; pengambil keputusan adalah orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian; apakah membeli, apa yang akan dibeli, kapan hendak membeli, atau dimana akan membeli. 4. pembeli ( bayer ) ; pembeli adalah orang yang membuat pembelian nyata. 5. pemakai ( user ) ; pemakai adalah orang yangmengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Sedangkan bila ditinjau dari segi kepuasan membeli, Kotler dan amstrong ( 2001, p.219-220 ) membeli perilaku keputusan membeli pelanggan kedalam empat tipe , antara lain ; 1. Perilaku pembeli yang kompleks Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi mencirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli dan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara merek yang satu dengan yang lain. 41 2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidak cocokan Perilaku membeli konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaab yahng dirasakan diantara merek – merek yang ditawarkan. 3. Perilaku membeli karena kebiasaan Perilaku pembeli dalam situasi bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek – merek yang ditawarkan. 4. Perilaku membeli yang mebcari variasi Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar. 2.3.1 Proses Repeat Order Pengenalan Pencarian Evaluasi berbagai alternative Keputusan Perilaku pasca pembelian Gambar 2.1 Proses Keputusan Membeli Sumber : Simamora, Bilson ( 2004 ) , p.35 Keterangan : 1. Tahap pertama proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan 2. Tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian 42 atau mungkin aktif mencari informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber yang terdiri dari : • sumber pribadi ; keluarga, teman tetangga , kenalan. • Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan. • Sumber publik : media massa, organisasi penilai pelanggan. • Sember pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunaka produk atau jasa. 3. Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengguanakan informasi untuk mengevaluasi merek – merek alternatif dalam suatu susunan pilihan. 4. Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar – benar membeli produk atau jasa. 5. Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan. 2.4 Perusahaan Asuransi Pengertian asuransi menurut undang – undang tentang usaha perasuransian ( UU Republik Indonesia No.2 / 1992 ) adalah sebagai berukut : 1. ” Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diiharapkan, atau 43 tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau tidak memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 2. Yang dimaksud ”penanggung” dalam definisi itu adalah sutau badan usaha asuransi yang memenuhi ketentuan UU No.2 / 1992. Selanjutnya Pasal 21 UU No.2 / 1992 menjelaskan bisnis atau bidang usaha perasuransian sebagai berikut : ” Usaha asuransi yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikn perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. ” Pengertian asuransi dapat diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial, ataupun berdasarkan pengertian matematika. Itu berarti bisa lima definisi bagi asuransi. Tidak ada satu definisi yang bisa memenuhi masing – masing sudut pandang tersebut. 2.4.1 Pengertian Asuransi Kerigian Menurut Herman Darmawi ( 2006,p101 ) Perusahaan Asuransi kerugian adalah perusahaan asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Produk asuransi kerugian pada umumnya ditawarkan industri asuransi dapat digolongkan atas ; asuransi kebakaran, asuransi transportasi dan asuransi aneka. 44 2.4.2 Manfaat Asuransi Asuransi memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut ( Herman Darmawan 2006 p4 ): 1. Asuransi melindungi risiko investasi Seperti halnya risiko yang dikaitkan dengan individu – individu, maka usaha – usaha untuk mencari rasa aman ( tanpa menanggung resiko ) pun akan menghalangi kegiatan usaha yang mungkin dapat memberikan keuntungan besar. Dalam prakteknya, sebelum gedung/pabrik dibangun, terlebih dahulu pengembang akan merundingkan program asuransi untuk melindungi pelaksanaan kegiatannya dari hari ke hari. 2. Asuransi sebagai sumber dana investasi Dalam perjalanan hidupnya perusahaan – perusahaan asuransi mampu menghimpun dana ( dalam bentuk premi asuransi ) dalam jumlah yang tidak kecil. Penginvestasian kembali dana – dana tersebut merupakan sumber modal yang sangat berarti dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi. 3. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit Kreditor lebih percaya pada perusahaan yang risiko kegiatan usahanya diasuransikan. Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan perusahaan serta kekayaannya yang ada saat ini, tetapi juga sejauh mana perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian – kejadian yang tidak terduga di masa depan. Cara untuk memperoleh perlindungan tersebut adalah dengan memiliki premi asuransi. 4. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran 45 Fungsi primer dari ansuransi adalah mengurangi kekhawatiran akibat ketidakpastian. Perusahaa asuransi tidak kuasa mencegah terjadinya kerugian – kerugian takterduga. Jadi, perusahaan asuransi tidaklah mengurangi ketidakpastian terjadinya penyimpangan yang tidak diharapkan itu. Akan tetapi, perusahaan asuransi dapat mengurangi dapat mengurangi ketidakpastian beban ekonomi dari kerugian yang tidak pasti itu. 5. Asuransi mengurangi biaya modal Dalam dunia usaha yang beban risiko nya tidak dapat dipindahkan kepada pihak lain, maka pihak – pihak penanam modal yang bersedia menanggung risiko atas modal yang diinvestasikan tersebut akan menetapkan biaya modal ( cost of capital ) yang lebih tinggi. 6. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan Perusahaan –perusahaan dewasa ini menyadari arti penting asuransi sebagai salah satu faktor yang menciptakan goodwill ( jasa baik ) antara kelompok pimpinan dan karyawan. 7. Asuransi dapat meratakan keuntungan Dengan berusaha menentukan biaya – biaya ” kebetulan ” yang mungkin dialami pada masa yang akan datang melalui program asuransi, pihak perusahaan akan dapat mempertimbangkan atau memperhitungkan biaya tersebut sebagai salah satu elemen dari total biaya untuk produk yang dijual. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa asuransi dapat meratakan jumlah keuntungan yang diperoleh dari tahun ke tahun. 8. Asuransi dapat menyediakan layanan professional 46 Dunia asuransi dewasa ini sudah semakin banyak yang bergerak di bidang usaha yang bersifat teknis, lebih – lebih dengan adanya perkembangan pesat dalam bidang teknologi. Usaha – usaha untuk memberikan bantuan teknis baik kepada individu maupun perusahaan – perusahaan sudah semakin disadari oleh perusahaan asuransi. Hal ini dilakukan agar perusahaan – perusahaan tersebut dapat melakukan operasinya dengan baik dan efisien. 9. Asuransi modorong usaha pencegahan kerugian Dewasa ini perusahaan – perusahaan asuransi banyak melakukan usaha yang bersifat mendorong perusahaan tertanggung untuk melindungi diri dari bahaya yang dapat menimbulkan kerugian. Perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk memberikan perlindungan dengan biaya yang cukup wajar. 10. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan Usaha lain yang sangat erat hubungannya dengan usaha – usaha yang dilakukan untuk menghindari atau memperkecil penyebab timbulnya karugian adalah kampanye yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa kepada pemegang polis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 47 2.5 Kerangka Pemikiran Jasindo Oto Program Promosi Periklanan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Penjualan Personal Keputusan Repeat Order Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Sumber : Penulis Pemasaran Langsung