Perpustakaan Universitas Indonesia >> Laporan Penelitian Dikti Lontar Tantri Carita: kajian teks dan transformasinya ke dalam model animasi dan seni pertunjukan wayang kulit inovatif Gusti Ayu Srinatih Deskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=134466&lokasi=lokal -----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun I, penelitian difokuskan pada alihaksara, alihbahasa, dan kajian nilai Lontar Tantricarita dengan tujuan membuat langkah baru pemberdayaan sastra dan seni sebagai industri kreatif. Selama ini, sastra lebih dipandang sebagai kebutuhan sampingan yang tidak dapat menghasilkan uang. Memang sastra diciptakan bukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani atau finansial tetapi lebih beriorientasi kepada pemenuhan kebutuhan rohani. Namun demikian, bukan berarti bahwa sastra tidak memiliki nilai ekonomi. Sastra dapat saja bernilai ekonomi bilamana sastra diupayakan sebagai industri kreatif yakni dengan cara mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra ke dalam suatu kemasan yang bisa dinikmati dan dikonsumsi masyarakat luas, misalnya melalui seni pertunjukan yang direkam dalam bentuk VCD ataupun DVD untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Penelitian ini bertumpu pada pemikiran bahwa seni sastra merupakan sumber inspirasi bagi penciptaan karya-karya seni lainnya, di samping pemikiran bahwa manusia senantiasa memerlukan keseimbangan pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani. Target penelitian ini adalah pada tahun pertama, penelitian ini menghasilkan sebuah buku yang memuat teks Lontar Tantricarita dalam tiga bahasa (Kawi, Indonesia, Inggris) sebagai bahan bacaan dan sumber inspirasi bagi penciptaan karya seni animasi dan wayang kulit inovatif. Metode yang ditempuh dalam mencapai target tersebut adalah metode penelitian sastra yang dikombinasikan dengan metode penelitian seni pertunjukan, yakni dimulai dengan mentransliterasi teks Lontar Tantricarita dari huruf Bali ke dalam huruf Latin, menerjemahkannya dari bahasa Kawi ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta mengkaji nilai-nilai luhur sebagai sumber ide yang kemungkinan dapat ditransformasikan ke dalam seni animasi dan wayang kulit inovatif Bali.