BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebagai berikut. 1. Matriks transisi berdasarkan data historis dalam keadaan tetap (steady state) memberikan informasi bahwa debitur-debitur pada sektor Industri dan Perdagangan mempunyai kualitas yang baik. Hal tersebut terlihat dari tingginya peluang debitur yang upgrade yaitu terjadi peningkatan kualitas kredit menjadi kondisi Lancar dan kecilnya peluang debitur untuk terjadi downgrade atau menurunnya kualitas kredit menjadi kolektibilitas kondisi DPK dan Warning. Matriks transisi keadaan steady state sektor Perdagangan memberikan signal atau tren ke depan yang lebih baik daripada sektor Industri. Berdasarkan penambahan informasi ekonomi makro ke dalam matriks transisi, terdapat pergeseran rating dari kondisi Warning menuju kondisi L yang semula berdasarkan data historis tidak terjadi adanya pergeseran tersebut. 2. Kemungkinan kerugian terbesar yang dihadapi Bank Y pada kredit sektor Industri, dengan pendekatan VaR 95% adalah sebesar Rp27,193,485,260 atau 48.19% dari total baki debet pinjaman. Sedangkan kemungkinan kerugian terbesar yang dihadapi oleh Bank Y untuk kredit sektor Perdagangan adalah sebesar Rp33,957,043,517 atau 18.13% dari total baki debet pinjaman pada periode berikutnya. Nilai untuk meng-cover risiko kredit yang dihasilkan untuk sektor Industri sebesar 3.8% dan sektor Perdagangan sebesar 1.4% merupakan nilai yang lebih kecil bila dibandingkan dengan ketentuan New Basel Capital Accord, dengan ketentuan penyediaan modal minimum yaitu sebesar 8%. 47 48 5.2 Saran Perhitungan risiko ini dapat diterapkan untuk sektor-sektor lainnya dan jenis kredit lainnya dalam portofolio kredit Bank. Bank dapat membuat diversifikasi portofolio dan mendukung keputusan Bank dalam penyaluran dan pengelolaan portofolio kredit melalui perhitungan tersebut. Pengembangan dari Value at Risk yaitu Tail Value at Risk dengan sifatnya yang koheren memungkinkan metode ini dapat digunakan untuk menghitung besaran risiko dari gabungan beberapa risiko lain secara serentak (Multivariate Models). Dalam hal ini bisa dilakukan perhitungan risiko gabungan atas risiko kredit sektor Industri dan Perdagangan dengan Tail Value at Risk Multivariate Models. Kemudian untuk menaksir lebih jauh mengenai penyediaan modal atas risiko yang terjadi hasil perhitungan VaR dapat dibandingkan dengan nilai Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.