LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI E

advertisement
LAPORAN TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI E-KONSELING BERBASIS FAQ
DI SMAN 5 SEMARANG
Disusun Oleh:
Nama
: Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
Program Studi
: Teknik Informatika
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2013
1
LAPORAN TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI E-KONSELING BERBASIS FAQ
DI SMAN 5 SEMARANG
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian
Nuswantoro
Disusun Oleh:
Nama
: Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
Program Studi
: Teknik Informatika
Halaman Sampul Dalam
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2013
i
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Halaman Persetujuan
Nama Pelaksana
: Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
Program Studi
: Teknik Informatika
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Implementasi E-Konseling Berbasis FAQ Di SMAN 5
Semarang
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui.
Semarang, 25 Februari 2013
Menyetujui :
Pembimbing
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Ifan Rizqa, M.Kom
Dr. Drs. Abdul Syukur, MM
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Halaman Pengesahan
Nama Pelaksana
: Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
Program Studi
: Teknik Informatika
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Implementasi E-Konseling Berbasis FAQ Di SMAN 5
Semarang
Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada
sidang tugas akhir pada tanggal 25 Februari 2013. Menurut pandangan kami,tugas
akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan
penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom).
Semarang, 25 Februari 2013
Dewan Penguji :
Edy Mulyanto, S.SI, M.Kom
Anggota I
Budi Harjo, M.Kom
Anggota II
Slamet Sudaryanto N, M.Kom
Ketua Penguji
iii
PERNYATAAN
KEASLIAN TUGAS AKHIR
Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah
ini, saya :
Nama : Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul :
IMPLEMENTASI E-KONSELING BERBASIS FAQ DI SMAN 5
SEMARANG
Merupakan karya asli (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah
saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila
dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang
disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan
gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian
surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di
: Semarang
Pada Tanggal
: 25 Februari 2013
Yang menyatakan
(Ira Ditha Yusianti)
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah
ini, saya :
Nama
: Ira Ditha Yusianti
NIM
: A11.2008.04490
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Sistem Pengelolaan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Di Universitas Dian
Nuswantoro beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas
Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk
menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya
dalam
bentuk
pangkalan
data
(database),
mendistribusikannya,
dan
menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal
: 25 Februari 2013
Yang menyatakan
(Ira Ditha Yusianti)
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Halaman Ucapan Terimakasih
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya kepada penulis
sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul “Sistem Pengelolaan Kegiatan
Organisasi Kemahasiswaan Di Universitas Dian Nuswantoro”
dapat penulis
selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak
ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Dr. Heru Agus Santoso, M.Kom, selaku Ka.Progdi Teknik Informatika
4. Ifan Rizqa, M.Kom, selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan
semangat, dukungan, membantu pemunculan ide penelitian, memberikan
informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan
dengan penelitian penulis.
5. Dosen-dosen pengampu pada Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika
Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan
pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan
ilmu yang telah disampaikan.
6. Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan doa dan limpahan kasih sayang
kepada penulis, serta kakak dan adik yang selalu memberikan doa, dorongan
semangat dan motivasi kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008, tartir dan psi yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
iv
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau,
dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.
Semarang,25 Februari 2013
Penulis
iv
ABSTRAK
Halaman Abstrak
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang semakin banyak
terjadi di masyarakat. Masalah kenakalan remaja tersebut harus segera diatasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusinya adalah diadakan kegiatan
bimbingan dan konseling (BK). Bimbingan dan konseling (BK) adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu
yang sedang mengalami suatu masalah (konseli). Selama proses kegiatan BK di
sekolah muncul berbagai macam pertanyaan dari konseli yang selalu ditanyakan
kepada konselor secara berulang. Hal tersebut menyebabkan konselor selalu
mengulang jawaban yang sama dari pertanyaan tersebut. Berdasarkan kondisi itu,
perlu sebuah solusi berupa media untuk mendokumentasikan pertanyaan dan
jawaban yang berbasis FAQ. Pembangunan sistem menggunakan metode
pengembangan prototyping.
Kata kunci : kenakalan remaja, Sekolah, Bimbingan dan Konseling(BK), FAQ,
konseling online
xii + 52 halaman; 25 gambar; 8 tabel
Daftar acuan : 10 (2009-2013)
viii
DAFTAR ISI
Halaman Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 4 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 BAB II 2.1 LANDASAN TEORI............................................................................ 6 Bimbingan dan Konseling (BK) ............................................................... 5 2.1.1 Pengertian BK ................................................................................... 6
2.1.2 Fungsi Bimbingan dan Konseling ..................................................... 7
2.2 Pengertian E-Konseling ............................................................................ 8 2.3 Pengertian FAQ ........................................................................................ 8 2.4 Algoritma BFS........................................................................................ 10 2.5 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 11
2.5.1 2.6 Metode Prototype ............................................................................ 11 UML ....................................................................................................... 13 2.6.1 Pengertian UML .............................................................................. 13 2.6.2 Komponen-Komponen UML .......................................................... 13 2.7 PHP dan Database .................................................................................. 16 2.8 HyperText Markup Language (HTML) ................................................. 17
2.9 Adobe Dreamweaver .............................................................................. 17
2.8 HyperText Markup Language (HTML) ................................................. 17 ix
2.10 XAMPP .................................................................................................. 17 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 19 3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 19 3.2 Jenis Data ............................................................................................... 19 3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 20 3.4 Teknik Pengembangan Sistem ............................................................... 21 3.5 Metode BFS (Breadth First Search) ....................................................... 22 BAB IV 4.1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 24 Analisa Kebutuhan ................................................................................. 24 4.1.1 Deskripsi Sistem ............................................................................. 24 4.1.2 Perancangan Kebutuhan .................................................................. 24 4.2 Identifikasi Sistem .................................................................................. 25 4.2.1 Identifikasi Pengguna Sistem .......................................................... 25 4.2.2 Pemodelan Sistem ........................................................................... 25 4.3 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................... 26
4.3.1 Model Proses Bisnis ........................................................................ 26 4.3.2 Model Use Case .............................................................................. 29 4.3.3 Skenario Sistem............................................................................... 31 4.3.4 Activity Diagram Sistem ................................................................. 33 4.4 Perancangan Antar Muka Sistem ........................................................... 38 4.5 Implementasi Sistem .............................................................................. 41 4.5.1 Sisi Admin....................................................................................... 41
4.5.1.1
Login Admin ........................................................................... 41
4.5.1.2
Menu Manajemen Pertanyaan ................................................. 42
4.5.1.3
Menu Manajemen Berita ......................................................... 43
iv
4.5.2 Sisi User .......................................................................................... 43
4.5.2.1
Menu Komentar ...................................................................... 43
4.5.2.2
Menu Konseling ...................................................................... 44
4.5.2.3
Menu Berita............................................................................. 45
4.6 Pengujian Perangkat Lunak .................................................................... 45
4.7 Implementasi Metode BFS ..................................................................... 49 BAB V Kesimpulan dan saran ......................................................................... 52 5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 52 5.2 Saran ....................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53 iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Daftar Gambar
Gambar 2.1 : Pohon Pencarian Pada Algoritma BFS ........................................... 10 Gambar 3.1 : Tahapan Prototyping ....................................................................... 21
Gambar 3.2 : Pohon Pencarian BFS...................................................................... 23 Gambar 4.1 : Model Proses Bisnis User ............................................................... 26 Gambar 4.2 : Model Proses Bisnis Konseling ...................................................... 27 Gambar 4.3 : Model Proses Bisnis Pencarian Data .............................................. 28 Gambar 4.4 : Model Proses Bisnis Admin ............................................................ 29 Gambar 4.5 : Diagram Use Case Admin............................................................... 30 Gambar 4.6 : Diagram Use Case User .................................................................. 30 Gambar 4.7 : Diagram Aktifitas Login Admin ..................................................... 34 Gambar 4.8 : Diagram Aktifitas Admin................................................................ 35 Gambar 4.9 : Diagram Aktifitas Menu Komentar ................................................ 36 Gambar 4.10 : Diagram Aktifitas Menu Konseling .............................................. 37 Gambar 4.11 : Halaman Login Admin.................................................................. 38 Gambar 4.12 : Halaman Manajemen Pertanyaan.................................................. 38 Gambar 4.13 : Halaman Manajemen Berita.......................................................... 39 Gambar 4.14 : Halaman Menu Komentar User .................................................... 40 Gambar 4.15 : Halaman Menu Konseling User ................................................... 40 Gambar 4.16 : Halaman Menu Login Admin ...................................................... 41 Gambar 4.17 : Halaman Menu manajemen Pertanyaan ........................................ 42 Gambar 4.18 : Halaman Menu Manajemen Berita .............................................. 43 Gambar 4.19 : Halaman Menu Komentar User .................................................... 43 Gambar 4.20 : Halaman Menu Konseling User .................................................... 44 Gambar 4.21 : Halaman Menu Berita ................................................................... 45 Gambar 4.22: Pohon Pencarian BFS..................................................................... 51 xii
DAFTAR TABEL
Halaman Daftar Tabel
Tabel 4.1: Skenario Login Admin......................................................................... 31 Tabel 4.2 : Skenario Manajemen Menu User........................................................ 32 Tabel 4.3 : Skenario Manajemen Data .................................................................. 32 Tabel 4.4 : Skenario Akses Menu ......................................................................... 33 Tabel 4.5 : Pengujian Komentar User ................................................................... 46 Tabel 4.6 : Pengujian Konseling ........................................................................... 47 Tabel 4.7 : Pengujian Cari Data ............................................................................ 48 Tabel 4.8 : Script BFS ........................................................................................... 50 1
AB
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang semakin
banyak terjadi di masyarakat. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku
pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah
laku atau tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma
sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat
[1] .
Masalah kenakalan remaja tersebut harus segera diatasi. Untuk mengatasi
masalah tersebut, salah satu solusinya adalah diadakan kegiatan bimbingan
dan konseling (BK). Bimbingan
dan konseling (BK) adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to
face) oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami
suatu masalah (konseli) yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki
dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk
mencapai kesejahteraan hidup [2] . BK pada siswa di sekolah bertujuan agar
masing-masing siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri
secara optimal.
Permasalahan dalam BK dibagi menjadi 4 kategori masalah yaitu masalah
pribadi, masalah sosial, masalah akademik, dan masalah karir. Masalah
pribadi diantaranya adalah masalah yang muncul karena mereka tidak
mampu mengenal dan memahami diri mereka sendiri. Sedangkan masalah
iv
sosial adalah masalah hubungan siswa dan lingkungannya. Dan masalah
akademik contohnya masalah siswa yang kesulitan dalam memahami mata
pelajaran tertentu, atau masalah siswa yang malas belajar. Terakhir adalah
masalah karir, masalah karir biasanya dialami oleh siswa yang akan lulus
sekolah dan bingung untuk memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
Dengan adanya teknologi, kegiatan konseling tidak selalu dilakukan secara
face to face namun dapat dilakukan dengan format jarak jauh, konselor
dapat menggunakan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam
menjalankan tugasnya. Kegiatan konseling tersebut dikenal dengan istilah
Pelayanan e-konseling atau konseling online.
Aplikasi e-konseling saat ini sedang banyak dikembangkan dalam dunia
konseling di Indonesia. E-konseling tersebut dilakukan melalui situs
penyedia layanan konseling online, atau konseling sederhana yang
dilakukan oleh telepon, ponsel dan email pribadi, program beberapa
aplikasi pesan instan atau jejaring sosial. Layanan ini merupakan salah
satu upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam membantu konseli
untuk menghadapi masalah yang sering dialami oleh konseli [3] .
FAQ ( Frequently Asked Questions ) adalah pertanyaan yang sering
diajukan. FAQ berisi kompilasi dari informasi yang biasanya merupakan
jawaban dari pertanyaan tertentu yang terus menerus diposting. Sebelum
mengajukan pertanyaan dapat memeriksa FAQ dahulu. Jika masih belum
dapat menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan maka dapat
mempostingkan pertanyaan yang ingin diajukan. Tidak terdapat aturan
tentang siapa yang dapat menulis sebuah FAQ. Dalam sebuah FAQ tidak
diperlukan sebuah format yang terpenting adalah harus dapat dibaca [4] .
Selama proses kegiatan bimbingan dan konseling muncul berbagai macam
pertanyaan yang diajukan oleh konseli kepada konselor. Rata-rata dari
mereka menanyakan hal yang sama sehingga konselor harus menjawab
dengan jawaban yang sama secara berulang. Dengan adanya teknologi
iv
informasi, berbagai pertanyaan dan jawaban disimpan dalam sebuah
database. Hal itu menjadi solusi awal dalam pengelolaan FAQ. Dari
paparan diatas, perlu dilakukan sebuah penelitian yang dapat menjadi
sebuah solusi untuk masalah tersebut, solusinya adalah perlu dibangun
sebuah konseling online atau e-konseling yang berbasis FAQ.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah
tidak adanya dokumentasi dari pertanyaan yang sering muncul selama
proses kegiatan konseling di SMA Negeri 5 Semarang.
1.3
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Hanya digunakan untuk berkonsultasi dalam masalah kenakalan remaja
dan masalah akademik siswa.
2. Bukan untuk berkonsultasi tentang materi mata pelajaran.
3. Hanya dokumentasi pertanyaan yang sering ditanyakan kepada konselor
dan disertai jawaban dari pertanyaan tersebut.
4. Merupakan aplikasi berbasis web (web based).
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah
terbentuknya sebuah perangkat lunak yang menampung dokumentasi
pertanyaan berbasis FAQ yang dapat menampung beragam pertanyaan
yang sering ditanyakan secara berulang dalam bimbingan dan konseling
sehingga dapat mengurangi diajukannya pertanyaan yang sama dan
membantu menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekolah secara
online tanpa harus bertemu langsung dengan konselor.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu sarana untuk melakukan
bimbingan dan konseling secara lebih mudah untuk masyarakat. Dan
iv
dapat untuk mengembangkan wawasan mengenai e-konseling sebagai
media layanan BK secara online. Selain itu bermanfaat sebagai media
untuk menampung pertanyaan yang sering muncul selama kegiatan
konseling di sekolah menengah atas. Dan bermanfaat juga untuk
menerapkan ilmu yang sudah didapat penulis dibangku kuliah. Hasil dari
penelitian ini dapat digunakan berkali-kali, dapat diakses oleh siswa,
guru atau orang tua siswa dari mana saja dan di mana saja dan semua
orang dapat menggunakannya. Dengan adanya penelitian ini juga dapat
membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan karena
bimbingan dan konseling sangat membantu peserta didik untuk
mengatasi masalah belajar yang sering dialami peserta didik.
iv
BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Bimbingan dan Konseling (BK)
2.1.1
Pengertian BK
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang
bimbingan dan konseling memberikan pengertian yang berbedabeda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki
satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses
pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi
yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan
jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada
juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99),
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu,
baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa, agar orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan
bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat
mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam
6
McDaniel,
dalam Prayitno
mengungkapkan
bahwa
dan
Erman
bimbingan
Amti
diadakan
(1994:
dalam
94),
rangka
membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi
tentang dirinya sendiri.
Sedangkan konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli
dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert,
dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan
suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih
dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau
seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari
dua orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan
memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga
dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa BK adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami
dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
iv
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik
untuk mencapai kesejahteraan hidup [2].
2.1.2
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Fungsi pencegahan
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai pencegahan
artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya
masalah. Dalam hal ini layanan yang diberikan berupa bantuan
untuk konseli agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangannya.
2. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian dalam layanan bimbingan dan konseling
berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara konseli
dan lingkungannya.
3. Fungsi perbaikan
Meskipun
fungsi
pencegahan
dan
penyesuaian
telah
dilaksanakan, namun konseli yang bersangkutan masih
mungkin mengalami masalah-masalah tertentu. Disinilah
fungsi perbaikan dari layanan bimbingan dan konseling
diperlukan. Bantuan yang diberikan tergantung pada masalah
yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun
bentuknya. Pendekatan yang dilakukan dapat berbentuk
layanan individual ataupun kelompok.
4. Fungsi pengembangan
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pengembangan
artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa
dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih
terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang sudah
iv
dipandang bersifat positif dijaga agar tetap baik dan
dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan konseli dapat
berkembang secara optimal [6].
2.2
Pengertian E-Konseling
Layanan E-konseling adalah layanan konseling secara online yang
menggunakan fasilitas komunikasi internet yang bisa menghemat waktu
dan biaya baik untuk konseli maupun konselor. Layanan ini juga
memberikan kenyamanan tersendiri karena tanpa meninggalkan rumah,
konseli dapat berkonsultasi dengan konselor untuk membantu mengatasi
problem konseli.
Istilah pelayanan e-konseling sedang dikembangkan dalam dunia
konseling di Indonesia. Wujud nyata dari aplikasi e-konseling adalah
dengan bermunculan layanan konseling online, melalui situs penyedia
layanan konseling online, atau konseling sederhana yang dilakukan oleh
telepon, ponsel dan email pribadi, beberapa program aplikasi pesan instan,
jejaring sosial dll. Layanan ini merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh kenselor dalam mengurangi masalah yang dihadapi oleh
konseli. Dan layanan ini menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap muka (face to face) di
ruang tertutup, tetapi dapat dilakukan melalui format jarak jauh [3].
2.3
Pengertian FAQ
FAQ ( Frequently Asked Questions ) adalah pertanyaan yang sering
diajukan. FAQ berisi kompilasi dari informasi yang biasanya merupakan
jawaban dari pertanyaan tertentu yang terus menerus diposting. Sebelum
mengajukan pertanyaan dapat memeriksa FAQ dahulu. Jika masih belum
dapat menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan maka dapat
mempostingkan pertanyaan yang ingin diajukan. Tidak terdapat aturan
iv
tentang siapa yang dapat menulis sebuah FAQ. Dalam sebuah FAQ tidak
diperlukan sebuah format yang terpenting adalah harus dapat dibaca. FAQ
juga tidak memiliki batas ukuran, meskipun kadang-kadang sistem dapat
mengenakan pembatasan tertentu
[4] .
FAQ adalah sebuah tradisi internet
textual yang berasal dari keterbatasan teknik milis awal, dalam NASA
pada awal tahun 1980. "FAQ" biasanya diucapkan sebagai inisial bukan
akronim, tapi bentuk akronim tidak ada. Karena singkatan FAQ berasal di
media tekstual, pengucapannya bervariasi; "fack", "faak", "fax", and
"facts" yang sering didengar.tergantung pada penggunaan, istilah ini
mungkin merujuk secara khusus untuk pertanyaan yang sering diajukan
tunggal, atau daftar dari banyak pertanyaan dan jawaban mereka.
FAQ biasanya berisi tentang semua pertanyaan yang sering dipertanyakan
kepada suatu website dan lain lain. FAQ berguna untuk memberi
informasi tentang perangkat - perangkat yang kurang jelas bagi
pengunjung, berupa jawaban dari pertanyaan pengunjung yang bertanya
kepada website tersebut. FAQ adalah dokumen online yang menimbulkan
serangkaian pertanyaan dan jawaban yang umum tentang topik tertentu.
FAQ berasal dalam kelompok usenet sebagai cara untuk menjawab
pertanyaan tentang aturan layanan. Saat ini, ada FAQ di web untuk banyak
topik.
Pengelola website membuat sebuah forum FAQ dalam websitenya untuk
dapat mengajukan pertanyaan seputar pembahasan dalam website, harus
tergabung dahulu diforum dalam website. Lalu penulis website
menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan pada forum
websitenya yang sesuai dengan bahasan topik pada website atau yang
berkenaan dengan tema websitenya. Biasanya ini dilengkapi dengan
hiperlink. Dan jika hiperlink ini diklik, maka akan muncul penjelasan
jawaban dari pertanyaan yang telah dilengkapi dengan hiperlink. Atau
biasanya penulis website langsung menampilkan pertanyaan dan dibawah
iv
pertanyaan langsung dimunculkan penjelasan dari pertanyaan yang
ditampilkan [7] .
2.4
Metode Pengembangan Sistem
2.5.1 Metode Prototype
Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan system yang
menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan
cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Hal ini berbeda dengan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih
banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang
sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi system. Mengingat
kebanyakan
pemakai
mengalami
kesulitan
dalam
memahami
spesifikasi system berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham
sampai pengujian dilakukan. Selain itu, prototipe membuat proses
pengembangan system informasi menjadi lebih cepat dan lebih
mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk
diidentifikasi [9]. .
Kelebihan prototipe :
1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena
keterlibatan pemakai yang lebih intensif.
2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai
tidak menggunakan system mengingat keterlibatan mereka yang
sangat tinggi sehingga system memenuhi kebutuhan mereka
dengan sangat baik.
3. Mempersingkat waktu pengembangan.
4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype,
kesalahan segera dideteksi oleh pemakai.
5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta
perubahan-perubahan.
iv
6. Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya pengembangan
dapat mencapai 10% hingga 20% disbanding kalau menggunakan
SLDC tradisional).
Kelemahan prototipe :
1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguhsungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk
menggarap prototype.
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang
lebih
berkonsentrasi
pada
pengujian
dan
pembuatan
prototype.
3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan
system yang dibuat tidak lengkap dan bahkan system kurang
teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat
prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan
memberikan reaksi yang negative.
5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak
pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap
perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.
Prinsip mendasar dari prototyping adalah : User dapat
menunjukkan
fitur
yang
disukai
dan
tidak
disukai,
mengindikasikan apa yang diinginkan pada sistem yang sudah
ada
dan
berjalan
lebih
mudah
dari
pada
harus
mendeskripsikannya secara teoritis. Pengalaman dan penggunaan
lebih menghasilkan informasi penting dari pada diagram analisis
dan proposal naratif.
Berikut merupakan tahapan dalam proses prototyping :
1. Identifikasi informasi kebutuhan user yang diketahui dan fitur
yang diinginkan dalam sistem.
iv
2. Mengembangkan prototype kerja.
3. Menggunakan prototype tanpa penambahan dan perubahan,
untuk mengetahui kebutuhan sistem.
4. Perbaiki prototype berdasarkan informasi yang diperoleh
melalui pengalaman user.
5. Ulangi tahapan ini selama dibutuhkan hingga mendapatkan
sistem yang diinginkan. Ketika analis dan user memutuskan
bahwa informasi telah cukup dikumpulkan melalui proses
prototype, maka ditentukan bagaimana memenuhi kebutuhan
yang telah diidentifikasikan [11].
2.5
UML
2.6.1 Pengertian UML
UML yang merupakan singkatan dari Unified Modelling Language
adalah sekumpulan pemodelan konvensi yang digunakan untuk
menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak
dalam kaitannya dengan objek. (Whitten, 2004, p430).
UML dapat juga diartikan sebuah bahasa grafik standar yang
digunakan untuk memodelkan perangkat lunak berbasis objek. UML
pertama kali dikembangkan pada pertengahaan tahun 1990an dengan
kerjasama antara James Rumbaugh, Grady Booch dan Ivar Jacobson,
yang masing-masing telah mengembangkan notasi mereka sendiri di
awal tahun 1990an. (Lethbride dan Leganiere, 2002, p151).
2.6.2 Komponen-komponen UML
UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini:
a. Use case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
iv
sistem,
dan
bukan
“bagaimana”.
Sebuah
use
case
merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.
b. Class Diagram
1. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan
sebuah
objek
pengembangan
dan
desain
menggambarkan
keadaan
dan
merupakan
berorientasi
(atribut/properti)
inti
objek.
suatu
dari
Class
sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut (metoda/fungsi).
2. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
c. Object Diagram
Object diagram serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada
menggambarkan kelas objek, lebih baik menggunakan diagram
objek yang memodelkan instance objek actual dengan menunjukan
nilai-nilai saat ini dari atibute instance.
d. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan
keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem
sebagai akibat dari stimuli yang diterima.
e. Activity Diagram
1. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
2. Activity diagram merupakan state diagram khusus, yang
sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di
trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).
Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan perilaku
iv
internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara
eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur
aktivitas dari level atas secara umum.
f. Sequence Diagram
Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi antara satu sama lain melalui pesan ekusi pada sebuah
use case atau operasi.
g. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek
seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran
masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.
Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari
level tertinggi memiliki nomor satu. Messages dari level yang sama
memiliki prefiks yang sama.
h. Component Diagram
1.
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan
antar komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan
(dependency) di antaranya.
2. Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi
source code maupun binary code, baik library maupun
executable, baik yang muncul pada compile time, link time,
maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa
class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponenkomponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah
komponen untuk komponen lain.
i. Deployment Diagram
1. Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, di mana
komponen akan terletak pada mesin, server atau perangkat keras
iv
apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
2. Sebuah node adalah server, workstation, atau perangkat keras
lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam
lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node misalnya TCP/IP
dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini [10] .
2.6
PHP dan Database
Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan
berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data
yang bersifat dinamis, yang diambil dari database, merupakan hal yang
mudah untuk diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa
PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis
(Kadir, Abdul. (2002). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan
PHP. Yogyakarta : Andi).
Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database
meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya
adalah :
1. dBASE (dBASE III+, Visual FoxPro, dan semacamnya)
2. DBM,
3. FilePro (Personix, Inc),
4. Informix,
5. Ingres,
6. InterBase,
7. Microsoft Access,
8. MSQL,
9. MySQL,
10. Oracle,
11. Postgre SQL,
12. Sybase.
iv
2.7
HyperText Markup Language (HTML)
HyperText
markah yang
Markup
digunakan
Language (HTML)
untuk
membuat
adalah
sebuah
sebuah bahasa
halaman
web,
menampilkan berbagai informasi di dalam sebuahpenjelajah web Internet
dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format
ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.
Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata
dan disimpan dalam formatASCII normal sehingga menjadi halaman
web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang
sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang
disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML
adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan
halaman
web.
HTML
saat
ini
merupakan
standar Internet yang
didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web
Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan
Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989
(CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa) [12].
2.8
Adobe Dreamweaver
Adobe
Dreamweaver merupakan program
penyunting
halaman
web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia
Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh
pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan
penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum
Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir
Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam
Adobe Creative Suite 6 (sering disingkat Adobe CS6).
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web
keluaran Adobe System yang dulu dikenal sebagai Macromedia
iv
Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh
pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan
penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum
Macromedia dibeli oleh Adobe System yaitu versi 8. Versi terakhir
Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam
Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4). Adobe
Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang
menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut
sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax
highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih
canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk
menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis
kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan
pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat
tata letak dan manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur
browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan
di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk
terbuka
di
web
browser
yang
telah
terinstall.
Aplikasi
ini
menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari
dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa
di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi
satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server
side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan
penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi
dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten
yang dibuat secara dinamis dan interface.
Dreamweaver dapat menggunakan ekstensi dari pihak ketiga untuk
memperpanjang fungsionalitas inti dari aplikasi, yang setiap pengembang
web
bisa
menulis
(sebagian
besar
dalam HTML dan JavaScript).
Dreamweaver didukung oleh komunitas besar pengembang ekstensi yang
membuat ekstensi yang tersedia (baik komersial maupun yang gratis)
iv
untuk pengembangan web dari efek rollover sederhana sampai fullfeatured shopping cart.
Dreamweaver, seperti editor HTML lainnya, edit file secara lokal
kemudian diupload ke web server remote menggunakan FTP, SFTP,
atau WebDAV. Dreamweaver CS4 sekarang mendukung sistem kontrol
versi Subversion (SVN) [13] .
2.9
XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapaprogram.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang
terdiri
atas
program Apache
HTTP
Server, MySQL database,
dan penerjemahbahasa yang
ditulis
dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan
singkatan
dari
X
(empat
sistem
operasi
apapun), Apache,MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU
General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah
digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Untuk
mendapatkanya
dapat
mendownload langsung
resminya [14] .
iv
dari
web
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA
Negeri 5 Semarang.
3.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara
langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh melalui
wawancara yang menghasilkan informasi mengenai segala
permasalahan dalam bidang BK di sekolah. Data primer yang
diperoleh penulis antara lain :
1. Daftar pertanyaan yang sering diajukan
2. Jumlah rata-rata pertanyaan setiap harinya
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak
langsung, misal buku-buku, laporan tertulis, dokumen, internet,
makalah, serta daftar pustaka ataupun literature lain yang
mendukung penelitian.
1. Buku rekayasa perangkat lunak
2. Buku UML
3. Buku pemrograman web dinamis menggunakan PHP
4. Jurnal E-konseling
20
5. Jurnal tentang bimbingan konseling
6. Jurnal tentang kenakalan remaja
7. Situs web tentang FAQ
3.3 Metode Pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam proses pengambilan atau pengumpulan
data, yaitu :
1.
Interview (Wawancara)
Interview (wawancara) adalah metode pengumpulan data melalui
tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data)
dengan responden (sumber data). Dalam penelitian ini yang
menjadi responden adalah guru BK SMA Negeri 5 Semarang.
Interview dalam penelitian ini dilakukan untuk menemukan
permasalahan yang terjadi dalam bidang BK di sekolah. Yang
menjadi topic Interview adalah tentang bagaimana dokumentasi
dari pertanyaan yang sering muncul selama kegiatan konseling.
Apa saja yang sering ditanyakan kepada konselor, rata-rata
pertanyaan tiap hari dan tahunnya, dan apa saja kategori
pertanyaannya.
2. Studi Pustaka (Literature)
Pengumpulan
data
dengan
membaca
literature
yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu tentang
konseling online, kenakalan remaja, Web Engineering, informasi
yang
berhubungan
dengan
PHP,
serta
informasi
yang
berhubungan dengan dunia konseling. Adapun jurnal yang
penulis dapat antara lain :
1. Ifdil,S.HI.,S.Pd.,M.Pd.,
Kons.
(2011).Penyelenggaraan
layanan konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan
E-konseling.
iv
2. Drs. H. Arnadi Arkan, M.Pd. (2006).Strategi penanggulangan
kenakalan remaja usia sekolah.
3. Situs tentang FAQ
4. Buku dan jurnal tentang rekayasa perangkat lunak.
3.4 Teknik Pengembangan Sistem
Teknik pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode prototyping. Metode prototyping merupakan metode
dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya.
Gambar 3.1 Tahapan Prototyping
1. Identifikasi Kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi kebutuhan apa saja
yang dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak. Data yang
dibutuhkan antara lain :
a. Data tentang kegiatan konseling di sekolah
iv
b. Data tentang jenis-jenis pertanyaan yang selalu muncul dalam
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah
c. Data tentang bagaimana proses pencarian data dengan BFS
d. Data tentang FAQ
2. Mengembangkan Prototype
Tahap ini merupakan tahap membuat perancangan alur sistem
yang akan dibuat. Selain itu juga membuat rancangan interface
sistem menggunakan aplikasi EA (Enterprise Architect).
3. Mengadakan Software atau sistem
Mengadakan software atau sistem dimulai dengan membuat
database, setelah itu membuat aplikasinya dengan bahasa php.
4. Menguji Software atau sistem
Dalam tahap pengujian software atau sistem ini, penulis
menggunakan Black Box Testing. Cara pengujian dengan metode
ini adalah dengan menginputkan data-data ke dalam sistem.
Apabila keluaran dari sistem sesuai dengan apa yang diharapkan
penulis maka sistem tersebut dapat diimplementasikan.
5. Implementasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari metode pengembangan
sistem. Pada tahap ini sistem telah selesei diuji dan dinyatakan
berhasil, sehingga sistem sudah siap digunakan oleh user.
iv
BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB III
HHASIL
PENELITI
BAB 3 AN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kebutuhan
4.1.1 Deskripsi Sistem
Perangkat lunak yang akan dibangun adalah perangkat lunak
berbasis web. Perangkat lunak ini digunakan untuk dokumentasi
bermacam-macam jenis pertanyaan dalam dunia konseling. Jenis
pertanyaannya hanya seputar kenakalan remaja dan masalah
akademik siswa. Dengan adanya perangkat lunak ini diharapkan
dapat membantu konselor untuk menjawab pertanyaan yang
sering diajukan oleh konseli. Sehingga konseli tidak selalu
menanyakan pertanyaan yang sama kepada konselor. Konselor
hanya akan menjawab pertanyaan yang mungkin belum pernah
ditanyakan dan belum terdapat dalam daftar pertanyaan.
4.1.2 Perancangan Kebutuhan
Untuk mendukung sistem dibutuhkan antara lain :
1. Kebutuhan perangkat lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem ini antara lain :
a. PHP, CSS, HTML
b. MySQL, XAMPP sebagai database server
c. Web browser yang digunakan adalah google chrome
d. Adobe Dreamweaver CS3
e. Enterprise Architect
2. Kebutuhan perangkat keras
24
a. Personal computer
Spesifikasi personal computer yang dibutuhkan untuk
menjalankan
sistem
ini
adalah
komputer
yang
mempunyai aplikasi browser (kompatibel dengan JS, CSS
dan Ajax).
b. Koneksi internet
Koneksi internet dapat menggunakan modem (alat untuk
komunikasi pada komputer).
4.2 Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem digunakan untuk member gambaran bagaimana
nantinya sistem berjalan dan menspesifikasikan siapa saja yang terlibat
dan apa saja perannya dalam sistem.
4.2.1 Identifikasi Pengguna Sistem
Identifikasi pengguna sistem adalah mengidentifikasi orang yang
akan menggunakan sistem. Orang yang biasa menggunakan
sistem disebut actor. Actor yang terlibat dalam sistem ini antara
lain :
1. User
User dalam sistem ini adalah pengunjung web e-konseling ini.
User tersebut adalah orang tua siswa, guru atau siswa.
2. Admin
Admin dalam sistem ini adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap semua fungsionalitas sistem e-konseling.
4.2.2 Pemodelan Sistem
Inputan untuk model analisis antara lain :
1. Data jenis-jenis pertanyaan dan kategorinya
2. Data pertanyaan yang sering diajukan kepada konselor
3. Data jawaban dari konselor
Sedangkan output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah :
iv
1. Menampilkan pertanyaan yang sering muncul selama kegiatan
konseling dan disertai jawaban dari konselor.
2. Menampilkan pencarian data pertanyaan.
4.3 Perancangan Perangkat Lunak
4.3.1 Model Proses bisnis
Model proses bisnis digunakan untuk menggambarkan secara
umum kegiatan yang dilakukan actor. Pemodelan proses bisnis
dalam sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Model proses bisnis User
analysis Business Process Model User
Memilih
menu
Menu aplikasi user
User
«output»
Menu Utama
Home
Komentar
Konseling
Berita
About us
Gambar 4.1 : Proses Bisnis User
Gambar 4.1 merupakan gambar proses bisnis User E-konseling.
Proses ini diawali dari user masuk ke dalam sistem kemudian
memilih menu yang ada pada menu utama sistem. Pada menu
utama sistem terdapat beberapa sub menu, diantaranya home,
komentar, konseling, berita dan about us. Sub home adalah
halaman awal tampilan sistem, kemudian sub menu komentar
adalah sub menu supaya user dapat mengirimkan komentarnya
tentang aplikasi e-konseling atau untuk mengirimkan kritik dan
sarannya. Sedangkan sub menu konseling adalah sub menu yang
menampung daftar pertanyaan dan jawaban yang sering
ditanyakan dalam kegiatan konseling. Didalam sub menu
iv
konseling terdapat form pencarian data, form tersebut berfungsi
untuk memudahkan user dalam mencari data pertanyaan yang
sudah ada dalam daftar pertanyaan di database. Ada juga sub
menu berita yang berisi beberapa berita tentang konseling yang
terakhir adalah sub menu about us yang berisi informasi tentang
konselor.
2. Model proses bisnis Konseling
class Business Process Model
Memilih
Menu
Konseling
Menu
Konseling
User
Menu Kategori
Pencarian Data
Data
konseling
Gambar 4.2 : Proses Bisnis Konseling
Gambar 4.2 merupakan gambar proses bisnis menu konseling
dalam aplikasi E-konseling. Proses ini diawali dari user masuk ke
dalam sistem kemudian memilih menu konseling yang ada pada
menu utama. Kemudian sistem menampilkan menu konseling.
Pada menu konseling, user dapat memilih jenis kategori masalah
dan dapat melakukan pencarian data pertanyaan. Setelah user
memilih jenis kategori masalah, maka sistem akan menampilkan
daftar pertanyaan yang ada. Jika ada pertanyaan dari konseli
yang
belum
ada
pada
menambahkannya.
iv
daftar
pertanyaan,
user
dapat
3. Model Proses Bisnis Pencarian Data
class Business Process Pencarian Data
Memilih
menu
konseling
Menu
Konseling
User
Memilih
pencarian
data
Tabel kategori
pertanyaan
Tabel
pertanyaan
Data yang
dibutuhkan
Gambar 4.3 : Proses Bisnis Pencarian Data
Gambar 4.3 merupakan gambar proses bisnis pencarian data.
BFS adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar
yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi
suatu simpul kemudian mengunjungi simpul yang bertetangga
dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang
belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul-simpul yang
tadi dikunjungi, demikian seterusnya. Pada gambar 4.3
dipaparkan sistem melakukan pencarian dengan mengunjungi
tabel kategori pertanyaan sebagai simpul pertama. Jika belum
menemukan data yang dicari maka pencarian dilanjutkan dengan
mengunjungi tabel pertanyaan. Setelah menemukan data yang
dicari maka data akan ditampilkan.
iv
4. Model proses bisnis admin
analysis Business Process Model Admin
Data komentar
Data konseling
Data Berita
Menu aplikasi
Mencari
data
Data about us
Output
Informasi yang
dibutuhkan
Admin
Supplay
Manaj emen
data
Manajemen
Output
Data yang telah
dimanagement
Gambar 4.4 : Proses Bisnis Admin
Gambar 4.4 merupakan gambar proses bisnis admin. Proses ini
diawali dari admin login ke dalam sistem kemudian memilih
menu yang ada pada menu utama sistem. Pada menu utama
sistem terdapat beberapa sub menu, diantaranya sub menu
komentar, konseling, berita dan about us. Untuk mulai
memanajemen data, admin harus memilih salah satu sub menu
tersebut
kemudian
sistem
memunculkan
informasi
yang
dibutuhkan. Setelah admin memanajemen data maka sistem akan
melakukan proses penyimpanan data yang selanjutnya dapat
dilihat dari menu user.
4.3.2 Model Use Case
Use case disini digambarkan secara grafis,
use case ini
menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna.
Untuk memahami aplikasi E-konseling pada bagian halaman web
administrator, akan dijelaskan melalui skenario use case dan model
diagram use case. Pemahaman itu dijelaskan sebagai berikut :
1. Diagram Use Case administrator
iv
uc Use Case Admin
Login admin
Manaj emen
menu user
Administrator
Manaj emen
data
Gambar 4.5 : Diagram Use Case Admin
Diagram use case administrator menggambarkan interaksi
antara administrator dengan sistem. Administrator diharuskan
melakukan login terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan
sistem. Setelah admin berhasil login maka admin dapat
memanajemen menu user dan dapat memanajemen data.
2. Diagram Use Case User
uc Use Case User
Home
Komentar
«i ncl ude»
«incl ude»
Menu Utama
«i nclude»
Konseling
User
«i ncl ude»
«i nclude»
About Us
Berita Konseling
Gambar 4.6 : Diagram Use Case User
Diagram use case user menggambarkan interaksi antara user
dengan sistem. Sebelum dapat menggunakan sistem, user harus
masuk dahulu ke dalam sistem. Setelah masuk ke dalam sistem,
user dapat memilih beberapa sub menu yang terdapat pada menu
iv
utama. Sub menu tersebut adalah sub menu home, komentar,
konseling, berita dan about us.
4.3.3 Skenario Sistem
Skenario merupakan urutan kejadian yang mendefinisikan perilaku
setiap use case diagram.
1. Skenario login admin
Nama Use Case :
Login Admin
Aktor Utama :
Admin
Deskripsi :
Use case ini menggambarkan bagaimana admin
melakukan login untuk dapat
mengakses halaman khusus admin.
Kondisi Awal :
Administrator sudah ditentukan username dan passwordnya
Urutan Langkah :
Aksi Aktor
Respon Sistem
Admin membuka halaman login.
Sistem menampilkan form login.
Admin memasukkan username dan
Sistem memvalidasi data masukan. Jika
password.
login berhasil, sistem akan menampilkan
halaman Admin.
Jika login gagal maka sistem akan kembali
ke halaman login
Post Condition :
Administrator dapat mengakses halaman khusus admin
Tabel 4.1: Skenario login admin
iv
2. Skenario manajemen menu user
Nama Use Case :
Manajemen menu user
Aktor Utama :
Admin
Deskripsi :
Use case ini menggambarkan bagaimana admin melakukan manajemen menu user
Kondisi Awal :
Admin berhasil login
Urutan Langkah :
Aksi Aktor
Respon Sistem
Admin membuka halaman menu utama
Sistem menampilkan menu utama
user
Admin membuka halaman user yang
Sistem menampilkan halaman menu
akan dimanajemen
user
Admin melakukan manajemen halaman
Sistem
menu user
menyimpan menu user hasil manajemen
melakukan
proses
dan
admin.
Post Condition :
Menu user selesei dimanajemen dan dapat dilihat user.
Tabel 4.2 : Skenario Manajemen user
3. Skenario manajemen data
Nama Use Case :
Manajemen data
Aktor Utama :
Admin
Deskripsi :
Use case ini menggambarkan bagaimana admin melakukan manajemen data seperti
input,edit dan delete data.
Kondisi Awal :
Admin berhasil login
Urutan Langkah :
Aksi Aktor
Respon Sistem
Admin membuka halaman menu utama dan
Sistem
memilih sub menu
menyimpan data hasil manajemen
kemudian admin dapat
memanipulsi data (input,edit,delete).
Post Condition :
admin.
Data sudah dapat diakses user.
Tabel 4.3 : Skenario Manajemen Data
iv
melakukan
proses
dan
4. Skenario Akses menu
Nama Use Case :
Akses web
Aktor Utama :
User
Deskripsi :
Use case ini menggambarkan bagaimana user mengakses informasi yang ada pada
website e-konseling.
Kondisi Awal :
User mengakses menu utama.
Urutan Langkah :
Aksi Aktor
Respon Sistem
User membuka menu utama.
Sistem menampilkan menu utama.
User membuka sub menu konseling.
Sistem menampilkan sub menu konseling.
Post Condition :
User dapat mengakses menu konseling.
Tabel 4.4 : Skenario Akses Menu
4.3.4 Activity Diagram Sistem
Perancangan selanjutnya adalah merancang activity diagram
(diagram aktivitas), dimana activity diagram akan menggambarkan
aktivitas dari aktor.
1. Diagram Aktivitas Login Admin
iv
act Diagram Aktiv itas Login
ActivityInitial
Memasukkan Username
dan Passw ord
Pilih Tombol Login
Proses Memv erifikasi
Username dan Passw ord
«datastore»
Datastore1
Invalid
Login gagal
Valid
Login berhasil
ActivityFinal
Gambar 4.7 : Diagram Aktivitas Login Admin
Diagram aktivitas login admin tersebut menjelaskan tentang
aktivitas login admin pada aplikasi e-konseling. Pertama admin
memasukka username dan password setelah itu admin harus
menekan tombol login. Kemudian sistem akan memproses
verifikasi username dan password. Jika verifikasi valid maka user
dapat masuk ke dalam sistem, jika invalid maka akan muncul
konfirmasi gagal login.
iv
2. Diagram Aktivitas Admin
act Diagram Aktiv itas Konseling
ActivityInitial
Login
Invalid
Valid
Menu utama
Konseling
Berita
Input,Edit,Delete
Berita
Input,Edit,Delete
Data
Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Admin
Diagram aktivitas admin tersebut menjelaskan tentang aktivitas
admin pada aplikasi e-konseling. Setelah proses login admin
berhasil maka admin masuk ke menu utama. Di menu utama
tersebut terdapat beberapa sub menu. Sub menu konseling adalah
sub menu untuk memanajemen data konseling. Sedangkan sub
menu berita adalah sub menu untuk memanajemen data berita.
iv
3. Diagram Aktivitas Proses Komentar
act Diagram Aktiv itas M enu...
Acti vi tyIni ti al
M engakses M enu
Komentar
M enampilkan Form
Komentar
M elakukan Pengisian
Form
Pilih Kirim
Sistem M engirim Pesan
Ke Halaman
Administrator
Sistem M engakses
Database
«datastore»
Database Aplikasi
Sistem M emberikan
Konfirmasi Pengiriman
Komentar
M enampilkan Semua
Komentar
Acti vi tyFi nal
Gambar 4.9 : Diagram Aktivitas Menu Komentar
Diagram aktivitas proses komentar tersebut menjelaskan tentang
aktivitas user pada saat ingin mengirimkan komentar pada
aplikasi e-konseling. Dalam aplikasi ini, user dapat mengirimkan
komentar mereka. Untuk memulai menuliskan komentar, user
harus memilih menu komentar. Kemudian sistem menampilkan
form komentar. Setelah user mengisi komentar maka untuk
mengirimkannya, user diharuskan menekan tombol submit.
iv
4. Diagram Aktivitas Menu Konseling
act Diagram Aktiv itas Men...
ActivityInitial
Mengakses Menu
Konseling
Sistem Mengakses
Database Aplikasi
«datastore»
Database Aplikasi
Menampilkan
Halaman Konseling
ActivityFinal
Gambar 4.10 : Diagram Aktivitas Menu Konseling
Diagram aktivitas menu konseling tersebut menjelaskan tentang
aktivitas user ketika mengakses sub menu konseling pada
aplikasi e-konseling. Dalam aplikasi ini, user dapat mengakses
menu konseling yang berisi daftar pertanyaan yang sering
ditanyakan selama kegiatan konseling. Untuk dapat melihat
daftar pertanyaan tersebut, user harus memilih menu konseling.
Didalam menu tersebut user dapat mencari pertanyaan yang ingin
diajukan kepada konselor. Jika pertanyaan yang ingin ditanyakan
belum ada dalam daftar pertanyaan, user dapat menanyakannya
lewat menu komentar.
iv
a.
Perancangan Antar Muka
Proses selanjutnya adalah perancangan antarmuka sistem. Adapun
desain antarmuka sistem yang akan penulis buat adalah sebagai berikut:
1. Perancangan Halaman Login Admin
ui User Interface Login admin
login admin
Username
Password
Login
Gambar 4.11 : Halaman Login Admin
Gambar 4.11 merupakan sebuah gambar perancangan dari halaman
login administrator. Halaman ini memiliki 2 textfield yaitu textfield
username dan textfield password. Sebelum masuk ke halaman
admin, admin diharuskan login terlebih dahulu.
2. Perancangan Halaman Menu Manajemen Pertanyaan
ui User Interface Manaj emen Pertanyaan
page admin
Menu admin
Daftar Pertanyaan
Judul Berita
Pilih
xxx
Edit/Delete
Tambah Berita
Gambar 4.12 : Halaman Manajemen pertanyaan
iv
Gambar 4.12 merupakan gambar perancangan halaman manajemen
pertanyaan. Pada halaman ini admin dapat memanajemen data
pertanyaan. Admin dapat menambah data, mengedit ataupun
mendelete data pertanyaan.
3. Perancangan Halaman Menu Manajemen Berita
ui User Interface Manaj emen Berita
page admin
Menu admin
Judul Berita
Pilih
xxx
Edit/Delete
Tambah Berita
Gambar 4.13 : Halaman Manajemen Berita
Gambar 4.13 merupakan gambar perancangan halaman manajemen
berita. Halaman ini berupa tampilan tabel, pada halaman ini admin
dapat memanajemen data berita yang akan ditampilkan pada
halaman user.
iv
4. Perancangan Halaman Menu Komentar User
ui User Interface Komentar
UI User
Menu User
Nama
Komentar
Submit
Gambar 4.14 : Halaman Menu Komentar User
Gambar 4.14 merupakan gambar perancangan halaman menu
komentar user. Pada halaman ini user dapat menambahkan
komentar tentang website ini atau memberikan kritik dan sarannya.
5. Perancangan Halaman Menu Konseling User
ui User Interface Menu Konseling User
UI User
Menu User
Kategori
Masalah
Pertanyaan
Untuk menambah pertanyaan
Gambar 4.15 : Halaman Menu Komentar User
Gambar 4.15 merupakan gambar perancangan halaman menu
konseling user. Pada halaman ini user dapat melihat daftar pertanyaan
iv
yang ada. User juga dapat menambahkan pertanyaan jika pertanyaan
yang ingin ditanyakan belum ada dalam daftar pertanyaaan.
b.
Implementasi Sistem
Pada bagian implementasi ini akan di laporkan tentang tampilan dari
sistem tersebut. tampilan dari sistem ini menggunakan pemrograman
berbasis web, dengan menggunakan HTML, CSS, Javascript, PHP
sebagai dasar bahasa pemrogramannya, maka implementasi sistem ini
dapat di lihat dari dua sisi, yaitu sisi admin dan sisi user.
4.5.1
Sisi Admin
4.5.1.1
Login Admin
Gambar 4.16 : Halaman Menu Login admin
Gambar 4.16 merupakan screen shoot dari interface halaman
login admin. Tampilan ini merupakan halaman pertama yang
dapat diakses oleh admin agar dapat masuk ke dalam aplikasi ekonseling. Admin memasukkan username dan password, serta
memilih login.
iv
4.5.1.2
Menu Manajemen Pertanyaan
Gambar 4.17 : Halaman Menu manajemen Pertanyaan
Gambar 4.17 merupakan screen shoot dari interface halaman
tambah pertanyaan. Pada halaman ini, admin dapat
menambah, mengedit dan mendelete data pertanyaan.
iv
4.5.1.3
Menu Manajemen Berita
Gambar 4.18 : Halaman Menu manajemen berita
Gambar 4.18 merupakan screen shoot dari interface halaman
manajemen
berita.
Pada
halaman
ini,
admin
dapat
menambah, mengedit dan mendelete data berita yang akan
ditampilkan pada halaman user.
iv
4.5.2
Sisi User
4.5.2.1
Menu Komentar
Gambar 4.19 : Halaman Menu Komentar User
Gambar 4.19 merupakan screen shoot dari interface
halaman komentar. Halaman ini berisi komentar yang
dikirim oleh user. Dan di halaman ini user dapat menulis
komentarnya dan mengirimkannya. Link page digunakan
untuk menuju ke halaman selanjutnya.
iv
4.5.2.2
Menu Konseling
Gambar 4.20 : Halaman Menu Konseling User
Gambar 4.20 merupakan screen shoot dari interface
halaman konseling. Halaman ini berisi tentang pertanyaanpertanyaan tentang konseling yang ditampilkan di halaman
konseling user
iv
4.5.2.3
Menu Berita
Gambar 4.21 : Halaman Menu Berita
Gambar 4.21 merupakan screen shoot dari interface
halaman berita. Menu berita digunakan user untuk
mengetahui berita yang telah dikirim administrator ke
halaman user. Pada menu ini terdapat berbagai macam
berita yang dapat dipilih oleh user. Ketika user memilih
berita di menu berita, maka sistem akan menampilkan
informasi berita yang telah dipilih oleh user.
iv
4.6 Pengujian Perangkat Lunak
Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian pada aplikasi ini
adalah teknik pengujian black-box. Black box testing merupakan
pengujian yang dilakukan dengan hanya mengamati hasil eksekusi
melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.
1. Pengujian Black Box
a. Pengujian Komentar User
Kondisi
Awal
Proses
Sistem melakukan penyimpanan dalam basis data
Kondisi
Akhir
Hasil
Sesuai
Tabel 4.5 : Pengujian Komentar User
iv
b. Pengujian Konseling
Kondisi
Awal
Proses
Sistem menampilkan data pertanyaan yang
diinginkan user
Kondisi
Akhir
iv
Hasil
Sesuai
Tabel 4.6 : Pengujian Konseling
c. Pengujian Cari data
Kondisi
Awal
Proses
Sistem menampilkan data pertanyaan yang
diinginkan user
iv
Kondisi
Akhir
Hasil
Sesuai
Tabel 4.7 : Pengujian Cari data
BAB V
iv
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian permasalahan dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari
tugas akhir sebagai berikut :
1. Program aplikasi yang dibuat dapat membantu konselor menjawab
pertanyaan dari konseli.
2. Program aplikasi yang dibuat merupakan sebuah dokumentasi dari
pertanyaan dan jawaban selama proses kegiatan bimbingan dan
konseling di SMAN 5 Semarang
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan maka penulis menyarankan untuk pengembangan
sistem selanjutnya, perlu ditambahkan sebuah sistem yang dapat menjawab
pertanyaan konseli secara langsung, sehinggan tidak memerlukan peran
konselor untuk menginputkan jawaban secara manual.
iv
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Kenakalan remaja : Penyebab dan solusinya. Eva Imania Eliasa, M.Pd.
[Online].http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Microsoft%20Word%20%20KENAKALAN%20REMAJA_PENYEBAB%20DAN%20SOLUSI_.pdf
[2]
Pengertian
Bimbingan
dan
Konseling.
(2009,
Desember)
Hariyanto,
S.Pd.[Online].http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/,
diakses pada 1 Mei 2012
[3]
Ifdil, S. HI., S.Pd., M.Pd., Kons (2011).Penyelenggaraan Layanan Konseling
Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-Konseling.
[4] http://www.faqs.org/faqs/faqs/about-faqs/, diakses 27-05-2012
FAQ
dan
Cara
Kerjanya.
(2012,
Maret).
[Online].http://komputer-
anis.blogspot.com/2012/03/faq-dan-cara-kerjanya.html
[5]
Cynthia Kustanto, Ratna Mutia, Pocut Viqarunnisa.Penerapan Algoritma
Breadth-first Search dan Depth-first Search Pada FTP Search Engine for ITB
Network. Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung.
[6]
http://smkn1bansari.wordpress.com/2010/04/13/peran-bimbingan-dankonseling-dalam-mengatasi-masalah-kesulitan-pemilihan-karir-siswa-disekolah/, diakses 25-04-2012
[7]
http://komputer-anis.blogspot.com/2012/03/faq-dan-cara-kerjanya.html,
diakses 25 Mei 2012
[8]
Ali Akbar Septiandri (2011/2012).Implementasi Algoritma BFS dan DFS dalam
penyelesaian token flip puzzle.
1
[9]
http://e-learning-teknologi.blogspot.com/2012/12/metode-prototype.html,
diakses 06-02-2013
[10]
http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2009-1-00065-IF%20Bab%202.pdf,
diakses 23-01-2013
[11]. Perbandingan Algoritma Penelusuran Depth First Search dan
Breadth First Search pada Graf serta Aplikasinya
Hafid Inggiantowi - 13507094
Program Studi Teknik Informatika , Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika, Institut Teknologi Bandung,
Bandung , e-mail : [email protected]
[12]. Wendy willard (2006). HTML. ISBN 979-0-07-226378-7.
[13]. http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver diakses 27
februari 2013 jam 12.33 am (00.33 wib)
[14]. http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP diakses tgl 27 feb 2013
jam 12.44 am (00.44 wib)
iv
iv
Download