BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini membahas pengaruh antara komponen Good Corporate Governance, yaitu dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit terhadap income smoothing yang diwakili oleh perhitungan indeks eckel, baik secara parsial ataupun secara bersama-sama. Maka dari itu penelitian ini memiliki empat hipotesis yang dinyatakan di dalam BAB II dan kemudian penulis olah dengan bantuan SPSS 16. Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit secara parsial. Pernyataan ini dituangkan ke dalam hipotesis 1, 2, dan 3. Setelah dilakukan uji t diperoleh hasil bahwa jumlah dewan komisaris dan direksi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing (Ho diterima) sedangkan jumlah komite audit secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing (Ha diterima). Uji f dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah dewan komisaris, direksi, dan komite audit secara bersama-sama. Pernyataan ini dituangkan ke dalam hipotesis 4. Setelah dilakukan uji f diperoleh hasil bahwa jumlah dewan komisaris, direksi, dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing (Ha diterima). Berdasarkan seluruh ringkasan yang telah dibuat di atas, maka seluruh hipotesis yang telah dinyatakan dalam BAB II telah terjawab. 72 V.2 Simpulan Subbab ini berisi bahasan mengenai tercapai atau tidaknya tujuan penelitian yang telah dinyatakan di dalam BAB I dan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terjadi hubungan negatif antara dewan komisaris dengan indeks eckel, semakin naik jumlah dewan komisaris maka indeks eckel semakin menurun. Variabel jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. Selain itu hasil dari penelitian ini memberikan indikasi bahwa perusahaan yang melakukan praktek income smoothing tidak didasarkan pada tinggi atau rendahnya nilai variabel dewan komisaris. 2. Terjadi hubungan negatif antara dewan direksi dengan indeks eckel, semakin naik jumlah dewan direksi maka indeks eckel semakin menurun. Variabel jumlah dewan direksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. 3. Terjadi hubungan positif antara komite audit dengan indeks eckel, semakin naik jumlah komite audit maka indeks eckel semakin meningkat. Variabel jumlah komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. Kondisi ini menandakan bahwa perusahaan yang melakukan income smoothing juga 73 didasarkan pada tinggi atau rendahnya nilai variabel komite audit. Hal ini memberikan indikasi bahwa keberadaan komite audit dapat membatasi tindakan income smoothing pada perusahaan. 4. Variabel jumlah dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris, direksi, dan komite audit secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. Dengan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh dewan komisaris dan direksi yang tidak signifikan terhadap praktek income smoothing mungkin dapat disebabkan karena komposisi dewan yang tidak disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan sehingga keberadaannya tidak berpengaruh banyak terhadap praktek income smoothing. Selain itu, kurang terpenuhinya syarat kemampuan dan integritas para dewan sehingga fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan tidak berjalan secara efektif. Hal ini yang mungkin menyebabkan income smoothing masih dapat terjadi. Dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa komite audit dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap income smoothing, maka dapat disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan karena fungsi dari komite audit itu sendiri, yaitu untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jadi melalui fungsi ini, komite audit dapat membantu untuk mencegah terjadinya income smoothing khususnya apabila dilakukan dengan cara yang melanggar prinsip akuntansi yang berlaku umum. Income smoothing bukanlah sesuatu hal yang ilegal untuk dilakukan hanya saja tidak beretika. 74 Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah bahwa perusahaan harus mampu untuk menyeimbangkan antara kebutuhan perusahaan dengan keberadaan dewan komisaris maupun direksi serta harus terpenuhinya syarat kemampuan dan integritas sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Dengan demikian, diharapkan fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan pun dapat berjalan dengan efektif. Selain itu, komite audit juga harus bersikap independen agar seluruh fungsi dari komite audit dapat berjalan dengan baik, dapat dipertanggungjawabkan, dan pada akhirnya dapat memenuhi prinsip dari Good Corporate Governance. Berdasarkan seluruh simpulan yang telah dibuat diatas, maka seluruh tujuan yang telah dinyatakan di dalam BAB I telah tercapai. V.3 Keterbatasan-Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Tidak tersedianya data yang lengkap sehingga dari 50 objek penelitan hanya 30 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Maka saran yang dapat diberikan adalah kepada pihak perusahaan agar mempublikasikan laporan keuangannya di website BEI ataupun website perusahaan. 2. Penelitian ini pun juga memiliki jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 tahun dari tahun 2006-2008. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan memiliki jangka waktu lebih dari 3 tahun. 3. Komponen dari Good Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel jumlah dewan komisaris, direksi, dan komite audit. 75 4. Terdapat banyak data outliers sehingga diperoleh N hanya sebanyak 76 data dari total N awal yang sebanyak 90 data. 5. Jika dilihat dari hasil R2 yang hanya 10,8%. Maka penelitian selanjutnya yang akan membahas pengaruh GCG terhadap income smoothing dapat menggunakan variabel yang lain yang mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar, misalnya pajak, besaran perusahaan, nilai perusahaan dll. 76