72 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Penelitian ini

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1
Ringkasan
Penelitian ini membahas pengaruh antara komponen Good Corporate
Governance, yaitu dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit terhadap income
smoothing yang diwakili oleh perhitungan indeks eckel, baik secara parsial ataupun
secara bersama-sama. Maka dari itu penelitian ini memiliki empat hipotesis yang
dinyatakan di dalam BAB II dan kemudian penulis olah dengan bantuan SPSS 16.
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah dewan
komisaris, dewan direksi, dan komite audit secara parsial. Pernyataan ini dituangkan ke
dalam hipotesis 1, 2, dan 3. Setelah dilakukan uji t diperoleh hasil bahwa jumlah dewan
komisaris dan direksi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income
smoothing (Ho diterima) sedangkan jumlah komite audit secara parsial berpengaruh
secara signifikan terhadap income smoothing (Ha diterima).
Uji f dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah dewan
komisaris, direksi, dan komite audit secara bersama-sama. Pernyataan ini dituangkan ke
dalam hipotesis 4. Setelah dilakukan uji f diperoleh hasil bahwa jumlah dewan
komisaris, direksi, dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap income smoothing (Ha diterima).
Berdasarkan seluruh ringkasan yang telah dibuat di atas, maka seluruh hipotesis
yang telah dinyatakan dalam BAB II telah terjawab.
72
V.2
Simpulan
Subbab ini berisi bahasan mengenai tercapai atau tidaknya tujuan penelitian yang
telah dinyatakan di dalam BAB I dan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Terjadi hubungan negatif antara dewan komisaris dengan indeks eckel, semakin
naik jumlah dewan komisaris maka indeks eckel semakin menurun. Variabel
jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income
smoothing. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan
komisaris berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. Selain itu
hasil dari penelitian ini memberikan indikasi bahwa perusahaan yang melakukan
praktek income smoothing tidak didasarkan pada tinggi atau rendahnya nilai
variabel dewan komisaris.
2. Terjadi hubungan negatif antara dewan direksi dengan indeks eckel, semakin
naik jumlah dewan direksi maka indeks eckel semakin menurun. Variabel jumlah
dewan direksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan direksi
berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak.
3. Terjadi hubungan positif antara komite audit dengan indeks eckel, semakin naik
jumlah komite audit maka indeks eckel semakin meningkat. Variabel jumlah
komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing. Dengan
demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah komite audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap income smoothing ditolak. Kondisi ini
menandakan bahwa perusahaan yang melakukan income smoothing juga
73
didasarkan pada tinggi atau rendahnya nilai variabel komite audit. Hal ini
memberikan indikasi bahwa keberadaan komite audit dapat membatasi tindakan
income smoothing pada perusahaan.
4. Variabel jumlah dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris,
direksi, dan komite audit secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap income smoothing ditolak.
Dengan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh dewan
komisaris dan direksi yang tidak signifikan terhadap praktek income smoothing mungkin
dapat disebabkan karena komposisi dewan yang tidak disesuaikan dengan kompleksitas
perusahaan sehingga keberadaannya tidak berpengaruh banyak terhadap praktek income
smoothing. Selain itu, kurang terpenuhinya syarat kemampuan dan integritas para dewan
sehingga fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan tidak berjalan secara efektif.
Hal ini yang mungkin menyebabkan income smoothing masih dapat terjadi.
Dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa komite audit dapat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap income smoothing, maka dapat disimpulkan bahwa
hal tersebut disebabkan karena fungsi dari komite audit itu sendiri, yaitu untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Jadi melalui fungsi ini, komite audit dapat membantu
untuk mencegah terjadinya income smoothing khususnya apabila dilakukan dengan cara
yang melanggar prinsip akuntansi yang berlaku umum. Income smoothing bukanlah
sesuatu hal yang ilegal untuk dilakukan hanya saja tidak beretika.
74
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah bahwa perusahaan harus
mampu untuk menyeimbangkan antara kebutuhan perusahaan dengan keberadaan dewan
komisaris maupun direksi serta harus terpenuhinya syarat kemampuan dan integritas
sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Dengan demikian, diharapkan fungsi pengawasan
dan pengelolaan perusahaan pun dapat berjalan dengan efektif. Selain itu, komite audit
juga harus bersikap independen agar seluruh fungsi dari komite audit dapat berjalan
dengan baik, dapat dipertanggungjawabkan, dan pada akhirnya dapat memenuhi prinsip
dari Good Corporate Governance.
Berdasarkan seluruh simpulan yang telah dibuat diatas, maka seluruh tujuan yang
telah dinyatakan di dalam BAB I telah tercapai.
V.3
Keterbatasan-Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Tidak tersedianya data yang lengkap sehingga dari 50 objek penelitan hanya 30
perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Maka saran yang
dapat diberikan adalah kepada pihak perusahaan agar mempublikasikan laporan
keuangannya di website BEI ataupun website perusahaan.
2. Penelitian ini pun juga memiliki jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 tahun
dari tahun 2006-2008. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan memiliki
jangka waktu lebih dari 3 tahun.
3. Komponen dari Good Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian
ini hanya menggunakan variabel jumlah dewan komisaris, direksi, dan komite
audit.
75
4. Terdapat banyak data outliers sehingga diperoleh N hanya sebanyak 76 data dari
total N awal yang sebanyak 90 data.
5. Jika dilihat dari hasil R2 yang hanya 10,8%. Maka penelitian selanjutnya yang
akan membahas pengaruh GCG terhadap income smoothing dapat menggunakan
variabel yang lain yang mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar, misalnya
pajak, besaran perusahaan, nilai perusahaan dll.
76
Download