BAB 1 PENDAHULUAN Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada rongga mulut. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bagian anterior, posterior rongga mulut, dan tulang rahang. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (maligna) atau jinak (benigna). Tindakan bedah dibutuhkan untuk mengangkat tumor, agar tumor tidak tumbuh lebih besar dan bermetastase ke tempat lain yang dapat mengganggu kesehatan, estetis dan fungsi organ. Tindakan bedah ablative maksilofasial merupakan tindakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat jaringan tumor yang terdapat pada bagian maksilofasial. Hasil dari pemotongan tumor berakibat kecacatan pada bagian maksilofasial. Kecacatan hasil dari pemotongan berupa hilangnya bentuk anatomis yang mengakibatkan terganggunya fungsi secara nyata dan estetika pada bagian maksilofasial.1 Kecacatan yang dihasilkan dari tindakan bedah ablative harus ditangani dengan tindakan bedah rekonstruksi. Tujuan dari rekonstruksi setelah tindakan bedah ablative adalah penyembuhan luka secara konsisten, membangun bentuk asli dan mengembalikan fungsi yang telah hilang. 1,3 Pengembalian fungsi dasar dan tujuan estetika pada cacat maksilofasial dapat dicapai melalui prosedur rekonstruksi free flap. Rekonstruksi free flap dapat secara simultan memperbaiki jaringan lunak dan jaringan keras pada bagian maksilofasial yang mengalami kecacatan. Rekonstruksi free flap merupakan suatu perkembangan dalam bidang bedah rekonstruktif maksilofasial. Rekonstruksi free flap tidak hanya menambal jaringan kulit yang Universitas Sumatera Utara mengalami kecacatan, dengan teknik ini jaringan tubuh yang rusak seperti tulang, otot, kulit atau kombinasi jaringan dapat ditutup atau diganti dengan jaringan tubuh yang diambil dari bagian lain. 1,2,3 Bagaimanapun juga, usaha untuk meningkatkan kualitas hidup pasien merupakan tujuan utama. Oleh karen itu perlu perencanaan dan pertimbangan. Dalam hal ini dituntut keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dokter ahli. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan hal - hal yang perlu diketahui oleh seorang dokter gigi berkenaan dengan cara melakukan Rekonstruksi setelah tindakan bedah ablative dengan teknik rekonstruksi free flap. Manfaat penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi tentang cara melakukan Rekonstruksi setelah tindakan bedah ablative dengan teknik rekonstruksi free flap, sehingga nantinya dapat memberikan perawatan dental yang profesional dan dengan pedoman yang jelas. Universitas Sumatera Utara