ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT Pelayaran Nasional Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. PT. Peln ini didirikan pada tahun 1950. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai berdasarkan syarat, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan juga untuk mengetahui pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer adalah karya riset asli atau data mentah tanpa interpretasi atau pernyataan yang mewakili suatu opini atau posisi resmi, seperti hasil wawancara dan survei langsung, Sedangkan sumber data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang disajikan dalam buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dan teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan studi lapangan yang terdiri dari observasi, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data utama yang diperoleh dari perusahaan, wawancara dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian syarat - syarat untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang belum terpenuhi secara keseluruhan, sedangkan untuk karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, pada PT. Pelni cabang Tanjung sudah terpenuhi. Pusat pertanggungjawaban yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang adalah pusat biaya dan pusat pendapatan. Kata kunci : akuntansi pertanggungjawaban, pertanggungjawaban, dan Pusat pertanggungjawaban. karakteristik akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah PT. Pelni atau PT Pelayaran Nasional Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau serta merupakan sebuah perusahaan pelayaran antar pulau milik negara. Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam persaingan bisnis, maka perusahaan ini memberikan pelayanan yang baik bagi setiap konsumen agar usahanya bisa berjalan dengan lancar Untuk menciptakan pengendalian yang efektif dan efisien maka dibutuhkan informasi tentang akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban itu sendiri menurut Ikhsan dan Ishak (2005) adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap pengetahuan umum bahwa masalah-masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif mungkin dengan mengendalikan orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjalankan operasi tersebut. Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan relevansi dari informasi akuntansi dengan cara menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasional dan hierarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban maka salah satu atau beberapa tujuan diharapkan dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Dari gambaran singkat tentang akuntansi pertanggungjawaban di atas dapat dilihat bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan suatu perusahaan sehingga disimpulkan suatu perusahaan tidak akan dapat mengikuti perkembangan perekonomian tanpa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik di perusahaan tersebut. Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang’’. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah syarat-syarat untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah terpenuhi ? 2. Apakah karakteristik untuk dapat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah terpenuhi ? 3. Pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang? Pembatasan Masalah Agar peneltian lebih terarah dan jelas, penulis membatasi penelitian pada analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini difokuskan pada kantor cabang PT. Pelni di Tanjungpinang. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai berdasarkan syarat akuntansi pertanggungjawaban. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang telah sesuai dengan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban. Untuk mengetahui pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Manfaat Penelitian 1. 2. Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang seberapa jauh manfaat yang akan dihasilkan dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Bagi pihak lain, penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama didalam bidang akuntansi pertanggungjawaban. Sistematika penulisan Sistematika penulisan merupakan ringkasan mengenai urutan penyajian dalam penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama dari skripsi ini menguraikan secara singkat mengenai isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN Pada bab ini berisi mengenai uraian dan penjelasan tentang kajian pustaka, peneltian terdahulu, dan kerangka pemikiran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, pengujian kredibilitas data. BAB IV ANALISA DATA Bab ini berisi tentang deskripsi dari objek yang diteliti, di analisis, serta pembahasan hasil analisis data. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Ikhsan dan Ishak (2005:140) akuntansi pertanggungjawaban adalah komponen yang paling penting dari sistem pengendalian keseluruhan disuatu perusahaan. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Hansen dan Mowen (2000:63) akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Syarat-syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi dalam Masniah (2013) untuk dapat diterapkan akuntansi pertanggungjawaban ada lima syarat : 1. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab tiap tingkatan manajemen. 2. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen. 3. Penggolongan biaya sesuai dan dapat di kendalikan (controllability) biaya oleh manajemen tertentu dalam operasi. 4. Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang di kaitkan dengan kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. 5. Sistem perlaporan biaya kepada manajer yang bertanggungjawab (responsibility reporting). Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (1997) akuntansi pertanggungjawaban memiliki empat karakteristik sebagai berikut: 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban 2. Standar sebagai tolak ukur kinerja 3. Kinerja Manajer Diukur dengan Membandingkan Realisasi dengan Anggaran 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. Manfaat akuntansi pertanggungjawaban Menurut Mulyadi (2001 :174) informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu . Informasi ini dapat berupa informasi historis yang berupa aktiva, pendapatan, dan/biaya masa lalu, dan dapat pula berupa informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai: 1. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. 2. Pemotivasi manajer. Pusat Pertanggungjawaban Menurut Warindrani (2006:105) “ pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan – kegiatan tertentu”. Dengan pusat pertanggungjawaban maka akan tercipta kondisi dimana rencana yang disusun oleh manajemen dapat terealisir dan mampu mendorong setiap pelaku organisasi untuk bekerja dengan benar dan bertanggungjawab. Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban 1. Pusat biaya (cost center) Pusat biaya merupakan bidang tanggungjawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggungjawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak memiliki kendali atas pendapatan, karena fungsi pemasaran bukanlah tangggungjawabnya. Keputusan investasi,seperti membeli tambahan mesin atau meningkatkan persediaan bahan baku dan perlengkapan dibuat ditingkat organisasional yang lebih tinggi. 2. Pendapatan (revenue center) Menurut Ikhsan dan Ishak (2005) jika tanggungjawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan pendapatan maka segmen sebaiknya diperlakukan sebagai pusat pendapatan. Contoh-contoh dari pusat pendapatan meliputi departemen pemasaran, pusat distribusi, bagian barang jualan ditoko serba ada, atau tenaga penjualan individual. 3. Pusat laba (profit center) Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali baik atas pendapatan maupun atas biaya. Manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. tanggungjawab yang mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Tanggungjawab mereka lebih luas dibandingkan dengan tanggungjawab dari pusat pendapatan atau biaya karena mereka bertanggungjawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur. Contoh-contoh umum dari pusat laba adalah divisi korporat yang memproduksi dan menjual produknya. 4. Pusat investasi (investement center) Pusat investasi bertanggungjawab terhadap investasi dalam aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggungjawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva. Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba yang dicapai dalam investasi dalam sumber daya yang digunakan. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, dalam bentuk studi kasus yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu untuk kurun waktu tertentu. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Dalam Cooper dan Schinder (2006:190), menyebutkan sumber data terbagi dua yaitu : 1. Sumber data primer adalah karya riset asli atau data mentah tanpa interpretasi atau pernyataan yang mewakili suatu opini atau posisi resmi, seperti hasil wawancara dan survei langsung. 2. Sumber data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang disajikan dalam buku-buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini yang meliputi syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan pusat pertanggungjawaban. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam skripsi, penulis menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Studi Lapangan a. Observasi Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap data utama yang diperoleh dari perusahaan, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha, laporan realisasi anggaran. b. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan terutama kepada pimpinan perusahaan dan bagian-bagian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku dan literature-literature yang berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawaban. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara untuk mendapatkan informasi terhadap masalah yang diiteliti dengan menggunakan daftar pertanyaan. Teknik analisis data Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian deskriptif. Setelah data-data diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan telah terpenuhi dan dijalankan dengan baik. Teknik analisis data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Mulai dari proses mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil peneltian maupun literatur buku kemudian dihubungkan dengan masalah pokok peneltian. Dari rangkaian analisis tersebut ditarik suatu kesimpulan Untuk menganalisis akuntansi pertanggungjawaban, maka kondisi yang perlu diperhatikan yang ada didalam perusahaan yaitu : 1. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban. 2. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada PT. Pelni Cabang Tanjungpinang apakah sudah sesuai dengan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban. 3. Memahami kondisi yang ada diperusahaan sehingga dapat disimpulkan pusat pertanggungjawaban apa yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. Pengujian Kredibilitas Data Pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2. Triangulasi teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda. IV. ANALISA DATA Berikut hasil yang diperoleh penulis dalam melakukan penelitian di PT. Pelni cabang Tanjungpinang mengenai akuntansi pertanggungjawaban, yang terdiri syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban, karakteristik akuntansi pertanggungjawaban dan pusat pertanggungjawaban diantaranya : syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban 1. Struktur organisasi Struktur organisasi pada PT. Pelni cabang Tanjung pinang dipimpin oleh seorang General Manager. Struktur organisasi pada PT. Pelni cabang Tanjung pinang telah menggambarkan adanya tanggung jawab, wewenang dan tugas sesuai dengan tingkatan manajemen. 2. Anggaran Penyusunan anggaran pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang dilakukan dengan pendekatan top down. Pimpinan perusahaan terlebih dahulu menetapkan kebijakan yang memuat target operasional perusahaan periode yang akan datang sebagai dasar manajer untuk menyusun anggaran. Sesuai dengan target operasional yang telah ditetapkan para manajer yang diibantu oleh para bawahannya mengajukan usulan anggaran yang diperlukan dalam aktivitas operasional . 3. Biaya terkendali dan tak terkendali Berdasarkan informasi yang diperoleh tidak ada pemisahan antara biaya terkendali dan tidak terkendali yang dilakukan pada anggaran yang dibuat pada PT. Pelni cabang tanjungpinang. 4. Kode rekening Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah melakukan pengkodean rekening untuk setiap perkiraan dengan cukup memadai. 5. Laporan pertanggungjawaban PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah membuat laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan realisasi anggaran yang dibuat pertriwulan. Pada laporan pertanggungjawaban dapat dilihat berapa besarnya perbandingan antara jumlah anggaran dengan realisasinya dan juga selisihnya. karakteristik akuntansi pertanggungjawaban 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban Berdasarkan informasi yang penulis peroleh, struktur organisasi PT. Pelni cabang Tanjungpinang telah membagi-bagian kerja atas pusat-pusat pertanggungjawaban yang disesuaikan dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan pada PT. Pelni tersebut. Seharusnya ada empat pusat pertanggungjawaban berdasarkan struktur organisasi, namun PT. Pelni Cabang tanjungpinang hanya memiliki dua pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya dan pusat pendapatan. 2. Standar sebagai tolak ukur kinerja PT. Pelni cabang Tanjungpinang sudah menetapkan standar pengukuran kinerja para manajernya. Yaitu dengan membandingkan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya yang terdapat pada laporan pertanggungjawaban. 3. Kinerja manajer membandingkan realisasi dengan anggaran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, di PT. Pelni cabang Tanjungpinang terdapat laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan realisasi anggaran yang dipergunakan sebagai tolak ukur kinerja. Dalam laporan pertanggungjawaban tersebut berisi mengenai antara biaya yang ditetapkan, biaya yang sebenarnya dan selisihnya. Dengan adanya laporan tersebut maka suatu kinerja manajer dapat diukur oleh suatu perusahaan dan apabila terjadi penyelewengan atau penyimpangan yang terjadi maka akan mudah untuk mengetahuinya. 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi Dengan membandingkan realisasi dengan anggaran maka akan diperoleh selisih atas biaya yang terjadi. Jika diperoleh selisih yang menguntungkan maka manajer atau karyawan akan mendapat penghargaan, yang berupa pemberian tunjangan penghargaan atas kinerja kantor cabang yang baik. Contoh pemberian tunjangan penghargaan yang berupa pemberian uang dari setengah gaji atau 50% dari gaji. Sedangkan jika terjadi selisih yang tidak menguntungkan maka hanya akan mendapatkan teguran atau peringatan. Pusat pertanggungjawaban a. Pusat biaya Bagian administrasi sebagai pusat administrasi biaya yang bertanggungjawab dalam kegiatan perencanaan, pengawasan dan pembuatan laporan dalam bidang anggaran serta perbendaharaan, akuntansi, administrasi personalia dan administrasi layanan umum kerumah tanggan kantor. b. Pusat pendapatan Bagian usaha sebagai pusat pendapatan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembuatan bidang pemasaran dan pelayanan jasa yang berlaku dikantor cabang. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang Indikator Sub indikator Ada Penerapan Akuntansi Syarat- syarat 1. Struktur √ Pertanggungjawaban akuntansi organisasi pertanggungjawaban 2. Anggaran √ 3.Pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali Belum ada √ 4.Pengklasifikasian kode rekening Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban 5. Laporan pertanggungjawaban 1.Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban 2.Standar Pengukuran Kinerja 3.Kinerja Manajer Diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran Pusat Pertanggungjawaban 4.Manajer secara secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. 1. Pusat Biaya 2.Pusat Pendapatan √ √ √ √ √ √ √ √ 3.Pusat Laba √ 4.Pusat Investasi √ V. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Pelni cabang tanjungpinang mengenai analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Syarat- syarat dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang belum terpenuhi, yaitu belum dilakukan 2. 3. pemisahan pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali pada anggaran PT. Pelni cabang Tanjungpinang. Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, pada PT. Pelni cabang Tanjung sudah terpenuhi secara keseluruhan. Pusat pertanggungjawaban yang dapat diterapkan pada PT. Pelni cabang tanjungpinang adalah pusat biaya dan pusat pendapatan. Saran Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni cabang Tanjungpinang pada dasarnya belum diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Masih ditemukan beberapa kelemahan dalam PT. Pelni cabang Tanjungpinang tersebut, maka penulis mencoba memberikan saran. Saran diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT. Pelni cabang Tanjungpinang yaitu : 1. Dalam anggaran sebaiknya dilakukan pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali agar memudahkan manajemen dalam mengendalikan biaya. 2. Dalam pusat pertanggungjawaban sebaiknya ada empat pusat pertanggungjawaban yang ada di PT. Pelni cabang Tanjungpinang. DAFTAR PUSTAKA Anthony, R.N., dan V. Govindrajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat Bastian, I. 2002. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat Bustami, B., dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya : Tingkat Lanjut. Jakarta : Graha Ilmu. Cooper, D. R., dan Schinder, P. S. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Media Global Edukasi Halim, A., dan B. Supomo. 1990. Akuntansi Manajemen Edisi 1. Yogyakarta : BPFE Hansen, D. R.., dan M.M Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen, edisi 4,Jilid 2, Jakarta : Salemba Empat. Ikhsan, A., dan M. Ishak .2005. Akuntansi keprilakuan. Jakarta : Salemba Empat Ikhsan, A., dan I.B Teddy Prianthara .2009. Akuntansi Untuk Manajer Juita, Raja Kurnia., 2014 . Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban ( Studi Kasus pada PT. PLN Persero Tanjungpinang. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Mardiani. 2013 .Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Laba Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada PT. XYZ. Jurnal. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Masniah. 2012. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT. Karwikarya Wisman Graha Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jurnal. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : ANDI Mulyadi. 1997. Akuntansi Manjemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa edisi 2. Yogyakarta : STIE YKPN. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manjemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa edisi 3. Yogyakarta : STIE YKPN. Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Puspitawati, L., dan Anggadini, S. D. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu Rayburn, L.Gayle 1999. Akuntansi Biaya. Jakarta : Erlangga Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis (edisi 4). Jakarta : Salemba Empat Siagian, Dian Noviana. 2007. “Studi Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu Manajemen Menilai Kinerja Manajer Pusat Biaya Produksi (Study kasus pada PT. Daya Mekar Tekstindo). Kuisioner. Universitas Widyatama Usman, Prof. Dr. Husaini, M.pd., M.T. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Warindrani, A.K. 2006. Akuntansi Manajemen edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu