5.Petlap Pemupukan kedelai 1

advertisement
PETUNJUK LAPANGAN
(PETLAP)
PEMUPUKAN KEDELAI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN
2015
26
PETUNJUK LAPANGAN
(PETLAP)
PEMUPUKAN KEDELAI
A.
DEFINISI
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
tanaman yang jika diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan
pertumbuhan
dan
hasil
tanaman.
Sedangkan
pemupukan
adalah
penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat
tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan
kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi
yang tinggi.
Setiap lahan membutuhkan pupuk yang berbeda, sehingga perlu dilakukan
penghitungan kebutuhan pupuk. Perhitungan kebutuhan pupuk dapat
menggunakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) atau Kalender Tanam
(KATAM)
Prinsip kerja PUTK adalah mengukur hara P, dan K tanah yang terdapat
dalam bentuk tersedia secara semi kuantitatif. Penetapan P dan pH
dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil analisis P dan K tanah
selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan
P dan K spesifik lokasi.
Prinsip KATAM, SMS harus lengkap sesuai dengan ketentuan baik nomer
yang dituju maupun isi sms yang dikirimkan.
B.
TUJUAN
Setelah selesai berlatih peserta dapat :
C.
1.
Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi
2.
Menyiapkan pupuk
3.
Melakukan pemupukan
MANFAAT
Menyediakan unsur hara bagi tanaman, sehingga produksi kedelai dapat
meningkat
D.
METODE
Ceramah, tanya jawab, sumbang saran, praktek
27
E.
ALAT DAN BAHAN
Peralatan dan bahan terdiri dari : PUTK, , HP, timangan, ember, pupuk
urea, SP 36, KCl
F. WAKTU
Waktu : 4 JP (@ 45 menit, 1 jam teori, 3 praktek )
G. TEMPAT
Kelas dan Lapangan praktek
H. LANGKAH KEGIATAN
No
1
Tahapan
Menentukan
dosis
pemupukan
1. Menentukan
dosis pupuk
dengan
mengguna
kan Perang
kat Uji Tanah
Kering
(PUTK)
Uraian kegiatan
Alat bantu
1. Ambil contoh tanah
kurang lebih
sebanyak ½ sendok
stainless dimasukan
ke dalam tabung
reaksi.
2. Tambahkan
pengekstrak dan
diaduk hingga tanah
dan larutan menyatu
homogen dengan
pengaduk kaca
3. Lakukan
penambahan
pengekstrak sesuai
dengan urutannya.
28
4. Diamkan sekitar + 10
menit hingga timbul
warna. Warna yang
muncul pada larutan
jernih dibaca/
dipadankan dengan
bagan warna yang
disediakan.
5. Kelompokkan Status
hara P, dan K tanah
menjadi 3 kelas
status yaitu Rendah,
Sedang, dan Tinggi,
C-organik dibuat 2
kelas, yaitu < 3 %
rendah dan > 3 %
sedang.
6. Rekomendasi
pemupukan P, K, Corganik dan
kebutuhan kapur
ditentukan sesuai
dengan bacaan
status hara hasil
pengujian.
7. Masukkan data
rekomendasi pada
form
2. Menentukan
dosis pupuk
dengan
mengguna
kan KATAM
1. Semua
peserta
pelatihan
menyiapkan
HP
(semua jenis HP)
tidak dibatasi merk
tertentu
2. Semua
peserta
pelatihan
melaku
kan SMS ke Nomor
:
082123456500
dengan
cara
INFO_PUPUK_KED
29
2
Menyiapkan
pupuk
ELAI
TUNGGAL_PHONS
KA
_NAMA
KECAMATAN
(Bojongpicung)
3. Baca balasan dari
SMS yang anda
kirim, apa bila anda
berhasil
4. maka balasan sms
adalah
sebagai
berikut
:
Rekomendasi
pupuk kedelai di
kecamatan
Bojongpicung
Kabupaten Cianjur :
Tunggal
(perlu
diberikan
Urea : 50 Kg/Ha,
SP 36 : 50 Kg/Ha,
KCl 50 Kg/Ha
Menyiapkan pupuk
Urea, SP 36 dan KCl
:
Urea
SP36
KCl
30
3
Melaksana kan 1. Timbang
pupuk
pemupukan
sesuai dengan dosis
yang telah dihitung
2. Laksanakan pemupuk
an dasar bersamaan
dengan tanaman atau
3-5
hari setelah
tanam dengan cara di
tugal, jarak antara 710 cm dari lubang
tanam
3. Laksanakan pemupuk
an susulan tanaman
kedelai (pemupukan
ke
dua)
umur
tanaman 20-30 hari
setelah tanam de
ngan cara ditugal di
sekitar
tanaman
kedelai pada jarak
kurang lebih 10 cm
dari tanaman.
I. HASIL
Simpulkan hasil pemupukan dengan menggunakan PUTK dan KATAM yang
Saudara lakukan
........................................................................................................................
................
........................................................................................................................
.............
31
........................................................................................................................
.............
........................................................................................................................
.............
J. EVALUASI DIRI
Dalam penerapan pemupukan apakah Saudara mengalami kesulitan ?
Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!!
…….
……..
…….
dapat penerapan pemupukan tanpa bimbingan
dapat penerapan pemupukan dengan bimbingan
belum dapat penerapan pemupukan tanaman kedelai
32
K. INFORMASI
1. Pemupukan tanaman kedelai berdasarkan 5 T ( tepat jenis, dosis, cara,
waktu, tempat) dan hati – hati menggunakan pupuk
N seperti urea
karena berlebihan penggunaan pupuk N bukan meningkatkan produksi
tanaman kedelai tetapi buah kempes, biji tidak berkembang sebagai
mana mestinya, karena tanaman kedelai
mempunyai bintil akar yang
dapat mengikat N dari udara.
2. Keragaan Fisik tanaman kahat dan kelebihan
Kekurangan atau kelebihan
nsure hara dalam tanah
nsure hara dalam tanah dapat mengganggu
pertumbuhan kedelai. Kekurangan hara N,P,K dapat mempengaruhi
pertumbuhan kedelai apabila ketersediaannya dalam tanah tidak
seimbang yaitu antara lain :
a.
Nitrogen (unsur N)
1). Kekurangan Nitrogen
Kekurangan unsur N menyebabkan pertumbuhan tanaman kedelai
terhambat dan kadar klorofil turun, sehingga tanaman pucat.
Daun-daun sempit, gugur (mulai daun-daun tua), kemudian mati.
Sekitar 50% dari nitrogen di dalam tanah berasal dari penambatan
oleh rizobium (Rhizobium). Tanah berkadar kurang dari 0,1% N
perlu dipupuk nitrogen, terutama waktu tanaman masih muda.
Untuk daerah yang baru dibuka sebelum ditanam, benih perlu
dicampur dengan inokulum rizobium, misalnya Legin.
33
Gambar : Kahat nitrogen pada stadia Gambar : perbandingan kadar
pertumbuhan awal (kiri pupuk NPK, nitrogen dengan warna daun
kanan tanpa nitrogen)
(L = nitrogen; M = nitrogen
cukup (sehat); dan H =
kelebihan nitrogen)
2). Kelebihan Nitrogen
Kelebihan nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman terlalu
subur dengan daun berwarna hijau tua dan perkembangan akar
kurang baik. Bintil akarnya sedikit.
Nisbah pucuk/akar besar. Hal ini menyebabkan ketidak seimbangan
antara serapan air dan transpirasi, sehingga tanaman mudah layu.
Terjadi gangguan diferensiasi sel pada titik tumbuh sehingga daun
salah bentuk. Diantaranya tulang daun timbul warna kekuningan.
b. Fosfat
Kekurangan fosfat dalam tanah menyebabkan :
1)
tanaman kerdil
2)
daun-daun kecil
3)
daun berwarna hijau tua
4)
daun tua menunjukkan gejala klorosis dan gugur sebelum waktunya.
5)
pembentukan bunga dan buah terhambat dan biji kecil
6)
pembentukan akar kurang baik dan bintil akar sering tidak terbentuk.
Gambar : gejala kekurangan
fosfat yang berat, batang
pendek, daun tua menguning
dan segera rontok.
Gambar : gejala visual pada stadia
awal, terlihat warna daun hijau gelap.
Pada stadia berikutnya, tulang-tulang
daun berwarna kekuning-kuningan.
34
c. Kalium
Kalium dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Kekurangan kalium
dalam tanah menyebabkan tanaman :
1) mudah layu,
2) tampak pada daun tua dimulai dengan klorosis pada tepi daun,
3) dalam keadaan parah, gejala klorosis meluas sampai mendekati
pangkal daun dan tampak pula pada daun muda,
4) dalam keadaan lanjut, timbul nekrosis dan daun-daun gugur.
Gejala khas yang dapat dilihat adalah batas yang tampak jelas antara
klorosis atau nekrosis dengan jaringan sehat yang berwarna hijau.
Perbandingan N/K sangat penting dalam metabolisme tanaman. Dalam
keadaan perbandingan N/K yang tinggi, kadar senyawa nitrogen dengan
berat molekul rendah meningkat seperti asam amino dan amida, dan
tanaman menjadi lebih peka terhadap penyakit dan hama.
Gambar : kadar kalium dalam tanah
sangat rendah.
Gambar : gejala pertama
tampak pada daun tua,
kemudian pada daun-daun
muda.
d. Kalsium (kapur)
1). Kekurangan kalsium :
a). akarnya pendek-pendek dan sering kali ujungnya busuk,
b). batang kurang kuat,
c). daun-daun salah bentuk, kadang-kadang keriting atau nekrosis.
35
2). Kelebihan kalsium
Kelebihan kalsium, seperti pada tanah berkapur, dapat merangsang
timbulnya kekurangan kalsium dan unsur mikro, sepertti besi, boron,
seng, tembaga dan mangan. Pemberian kapur yang berlebihan pada
tanah masam dapat menimbulkan masalah seperti tersebut di atas.
Kelainan hara dapat timbul karena kelebihan kalsium, seperti terjadi
pada tanah berkadar kalsium karbonat tinggi, pengapuran yang
berlebihan pada tanah masam atau terjadinya akumulasi garam
kalsium, baik melalui aliran kapiler, maupun karena tidak adanya
pencucian yang intensif.
e. Magnesium
Magnesium merupakan bagian dari klorofil, pektin dan fitin. Magnesium
ditandai mula-mula timbul pada daun tua dengan gejala klorosis
interveinal. Warna klorosis dimulai pada pinggir daun yang berangsurangsur masuk ke dalam dengan tulang-tulang daun tetap hijau.
Dalam keadaan kekurangan magnesium yang berat daun gugur muda,
pertumbuhan terhambat dan produksi rendah.
Kekurangan magnesium dapat diatasi dengan :
1)
Pemupukan melalui tanah dan daun dengan garam magnesium,
seperti Kiserit (MgSO4).
f.
2)
Dapat digunakan 0,5% MgSO4 untuk menyemprot tanaman
3)
Pada tanah masam, pupuk organik dan dolomit dapat digunakan.
Besi
Kekurangan besi
Besi berperan sebagai katalis dalam tanaman dan berperan dalam
berbagai proses redoks, seperti respirasi, fotosintesis, dan reduksi nitrat.
Besi juga penting dalam pembentukan klorofil. Dalam tanah banyak
terdapat unsur besi, hanya ketersediaannya pada tanah sangat rendah.
Pada tanah berkapur dan berkadar fosfat tinggi, dapat timbul kekurangan
besi, karena dalam keadaan demikian besi mengendap.
Di samping kekurangan besi karena difiksasi oleh tanah, kekurangan
dapat timbul karena kadar kapur, mangan, dan tembaga yang tinggi
dalam tanaman. Keadaan ini disebut kekurangan besi fisologis.
Kekurangan besi pada tanaman ditandai oleh :
36
1) daunnya kecil-kecil, berwarna kuning pucat, seringkali berubah
hampir putih,
2) pada klorotik parah, warna hijau pada tulang-tulang daun yang halus
hilang,
3) pada klorosis interveinal, terdapat batas yang jelas di mana tulang
daun tetap hijau, sedangkan di antara tulang daun-daun berwarna
hijau pucat atau kuning.
Kekurangan besi dapat diatasi dengan penyemprotan Fe-khelat,
seperti Fe-EDTA terutama pada waktu tingkat kekurangannya masih
ringan.
Keracunan besi
Pada umumnya besi yang larut dalam tanah sangat rendah
dibandingkan dengan kadar besi total. Namun pada tanah tergenang
seperti sawah Fe3+ (feri) direduksi menjadi Fe+ (fero) sehingga besi
yang tinggi dapat menimbulkan keracunan yang sering dialami oleh
padi sawah dan kedelai yang ditanam setelah padi sawah di mana
tanahnya masih terlalu basah.
Keracunan besi dapat menghambat berbagai kegiatan seperti
respirasi, fotosintesa, reduksi nitrat dan sintensis klorofil.
Tanaman kedelai yang mengalami keracunan besi pada umumnya :
a) tumbuhnya terhambat, disertai adanya bercak-bercak coklat tua
pada daun,
b) dalam keadaan parah, daun berwarna kecoklatan dan terjadi
nekrosis pada tepi daun, akhirnya daun berbentuk seperti
mangkuk.
Keracunan
besi
dapat
diatasi
dengan
cara
membuat
parit-
parit/saluran air di sekeliling petakan atau dibuat guludan untuk
pertanaman kedelai.
g. Keracunan Mangan
Mangan diperlukan tanaman hanya dalam jumlah kecil. Mangan berperan
dalam metabolisme nitrogen, respirasi, dan sintesa klorofil. Ada hubungan
erat antara mangan dan besi, karena itu keseimbangan antara kedua
unsur ini mutlak diperlukan agar dapat berperan secara optimal.
37
Gejala keracunan mangan tampak pada daun tua, dimulai dengan
terbentuknya noda-noda coklat kehitaman di sepanjang tulang daun.
Tanah ber-pH rendah pada umumnya berkadar mangan tinggi, keadaan
ini dapat diperbaiki dengan pemberian bahan organik dan kapur.
h. Boron
Boron diperlukan utuk pembelahan sel, perkecambahan tepung sari,
pembentukan bunga, akar dan pengangkutan zat dalam tanah.
Kekurangan boron mulai tampak dari pucuk. Daun pucuk menjadi kecilkecil, tebal dan diikuti oleh mati pucuk. Kekurangan boron dapat diatasi
dengan pemupukan boraks. Sedangkan kelebihan boron akan tampak
pada daun tua yang ditandai dengan bercak-bercak nekrosis pada daun,
dimulai dari ujung dan tepi daun berupa klorosis yang kemudian menjalar
ke arah tulang daun utama. Pada ujung dan tepi daun kemudian timbul
nekrosis, akhirnya seluruh daun menguning dan gugur sebelum
waktunya. Akar-akar menjadi rusak dan mati.
Keracunan boron dapat terjadi karena kemasaman tanah netral atau
alkali, tanah yang diairi air irigasi berkadar boron tinggi, atau pemupukan
boron yang berlebihan.
i.
Aluminium
Adanya aluminium yang berlebihan pada tanah masam, menyebabkan
tanaman kedelai terganggu dan hasilnya rendah.
Gejala awal keracunan aluminium biasanya tampak pada akar. Akar
mengalami perubahan warna, percabangan akar tidak normal, pendek,
dan akhirnya akar berhenti tumbuh. Gejala ini terlihat sebelum tampak
bercak-bercak klorosis di antara tulang daun dan daun muda. Tulang
daun tetap berwarna hijau. Pada gejala yang lebih parah tanaman
menjadi kerdil dan daun berbentuk seperti mangkuk.
Keracunan aluminium dapat diatasi atau dihindarkan dengan menaikkan
pH tanah sampai batas normal dan mengurangi aluminium bebas di
dalam tanah melalui pengapuran dan pemupukan dengan bahan organik
sebelum tanam.
38
Download