Document 3837298

advertisement
Bab 1V Hasil Penelitian
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Penelitian yang dilakukan di laboratorium secara garis besar adalah untuk mengetahui
sifat – sifat fisik dan mekanis pada tanah dalam kondisi asli, pada bab ini akan di bahas hasil
pengujian yang telah dilakukan sebelumnya di laboratorium. Dan akan dibandingkan dengan
pengujian yang lain yang telah dilakukan untuk mempalajari sifat – sifat ekspansif pada
tanah, baik pada lokasi yang sama ataupun dari lokasi yang berbeda.
Daerah ini merupakan dataran tinggi yang berada di Kalimantan Tengah, lokasi
tersebut adalah daerah perbukitan yang sama sekali tidak rawan terhadap banjir. Permukaan
tanah berada pada ketinggian ± 10,0 - 15,0 meter di atas muka laut.
4.1
Pengujian Index Properties Pada Tanah Asli
Pengujian yang dilakukan untuk mencari index propertis tanah yaitu Kadar Air
(Water Content), Berat Jenis (Specific Gravity), Berat Isi (Bulk Density), Analisa Gradasi
(Sieve Analysis), Batas Atterberg (Atterberg Limit) : Batas Plastis (plastic limit), Batas Cair
(liquid limi), Batas Susut (Shrinkage limit). Adapun hasil dari pengujian index properties
pada tanah tersebut adalah sebagai berikut:
4.1.1 Pengujian Kadar Air (Water Content)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah, kadar air
tanah merupakan perbandingan antara berat air yang di kandung tanah dengan berat
IV - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
kering tanah. Kadar air dinyatakan dalam persen, adapun pengolahan data untuk kadar
air pada tanah ini dapat dilihat dalam lampiran. Dari sampel yang telah diujikan,
diperoleh kadar air alami yang terkandung di dalam tanah tersebut sebesar 34,51%.
4.1.2 Pengujian Berat Jenis Tanah(Specific Gravity)
Maksud dari pengujian ini adalah untuk mengetahui berat jenis suatu tanah
yang lolos saringan no.4 dengan piknometer. Berat jenis tanah merupakan harga
perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air destilasi diudara dengan
volume yang sama dan pada temperatur tertentu. Pengolahan data secara lengkap
dapat dilihat dalam lampiran, Dari kedua spesimen yang diujikan didapat berat jenis
rata – rata sebesar 2,605 gr/cm³. Di bawah ini adalah tabel perbandingan antara berat
jenis dengan kandungan beberapa mineral yang terkandung dalam tanah ekspansif
IV - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Specific gravity mineral-mineral penting pada tanah (Das, 1994)
Mineral
Specific gravity
Quarts (kwarsa)
2.65
Kaolinite
2.6
Illite
2.8
Montmorillonite
-2.8
Halloysite
-2.55
Potassium feldspar
2.57
Sodium and calcium feldspar
2.62 – 2.76
Chlorite
2.60 – 2.90
Biorite
2.80 – 3.20
Muscovite
2.76 – 3.10
Horn blende
3.00 – 3.47
Limonite
3.60 – 4.00
Olivine
3.27 – 3.37
Dari hasil rata – rata penelitian berat jenis yang telah dilakukan,di dapat nilai
berat jenisnya adalah 2,605. Jika kita korelasikan dengan tabel 4.1 antara nilai berat
jenis dengan kandungan mineralnya tanah tersebut mengadung mineral kaolinite.
Berikut ini adalah tabel korelasi antara macam – macam tanah dan berat jenis :
IV - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.2 Specific gravity tanah (Hardiyatmo, 2006)
Macam tanah
Specific Gravity
Kerikil
2,65 – 2,68
Pasir
2,65 – 2,68
Lanau anorganik
2,62 – 2,68
Lanau organic
2,58 – 2,65
Lempung anorganik
2,68 – 2,75
Humus
1,37
Gambut
1,25 – 1,80
Dan jika kita korelasikan dengan tabel 2.3 antara berat jenis dengan macam
tanah, tanah tersebut termasuk dalam tanah lanau organik.
4.1.3 Pengujian Berat Isi
Untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan perbandingan antara berat
tanah basah dan dengan volumenya dalam gr/cm³, Pengolahan data secara lengkap
dapat dilihat dalam lampiran. Dari empat spesimen yang telah di uji didapatkan rata –
rata sebesar 1,8 gr/cm³.
4.1.4 Pengujian Analisa Gradasi
Untuk melihat komposisi dari butiran suatu tanah dapat dilihat dengan cara
melakukan pengujian analisa saringan dan analisa hidrometer. Grafik dari hasil
pengujian analisa gradasi dapat dilihat pada gambar 4.1, dari keempat sampel
IV - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
pengujian analisa gradasi dapat dilihat prosentase kerikil sebesar 32 %, pasir sebesar
18 %, dan butiran halus (lanau dan lempung) sebesar 50 %. Sedangkan dari pengujian
analisa hidrometer didapat prosentase untuk lanau sebesar 22,48 % dan lempung
sebesar 23 %.
100.000
90.000
80.000
70.000
% Finer
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0.001
0.01
0.1
1
10
Diameter (mm)
Gambar 4.1 Grafik salah satu pengujian analisa gradasi
4.1.5 Pengujian Batas Atterberg (Atterberg Limit)
Pengujian batas – batas Atterberg terdiri dari pengujian batas cair, batas
plastis, dan batas susut. Pada penelitian ini pengujian Atterberg limit dilakukan untuk
mengetahui harga LL, PL dan PI pada bagian tanah yang berbutir halus.
4.1.5.1 Batas Cair
IV - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Maksud dari pengujian ini adalah untuk menetukan batas cair suatu
tanah. Batas cair adalah kadar air tanah pada keadaan batas peralihan antara
cair dan keadaan plastis. Pengolahan data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran,dari keempat sampel yang pada ketukan ke 25 pengujian batas cair
didapatkan kadar air untuk masing – masing sampel adalah 48%, 50%, 51%,
52% . Jadi batas cair rata-rata tanah asli sebesar 50,25 %.
4.1.5.2 Batas Plastis
Pada pengujian batas plastis ini dimaksudkan untuk mengetahui batas
plastis dari suatu tanah. Batas plastis adalah kadar air minimum yang
dikandung tanah tersebut dimana tanah masih dalam keadaan plastis.
Pengolahan data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Dari kedua
sampel yang diujikan didapat hasil dari batas plastis sebesar 24,1%.
4.1.5.3 Batas Susut
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah pada
kondisi batas susut, yaitu kadar air minimum yang masih dalam keadaan semi
solid dan juga merupakan batas antara keadaan semi solid dengan solid. Hasil
pengolahan batas susut pada tanah berbutir halus dapat dilihat pada lampiran.
Pada pengujian batas susut ini didapatkan sebesar 8,5 %.
Setelah diketahui nilai batas cair dan batas plastis, maka nilai indeks
plastisitasnya (PI) yang merupakan besarnya jarak antara batas plastis untuk berubah
menjadi batas cair dapat dihitung (PI = LL – PL). Pada tanah ini didapat nilai indeks
plastisitasnya sebesar 27,91 %.
IV - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Indeks Plastisitas dan Batas Cair.
Pada gambar 4.1 bisa kita lihat jika hasil klasifikasi tanah cara USCS dari nilai
indeks plastisitas dan batas cair di plotkan ke dalam kurva tersebut maka tanah asli
termasuk ke dalam golongan tanah lempung dengan plastisitas tinggi. Dibawah ini
adalah tabel korelasi anatara batas – batas atterberg dengan derajat pengembangan :
Tabel 4.3 Klasifikasi Tanah Ekspansif ( Chen,1988)
Swelling Potensial/
Index Plastisitas
Derajat
Persentase
Swelling
Liquid Limit
Presure (ksf)
Pengembangan
Rendah
0 – 15
< 30
1
Medium
10 – 35
34 – 40
3–5
Tinggi
20 – 55
40 – 60
5 – 20
Sangat Tinggi
>55
> 60
> 20
Adapun dari hasil pengujian Atterberg ini jika kita korelasikan dengan tabel
4.3 bisa kita amati, bahwa tanah yang diuji memiliki kadar ekspansif yang tinggi.
IV - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Dibawah ini adalah tabel korelasi antara hasil batas – batas atterberg dengan
kandungan mineral yang terkandung di dalam tanah ekspansif :
Tabel 4.4 Harga-harga batasan atterberg untuk mineral lempung (Mitchell, 1976)
Mineral
Batas Cair
Batas Plastis
Batas Susut
Monmorrillonite
100 – 900
50 – 100
8,5 – 15
Montronite
37 – 72
19 – 72
-
Illite
60 – 120
35 – 60
15 – 17
Kaolinite
30 – 110
25 – 40
25 – 29
Halloysite
50 – 70
47 – 60
-
Terhidrasi
35 – 55
30 – 45
-
Holloysite
160 – 230
100 – 120
-
Attapulgite
44 – 47
36 – 40
-
Chlorite
200 – 250
130 – 140
-
Allophane
Sedangkan dari hasil pengujian batas – batas atterberg di korelasikan kedalam
tabel 2.5 yaitu, tabel mengenai harga – harga batasan atterberg untuk mineral
lempung. Untuk nilai batas cairnya termasuk dalam mineral Halloysite, untuk nilai
batas plastisnya termasuk dalam mineral Montronit, dan batas susutnya termasuk
dalam mineral Monmorrilonite.
IV - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.1.6 Aktivitas
Aktivitas tanah lempung adalah perbandingan antara indeks plastisitas dengan
presentase butiran lebih kecil dari 0,002 mm atau prosentase lempung. Dari hasil
pengujian di dapat nilai aktivitas (A) tanah tersebut adalah 0,62.
A=0.62
Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Mineral Lempung(Hardyatmo,2000)
Dari grafik aktivitas mineral lempung di dapatkan nilai A = 0,62, jika di
korelasikan dengan tabel 4.5 mineral yang terkandung di dalamnya adalah mineral
Illite dengan nilai aktivitas 0,5 – 1,0.
Tabel 4.5 Aktivitas tanah lempung (Skempton, 1953)
Minerologi tanah lempung
Nilai Aktivitas
Kaolinite
0,4 – 0,5
Illite
0,5 – 1,0
Montmorillonite
1,0 – 7,0
IV - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Dari hasil dari pengujian indeks properties tanah asli maka dapat di resume seperti
yang disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Resume Indeks Properties Tanah Asli
No
Pengujian
1 Kadar air
4.2
Hasil
Percobaan
34.51
2
Berat Jenis
2.605
3
Batas Plastis
24.1
4
5
6
Batas Cair
Indeks Plastisitas
Aktivitas
50.2
27.91
0.62
Keterangan
Tidak beda jauh dengan sebelumnya
Berat jenis yang di dapat sama
dengan
berat jenis mineral monmorrilonite,
antara 2.6 - 2.8 gr/cm³
Semakin besar nilai PL maka tanah
akan semakin baik
Tingkat pengembangan tinggi
Lempung sangat plastis
Mineral lempung : illite
Pengujian Engineering Properties Tanah Asli
Pengujian yang dilakukan untuk mencari engineering properties tanah pada penelitian
ini yaitu pemadatan standard (Compaction) dan CBR terrendam berikut swelling test, Kuat
Geser Langsung (Direct Shear), Konsolidasi (Consolidation), Triaxial. Adapun hasil dari
pengujian engineering properties pada tanah tersebut adalah sebagai berikut:
4.2.1 Pengujian Pemadatan Standard
Pengujian pemadatan standard bertujuan untuk menentukan hubungan antara
kadar air dan kepadatan tanah dengan cara memadatkan tanah di dalam silinder
berukuran tertentu menggunakan cetakan, sampel tanah lolos saringan no. 4.
Kegunaan pengujian proktor standar untuk mencari nilai kepadatan maksimum
IV - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
(Maximum Dry Density) dan kadar air optimum (Optimum Moisture Content) dari
suatu sampel tanah. Dari kurva hubungan kadar air dengan berat volume tanah kering,
maka didapatkan Kadar air optimum 24.00 % dan Berat volume kering maksimum
1,67 gr/cm, data pengolahan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.2.2 Pengujian CBR Terendam
Pengujian CBR Rendaman bertujuan untuk mengetahui nilai CBR dari suatu
sampel tanah setelah terendam air dalam jangka waktu tertentu. Prosedur
pengujiannya sama dengan pengujian CBR tak terendam, yang membedakannya
adalah perlakuan terhadap sampel sebelum diuji. Pada pengujian ini data yang
diperoleh adalah nilai Swellling dan CBR tanah asli, durasi perendaman yang
dilakukan yakni selama 4 hr (96 jam).Adapun pada pengujian ini dilakukan dengan
dua sampel untuk mendapatkan nilai CBR rata-rata.hasil dari pengujian ini dari
kedua sampel didapat bahwa
. ">
. "
Sehingga dipakai nilai CBR pada
penetrasi 0.1”. untuk mendapatkan nilai CBR soaked tanah asli adalah sebagai
berikut:
CBR rata – rata =
.
.
= 1.57
4.2.3 Pengujian Kuat Geser Langsung
Pengujian kuat geser langsung bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah
terhadap gaya horizontal. Dalam pengujian ini terdapat 2 sampel, yang masing –
IV - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
masing sampel telah di buat grafiknya untuk mendapatkan nilai C dan Ø. Dari sampel
1 di dapat nilai C = 0 dan Ø = 45º, sampel 2 di dapat nilai C = 0,06 dan Ø = 29º.
4.2.4 Pengujian Konsolidasi
Pengujian kuat geser langsung bertujuan untuk menentukan sifat pemampatan
suatu jenis tanah,yaitu sifat – sifat perubahan isi dan proses keluarnya air dari dalam
tanah yang diakibatkan adanya perubahan tekanan vertical pada tanah tersebut.
Pengolahan data secara lengkap dapat di lihat pada lampiran.
4.2.5 Triaxial
Pengujian Triaxial bertujuan untuk mendapatkan nilai kohesi dan nilai sudut
geser dalam, dari suatu contoh tanah, pengolahan data secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran.
Dari seluruh pengujian engineering properties untuk tanah asli dapat dilihat
pada resume yang sudah disajikan pada tabel 4.7.
IV - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.7 Resume Engineering Properties Tanah Asli
No
Pengujian
1 Pemadatan
2 Triaxial
3 Kuat Geser :
Kohesi
Sudut
4 Konsolidasi :
Pc
Cc
Cs
5 CBR
Hasil Percobaan
48
1.6
0
41°
7
1.57
0.14
2.41
4.2.6 Perbandingan Dengan Hasil Penelitian di Lokasi Lain
Dalam pembahasan ini akan di bandingkan penelitian di lokasi yang sama
sebelumnya dengan penelitian di lokasi yang berbeda dari beberapa literatur, untuk
mengetahui karakteristik dari masing – masing lokasi. Dengan data tanah sebagai
berikut :
4.2.6.1 Ruas jalan Semarang – Purwodadi
Daerah ini merupakan dataran rendah yang relatif rata dan termasuk
bagian dari pantai utara Jawa Tengah, tersusun oleh endapan alluvial.
Permukaan tanah berada pada ketinggian ± 10,0 - 15,0 meter di atas muka
laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium terhadap contoh tanah
yang diambil dari 6 titik pemboran pada kedalaman 2,0 – 3,0
meter,karakteristik tanah yang berlokasi di km Smg 36,0 s/d km 43,00 adalah
IV - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
sebagai berikut : Berat isi 1,63 - 1,76 gr/cm³,Kadar lempung 22 – 43 %,Batas
Cair LL 80 – 110 %,Indeks Plastisitas(PI) 52 – 79 %,Susut linear 18 – 22
%,Kadar air 32 – 48 %,Lolos saringan No. 200 83 – 98 %. Dengan jenis tanah
lempung abu-abu kecoklatan termasuk “heavy clay:”. Bila diplotkan pada
grafikplastisitas Casagrande: berada di atas “A line” sehingga menurut
klasifikasi USCS termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi), dan
mineral lempung terdiri dari montmorillonite.
4.2.6.2 Ruas Jalan Dempet – Godong
Daerah ini merupakan dataran rendah yang relatif rata dan termasuk
bagian dari pantai utara Jawa Tengah, tersusun oleh endapan alluvial.
Permukaan tanah berada pada ketinggian ± 11,0 meter di atas muka laut,
berdasarkan hasil pengujian tanah dilaboratorium terhadap contoh tanah yang
diambil dari 2 titik pemboran pada kedalaman 1,0 – 3,0 meter, karakteristik
tanah ekspansif yang berlokasi di Km Dmp 13+800 adalah sebagai berikut :
Berat isi 1,68 - 1,75 gr/cm3, Kadar lempung 25 – 40 %, Batas Cair LL 72 –
108 %, Indeks Plastisitas (PI) 40 – 74 %, Susut linear 12 – 26 %, Kadar air 37
– 53 %, Lewat saringan No 200 82 – 98, Tek mengembang 0,06 - 0,55 kg/cm².
Dengan jenis tanah lempung abu-abu kecoklatan termasuk “heavy clay:”,bila
diplotkan pada grafikplastisitas Casagrande: berada di atas “A line” sehingga
menurut klasifikasiUSCS termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi),
dan mineral lempung terdiri dari montmorillonit.
IV - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.6.2.3 Ruas Jalan Demak – Kudus
Daerah ini merupakan dataran rendah yang relatif rata dan termasuk
bagian
dari
pantai
utara
Jawa
Tengah,
tersusun
oleh
endapan
alluvial,permukaan tanah berada pada ketinggian ± 10,0 – 15,0 meter di atas
muka laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium terhadap contoh
tanah yang diambil dari hasil pemboran pada kedalaman 2,0 – 5,0 meter, maka
karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi di Km Smg 38+800 adalah
sebagai berikut Berat isi 1,67 - 1,74 gr/cm³, Kadar lempung 24 – 34 %, Batas
Cair LL 83 – 94 %, Indeks Plastisitas (PI) 44 – 58 %, Kadar air 29 – 49 %,
Lewat saringan N0 20095 - 98 Tek mengembang 0,46 - 1,2 kg/cm². Dengan
jenis tanah Lempung lanauan abu-abu kehitaman sedikit organik termasuk
“heavy clay”, bila diplotkan pada grafik plastisitas Casagrande berada di atas
“A line”.Sehingga menurut klasifikasi USCS termasuk kelompok CH
(lempung plastis tinggi), mineral lempung montmorillonite 45 % dengan nilai
indeks pengembangan 173 % dan cation exchange capacity = 51 – 63 meg %.
4.6.2.4. Ruas Jalan Yogya – Wates
Daerah ini merupakan perbukitan rendah tersusun oleh endapan
vulkanik kwarter muda, permukaan tanah berada pada ketinggian ± 25,0 meter
di atas muka laut.Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium terhadap
contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran pada kedalaman 2,0 – 5,0
meter, maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi di Km Ygy 23+00
s/d km 27+00 adalah sebagai berikut: Berat isi 1,68 - 1,73 gr/cm³, Kadar
IV - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
lempung 30 – 52 %, Batas Cair LL 53 – 107 %, Indeks Plastisitas (PI) 24 – 97
%, Susut linear 18 %, Kadar air 27 – 32 % Lewat saringan # N0 20076 – 96,
Tek mengembang 0,07 - 1,25 kg/cm². Dengan jenis tanah Lanau lempungan
hitam abu-abu sedikit mengandung kapur,bila diplotkan padagrafik plastisitas
Casangrade: berada di atas “A line” sehingga menurut klasifikasi USCS
termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi) mineral lempung terdiri dari
montmorillonite.
4.6.2.5 Ruas Jalan Ngawi – Caruban
Daerah ini merupakan dataran rendah tersusun oleh endapan alluvial
dan vulkanik dengan pola aliran sungai parallel,permukaan tanah berada pada
ketinggian ± 70,0 meter di atas muka laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah
di laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran 1,0 –
4,0 meter, maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasidi Crb km 5+400
s/d Km 19+000 adalah sebagai berikut : Berat isi 1,63 - 1,89 gr/cm³, Kadar
lempung 30 – 61 %, Batas Cair LL 72 – 130 %, Indeks Plastisitas PI 39 – 79
%, Susut linear 15 – 27 %, Kadar air 40 – 55 %, lewat saringan #No 200 92 –
98, Tek mengembang 0,06 - 0,52 kg/cm². Dengan jenis tanah Lempung
lanauan abu-abu kehitaman termasuk “heavy clay”,bila diplotkanpada grafik
plastisitas Casagrande berada di atas “A line” sehingga menurutklasifikasi
USCS termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi). Dan mineral lempung
montmorillonite 60% dengan nilai indeks pengembangan 300% dan cation
exchange capacity = 55 – 94 meg %.
IV - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.6.2.6 Ruas Jalan Surabaya – Gresik
Daerah ini merupakan dataran rendah, tersusun oleh endapan tufa, dan
termasuk daerah banjir, permukaan tanah berada pada ketinggian ± 0,0 - 1,0
meter di atas muka laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium
terhadap contoh tanah yangdiambil dari hasil pemboran pada kedalaman 1,0 –
3,0 meter, maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi di km Sby
12+800 dan Sta 14+450 adalah sebagai berikut : Berat isi 1,61 - 1,79 gr/cm³,
Kadar lempung 23 – 45 %,Batas Cair LL 62 - 90 %, Indeks Plastisitas PI 28 –
45 %, Kadar air 38 – 58 %, Lewat saringan # No200 89 – 94, Tek
mengembang 0,06 - 0,27 kg/cm². Dengan jenis tanah Lempung abu-abu
kehitaman sedikit mengandung kapur termasuk “heavy clay”, bila diplotkan
pada grafik plastisitas Casagrande berada di atas “A line” sehingga menurut
klasifikasi USCS termasuk kelompok CH (lempung plastistinggi). Dan
mineral lempung montmorillonite 45 % dengan nilai indeks pengembangan
171% dan cation exchange capacity = 51 – 57 meg %.
4.6.2.7 Ruas Jalan Gresik - Lamongan
Daerah ini merupakan dataran rendah , tersusun oleh endapan tufa, dan
termasuk daerah banjir. Permukaan tanah berada pada ketinggian ± 0,0 - 1,5
meter di atas muka laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium
terhadap contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran pada kedalaman 1,0 –
2,0 maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi di km Gsk 16+500
adalah sebaga berikut : Berat isi 1,73 gr/cm³, Kadar lempung 44,0%, Batas
IV - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Cair LL 81,0 %, Indeks Plastisitas PI 48,0%, Kadar air 34,0 %, Lewat
saringan 200 97,06. Dengan jenis tanah Lempung abu-abu kehitaman sedikit
mengandung kapur termasuk “heavy clay” bila diplotkan pada grafik
plastisitas Casagrande berada di atas “A line” sehingga menurut klasifikasi
USCS termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi). Dan mineral lempung
terdiri dari montmorillonite.
4.6.2.8 Ruas Jalan Jakarta - Cikampek (toll)
Daerah ini merupakan perbukitan rendah tersusun oleh endapan
vulkanik kwarter muda terdiri dari tufa lapuk. Permukaan tanah berada pada
ketinggian ± 45,0 meter di atas muka laut. Berdasarkan hasil pengujian tanah
di laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran pada
kedalaman 1,0 – 3,,0, maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi dikm
Jkt 25+500 s/d 69+600.Berat isi 1,59 - 1,71 gr/cm³, Kadar lempung 25 – 58
%, Batas Cair LL 82 – 104 %, Indeks Plastisitas PI 46 – 62 %, Kadar air 34 –
52 %, Lewat saringan No 200 92 – 94, Tek mengembang 0,36 kg/cm². Dengan
jenis tanah Lempung abu-abu kehitaman sedikit mengandung kapur termasuk
“heavy clay” bila diplotkan pada grafik plastisitas Casagrande berada di bawah
“A line” sehingga menurut klasifikasi USCS termasuk kelompok M H (lanau
plastis tinggi). Dan mineral lempung montmorillonite 10% dengan nilai indeks
pengembangan 60% dan cation exchange capacity = 13 meg %.
IV - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.6.2.9 Ruas Jalan Wirosari – Cepu
Daerah ini merupakan perbukitan rendah tersusun oleh endapan
vulkanik kwarter muda. Permukaan tanah berada pada ketinggian ± 50,0 meter
di atas muka laut Berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium terhadap
contoh tanah yang diambil dari hasil pemboran pada kedalaman 1,0 – 4,0
maka karakteristik tanah ekspansif yang berlokasi di Wrs Sta 37+500 s/d Sta
58+250 adalah sebagai berikut : Berat isi 1,75 - 1,86 gr/cm³, Kadar lempung
30 – 52 %, Batas Cair LL 53 - 107 %, Indeks Plastisitas PI 24 - 57 %, Kadar
air 24 - 40 %, Lewat saringan N0 200 73 – 96, Tek mengembang0,07 - 0,09
kg/cm². Dengan jenis tanah lempung lanauan, hitam abu-abu sedikit
mengandung kapur termasuk “heavy clay” bila diplotkan pada grafik
plastisitas Casangrade berada di atas “A line” sehingga menurut klasifikasi
USCS termasuk kelompok CH (lempung plastis tinggi). Dan mineral lempung
terdiri dari montmorillonite 24 – 37%.
IV - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.8 Perbandingan penelitian dari lokasi yang sama dengan lokasi lain
No
Lokasi
1
2
Muara Teweh - Puruk Cahu 1
Muara Teweh - Puruk Cahu 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Semarang - Purwodadi
Dempet - Godong
Demak – Kudus
Yogya – Wates
Ngawi - Caruban
Surabaya - Gresik
Gresik - Lamongan
Jakarta - Cikampek
Wirosari – Cepu
Pagedangan
Getaan
Malang
Godong - Purwodadi
Karangawen - Demak
Berat Isi
( gr/cm³ )
1.8
1.63 - 1.76
1.68 - 1.75
1.67 - 1.74
1.68 - 1.73
1.63 - 1.89
1.79
1.73
1.59 - 1.71
1.75 - 1.86
1.855
1.53
-
Parameter
Liquid
Kadar Air
Limit
(%)
( %)
34.51
50.2
33.06
64,85
32 - 48
37 - 53
29 - 49
27 - 32
40 - 55
28 - 58
34
34 - 52
24 - 40
37.23 -54.01
60.35 -70.05
15.73
25.5
27.5 - 45.37
80 - 110
72 - 108
83 - 94
53 - 107
72 - 130
62 - 90
81
82 - 104
53 - 107
46.6
60.35
104.56
109
71.9
Klasifikasi Tanah
Indeks
Plastis
(%)
27.91
33.33
Lolos
Saringan
200 (%)
10
45.48
Jenis
Simbol
Lempungan
Pasir Kelempungan
CH
SC
52 - 79
40 - 74
44 - 58
24 - 97
39 -79
28 - 45
48
46 - 62
24 - 57
60.35
27.22
57.78
78
42.31
83 – 98
82 – 98
95 – 98
76 - 96
52 -98
89 – 94
97.06
92 – 94
73 -96
95
90.5
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lanau lempungan
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lanau lempungan
Lempung lanauan
Lanau lempungan
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lempung lanauan
Lempungan
CH
CH
CH
CH
CH
MH
CH
MH
CH
CH
CH
CH
CH
CH
IV - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dilakukan didapat Kadar
air 33,06 % menjadi 34,51 % , Berat jenis 2,65 menjadi 2,605 , Batas plastis 31,55
menjadi 24,5 %, Batas cair 64,85 % menjadi 50,2 %, Indeks plastis 33,33 %
menjadi 27,91 %, dan nilai A 0,95 menjadi 0,62. Sedangkan jika di bandingkan
dengan hasil penelitian yang lain nilai tidak terlalu jauh perbedaannya, dan
merupakan sama – sama tanah lempung.
Jika di korelasikan dengan tabel chen, dari nilai indeks plastis yang
didapat mempunyai derajat pengembangan tinggi, sedangkan dari tabel mitchell
LL yang di dapat mengandung mineral hsalloysite, dari nilai PL yang di dapat
mengandung mineral montronite, dan dari hasil SL yang di dapat mengandung
mineral monmorrillonite. Dari nilai A, jika di korelasikan dengan tabel skempton
mineral yang terkandung adalah illite.
IV - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download