BAB 2 LANDAS AN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Data M enurut Inmon (2002, p388), data adalah pencatatan dari fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah tempat penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, dan pemrosesan dengan cara otomatis dan presentasi yang dapat dimengerti oleh manusia. Sedangkan menurut Turban (2003, p15), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang didapatkan, direkam, disimpan, diklasifikasi tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan suatu arti spesifik. 2.1.2 Pengertian Informasi M enurut Turban (2003, p15), informasi adalah suatu koleksi fakta (data) yang telah terorganisir dengan beberapa cara sehingga memberikan suatu arti yang dipahami oleh penerima. 8 9 2.1.3 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (M cLeod, 2001, p11). 2.1.4 Pengertian Sistem Informasi M enurut O’Brien (2004, p7) “An information system can be any organized combination of people, hardware, software, communication networks, and data resources that collects, transforms and disseminates information in an organization” yang dapat diartikan sistem informasi dapat berupa kombinasi yang teratur dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber data yang mengumpulkan, merubah dan menyebar informasi ke dalam sebuah organisasi. 2.1.5 Pengertian Basis Data M enurut Inmon (2002, p388), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan yang disimpan menurut suatu skema. 10 2.1.6 Pengertian Sistem Basis Data Sistem basis data menurut Connolly dan Begg (2000, p4), merupakan kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data. Sedangkan menurut Navathe dan Elmasri (2000, p5), sistem basis data merupakan gabungan basis data dengan software DBM S. 2.1.7 Pengertian DBMS M enurut Inmon (2002, p388), DBM S adalah sebuah system perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan dan mengatur data. 2.1.8 Pengertian Data Warehouse M enurut Connolly dan Begg (2005, p1151), ”Data warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in support of management’s decision-making process”, yang dapat diartikan “Data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, berdasarkan waktu, dan tidak mengalami perubahan secara langsung dalam mendukung proses pengambilan keputusan manajemen”. 11 M enurut Inmon (2002, p389), “A Data warehouse is a collection of integrated database designed to support DSS Function, where each unit of data is relevant to some moment in time”, yang dapat diartikan sebagai “Data warehouse adalah koleksi database yang terintegrasi yang dirancang untuk mendukung fungsi sistem pengambilan keputusan, dimana setiap unit data relevan pada beberapa waktu”. 2.1.8.1 Karakteristik Data Warehouse 1. Subject Oriented Subject oriented berarti bahwa data warehouse dibuat atau disusun berdasarkan pada subjek utama dalam lingkungan perusahaan, bukan berorientasi pada proses atau fungsi aplikasi. Subjek area biasa meliputi customer (pelanggan), product (produk), transaction (transaksi). Setiap area subjek utama yang diimplementasikan secara fisik sebagai sekumpulan tabel yang saling berhubungan dalam data warehouse (Inmon, 2002, p36). 2. Integrated Data dalam data warehouse bersifat terintegrasi karena bersumber dari sistem-sistem aplikasi yang berbeda dalam perusahaan. Sumber data yang 12 terintegrasi ini harus dibuat konsisten untuk memberikan data yang seragam atau sama kepada pelanggan (Inmon, 2007, p7) 3. Time Variant Data pada data warehouse hanya akurat dan valid pada waktu tertentu atau dalam interval waktu tertentu. Perbedaan waktu dari data warehouse memperlihatkan data-data yang ada dari waktu ke waktu secara keseluruhan (Connolly and Begg, 2002, p1047). 4. Non Volatile Proses Update tidak dilakukan secara real-time melainkan di-refresh dari sistem operasional dalam basis regular. Data baru selalu ditambahkan sebagai supplement (tambahan), pada database, bukan sebagai replacement (penggantian). Database secara terus- menerus mengambil data baru dan menggabungkannya dengan data sebelumnya (Connolly and Begg, 2002, p1047). 13 2.1.9 Pengertian Data Mart M enurut Inmon (2002, p389), data mart adalah struktur data yang tersusun rapi yang dikumpulkan dari data warehouse dimana data telah didenormalisasi berdasarkan kebutuhan informasi departemendepartemen. Sedangkan menurut Liautaud (2001, p292), data mart adalah suatu bentuk penyimpanan data pada business intelligence atau pendukung keputusan. Data mart terbatas pada suatu lingkup tertentu dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan suatu divisi atau kelompok user tertentu. Ada beberapa karakteristik yang membedakan data mart dan data warehouse, yaitu (Connolly, 2002, p1067): - Data mart hanya berfokus pada kebetuhan user yang berhubungan dengan satu departemen atau fungsi bisnis. - Data mart biasanya tidak mengandung data operasional yang detail, tidak seperti data warehouse. - Karena data mart mempunyai data yang lebih sedikit dibandingkan dengan data warehouse, data mart lebih mudah untuk dimengerti dan dijalankan. Beberapa alasan membuat data mart, yaitu (Connolly, 2002, p1069) : - M emberikan akses ke data yang paling sering dianalisis oleh user. 14 - M enyediakan data dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan sekelompok user dalam sebuah departemen atau fungsi bisnis. - M eningkatkan waktu respon end-user karena pengurangan jumlah data yang akan diakses. - M enyediakan data yang terstruktur sesuai seperti yang ada pada ketentuan dari alat akses end user yang mungkin membutuhkan struktur basis data internal sendiri. - Biaya implementasi data mart biasanya lebih sedikit dari biaya yang diperlukan untuk membangun data warehouse. 2.1.10 Pengertian Data Mining Data mining berhubungan dengan penemuan pola baru di dalam set data, dengan menguji validitas pendekripsian data. Tujuan dari data mining adalah untuk memprediksi dan menggambarkan data. Prediksi adalah dengan menggunakan data yang sudah ada dalam basis data untuk memprediksi nilai data di masa depan. Deskripsi berfokus pada penemuan pola yang menggambarkan data. M enurut Claude Seidman (Seidman, 2001, p3) data mining adalah proses pencarian pola hubungan serta tren yang tersembunyi di dalam suatu basis data yang besar. 15 2.1.11 Pengertian Cube/OLAP (Online Analitical Processing) OLAP merupakan suatu perangkat yang menggambarkan teknologi menggunakan gambaran multidimensi sejumlah data untuk menyediakan akses yang lebih cepat bagi strategi informasi dengan tujuan mempercepat analisis (Connolly, 2002, p1101). OLAP adalah teknologi yang memperbolehkan user untuk menganalisis basis data yang besar untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Basis data untuk sistem OLAP disusun teratur agar lebih efisien dalam penyimpanan data statis. Karena penyimpanan OLAP adalah multidimensi, biasanya disebut cube, yang berlawanan dengan tabel. Yang membuat OLAP unik adalah kemampuannya untuk menyimpan kumpulan data secara hierarki. Dimensi-dimensi ini memberikan informasi secara kontekstual dalam bentuk bilangan atau perhitungan yang diteliti. OLAP adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menyimpan data multidimensional dan perangkat yang digunakan untuk menampilkan sebuah tampilan multidimensional kepada user (Peterson, Pinkelman, 2000, p1). 16 Sistem OLAP telah banyak diaplikasikan dalam dunia bisnis, diantaranya (Peterson, Pinkelman, 2000, p25-31): - OLAP dapat melihat tren penjualan, melakukan promosi, dan juga untuk menganalisis demografis pelanggan. - OLAP dapat membantu mengelola inventory dan pergudangan, lokasi mana yang paling strategis dan pengelolaan kapasitas semaksimal mungkin. - OLAP dapat digunakan untuk pengelolaan proses manufaktur, kepuasan pelanggan dan pada akhirnya dapat membantu menganalisis dan meningkatkan keuntungan bisnis. OLAP memiliki beberapa karakteristik (Peterson, Pinkelman, 2000, p35-54): - OLAP memasukkan data dari sistem OLTP dan sumbersumber lain termasuk dari luar organisasi. - OLAP menyimpan data yang dalam format yang mengoptimalkan analisis query, yang merupakan ringkasan informasi dari banyak sumber. 17 - Sistem OLAP bekerja dengan sangat baik di dalam lingkungan yang memiliki banyak indeks. Data –data tidak diupdate setelah dianalisis, jadi tidak ada pemborosan waktu di dalam proses update indeks yang besar. - Sistem OLAP mampu mendukung permintaan analisis secara tepat, tanpa mendapatkan kesulitan mengenai kombinasi perspektif apa yang dipilih oleh analisis. 2.1.12 Pengertian Business Intelligence Business Intelligence adalah segala aktivitas, tool, atau proses yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang terbaik untuk mendukung proses pembuatan keputusan (Scheps 2008, p11). Definisi BI lainnya adalah yang sebagaimana diungkapkan oleh DJ Powers: “Business Intelligence menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagiamana untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang berbasiskan data. BI seringkali dipersamakan sebagaimana briefing books, report and query tools, dan 18 sistem informasi eksekutif. BI merupakan sistem pendukung pengambilan keputusan yang berbasiskan data-data”. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi. 2.1.13 Pengertian Entity Type Entity Type adalah sebuah group dari beberapa objek dengan sifat yang sama, yang teridentifikasi berdiri sendiri (Connolly, 2002, p.331). 2.1.14 Pengertian Attributes M enurut Connolly (2002, p.338), Attributes adalah properti dari entity type. 2.1.14.1 Klasifikasi Attribute Attributes terdiri dari (Connolly, 2002, p.339): 19 1. Simple attributes Simple attributes adalah sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal yang berdiri sendiri. Simple attributes tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil. Contohnya posisi (position) dan gaji (salary) pada entity staff. Simple attributes sering juga disebut atomic attributes. 2. Composite attributes Composite attributes adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, masing-masing komponen adalah atribut yang berdiri sendiri. Beberapa atribut dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil. Contohnya atribut address pada entity branch yang dapat dibagi menjadi street dan postcode. 3. Single valued attribute Single valued attribute adalah atribut yang memiliki satu nilai untuk setiap entity. Contohnya adalah untuk setiap entity branch hanya memiliki satu atribut branch number. 4. Multi valued attribute Multi valued attribute adalah atribut yang memiliki nilai lebih dari satu untuk setiap entity. Contohnya adalah pada entity 20 branch bisa memiliki lebih dari satu atribut telp_no. (Branch number B003 bisa memiliki nomor telepon). 2.1.15 Klasifikasi Keys Keys terdiri dari (Connolly, 2002, p.340-341): 1. Primary Key Primary key adalah candidate key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi secara unik setiap entity. Entity bisa memiliki lebih dari satu candidate key. Jika sebuah entity memiliki lebih dari satu candidate key, maka salah satunya akan dipilih menjadi primary key. Pemilihan entity pada primary key didasarkan pada panjang atribut, jumlah minimal atribut yang diperlukan dan keunikannya. 2. Foreign Key Foreign Key adalah sebuah atribut atau kumpulan dari atribut yang memiliki hubungan dengan candidate key pada suatu relasi. 21 2.1.16 Dimesionality Modeling Dimensionality Modeling adalah sebuah teknik desain logika yang bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk standar, intuitif yang memungkinkan akses cepat (Connolly, 2005, p.1183). Dimensionality Modeling menggunakan konsep model EntityRelationship (ER) dengan beberapa batasan penting. Setiap model dimensi terdiri dari satu tabel dengan satu composite primary key yang disebut fact tabel dan memiliki kumpulan dari tabel yang lebih sederhana yang disebut tabel dimensi (Dimension Tabel). Tiap tabel dimensi memiliki primary key (non composite) yang akan berkorespondensi tepat satu dengan komponen pada composite key dalam fact tabel. 2.1.16.1 S tar S chema Karakteristik struktur yang menyerupai bintang disebut star schema / star join. Star schema adalah sebuah struktur logika yang mempunyai fact tabel terdiri dari factual data di tengah, dikelilingi oleh tabel dimensi yang terdiri dari data reference (yang bisa di-denormalized). Star schema mengambil karakteristik dari factual data yang di-generate oleh event yang terjadi di masa lampau. 22 Gambar 2.1 – Contoh Star Schema http://articles.techrepublic.com.com/i/tr/cms/contentPics/r00520010416p ra01_01.gif 2.1.17 S tate Diagram Terdapat dua buah diagram state, yaitu: a. Diagram statechart memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus objek, berbagai 23 keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain. b. Diagram aktivitas menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pendekatan Data Warehouse M enurut Connolly dan Begg (2005, p1151), ”Data warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in support of management’s decision-making process”, Yang dapat diartikan “Data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, berdasarkan waktu, dan tidak mengalami perubahan dalam mendukung proses pengambilan keputusan manajemen”. M enurut Inmon (2002, p389), “A Data warehouse is a collection of integrated database designed to support DSS Function, where each unit of data is relevant to some moment in time”, yang dapat diartikan sebagai “Data warehouse adalah koleksi database yang terintegrasi yang 24 dirancang untuk mendukung fungsi sistem pengambilan keputusan, dimana setiap unit data relevan pada beberapa waktu”. 2.2.1.1 Karakteristik (Multidimensional) M enurut Turban, Rainer, dan Potter(2006), Basis Data M ultidimesional yaitu basis data yang diatur dan dapat dianalisis dari berbagai pandangan atau perspektif, yang disebut dimensi. Perbandingan Basis Data Multidimensional dengan Relasional Relational database membuatnya menjadi mudah untuk bekerja dengan record individual, mengingat multi-dimensional Database didesain untuk menganalisis grup besar dari record. Relational Database biasanya diakses menggunakan Structured Ouery Language (SQL) query. M ulti-dimensional Database dapat menjawab pertanyaan user seperti “Berapa banyak jumlah tempat duduk yang terjual dalam pesawat dari Surabaya ke Jakarta?” dan “Berapa banyak penumpang yang melakukan penerbangan malam hari dibandingan kan pada pagi atau siang hari?” 25 2.2.1.2 ETL (Extract, Transform, Load) M erupakan proses pengambilan (Extract), Pengubahan (Transform), Pengisian (Load) dari DBM S ke data warehouse atau yang dapat diartikan sebuah alat ETL seperti pembangunan gudang dapat mengambil data dari sumbernya, mengubahnya menggunakan beberapa variasi teknik (seperti pengikat/penghubung, pengumpul, dan fungsi pengubah format data), dan mengisinya ke dalam wadah data seperti tabel relasi. 2.2.1.3 OLAP/Cube sebagai hasil dari Data Warehouse OLAP merupakan suatu perangkat yang menggambarkan teknologi menggunakan gambaran multidimensi sejumlah data untuk menyediakan akses lebih cepat bagi strategi informasi dengan tujuan mempercepat analisis (Connolly, 2002, p1101). Jadi teknisnya, cube OLAP memudahkan untuk menganalisis data melintasi multidimensi dengan menyediakan tampilan multidimensional dari aggregasi/kumpulan grup data. Dengan laporan OLAP, kategori besar seperti SLF per route, per bulan, per hari bahkan per minggu berdasarkan jenis – jenis tipe pesawat dapat dianalisis dengan sangat efisien, efektif dan responsif. 26 Beberapa tipe OLAP (Turban, 2007, p.262) yaitu: - M ultidimensional OLAP (M OLAP) MOLAP meringkas multidimensional. transaksi menjadi gambaran Data diorganisasi ke dalam cube yang dapat dirotasi oleh user. Dengan M OLAP, query dapat dilakukan dengan cepat karena konsolidasi data telah dilakukan. - ROLAP ROLAP adalah ketika basis data OLAP diimplementasikan pada basis data relasional yang sudah ada. ROLAP mengambil data dari basis data relasional. ROLAP lebih sering digunakan pada data dengan atribut yang banyak, yang tidak dapat dipindahkan ke struktur cube. - Database OLAP dan Web OLAP Database OLAP mengacu pada sistem manajemen basis data relasional yang didesain untuk menyediakan struktur OLAP dan menjalankan perhitungan OLAP. Web OLAP mengacu pada data OLAP yang dapat diakses dari web browser. 27 - Desktop OLAP Desktop OLAP menyangkut tools OLAP yang biayanya rendah dan sederhana yang dapat melakukan analisis multidimensional lokal dan presentasi data ke mesin klien dari basis data relasional dan multidimensional. - Karakteristik OLAP (Turban, 2007, p.204) yaitu: Categorical analysis Analisis kategoris adalah analisis statis yang didasarkan pada data historical. Analisis ini merupakan analisis utama yang didukung oleh basis data OLTP. - Exegetical analysis Analisis aksegetik juga didasarkan pada data historical dan menambah kemampuan dalam analisis drill-down. Analisis drill-down adalah kemampuan untuk memperluas query menjadi data untuk menentukan data detail yang digunakan untuk menentukan nilai turunan. 28 - Contemplative analysis Analisis kontemplatif mengijinkan user untuk mengubah suatu nilai untuk menentukan pengaruhnya terhadap informasi. - Formulaic analysis Analisis formulasi mengijinkan perubahan pada banyak variable. 2.2.2 Pendekatan Data Mart Data Mart adalah suatu subset dari data warehouse yang mendukung persyaratan atau ketentuan sebuah organisasi atau perusahaan. Ada beberapa karakteristik yang membedakan Data Mart dengan Data Warehouse, yaitu (Connolly, 2002, p.1067) : - Data Mart hanya berfokus pada kebutuhan user yang berhubungan dengan satu departemen atau fungsi bisnis. - Data Mart biasanya tidak mengandung data operasional yang detail, tidak seperti data warehouse. 29 - Karena Data Mart mempunyai data yang lebih sedikit dibandingkan dengan Data Warehouse, data mart lebih mudah untuk dimengerti dan dijalankan. 2.2.3 Pendekatan Data Mining Data Mining adalah proses menganalisis data yang berukuran besar dengan menggunakan pola-pola pengenalan maupun teknik pencarian pengetahuan (knowledge discovery) untuk mengidentifikasi tren-tren yang terjadi dan bermanfaat serta pola keterkaitan yang terdapat di dalam basis data berukuran besar. Data mining adalah salah satu alternatif terbaik untuk mengetahui trend dan pola dari basis data yang besar. Data mining mampu menjelajahi informasi di dalam data warehouse yang tidak terungkap secara efektif. 2.2.3.1 Karakteristik Data Mining Data mining sering diidentifikasi dengan beberapa nama lain seperti Knowledge Discovery in Database, Knowledge Extraction, Pattern analysis, Data Archeology, Data Dredging, Information Harvesting dan sebagainya. 30 Knowledge Discovery Knowledge Discovery atau penemuan pengetahuan mempunyai tujuan utama yaitu mengidentifikasi pola valid yang baru, yang mungkin bermanfaat dan dapat dipahami dalam data. Knowledge discovery berguna karena didukung oleh tiga teknologi yang saat ini telah matang, yaitu pengumpulan data yang besar, komputer multiprosesor yang berdaya tinggi dan algoritma penggalian data lainnya. Ad-hoc Query Ad-hoc Query (Permintaan ad-hoc) memungkinkan pengguna untuk meminta secara real time informasi dari komputer yang tidak tersedia dalam laporan periodik. Jawaban ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat pengambilan keputusan. 31 2.2.4 Tahapan Dalam Mengembangkan Business Intelligence Berikut ini tahapan dalam mengembangkan BI berdasarkan Studi tentang Implementasi Business Intelligence pada Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar M odal dan Lembaga Keuangan tahun 2007, yaitu: • Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning) Pada tahap ini harus dapat dijelaskan apa yang menjadi tujuan utama dari proyek BI, harapan yang diinginkan, dukungan formal dari Pimpinan organisasi yang bersangkutan, serta capaian (milestone) yang akan dituju. • Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis) Pada tahap ini harus sudah teridentifikasi kebutuhan pengembangan BI secara detail. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun dan mengumpulkan information package untuk semua subjek informasi yang akan ada dalam data warehouse. • Tahap Desain dan Konstruksi (Design and Construction) Pada tahap ini menyusun dan insfrastruktur yang diinginkan dari desain BI, yang mencakup 3 (tiga) bagian utama, yaitu : - Data Acquisition 32 - Data Storage - Information Delivery dengan data warehouse. Jenisnya dapat berupa OLAP, data mining, maupun report/query. • 2.2.5 Arsitektur dan Konstruksi BI - Tahap Implementasi (Deployment) - Tahap Pemeliharaan (Maintenance) Jenis-jenis Business Intelligence Berikut adalah jenis-jenis dari BI (Turban, 2007, p257) yaitu: - Enterprise reporting Produk laporan enterprise digunakan untuk menghasilkan laporan statis yang didistribusikan secara luas dan akan digunakan oleh banyak orang. M erupakan laporan dengan format yang tepat untuk laporan operasional dan dashboard. - Cube analysis Cube digunakan untuk menyediakan kemampuan analitis OLAP multidimensional untuk manajer bisnis dalam lingkungan yang terbatas. 33 - Ad hoc querying and analysis Tools relasional OLAP digunakan untuk memberikan akses user untuk melakukan query pada basis data hingga informasi transaksional. - Statistical analysis and data mining Tools statistik, matematis dan data mining digunakan untuk melakukan analisis prediksi atau untuk menemukan korelasi sebab akibat. - Report delivery and alerting M esin distribusi laporan digunakan secara proaktif untuk mengirimkan laporan lengkap atau peringatan kepada populasi user yang besar. Distribusi ini didasarkan pada jadwal dan event yang disimpan di dalam basis data. 2.2.6 Keuntungan dan Tujuan Business Intelligence Berikut beberapa keuntungan BI berdasarkan pada survey (Turban, 2007) yaitu: - Laporan yang lebih cepat dan akurat (81 %) 34 - M emperbaiki pembuatan keputusan (78 %) - M emperbaiki servis pelanggan (56 %) - M eningkatkan pendapatan (49 %) Sedangkan tujuan dari BI yaitu: 1. Struktur yang standard dan penyajian seluruh informasi bisnis Pembuat keputusan membutuhkan informasi yang dapat dipercaya dari berbagai divisi. Informasi yang dibutuhkan harus up-to-date dan menggambarkan secara lengkap setiap area bisnis dan bisnis secara keseluruhan. Untuk menghasilkan laporan ini dibutuhkan proses penyimpanan data yang tinggi dari data source. Data tersebut didefinisikan secara unik sepanjang organisasi untuk menghindari munculnya eror. 2. Akses informasi bisnis yang mudah Informasi harus digabungkan pada titik tertentu agar data dapat dengan mudah diakses dan diolah. 35 3. M enyediakan alat untuk menyajikan laporan yang telah diolah untuk analisis pada seluruh area Dalam presentasi, analisis yang efisien dan visualisasi informasi yang berarti sangatlah penting. Sistem harus dapat digunakan dengan kebutuhan informasi yang bervariasi. 4. Implementasi yang cepat dan murah Dengan mengimplementasikan data warehouse, faktor biaya yang berpengaruh adalah integrasi data ke system OLTP dan penarikan data secara langsung dengan data yang beragam. 5. Lingkungan performa yang tinggi Analisis data tidak dapat dikeluarkan dengan data warehouse tanpa mengintegrasikan beragam. Integrasi tersebut sumber data yang dilakukan dengan proses pembacaan yang membutuhkan banyak waktu. Tools penjadwalan sangatlah penting untuk mengijinkan data ditarik pada waktu tertentu. 36 6. M enghidupkan sistem OLTP Sistem OLTP tidak dapat melakukan banyak proses karena sistem harus menyimpan data dan menganalisis data pada saat yang bersamaan. Server Data warehouse yang terpisah mengijinkan user untuk menganalisis data pada server yang berbeda. 2.2.7 Perbandingan OLTP dan OLAP dari BW310 Data Warehousing S AP NetWeaver tahun 2006 System OLTP Target Efisiensi untuk otomatisasi DWH / System OLAP M en-generate knowledge proses bisnis Prioritas M udah diakses, volume M udah digunakan, akses data yang besar data fleksibel View data Detail Lengkap Umur data Sekarang Historical Operasi database Add, modify, delete, Read update, read Struktur data tipikal Relasional Struktur multidimensional Integrasi data M inimal Banyak 37 Data set 6-18 bulan 2-7 tahun Archive Ada Ada Tabel 2.1 Perbandingan OLTP dan OLAP dari BW310 Data Warehousing SAP NetWeaver tahun 2006 2.2.8 S AP SAP singkatan dari Systeme, Anwendungen und Produkte in der Datenverarbeitung (Systems, Applications and Products in Data Processing) merupakan perusahaan pengembangan software multinasional dan konsultasi korporasi yang berpusat di Walldorf, Jerman. Software yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah SAP BW (Business Warehouse) 310. 2.2.8.1 S AP BW (Business Warehouse) Objek dari SAP BW Meta Data M odel menurut Kevin M cDonald et al.(Wiley, 2002, hal 54): 1. InfoObjects Info Objects adalah blok pemodelan yang utama untuk seluruh objek meta data yang berhubungan dengan data warehouse di dalam SAP BW, seperti sumber data, struktur analisis, dan query. Sebuah 38 InfoObjects adalah representasi SAP BW dari objek bisnis pada level terendah yang digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dan ketentuan informasi. Terdapat empat tipe InfoObjects yang tersedia pada SAP BW: key figures, karakteristik, karakteristik unit, dan karakteristik waktu. Key figures digunakan untuk menjelaskan informasi numerik apapun dari level proses bisnis. Key figures dibagi menjadi enam tipe: jumlah, kuantiti, angka, integer, tanggal, dan waktu. Karakteristik digunakan untuk mendeskripsikan hubungan objek pada bisnis proses mulai dari objek bisnis utama seperti pelanggan, produk, dan catatan (accounts) hingga atribut yang sederhana seperti warna, kode pos, dan status. Deskripsi dari karakteristik termasuk deskripsi bidang dan deskripsi dari seluruh tabel master data yang menyimpan atribut, text, dan hirarki yang berhubungan dengan bidang tersebut. 2. InfoObject Catalogs Katalog InfoObject adalah sebuah direktori dari InfoObject yang digunakan pada konteks bisnis yang sama. 39 3. InfoCubes InfoCubes adalah tempat penyimpanan data multidimensional yang digunakan sebagai dasar bagi analisis dan proses pembuatan laporan pada SAP BW. InfoCubes terdiri dari key figures dan karakteristik, karakteristik diatur dalam dimensi. 4. ODS Objects ODS Object adalah tempat penyimpanan data yang digunakan untuk kepentingan pembuatan laporan dan pembersihan data / kepastian kualitas. ODS Objects terdiri dari key figures dan karakteristik yang diatur menjadi kolom kunci dan kolom data, dimana key figures tidak dapat digunakan sebagai kolom kunci. 5. Data Target Data target adalah tempat penyimpanan data fisikal yang tersedia pada sistem SAP BW. Data target adalah suatu istilah umum yang memasukkan dasar InfoCubes, ODS Objects, dan tabel master data. 6. InfoProviders InfoProvider adalah objek data fisikal atau virtual yang tersedia pada sistem SAP BW dan yang menyediakan informasi. InfoProvider adalah suatu istilah umum yang memasukkan seluruh target data 40 (InfoCubes, ODS Objects, dan tabel master data), serta InfoSets, remote InfoCubes, dan MultiProviders. 7. MultiProviders MultiProvider adalah gabungan dari sekurang-kurangnya dua InfoProvider fisik atau virtual yang tersedia pada sistem SAP BW. 8. InfoAreas InfoArea adalah sebuah direktori dari InfoProvider dan katalog InfoObject yang digunakan pada konteks bisnis yang sama. Setiap InfoProvider dan katalog InfoObject termasuk pada satu InfoArea. InfoArea sama seperti katalog InfoObject membantu mengatur proyek agar dapat berjalan pada implementasi SAP BW yang besar. 9. Source Systems Source system adalah sebuah definisi dari sistem fisikal dan logikal yang menyediakan data kepada sistem SAP BW. 10. InfoSources InfoSource menjelaskan tentang sumber informasi bisnis yang tersedia pada satu atau lebih sumber sistem. Bagian terpenting dari 41 definisi InfoSource adalah struktur komunikasi yang disusun dari kumpulan InfoObject. 11. DataSources DataSource menjelaskan sumber data yang spesifik pada sebuah sistem sumber spesifik dari sudut pandang teknis. Deskripsi DataSource termasuk informasi mengenai proses ekstraksi dan proses transfer data, dan menyediakan pilihan penyimpanan data ke SAP BW pada tabel PSA (Persistent Staging Area). 12. InfoPackages Seluruh fungsi-fungsi penjadwalan dan pencatatan untuk proses pengisian data pada SAP BW didasarkan pada InfoPackage. 13. Queries Sebuah query adalah sebuah spesifikasi dari gambaran dinamis tertentu dari sebuah InfoProvider yang digunakan untuk navigasi multidimensional. 42 2.2.8.2 Teknologi penarikan data ke S AP Berikut beberapa cara penarikan data ke SAP yaitu: 1. DB Connect M engijinkan database relasional diakses secara langsung. DB multi-connect digunakan untuk membuat koneksi ke DBM S pada database eksternal. Dengan mengimport metadata dan data original, struktur yang diperlukan akan di-generate pada BI, dan data dapat ditarik dengan mudah dan efisien. 2. UD Connect Dengan menggunakan UD Connect, DBA dapat mengakses hampir seluruh data source relasional dan multidimensional. UD Connect mengkonversi dan memindahkan data multidimensional sebagai flat data. 2.2.9 Area Query Designer pada SAP Business Information Warehouse Area Query Designer : Antarmuka Query Designer terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu : 1. Element yang terdapat di InfoProvider 2. Definisi query 43 3. Toolbar Gambar 2.2 Area Query Designer 2.2.10 Konsep Data Modeling pada S AP BW Konsep Data M odelling menurut SAP Business Information Warehouse Functions in Detail: SAP BW3.5 version 4.0. Gambar 2.3 Data M odelling 44 2.2.10.1 DataS ource Sumber data yang di-ekstrak pada SAP Business Information Warehouse terhubung pada SAP BW sebagai source system. Element kunci pada model informasi SAP BW pada source system disebut DataSource. DataSource menjelaskan data yang diperoleh dari source system ke unit bisnis. DataSource terdiri dari beberapa field yang saling terhubung dan tersusun dalam struktur ekstrak dan digunakan untuk mengirim data ke BW. M etadata BW yang berhubungan dengan DataSource dikirim ke BW bergantung pada tipe dari source system. Jika source systemnya adalah system SAP, metadata akan di-copy dari source system. Jika sumber datanya adalah flat file, metadata terdefinisi secara otomatis di BW. Berdasarkan permintaan dari SAP BW, data dikirim dari source system ke SAP BW pada struktur pengiriman (transfer structure). Struktur pengiriman adalah field yang dipilih dari DataSource yang mengandung informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan (desicion making) untuk proses bisnis. 2.2.10.2 Persistent Staging Area Tabel Persistent Staging Area tabel (tabel PSA) adalah tempat untuk memasukkan data ke SAP BW dari source system. Lalu data akan disimpan dalam tabel database relational yang transparan pada SAP BW. Tabel PSA dibuat setiap kali membuat source system pada DataSource. 45 Data yang diminta kemudian akan disimpan di tabel P SA dengan format yang sama dengan struktur transfer DataSource. Tabel PSA juga terdiri dari field key untuk data request ID, data package number, dan record number. Beberapa saat, konversi mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa data pada SAP BW adalah konsisten. Contohnya, jika format data source system berubah menjadi YYYYM MDD (19991231) maka format ini yang akan digunakan pada SAP BW. 2.2.10.3 InfoS ource InfoSource adalah beberapa InfoObject yang saling berhubungan secara logic dan disederhanakan menjadi 1 unit. Ini tersedia pada struktur komunikasi (communication structure). InfoSource terdiri dari transaksi data atau master data (atribut, text dan hierarki). 2.2.10.4 Mapping and Transformation Pada BW, DataSource akan di-map ke InfoSource. Jika secara logika field yang berhubungan terdiri dari source system yang beragam, mereka dapat dimasukkan dalam 1 group yang sama pada satu InfoSource. Beberapa DataSource akan di-map ke InfoSource. Pada pemeliharaan transfer rules untuk kombinasi dari DataSource dan InfoSource, field yang single pada DataSource akan dimap ke InfoObject yang terhubung di InfoSource. Informasi bagaimana 46 data dari DataSource yang akan ditransfer ke InfoSource juga terhubung disini. Data yang di upload merupakan perubahan dari transfer rules. Terdapat dua tipe dari InfoSources: • InfoSources dengan update fleksibel: tipe ini bisa update data ke dalam target-target data (kecuali hirarki). Update rules dibuat untuk InfoSource ini memungkinkan master data untuk di update ke dalam master data object ODS, dimana data bisa dibersihkan dan digabungkan. • InfoSources dengan direct updating: tipe ini bisa merubah master data (karakteristik dengan atribut, text atau hirarki) untuk sebuah InfoObject secara langsung (tanpa update rules) ke tabel master data. Sebuah target data bisa didefinisikan dengan beberapa InfoSources yang dapat didefinisikan oleh beberapa sistem source. 2.2.10.5 Update Rules Update rules menentukan bagaimana data (karakteristik, time karakteristik, key figure) diupdate dari InfoSources ke dalam data targets. Oleh karena itu anda terhubung dengan data target. Sebuah update rule harus ditentukan pada setiap key figurenya dan sesuai karakteristiknya dari InfoObject. Untuk objek ODS, ini harus ditentukan 47 untuk data dan key fieldnya dan buat InfoObject harus ditentukan untuk atribut dan key fieldnya. Update type dapat mengontrol apakah key figure atau data field telah diupdate dalam InfoProvider. Berikut beberapa tipe yang ada: 1. No update 2. Addition, minimum or maximum 3. Overwriting (with ODS objects and InfoObjects only) M etode kalkulasi digunakan untuk mengontrol apakah dan bagaimana sebuah karakteristik / key figure atau data field atau key field seharusnya diupdate kedalam data target. Ada beberapa pilihan: • Source InfoObject: field ini diisi secara langsung dari source InfoObject yang dipilih dari struktur komunikasi. • Constant: field ini tidak diisi oleh struktur komunikasi tetapi secara langsung dengan ditentukan nilainya. • Formula: key figure atau data field atau atribut yang diupdate dengan sebuah nilai ditentukan menggunakan formula. Transformasi library dan formula builder digunakan untuk membuat formula secara mudah tanpa menggunakan ABAP coding. Lebih dari 70 standar formula tersedia dalam berbagai kategori misalnya fungsi untuk karakter string, fungsi tanggal, fungsi dasar, matematika dan seterusnya. 48 • M aster data attribute of: data field atau atribut diupdate dengan membaca tabel master data dari sebuah karakteristik yang berisi sebuah key dan nilai dalam komunikasi struktur yang berisi data yang sesuai field atau atribut sebagai atribut. • Routine: field ini diisi dengan update rutin yang ditulis. Routine dapat digunakan untuk membuat single return value atau return tabel atau routine dengan kalkulasi unit. • Initial value: Field ini tidak diisi dan tetap kosong. kalkulasi ini juga tersedia dengan transfer rules. M etode Ini juga memungkinkan untuk translate currencies untuk key figures saat diupdate kedalam InfoCubes. 2.2.10.6 Data Target Sebuah data target adalah obyek ke dalam data yang dimuat. Data target adalah benda-benda fisik yang relevan dengan data selama pemodelan dan ketika loading data. Data target adalah: • Dasar InfoCubes • Transaksional InfoCubes • ODS Objects • InfoObjects (karakteristik dengan atribut, teks atau hirarki) 49 2.2.11 Pengertian Seat Load Factor Seat Load Factor (SLF) adalah ukuran dari jumlah total pemanfaatan kapasitas kendaraan transportasi komersial. Hal ini berguna untuk menghitung rata-rata hunian pada berbagai rute penerbangan atau kereta api. Dengan menggunakan informasi ini, perusahaan penerbangan atau kereta api dapat menentukan profitibilitas dan potensi penghasilan dari berbagai rute. Dalam hal ini, SLF didefinisikan sebagai jumlah penumpangkilometer perjalanan sebagai persentase dari total kursi-kilometer yang tersedia. Jadi, jika sebuah maskapai penerbangan dengan 100 kursi terbang dengan jarak 1000 kilometer, total kursi-kilometer tersedia 100.000. Jika 60 penumpang melakukan perjalanan seluruh jarak, penumpang-kilometer perjalanan menjadi 60.000 dengan demikian memberikan SLF 60 persen. 2.2.12 Bisnis Penerbangan 2.2.12.1 Tipe Airlines Terdapat 2 tipe Airlines: 1. Full Services Yang dikatakan bahwa sebuah airlines bertipe Full Services adalah sebagai berikut: 50 • Hub & Spoke Pengumpulan jalur-jalur yang memiliki destination yang sama. • Catering, surat kabar, majalah, etc Terdapat banyak fasilitas yang diberikan dari airlines tersebut, contohnya surat kabar, majalah dan catering makanan. • Connecting Flight Airlines tersebut memastikan bahwa penumpang akan sampai ke tujuannya tanpa harus mengurus jalur dan tiket penerbangannya sendiri. Contoh airlines dengan Full Services adalah Garuda. 2. Low-Cost Yang dikatakan bahwa sebuah airlines bertipe Low Cost adalah layanan Point to point. Yang dimaksudkan adalah airlines tersebut hanya akan menyediakan layanan penerbangan dari 1 point (origin) ke point lain (destination). Jika untuk tiba ke destination customer memerlukan penggantian pesawat, maka hal ini tidak menjadi tanggung jawab dari airlines tersebut sehingga customer harus menyiapkan semuanya sendiri. 51 Kerugiannya adalah jika ternyata ada delay atau keterlambatan dari penerbangan sebelumnya, akan menyebabkan jadwal penerbangan berikutnya menjadi berantakan. Contoh airlines dengan Low-Cost adalah Lion, Jet Blue. 2.2.12.2 Airlines Network Terdapat 2 jenis Airlines Network: 1. Hub and Spoke Yang dimaksud adalah dengan mengumpulkan semua jalur yang menuju ke kota destination yang sama di kota transit dan diterbangkan ke kota destination bersamaan. Contohnya: Jika ada 3 rute penerbangan dari M edan ke Singapura, Aceh ke Singapura dan Bali ke Singapura. Sebagai contoh, Jakarta adalah kota transit. Semua penumpang dari M edan, Aceh dan Bali akan diterbangkan menuju Jakarta dahulu, barulah akan diberangkatkan ke Singapura. 52 Gambar 2.4 Airline Network: Hub dan Spoke 2. Point to point Yang dimaksud adalah dengan langsung melakukan penerbangan dari kota origin ke kota destination tanpa harus dikumpulkan dahulu. Gambar 2.5 Airline Network: Point to Point 53 2.2.12.3 Airlines Organization Model Terdapat 3 tipe Airlines Organization M odel : 1. Traditional Airline M odel Pada model ini, semua aktifitas yang berjalan di dalam airlines akan menggunakan sumber daya internal. Gambar 2.6 Traditional M odel Airline 2. Virtual Airline M odel Aktifitas utama tetap akan dijalankan oleh sumber daya internal, namun aktifitas di luarnya akan di-outsource. 54 Gambar 2.7 Virtual Airline M odel 3. Aviation Airline M odel Pada pemodelan ini, akan digabungkan kedua pemodelan yang ada. Aktifitas utama akan tetap dijalankan oleh sumber daya internal, dan bagian lain akan di-outsource namun outsource disini tidak secara keseluruhan diserahkan kepada pihak luar, tetapi pihak luar tersebut akan diajak untuk bekerjasama sehingga tetap akan dapat dikontrol oleh sumber daya internal. 55 Gambar 2.8 Aviation Airline M odel 2.2.13 Dashboard Setiap executive di sebuah perusahaan setiap harinya berhadapan dengan banyak karyawan dan berbagai macam data. M ereka pun diharuskan untuk membuat keputusan yang cepat berdasarkan informasiinformasi tersebut. Ketika transaksi semakin banyak terjadi maka informasi yang dihasilkan pun semakin detail sehingga semakin sulit pula dalam pengambilan keputusan strategis dalam waktu yang cepat. Seorang business leader perlu mengetahui bagaimana performa jalannya bisnis secara overall walaupun area perusahaan sangat luas. Dashboard dan scorecard yang berisi charts (kurva), grafik, diagram, dan lain-lain yang menggambarkan trend dan perbedaan berdasarkan pada kumpulan 56 data yang besar merupakan jawaban atas kebutuhan para executive perusahaan (Turley, Bryant, Counihan, DuVarney, 2006, p290). Dashboard juga menyediakan gambaran visual yang lengkap mengenai ukuran, tren, dan eksepsi performa korporasi. mengintegrasi informasi dari berbagai area bisnis. memperlihatkan grafik yang menggambarkan Dashboard Dashboard juga performa aktual dibandingkan dengan satuan yang diinginkan (Turban, 2007). 2.2.14 Pendekatan Business Intelligence M enurut Almeida, Ishikawa, Reinschmidt, Roeber (1999) Business Intelligence berarti menggunakan data asset anda untuk membuat keputusan yang lebih baik, yang menyangkut masalah akses analisis dan menemukan kesempatan baru. Business Intelligence adalah kategori luas dari aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis, dan menyediakan akses data untuk membantu pengguna dalam membuat keputusan bisnis strategis yang lebih baik (Oguz, 2003). 57 2.2.14.1 Karakteristik Business Intelligence Program dari Business Intelligence menurut buku M icrosoft OLAP (Loria, 2005) terbagi tiga yaitu: a. Integrate (mempersatukan) • Tambahan data dari sistem sumber dan tergabung dalam sistem. • Transformasi data dan perpaduannya. b. Analyze (analisis) • Pengayaan data, menggunakan logika bisnis, dan tampilan hirarkis. • Penemuan data melalui data mining. c. Report (laporan) • Presentasi dari data dan distribusinya. • Akses data untuk banyak pengguna. 58 Dan Business Intelligence Architecture menurut M icrosoft OLAP (Loria, 2005) terbagi dalam tiga bentuk yang saling menyambung yaitu: • Report (laporan): Laporan informasi detail yang dibutuhkan oleh siapapun untuk kebutuhan pengambilan keputusan hari-per-hari. • Analyze (analisis): Analisis data untuk menyingkap akar permasalahan dan tren pada pelaksanaan bisnis, dan masih menggunakan teknik simple yang powerful. • Monitor (mencatat): secara terus menerus mencatat hasil organisasi pada setiap level/bidang.