PT PETROKIMIA GRESIK • I (Ie

advertisement
flI'I17ATt1
I1CMICAD1C
LL.,. VVLLL. IFJ.VAI IIL 11
PT PETROKIMIA GRESIK
I (Ie
•
-
let 5,.tOSCtO700
KAI'TOR PIJSAT:
KANTOR PERWAKlLA1c:
PUSAT LAYANAN PLMGGAN:
fl. Jeudera1AkmadYani, Gresik 61119
Alalnat
102 Gresik 61101
ICotakPos
(031) 3981 811 .3981814,3982100,3982200
Telepon
Facsimile : (031) 3981722,3982272
[email protected]
E-mail
Home Page : wwwpntrokimia-gresik.com
Alamat
31. TarsahAbang LUNo. 16 JakartaIOl6O
Kotak Poe 1365 Jakarta 10000
Telepon
(021) 3446459, 3446645
Facsimile
(021) 3841994
E-mail
petrogrkcba.nst.id
per a@petTomia- ss1k.com
Telepon Bebas Pulsa : 0800.1.636363 & 0800.1.888777
Facsimile
(031) 3979976
E-mail
: Iayanaespe1angganpeokimia-gresik.co
KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS
PT PETROKIMIA GRESIK
NOMOR: 048 /061151DK/2012
TENTANG
PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT.
(COMMITTEE AUDIT CHARTER)
PT PETROMIMIA GRESIK
S
DEWAN KOMISARIS PT PETROKIMIA GRESIK
Menimbang
: a. bahwa Komite Audit dalani rnenjalankan fungsinya adalah
untuk rnenibantu pelaksanaan tugas dan wewenang
Dewan Kornisaris dalam niemberikan pendapat terhadap
laporan atau hal-hal yang disanipaikan oleh Direksi,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris dan nielaksanakan tugas-tugas lain
yang berkaitan.dengan tugas Dewan Kornisaris.
b. bahWa untuk pelaksanaan fungsi Komite Audit tersebut,
.Keputusan Dewan Komisaris PT. Petrokimia Gresik
Nomor 39/09/1 5/DK/2007 tentang Pedoman Kerja Komite
Audit (Committee Audit Charter) sudah tidak relevan lagi
dan perlu disempurnakan.
•
Cslel.11,t ENS. C5l57
.. .
.
Mengingat
c. Bahwa untuk itu, perlu ditetapkan Keputusan Dewan
.
Korriisaris PT Petrokimia Gresik tentang Pedoman Kerja
Komite Audit (Committee Audit Charter)
a Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006
tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi
Badan Usaha Milik Negara.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No, PER-01/MBU/201 I
tanggal I Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara.
d. Surat Menteri Negara BUMN • No.S-375/MBU.Wk/2011.
tanggal 5 Desember 2011 tentang Kebijakan Menteri
Negara BUMN dalarn Pengurusan dan Pengawasan
BUMN.
MEMUTUSKAN.../2
-2MEMUTUSKAN
Menetapkan
: Keputusan Dewan Komisaris PT Petrokimia Gresik tentang
Pedonan Kerja Komite Audit (Committee Audit Charter) PT
Petrokirnia Gresik.
Pertama
: Membertakukan Pedoman Kerja Komite Audit (Committee
Audit Charter) sebagairnana termaksud dalarn Larnpiran
Keputusan mi, di Iingkungan PT Petrokimia Gresik.
Kedua
: Komite Audit daiam rnelaksanakan tugasnya harus
berpedoman kepada Pedornan Kerja Komite Audit
(Committee Audit Charter).
Ketiga
: Dengan ditetapkannya keputusan mi, màka Keputusan
Dewan Komisaris PT. Petrokimia Gresik Nomor
39109/151DK12007 tentang Pedornan Kerja Komite Audit
(Committee Audit Charter) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Keernpat
: Keputusan ml niu!ai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal: 22 Juni 2012
DEW-AN KOMISARIS
PT. PETROKIMIA GRESIK
(.
Sumari Gatot Irianto
Komisaris Utama
Must ofa
0 saris
BoediarsoTeguh Widodo
Komisaris
Tembusan Yth:
1. Direktur Utama PT Pusri
2. Direksi PT Petrokimia Gresik
3. Simpanan
Fadlar Judisiawan
Komisaris
COMMITTEE AUDIT CHARTER
PT PETROKIMIA GRESIK
Lampiran
Keputusan Dewan Komisaris
PT Petrokimia Gresik
Nomor: 048/06/15/DK/2012
Tanggal: 22 Juni 2012
• r.
2012
BABI
PENDAHULLJAN
1.1. LATAR BELAKANG
PT Petrokirnia Gresik sebagal badan usaha harus mampu berperan sebagai badan
usaha yang sehat dan efisien serta mampu pula meningkatkan sumbangan bagi
pernbangunan nasional. Bersarnaan dengan itu, perusahaan juga harus
rnempertanggung-jawabkan semua kegiatan dan hasit usahanya kepada pemegang
saham dan publik secara transparan, handal dan dapat dipercaya.
Agar pelaksanaan tugas Komite Audit dapat diterima dan dipertanggung-jawabkan
•secara profesional oleh semua pihak yang berkepentingan, maka diperlukan
Pedoman Kerja Komite Audit (Committee Audit Chat-tel) yang dikodifikasikan dan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris perusahaan.
Pedoman Kerja Komite Audit (Pedoman) dikodifikasikan dengan maksud untuk
menjadi acuan dan pedoman kerja maupun untuk melindungi bagi Komite Audit
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, yang didasarkan atas ketentuan
peraturan-peraturan yang yang berlaku yaitu
•
a) Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Badan Usaha
MiHk Negara.
b) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember
2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
•
•
c) Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01IMBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011
tentang Penerapan Tata .KeloIa Perusahaan yang Balk (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha MIik!Negara.
d) Surat Menteri Negara BUMN No.S-375/MBU.Wk12011 tanggal 5 Deseniber 2011
tentang Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam Pengurusan dan Pengawasan
BUMN,
•
::
1.2. VlSI DAN MISI
a) Visi:
•Meningkatkan rasa percaya stakeholders dan calon investor terhadap
manajernen perusahaan dalam mengelola perusahaan.
b) Misi:
Membantu tugas Dewan Komisaris untuk:
• Memperoleh keyakinan bahwa surnber daya perusahaan telah digunakan
seoptimal mungkin secara efektif dan efisien dan perusahaan telah
memenuhi kewajibannya.
• Fvleningkatkan kualitas Laporan Keuangan Perusahaan dengan akurat dan
benar sesuai standar akuntansi yang berlaku, dan mematuhi peraturan
perundang-undangan.
• Meningkatkan kualitas laporan semua kegiatan dan hasil usaha Perusahaan
secara transparan, handal, dapat dipercaya dan tepat waktu.
2
BAB II
ORGANISASI KOMITE AUDIT
2.1. STRUKTUR KOMITE AUDIT
•
a) Anggota Komite Audit diangkat clan diberhentikan oleh Dewan Korriisaris clan
dilaporkan kepada R.apat Umum Pernegang Saharn.
• b) Anggota Komite Audit yang merupakan Anggota Dewan Komisaris bertindak
sebagai Ketua Komite Audit. Dalani hal Anggota Dewan Komisaris yang menjadi
Komite Audit Iebih dari satu orang rnaka salah satunya bettindak sebagai Ketua
Komite Audit.
c) Anggota Komite Audit yang berasal darl luar Dewan Komisaris maksimum
sebanyak dua orang.
2.2. PERSYARATAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT
a) Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan clan pengalaman
yang rnemadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu
berkoniunikasi dengan balk.
b) Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi clan keuangan.
c) Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca clan mamahami laporan
keuangan.
d) Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-unciangan
di bidang pasar modal clan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
e) Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang rnemberikan jasa
audit danJatau non audit di PT Petrokimia Gresik dalam satu tahun terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris sebagaimana dirnaksud dalam
Peraturan No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntansi Yang Memberikan Jasa
Audit di Pasar Modal.
f)
Bukan merupakan Karyawan kunci di PT Petrokimia Gresik dalam satu tahun
terakhir sebe!um diangkat oleh Dewan Komisaris.
g) Tidak mempunyai saham, baik Iangsung maupun tidak langsung di PT
Petrokimia Gresik. Dalani hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat
suatu peristiwa hukuni niaka dalam jangka waktu paling lama enam bulan
setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak lain.
h) Tidak mempunyal hubungan afihlasi dengan PT Petrokimia Gresik, Direksi, atau
Pemegang Saham Utarna PT Petrokimia Gresik.
i) Tidak memiliki hubungan usaha baik Iangsung maupun tidak Iangsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha PT Petrokimia Gresik.
j)
Tidak merangkap sebagai anggota Komite Audit pada Emiten atau Perusahaan
Publik lain pada periode yang sama.
3
k) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat rnenimbulkan
dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap perusahaan, misalnya
mempunyai kaitan keluarga sedarah dan senienda sampal derajad ketiga balk
menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan pegawai atau pejabat
perusahaan, atau tidak mempunyai kaitan dengan rekanan perusahaan.
2.3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris,
dan meiaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,
antara lain meliputi
•
a) Nielakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan
lainnya antara lain nieliputi
1. Melakukan penelaahan atas efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan, untuk rnendapatkan keyakinan tentang : (a) akurasi laporan
keuangan, apakah telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku, (b) pengamanan terhadap harta kekayaan perusahaan termasuk
optimalisasi penggunaannya, (C) pencegahan kemungkinan timbulnya
penyimpangan terhadap peraturan perundangan yang berlaku terrnasuk
Keputusan Direksi,
Dalam mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal harus
niemperumbangkan : (a) besarnya satuan kerja/ unit, (b) karakteristik
organisasi satuan kerja/ unit, (c) kompleksitas operasi, (d) metode
pemrosesan data, dan (e) persyaratan peraturan perundangan yang
harus dipatuhi.
.
• Dalam mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal, Kornite
Audit melalui Dewan Komisaris secara tertulis dapat merninta
keterangan kepada Direksi tentang hasil pelaksanaan tugas Satuari
Pengawasan Intern.
• Memastikan Unit Internat Audit/Satuan Pengavvasan Intern telah
mempunyai Jaterna/Audit charter.
2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Auditor
Eksterna!, sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak
memenuhi standar.
3. Menelaah independensi dan obyektivitas Auditor Eksternal
• Untuk nienjaga independensi dan obyektivitas Auditor Eksternal, Koniite
Audit harus rnencerniati masalah yang dapat rnengganggu independensi
auditor, antara lain: hubungan farnili antara auditor dengan manajemen,
atau auditor sebagai pelaksana kegiatan jasa non audit pada
perusahaan.
4
•
Untuk rnenjaga independensi dan obyektivitas Auditor Eksternal, Kornite
Audit rnengusulkan calon Auditor Eksternal kepada Dewan Koniisaris
yang akan diajukan dan ditunjuk o!eh RUPS untuk rnelaksanakan audit
laporari keuangan, dengan rnengernukakan alasan pencalonan tersebut
dan besarnya honorarium/ imbal jasa yang bersangkutan.
•
Untuk pengusulan calon Auditor Eksternal kepada Dewan Komisaris,
Komite Audit terlebih dahulu rnengajukan kepada perusahaan melalui
Dewan Kornisaris untuk melakukan pengadaan sejurnlah calon Auditor
Eksternal dengan kriteria yang ditetapkan Komite Audit berdasarkan
arahan dari Dewan Komisaris.
b) Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundang-unclangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, antara lain:
.1
Komite Audit melakukan penelaahan atas kepatuhan Manajemen terhadap
peraturan perundang-undangan yang berkaftan dengan transaksi dan
berdampak langsung pada perusahaan serta mempunyal nilai material.
c)
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal.
d) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas
pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan.
e) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
f
Menibuat pedoman kerja Komite Audit (Committee Audit Chartet).
2.4. WEWENANG KOMITE AUDIT
a) Komite Audit berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak
terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, asset serta sumber daya
perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b) Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana butir 2.4. huruf a) di atas,
Komite Audit wajib bekerja sama dengan Unit Internal Audit/Satuan
Pengawasan Intern, antara lain:
1. berkoordinasi dalam penyusunan rencana kerja audit tahunan dan
pelaksanaan audit.
2. mengadakan pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern apabila
dianggap perlu untuk membahas masa!ah-masalah yang dinilai signifikan,
dan masih dalam kerangka tugas dan fungsi Dewan Komisaris sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
3. apabila diperiukan, dengan persetujuan Dewan Komisaris dan didampingi
Unit Internal Audit/Satuan
Pengawasan Intern dapat melakukan
peninjauan dan pembahasan di unit kerja sesuai kebutuhan untuk
melakukan pendalaman terhadap temuan tertentu yang dianggap perlu.
5
4. dapat memperoleh bukti yang memberikan keyakinan memadal tentang
sifat, Hngkup, besaran dan dampak dari kelernahan atau perubahan
signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap laporan
keua ngan.
5. atas persetujuan Dewan Komisaris, dapat meminta pandangan lain dan
pihak luar untuk membantu .memberikan petunjuk teknis clan lain-lain atas
biaya perusahaan.
RAPAT KOMITE AUDIT
2.5.
a) Komite Audit rnerencanakan jadwal, agenda clan peserta ràpàt yang akan
diundang.
b) Rapat Komite Audit terdiri dari rapat rutin clan rapat non rutin.
•
1. Rapat rutin diselenggarakan setiap satu bulan sekali sebelum rapat antara
Dewan Komisaris dengan
2. Mated rapat rutin meliputi pembahasan mengenai laporan kinerja
perusahaan clan manajemen bulanan, ulasan terhadap laporan clan kondisi
keuangan perusahaan, temuari-temuan clan tindak lanjut hasil audit
eksternal maupun internal.
3. Rapat non rutin dapat dilaksanakan setiap saat sesuai kebutuhan.
4. Mated rapat non rutin meliputi pembahasan mengenal penyusunan laporan
kegiatan Komite Audit, laporan audit yang dilakukan oleh Auditor Internal
clan Eksternal.
c) Rapat Komite Audit dengan Unit Internal Audit/Satuan Pengawasan Intern
untuk mernbahas rencana kerja audit tahunan pelaksanaan audit, temuantemuan dan tindak lanjut ternuan audit internal, serta masalah-masalah lain
yang dianggap perlu.
d) Rapat Komite Audit dengan Auditor Eksternal untuk membahas rencana audit,
program audit, pelaksanaan audit, temuan-temuan clan tindak lanjutnya serta
rnasalah lain yang dianggap perlu.
e) Komite Audit mengadakan rapat sekuran g-ku rang nya sekali dalam satu bulan.
f)
Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya
dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) clan jumlah anggota.
g) Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dan 1/2 (satu perdua)
jumlah anggota Komite yang hadir.
h) Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang paling
senior, apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
i)
Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalarn risalah rapat yang ditanda-tangani
oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir.
2.6. MASA TUGAS KOMITE AUDIT
Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh Jebih lama dari masa jabatan Dewan
Kornisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk satü periode berikutnya.
BAB III
PELAPORAN
3.1. MEKANISME PELAPORAN KOMITE AUDIT
a) Komite Audit menibuat laporan kepada Dewan Kornisaris atas setiap penugasan
yang diberikan.
b) Komite Audit mernbuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatari Komite Audit
kepada Dewan Kornisaris.
•
3.2. JENIS LAPORAN
a) Laporan Berkala
Laporan Berkala adalah laporan hasil pelaksanaan tugas berdasarkan
penugasan Dewan Kornisaris yang disampaikan secara triwulanan, berisi
1. Pendahuluan/ umuni
2. Temuan atau fakta
3. Analisis
4. Simpulan
5. Rekomendasi
b) Laporan Khusus
Laporan khusus adalah laporan pelaksanaan tugas yang bersifat insidentU
berisikan temuan yang diperkirakan dapat rnengganggu kegiatan perusahaan:
•
1. Obyek pemeriksaan.
2. Simpulan,
3. Temuan atau Fakta,
4. Analisa,
5. Rekomendasi,
6. Lampiran Bukti-bukti pendukung.
3.3. SPAT DAN DISTRIBUSI LAPORAN
Laporan bersifat:
a) Terbuka, yaitu laporan yang didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi,
b) Rahasia, yaitu laporan yang didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan
Kornisaris secara tertutup dan kepada pihak lain berdasarkan petunjuk Dewan
Kornisaris.
7
Dalam rangka rnenetapkan laporan fihal, Komite Audit terlebih dahulu melakukan
kiarifikasi dengan pihak manajemen berkaitan dengan asersi manajemen tentang
substansi laporan yang bersangkutan.
3.4. TUGAS KESEKRETARIATAN
Sekretaris Komite Audit:
a) Mendukung kelancaran rapat Komite Audit.
b) Menindak-lanjuti keputusan hasil rapat Komite Audit.
c) Mengedarkan materi yang memerlukan keputusanJ persetujuan kepada
anggota Komite Audit.
.x
BAB IV
PEN UTUP
4.1. PEMBERLAKUAN DAN PEMUTAKHIRAN PEDOMAN
a)
ml
Pedoman ml berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan.
b) Dewan Komisaris dapat niembentuk Tim yang bertugas rnengevaluasi dan
rnenyernpurnakan Pedoman
sesual dengan perkembangan peraturan
perundangan yang berlaku dan kebutuhan perusahaan.
c)
Pedoman Kerja Komite Audit tidak dap at bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4.2. PENILAIAN KINERJA KOMITE AUDIT
Komite Audit melakukan evaluasi mandiri atas pelaksanaan tugasnya serta
dflaporkan kepada Dewan Komisaris.
8
Download