Document

advertisement
(B. Kesehatan)
Ekspresi Molekul KO-Stimulator CD26 Limfosit-T pada Pasien Sistemic Lupus Erythematosus
(SLE)
Kata kunci : SLE, ekspresi CD26, aktivitas CD26
Suselo, Yuliana Heri; Balgis; Indarto, Dono
Fakultas Kedokteran UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang bersifat kronis dan banyak
dijumpai pada wanita usia muda dengan manifestasi klinis yang beragam. Protein Dipeptidil Peptidase IV
(DPPIV/CD26) merupakan enzim protease diekspresikan di banyak sel dan sangat banyak fungsinya.
Ekspresi DPPIV berkaitan dengan deferensiasi dan aktivasi sel, termasuk aktivasi limfosit T dan migrasi
ke matriks ekstraseluler. Protein CD26 menunjukkan aktifitas yang meningkat pada beberapa penyakit
autoimmun. Ekspresi dan kadar protein CD26 pada pasien dengan arthritis rheumatoid meningkat
signifikan di dalam cairan sinovial dan sirkulasi. Sedangkan pada penyakit SLE, peran CD26 belum jelas
walaupun limfosit T dan B yang hiperautoreaktif tampak pada penyakit ini.
Isolasi limfosit T dari sampel darah pasien SLE dan kontrol normal dengan hystopaque-1077 (Sigma).
Kultur limfosit T dengan memindahkan sel mononuklear ke dalam flask culture berisi Media Kultur
Komplit dan PHA diinkubasi pada suhu 37°C 5% CO2 selama 3 hari. Uji aktifitas CD26 dari kultur limfosit
T dilakukan dengan mereaksikan sel limfosit T yang telah dipanen dengan substrat H-Gly-Pro pNA yang
merupakan subtrat untuk aktivitas CD26, nilai absorbansinya dibaca dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 405nm. Analisis data dengan uji t.
Ekspresi CD3 dari darah tepi pada SLE 25±4,6% lebih rendah dibandingkan control sehat 41±9,8%,
meskipun secara statistik tidak bermakna (p=0,168). Sedangkan ekspresi CD26 dari darah tepi pada SLE
52,8±2,9% menurun dibandingkan kontrol 61±10%, tetapi tidak bermakna secara statistik (p=0,269).
Hasil flowsitometri dari kultur limfosit T juga menunjukkan hasil ekspresi CD3 dan CD26 pasien SLE lebih
rendah daripada kontrol. Aktivitas CD26 dari kultur limfosit T pasien SLE tidak berbeda bermakna
dibandingkan kontrol sehat (p=0,447).
Pada studi ini ekspresi CD26 pada pasien SLE menurun dibandingkan kontrol sehat meskipun
aktivitasnya tidak berbeda bermakna sehingga bisa menjadi biomarker baru dalam menilai status
aktivitas penyakit SLE, kontrol terapi maupun target terapi. Persamaan hasil ekspresi CD3 dan CD26 dari
sampel darah tepi dan kultur dapat dijadikan alternatif pemeriksaan ekspresi CD26 langsung dari darah
tepi sehingga efisien dari sisi biaya, waktu dan teknis pemeriksaan.
Download