1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kebutuhan air bersih semakin meningkat, namun terdapat beberapa kendala yang salah satunya adalah sulitnya mendapatkan air bersih tersebut. Salah satu daerah yang mengalami kendala tersebut adalah Kabupaten Sumedang. Masyarakat Sumedang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduknya cukup pesat dan juga sumber mata air yang dimiliki PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada. Dari data yang diperoleh dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, sampai sekarang PDAM Sumedang baru dapat menyalurkan air bersih kepada pelanggannya sejumlah 6.128 pelanggan dari jumlah total penduduk di daerah Sumedang yang mencapai 888.302 jiwa, dengan rincian: Sumedang kota berjumlah 4.415 pelanggan, Darmaraja 378 pelanggan, Tanjungsari 710 Pelanggan, dan Situraja 625 pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Sumedang dibutuhkan sumber air bersih alternatif. Sumber alternatif air bersih yang dekat dengan masyarakat adalah air tanah dangkal. Untuk menemukan potensi sumber air tanah diperlukan metode yang cukup akurat. Berdasarkan penelitian terdahulu dengan menggunakan metode geolistrik dirasakan cukup akurat untuk menentukan letak air tanah di daerah tersebut. Metode geolistrik hambatan jenis bekerja dengan 2 memanfaatkan sifat resisitivitas batuan untuk mendeteksi formasi bawah permukaan dengan cara mengukur beda potensial yang ditimbulkan akibat injeksi arus listrik ke dalam bumi. Berdasarkan pada harga resistivitas listriknya, suatu struktur bawah permukaan bumi dapat diketahui material penyusunnya, seperti air tanah. Salah satu daerah Sumedang yang sulit mendapatkan air bersih adalah Kampung Singkup, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada daerah tersebut yang juga merupakan daerah penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengolahan data lebih lanjut. Hal ini dikarenakan data yang didapatkan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI masih berupa data mentah (resistivitas semu). Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang letak air tanah dan ketebalan tiap lapisan tanah diperlukan nilai resisitivitas sebenarnya. Nilai resistivitas sebenarnya yang didapatkan dari pengolahan data kemudian dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat diprediksi letak air tanah dan ketebalan tiap lapisan tanah tersebut. Adapun metode pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pengolahan data dengan cara komputerisasi, yaitu pengolahan data dengan menggunakan software-software komputer. Software-software yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah software IPI2Win, Res2Dinv, dan surfer 8. 3 Hasil dari penelitian kali ini adalah mengetahui letak air tanah di daerah tersebut, dimana informasi tersebut bisa digunakan sebagai rekomendasi untuk masyarakat setempat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah bagaimana profil resistivitas bawah permukaan berdasarkan analisa data geolistrik untuk daerah Singkup? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: • Metode eksplorasi yang digunakan yaitu metode geolistrik resistivitas (tahanan jenis), dengan konfigurasi Schlumberger. • Pengolahan data mengunakan software IPI2Win, Res2Dinv, dan surfer8. • Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. • Profil yang dianalisa adalah kedalaman (h), ketebalan lapisan (d), dan resistivitas ( ρ ) . 1.4 Metode Penelitian Penenlitian ini menggunakan metode penlitian deskriptif analitik yaitu menganalisa data sekunder untuk memprediksi profil resistivitas bawah permukaan. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Pusat Penelitian 4 Geoteknologi LIPI. Data sekunder yang didapat adalah data geolistrik, dan data geolistrik yang diperoleh dari penelitian masih berupa resisitivitas semu yang didapatkan di daerah Singkup Kabupaten Sumedang pada tahun 2007. Dalam mengolah data yang didapat dari penelitian yang masih berupa resisitivitas semu, agar mendapatkan resistivitas sebenarnya, kedalaman, hingga mendapatkan informasi letak air tanah digunakan software IPI2Win, Res2Dinv, dan surfer 8. Hasil yang diperoleh dari pengolahan dengan menggunakan software-software diatas kemudian dibandingkan untuk menentukan sumber air tanah. 1.5 Variabel Penelitian Adapun variabel yang terukur dalam penelitian ini adalah nilai resistivitas semu. Dan dari hasil pengolahan data akan diperoleh nilai resitivitas sebenarnya, kedalaman, dan ketebalan tiap lapisan. 1.6 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang sumber air tanah berdasarkan profil resistivitas bawah permukaan di daerah Singkup. 1.7 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui letak sumber air tanah pada daerah penelitian dari profil resistivitas dalam software. 5 1.8 Lokasi Kegiatan Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Adapun pengambilan data oleh Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI dilakukan di Kampung Singkup, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Secara geografis daerah Singkup 0 ’ 0 ’ 0 ’ 0 ’ terletak pada kisaran: 06 87 -07 23 Lintang Selatan dan 107 86 - 107 87 Bujur Timur. Gambar 1.1 Peta Kabupaten Sumedang