BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Motivasi Landy dan Becker (2001

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Motivasi
Landy dan Becker (2001) Motivasi merupakan satu penggerak
dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu
tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan
untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan
kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai
kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi
yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang
membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan
dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain
seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan
hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen
elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi
faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun
kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa
sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa.
Landy dan Becker (2001) membuat pengelompokan pendekatan teori
motivasi
ini
menjadi
5
kategori
yaitu
teori
kebutuhan,teori
penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
1. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya
semua
manusia
memiliki
kebutuhan
pokok.
Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks;
yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum
kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting.
a. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan,
dan
keindahan;
kebutuhan
aktualisasi
diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya) Bila
makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan
tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif
yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya
akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika
dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi
dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh
subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah
payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
Berdasarkan teori motivasi diatas penelitian ini dilandasi oleh teori
motivasi dari teori Abraham Maslow yaitu dari motivasi Sosial seseorang
dapat termotivasi karena oranglain yang cukup berpengaruh dalam
kehidupannya, lalu motivasi aktualisasi kognitif yaitu mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan,
dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensinya, dan Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi,
berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan dari
kebutuhan-kebutuhan tersebut maka seseorang akan sangat termotivasi
untuk melakukan sesuatu termasuk dalam pengambilan keputusan untuk
memilih mata kuliah konsentrasi dalam perkuliahannya.
Konsep dari pemilihan matakuliah konsentrasi ini berhubungan
dengan teori motivasi ,yakni teori Abraham Maslow. Motivasi berasal dari
kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut
kamus bahasa inggris (Achols dan Shadily, 1984), motivasi berasal dari
motivation yang berarti dorongan atau rangsangan, yang kata kerjanya
adalah to motivate.
Menurut Rivai (2006), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik
sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan
invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu
bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
Menurut Gibson et al (1997), motivasi merupakan konsep yang
menguraikan tentang kekuatan-kekuatan individu untuk memulai dan
mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu.
Secara spesifik Handoko (1994) menyatakan bahwa “motivasi
merupakan tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang
menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisir tingkah lakunya.”
B. Demografi Mahasiswa
Demografi meliputi
Usia Menurut Hurlock (Utami, 2007) berpendapat bahwa
perkembangan karir berjalan dengan proses perkembangan manusia.
Pendidikan. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam
dunia pendidikan akan meningkatkan kualitas karirnya.
Demografi dalam penelitian ini adalah :
a. Jenis Kelamin
b. Usia
c. Pendidikan
C. Mata Kuliah Konsentrasi
Di Universitas Mercubuana S1 terdapat 6 mata kuliah konsentrasi
diantaranya yaitu : Perpajakan, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Syariah,
Auditing, Akuntansi Manajemen, dan Sistem Informasi Akuntansi, dan
Akuntansi S2
terdapat 4 mata kuliah Konsentrasi yaitu : Akuntansi
Keuangan, Akuntansi Manajemen, Perpajakan, dan Auditing. Berdasarkan
buku panduan Akademik Universitas Mercu buana (2008), Mata kuliah
konsentrasi umumnya untuk Menciptakan sumber daya manusia yang
mampu membuat, menguasai dan mengembangkan sebuah sistem
menggunakan
teknik-teknik
dalam
menganalisa,
merancang
dan
mengimplementasikan sebuah sistem akuntansi baik untuk perusahaan
dagang,
perusahaan
jasa,
perusahaan
indiustri,
ataupun
pemerintahan.berikut ini mata kuliah konsentrasi Akuntansi S1 :
1. Konsentrasi Perpajakan
Tujuan yang berkaitan dengan konsentrasi perpajakan adalah
peningkatan kemampuan kognitif adalah agar mahasiswa:
a. Mengetahui dan
memahami
konsep-konsep dasar dalam
perpajakan dan
b. Permasalahan yang muncul dalam pemungutan pajak
c. Mampu melakukan perhitungan, pencatatan, pelaporan dan
perencanaan perpajakan untuk wajib pajak badan dan pribadi
d. Mampu melakukan perhitungan, pencatatan dan pelaporan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
2. Konsentrasi Auditing
Tujuan yang berkaitan dengan konsentrasi Auditing adalah
peningkatan kemampuan kognitif adalah agar mahasiswa
a. Memahami peran dan pentingnya profesi auditor independen
bagi suatu perekonomian, pemerintahan, dan bisnis
b. Memahami konsep-konsep, metode-metode dan tehinik-tehnik
yang digunakan dalam suatu pengauditan
c. Memiliki etika sebagai seorang auditor dan memahami
tanggungjawab seorang auditor independen.
d. Memahami dan melakukan proses perencanaan audit atas
laporan keuangan suatu badan usaha
e. Memahami dan menerapkan berbagai metode pengujian yang
ada di dalam auditing
3. Konsentrasi Akuntansi Syariah
Mata kuliah Akuntansi Syariah ini bertujuan untuk
memperkenalkan konsep akuntansi syariah dan praktik akuntansi
syariah
di
lembaga-lembaga
keuangan
syariah.Diharapkan
mahasiswa dapat memahami konsep-konsep akuntansi syariah serta
mengerti dan dapat melakukan pelaporan transaksi-transaksi yang
berbasis syariah.
4. Konsentrasi Akuntansi Manajemen
Mata
kuliah
Akuntansi
Manajemen
lebih
banyak
menekankan kepada upaya penyajian informasi bagi kepentingan
manajemen dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional
sehari-hari maupun strategis. Akuntansi Manajemen ini berupaya
memberikan pemahaman berkaitan dengan perilaku biaya, analisa
titik
impas,
relevansi
biaya
untuk pengambilan
keputusan
taktis,pusat pertanggungjawaban, penilaian kinerja serta transfer
pricing.
Mata kuliah Akuntansi Manajemen mempelajari pengetahuan
dan pemahaman tentang pentingnya Akuntansi Manajemen, meliputi
konsep dan manfaat informasi akuntansi manajemen yang dapat
digunakan
dalam
perencanaan
dan
pengendalian
kegiatan
perusahaan serta perekayasaan informasi akuntansi manajemen bagi
pemenuhan kebutuhan pemakai intern perusahaan.
5. Konsentrasi sistem informasi Akuntansi
Mata kuliah ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan
dan ketrampilan intelektual dalam perancangan sistem informasi,
baik yang menyangkut sistem pemrosesan transaksi maupun sistem
pemrosesan informasi. Pembahasan diawali dengan penyajian
tentang rerangka pikir baru dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi yang merupakan upaya respon yang sesuai terhadap
dampak era globalisasi dan era perekonomian informasi (information
economy age).
Pembahasan berikutnya meliputi identifikasi building blocks
yang membentuk bangunan sistem informasi akuntansi, dilanjutkan
pembahasan mengenai berbagai konsep, elemen, prosedur, teknologi
(komputer), pengendalian, serta proses pengembangan sistem, yang
lazim disebut dengan istilah system development life cycle.
Pembahasan akhir akan menyajikan penerapan konsep, elemen,
prosedur dalam perancangan dan pengembangan berbagai siklus
transaksi bisnis yang berfokus pada upaya penyediaan customer
value, penyediaan kebutuhan informasi dan pembentukan sistem
pengendalian yang memadai.
Matakuliah ini bertujuan untuk menjadikan mahasiswa:
a. Memahami rerangka pikir dan building blocks yang
mendasari perancangan sistem informasi akuntansi
b. Memahami
peran
sistem
informasi
akuntansi
dalam
pengelolaan bisnis di era globalisasi.
c. Memahami konsep, elemen, dan prosedur yang relevan
dalam pengembangan sistem informasi akuntansi.
d. Memahami aspek teknologi dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi.
e. Memahami
proses
pengembangan
sistem
informasi
akuntansi.
f. Memahami aspek pengendalian dan audit dalam sistem
informasi akuntansi.
g. Memahami penerapan konsep, elemen dan prosedur dalam
perancangan dan pengembangan berbagai siklus transaksi
bisnis.
6. Konsentrasi Akuntansi keuangan
Mata kuliah ini memberikan pengertian dan pengetahuan
tentang konsep dan prinsip akuntansi,proses akuntansi, laporan
keuangan perusahaan serta transaksi yang berhubungan dengan harta
atau aktiva. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan mengetahui dan memahami standar dan pedoman
akuntansi keuangan dasar sampai akuntansi keuangan lanjtan yang
berlaku di Indonesia Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan
mahasiswa mendapatkan pengertian dan pengetahuan tentang konsep
dan prinsip
akuntansi, proses
akuntansi, laporan
keuangan
perusahaan serta transaksi yang berhubungan dengan harta atau
aktiva dan mereflesikan perkembangan dunia usaha serta perubahan
standar akuntansi.
Dalam konsentrasi ini terdapat akuntansi internasional Mata
kuliah Akuntansi Internasional ini mempelajari tentang akuntansi
pada lingkup internasional. Khususnya bidang akuntansi keuangan
dan pelaporan, akuntansi manajemen, pengauditan, perpajakan dan
upaya-upaya harmonisasi akuntansi yang sedang dilakukan.
Universitas
Mercubuana
juga
memiliki
Program
Magister
Akuntansi (S2) program magister akuntansi dengan orientasi profesi.
Untuk mendidik tenaga akuntan dan para profesional di bidang informasi
sebagai insan yang ‘utuh’ untuk mengembangan disiplin akuntansi demi
membentuk good public & corporate governance dalam “global civil
society”. Program Studi Magister Akuntansi UMB merupakan program
pendidikan Strata-2 di bidang Akuntansi dirancang untuk memberikan
bekal yang mendalam dan komprehensif mengenai ilmu pengetahuan dan
praktik akuntansi, dirancang dengan memperhatikan faktor efisiensi,
pengelolaan informasi dan berbagai kepentingan stakeholders .dan berikut
ini mata kuliah konsentrasi dari program Akuntansi S2 :
1. Akuntansi Keuangan
Pokok
pembahasan
yang
diangkat
dalam
Akuntansi
keuangan Program magister telah disesuaikan dengan aneka tren dan
permasalahan dalam dunia usaha masa kini, seperti adanya
kecenderungan merger dan akuisisi, serta terbentuknya sistem unit
usaha modern berikut susunan organisasinya. juga membahas secara
lengkap
mengenai
investasi
pada
perusahaan
lain,
utang
antarperusahaan, dan isu-isu tentang kepemilikan konsolidasi.
Matakuliah ini sistematis dengan menggabungkan konsep dan
aplikasi nyata, mengulas permasalahan akuntansi tahap lanjut
dengan sangat baik dan terperinci, dan mengilustrasikan dengan jelas
prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporan dalam berbagai unit usaha di
Indonesia.
2. Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi yang demikian banyak itu tidak akan
berarti jika tidak dipakai untuk keputusan manajemen. Oleh sebab
itu akuntansi harus menyediakan informasi penting untuk bahan
keputusan manajemen dan disajikan untuk para pembuat keputusan.
Disinilah diperlukan akuntansi manajemen. MK ini memberikan
pengertian dan pemahaman tentang fungsi akuntansi dalam
manajemen, sehingga mahasiswa akan memahami fungsi anggaran
perusahaan dan mampu menyusunnya. Serta mampu menganalisis
laporan keuangan secara tepat untuk pengambilan keputusan.
Mata kuliah ini akan membahas fungsi utama seorang
Akuntan Manejemen dalam pengambilan keputusan, sehingga
pembahasan mata kuliah ini lebih memfokuskan mengenai informasi
akuntansi yang membantu manajemen, penyusunan anggaran
fleksibel, penilaian keputusan investasi, pengendalian biaya,
akuntansi
pertanggungjawaban,
penyusunan
laporan
untuk
menejemen, penentuan harga jual, pengambilan keputusan jangka
pendek. Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa untuk
mengerti fungsi utama dan peran penting seorang Akuntan
Manajemen pada pengambilan keputusan Manajemen dalam
Organisasi Bisnis. Setelah mengambil mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan
menguasai
konsep
dan
teknik-teknik
akuntansi
menejemen yang diperlukan untuk melakukan proses identifikasi,
mengukur, meringkas dan menganalisis informasi keuangan yang
relevan untuk pengambilan keputusan menejemen sehingga mampu
menginterpretasi,
mengorganisasi,
dan
mengkomunikasikan
informasi tersebutkepada Manajer pengambil keputusan .
3. Perpajakan
Program ini bertujuan untuk menyediakan para profesional
pajak dan pelajar dewasa dengan pelatihan lanjutan dalam hukum
perpajakan dan praktek saat ini untuk bersaing dengan tren yang
selalu berubah. berfokus pada pengembangan interaktif keterampilan
yang dibutuhkan oleh akuntan yang ingin menekankan pajak selama
karir mereka. Program ini khusus dirancang untuk memberikan
keterampilan yang dibutuhkan akuntan pada tingkat pajak terkait.
4. Auditing
Mata kuliah ini menjelaskan tentang profesi Audit, Aplikasi
Proses audit beserta siklus-siklus nya, profesi Auditor Independent,
kode etik serta tujuan tanggung jawab seorang auditor. Sehingga
mahasiswa mempunyai kompetensi dalam memahami konsepkonsep audit dan aspek aspek praktisinya,memahami pengendalian
intern,memahami proses audit secara keseluruhan,memahami teknisi
penyajian kertas kerja audit, penyelesaian audit serta memahami
perumusan opini auditor independen.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk
pemilihan matakuliah konsentrasi
Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah
perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian,
penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang
diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah ada 4 Teori faktor umum yang
mempengaruhi konsumen yaitu : Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis.
1. Faktor – faktor budaya
Faktor – faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen.
a. Budaya (culture)
Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Budaya merupakan susunan nilai – nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota
suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
Menemukan produk baru yang diinginkan konsumen dapat
dilakukan
dengan
berusaha
selalu
mencoba
menemukan
pergeseran budaya.
b. Sub kebudayaan
Sikap
kebudayaan
mengandung
sub
kebudayaan
(subculture) yang lebih kecil, atau kelompok orang – orang yang
mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan
situasi
kehidupan
yang
sama.
Subkebudayaan
meliputi
kewarganegaraan, agama, kelompok, ras, dan derah geografis.
Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar penting,
dan orang pemasaran seringkali merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
c. Kelas sosial (social culture)
Hampir setiap masyarakat memilki beberapa bentuk
struktur kelas sosial. Kelas – kelas sosial (social classes) adalah
bagian – bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun
rapi yang anggota – anggotanya mempunyai nilai - nilai,
kepentingan, dan perilaku yang sama.Kelas sosial tidak
ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya pendapatan, tetapi
ditentukan sebagai suatu kombinasi pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, kesejahteraan, dan variabel lainnya. Dalam beberapa
sistem sosial, anggota – anggota dan kelas – kelas yang berbeda
menggunakan aturan – aturan tertentu dan tidak dapat mengubah
posisi sosial masyarakat. Orang – orang dalam kelas sosial
cenderung menunjukkan perilaku membeli yang serupa.
2. Faktor – faktor Sosial
a. Kelompok acuan
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok
(group) kecil. Kelompok secara langsung mempengaruhi dan
dimilki seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership
groups). Beberapa di antaranya adalah kelompok primer yang
memiliki interaksi reguler tetapi informal – seperti keluarga,
teman – teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa di
antaranya adalah kelompok sekunder, yang lebih formal dan
memiliki lebih sedikit interaksi reguler. Kelompok sekunder ini
mencakup organisasi – organisasi seperti kelompok keagamaan,
asosiasi profesional, dan serikat buruh.
Kelompok acuan (reference group) berfungsi sebagai titik
banding / referensi langsung (tatap muka) atau tidak langsung
yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok
acuan mengarahkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri orang tersebut, dan
memberikan dorongan untuk menyesuaikan diri sehingga akan
mempengaruhi pilihan produk dan merek orang itu.
b. Keluarga
Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku
pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat.
c. Peran dan status
Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan
baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasinya.
Peran (role) seseorang meliputi kegiatan – kegiatan yang
diharapkan dilakukan seseorang menurut orang – orang yang ada
di sekitar individu tersebut.
Setiap peran
penghargaan
membawa status
yang diberikan oleh
yang
mencerminkan
masyarakat.
Seseorang
seringkali memilih produk yang menunjukkan status individu
tersebut dalam masyarakat.
3. Faktor – faktor pribadi
a. Umur dan tahap siklus hidup
Seseorang mengubah barang dan jasa yang dibeli selama
hidup orang tersebut. Selera terhadap makanan, pakaian, meubel,
dan rekreasi seringkali berhubungan dengan usia. Pembelian juga
dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga – tahap – tahap yang
mungkin dilalui keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Orang pemasaran mencoba mengidentifikasi kelompok
- kelompok pekerja yang memiliki minat yang rata-rata lebih
tinggi pada barang dan jasa yang dihasilkan. Bahkan dapat
berspesialisasi menghasilkan prosuk-produk yang dibutuhkan
satu kelompok pekerjaan tertentu.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan
produknya. Pemasar mengamati tren pendapatan, tabungan
pribadi, dan tingkat bunga. Jika indikator – indikator ekonomi
menunjukkan
datangnya
mengambil langkah
–
resesi,
orang
pemasaran
dapat
langkah untuk merancang ulang,
mereposisi, dan menetapkan kembali harga produk dengan cepat.
d. Gaya hidup
Orang – orang yang berasal dari dari sub kebudayaan, kelas
sosial, dan pekerjaan dapat memiliki gaya hidup yang cukup
berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang.
Pemahaman kekuatan – kekuatan ini dengan mengukur dimensi –
dimensi AIO utama kosnumen – activities (pekerjaan, hobi,
belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest (makanan, mode,
keluarga, rekreasi), dan opinions (mengenai diri suatu individu,
masalah – masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup
sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun kepribadian
seseorang. Gaya hidup menampilkan pola perilaku seseorang dan
interaksinya di dunia.
e. Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian tiap orang yang bebeda mempengaruhi
perilaku
membelinya.
Kepribadian
(personality)
adalah
karakteristik psikologis yang unik, yang mengahsilkan tanggapan
yang relatif konsisten dan menetap (lasting) terhadap lingkungan
seseorang.Kepribadian biasanya diuraikan berdasarkan sifat –
sifat seseorang seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan
bersosialisasi, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan
beradaptasi, dan agresivitas. Kepribadian dapat berguna untuk
menganalisis perilaku konsumen atas suatu produk maupun
pilihan merek.
Orang pemasaran menggunakan konsep yang berhubungan
dengan kepribadian – konsep diri seseorang. Dasar pemikiran
konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi
kontribusi dan mencerminkan identitas orang tersebut ; bahwa,
“individu adalah apa yang individu punya”. Jadi, untuk
memahami perilaku konsumen, orang pemasaran pertama kali
harus memahami hubungan antara konsep diri konsumen dengan
apa yang dimilikinya.
4. Faktor – faktor psikologis
a. Motivasi
Seseorang mempunyai kebutuhan pada suatu saat. Ada
kebutuhan biologis, yang muncul dari keadaan yang memaksa
seprti rasa lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Kebutuhan
lainnya bersifat psikologis, muncul dari kebutuhan untuk diakui,
dihargai, ataupun rasa memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak
akan cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut untuk
bertindak pada suatu waktu tertentu. Suatu kebutuhan akan
menjadi motif apabila dirangsang sampai suatu tingkat intensitas
yang mencukupi. Sebuah motif atau dorongan adalah kebutuhan
yang secara cukup dirangsang untuk mengarahkan seseorang
untuk mencari kepuasan.
b. Persepsi
Seseorang
Bagaimana
cara
yang
termotivasi
seseorang
siap
bertindak
untuk
bertindak.
dipengaruhi
oleh
persepsinya mengenai situasi tertentu. Dua orang dengan
motivasi yang sama dan dalam situasi yang sama mungkin
mengambil tindakan yang jauh berbeda karena dua orang tersebut
memandang situasi secara berdeda. Adanya perbedaan pandangan
dari orang – orang untuk suatu situasi yang sama, dikarenakan
semua orang belajar melalui arus informasi yang melewati lima
alat indera : pelihat, pendengar, pencium, peraba, dan pengecap.
Namun, masing – masing individu menerima, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi sensor syaraf ini dengan cara
sendiri – sendiri.
Persepsi (perception) adalah proses di mana seseorang
memilih, mengatur, dan mengintepretasikan informasi untuk
membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.
c. Pembelajaran
Ketika seseorang melakukan tindakan, orang tersebut
belajar. Pembelajaran (learning) menggambaran perubahan
perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Hampir
semua perilaku manusia berasal dari belajar. Proses belajar
berlangsung melalui drive (dorongan), stimuli (rangsangan), clues
(petunjuk),
responses
(tanggapan),
dan
reinforcement
(penguatan), yang saling mempengaruhi.
d. Keyakinan dan sikap
Dengan melakukan dan lewat pembelajaran, orang – orang
mendapatkan keyakinan dan sikap. Pada gilirannya, kedua hal ini
mempengaruhi perilaku membeli orang - orang. Suatu keyakinan
(belief) adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu.
Orang pemasaran tertarik pada keyakinan yang dirumuskan
seseorang mengenai barang dan jasa tertentu, karena keyakinan
ini menyusun citra produk yang mempengaruhi perilaku
membeli.
Orang – orang memiliki sikap terhadap agama, politik,
pakaian, musik, makanan, dan hampir setiap hal lainnya. Sikap
(attitude)
menggambarkan
penilaian,
perasaan,
dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah
obyek atau gagasan. Sikap menempatkan seseorang dalam suatu
kerangka pemikiran mengenai suka atau tidak sukanya akan
sesuatu, mendekati atau menjauhi sesuatu.
Sikap sulit diubah. Sikap seseorang mengikuti suatu pola,
dan untuk mengubah satu sikap saja mungkin memerlukan
penyesuaian yang akan menyulitkan dengan sikap lainnya.
E. Pengembangan Hipotesis
1. Faktor Sosial
a. Teman
Manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial
manusia cenderung membutuhkan kehadiran orang lain, baik sebagai
teman belajar,teman diskusi, bertukar pikiran maupun teman
bermain dan sebagainya.
Dalam bergaul atau berteman dengan teman, kita akan
menemukan berbagai pengaruh, ada pengaruh yang bersifat positif
ada juga yang bersifat negatif. Yang dapat mempengaruhi kita untuk
melakukan apa yang mereka lakukan.termasuk dalam pengambilan
keputusan pengaruh teman dapat membuat seseorang sangat lah
terpengaruh, sehingga mengikuti apa yang dilakukan temannya,
namun ada juga yang tidak terpengaruh karena memang memiliki
keinginan dan alasan kuat tentang apa yang akan dipilih.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang
melibatkan hubungan tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan
peranan), sosialisasi dalam pergaulan dengan teman dilakukan
dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang
sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam pergaulan, seseorang
dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang
yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai
keadilan.
Menurut Charles H. Cooley
lebih menekankan peranan
interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept)
seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain.
Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui
tiga tahapan sebagai berikut.
a. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.
Seorang mahasiswa merasa dirinya sebagai seseorang yang paling
hebat dan yang paling pintar karena memiliki prestasi di kelas dan
selalu menang di berbagai lomba.
b. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai.
Dengan pandangan bahwa dirinya adalah seseorang yang hebat,
lalu membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa
orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya.
Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya.
c. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
Dengan adanya penilaian bahwa dirinya dalah seseorang yang
hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.
b. Faktor Sosial (Orang tua)
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku
pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh
suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang
berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang
besar dalam keputusan Kotler, Bowen, Makens, (2003, p.204).
Keluarga (disamping sekolah dan masyarakat) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses pendidikan anak. Karena keluarga
merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama, dimana anak
mendapatkan pengaruh dari anggota-anggota keluarga pada masa
yang amat penting dan paling kritis dalam fase pertumbuhannya.
Orangtua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu
dengan terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi
dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik.
Bagi sisi anak, selain mendapatkan pendidikan yang tidak
formal didalam keluarga dan masyarakat juga mendapatkan
pendidikan formal disekolah yang jenjangnya bisa mulai dari Taman
Kanak Kanak sampai ke jenjang kuliah. Pada dasarnya siswa yang
melanjutkan pendidikan kejenjang lanjutan (kuliah) dengan harapan
mempunyai ilmu, wawasan, pengalaman dan daya analisis yang
lebih bila dibanding dengan jenjang dibawahnya (SLTA) yang tentu
muaranya adalah pekerjaan yang lebih baik pula. Untuk mengambil
pendidikan
lanjutan
(kuliah)
harus
memperhatikan
masalah
peminatan dan kemampuan. Peminatan artinya sesuai dengan
keinginan diri sendiri dan kualifikasi lulusannya bekerja pada sector
apa saja. Sedangkan kemampuan adalah seberapa besar kesiapannya
mengikuti materi-materi pelajaran yang akan diikutinya. Disamping
itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan siswa untuk
memilih matakuliah konsentrasi, termasuk faktor dukungan atau
peranan orangtua.
Akan tetapi seringkali terjadi pihak orangtua tidak menyadari
bahwa besar-kecilnya dukungan yang diberikan akan membawa anak
pada keputusan tertentu. Atau sebaliknya, ketika anak memutuskan
sesuatu tidak memperhatikan terlebih dahulu faktor dukungan
orangtuanya sehingga keputusan yang diambil bukanlah merupakan
keputusan yang paling baik.
Ho1 : Faktor Sosial Tidak berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan
matakuliah
konsentrasi
di
jurusan
akuntansi
2. Faktor Fasilitas Perkuliahan
Sisi formal hubungan dosen dan mahasiswanya adalah terjadi
pada saat dosen menjalankan fungsi utamanya sebagai pembelajar
yang harus merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan
mahasiswa dalam rangka mendapatkan pengetahuan, kemahiran dan
ketrampilan. Implementasi aktivitas tersebut adalah terjadi pada saat
dosen
mengajar,
membimbing
skripsi,
perwalian/bimbingan
akademik dan sebagainya. Sedangkan pada sisi non formalnya tugas
dosen adalah membantu mahasiswa untuk mendapatkan nilai-nilai
moral dan nilai-nilai sosial di luar kegiatan formal tadi, seperti
menanamkan
kepribadian
dan
jati
diri
mahasiswa
untuk
mengimplementasikan ilmu yang didapat.
Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu mengambil
keputusan sendiri. mereka tidak mau digurui, dipaksa untuk
menerima
kebenaran-kebenaran
dari
luar,
karena
mereka
menganggap dapat memutuskan tentang apa yang akan mereka
lakukan, tentang apa yang akan mereka ambil manfaatnya dari
perilaku tersebut serta mereka menganggap dirinya mampu menilai
baik buruknya sesuatu yang akan dan sedang mereka lakukan.
mereka menganggap bahwa hanya dirinyalah yang lebih mengetahui
hal-hal yang berguna dan bermanfaat
bagi dirinya dalam
kehidupannya sehari-hari. Dalam hal ini, seorang dosen harus
melengkapi (bukan
mengganti) kemampuan
dirinya sebagai
seseorang yang berperan sebagai “fasilitator”. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara lebih mengutamakan pada pemberian
informasi yang relevan dan netral, membantu para mahasiswa dalam
mengambil keputusan dan menyeleksi informasi yang diterima,
terutama dalam hal-hal baru.Namun hal tersebut bukan berarti
mereka harus dilepas begitu saja, peran dosen dalam hal ini dapat
mengakomodasi tingkat interaktivitas antar sesama pembelajar serta
memberikan pengarahan diri dalam kelompok dimaksud. Maka sikap
dosen selama proses perkuliahan terjadi sangatlah penting bagi
seorang mahasiswa , yang nantinya juga pasti akan memberikan
pengaruh untuk mahasiswa untuk menetunkan langkah apa yang
akan dipilih dalam pemilihan matakuliah konsentrasi.
Kerangka Pemikiran Dalam memilih toko konsumen
memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor kenyamanan,
pelayanan, kelengkapan produk, dan lain sebagainya hal tersebut
menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan
produsen karena akan menjadi bahan perbandingan bagi konsumen
untuk memilih toko mana yang akan didatangi konsumen (James F
Engel,1994:258). Selain sikap dosen Buku kuliah yang mudah
didapatkan akan membuat mahasiswa tidak perlu repot mencari
kesana kemari untuk membeli atau sekedar meminjam buku di
perpustakaan. Fasilitas
perkuliahan
sangatlah
penting dalam
memjalankan proses perkuliahan, dengan fasilitas yang memadai
akan membuat mahasiswa nyaman dan puas sehingga menimbulkan
motivasi untuk memilih matakuliah konsentrasi. Begitu pula dengan
waktu atau pun jadwal perkuliahan, waktu yang efisien adalah yang
diharapkan mahasiswa pada setiap perkuliahan agar setiap
mahasiswa merasa waktu yang dipilih tepat dan bisa menjalankan
kegiatan yang lain tanpa perlu kawatir akan waktu kuliahnya.
Ho2 : Faktor Fasilitas Tidak berpengaruh dalam pengambilan
keputusan
terhadap
matakuliah
konsentrasi
di
jurusan akuntansi
3. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang
untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow,
seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu.
Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling
mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal,
keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika
kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan
tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan
kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting
berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214). Seseorang
mempunyai kebutuhan pada suatu saat. Ada kebutuhan biologis,
yang muncul dari keadaan yang memaksa seprti rasa lapar, haus,
atau merasa tidak nyaman. Kebutuhan lainnya bersifat psikologis,
muncul dari kebutuhan untuk diakui, dihargai, ataupun rasa
memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak akan cukup kuat untuk
memotivasi orang tersebut untuk bertindak pada suatu waktu
tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila dirangsang
sampai suatu tingkat intensitas yang mencukupi. Sebuah motif atau
dorongan adalah kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk
mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan.dalam hal ini
motivasi mahasiswa dalam memilih matakuliah konsentrasi seperti
motivasi untuk kesuksesan karir,dunia kerja,profesionalisme serta
citra matakuliah konsentrasi yang menjadi motivasi seorang
mahasiswa dalam menentukan matakuliah konsentrasi yang dipilih
maka :
Ha3 : Motivasi berpengaruh dalam pengambilan keputusan
terhadap matakuliah konsentrasi di jurusan akuntansi.
4. Faktor Pribadi
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang
memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap
lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri,
dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi,
agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki
gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung
konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens,
2003, p.212). Pendidikan tinggi diharapkan menghasilkan caloncalon sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri
atas :
a. Kemampuan Akademik
b. Kemampuan Pribadi
Pencapaian kemampuan akademik didapatkan dalam proses
perkuliahan seorang mahasiswa sampai pada akhirnya seorang
mahasiswa berada di posisi pengambilan mtakuliah akhir dalam
perkuliahannya yaitu matakuliah keahlian atau konsentrasi, selama
proses kuliah dari semester awal hingga semester akhir mahasiswa
sudah pasti memiliki kemampuan akademik yang lebih dibandingkan
dengan mahasiswa yang belum menyelesaikan kuliahnya disetiap
semester, oleh karena itu seorang mahasiswa bisa mengenali potensi
dirinya melalui akademik yang telah ia pelajari.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi
masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum
menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap
orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan
baik. Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita
gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya
bisa terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya
kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan
memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu
dengan mantap. Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik
yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki
seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang
dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki
seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila
dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik ( Habsari 2004:2 ),
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh
besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga
terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya
kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek
potensi
diri
adalah
jika
terolah
dengan
baik
akan
memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental.
Dengan mengenali potensi diri maka akan meningkatkan
kepercayaan diri untuk memilih apa yang akan dicapai,oleh karena
itu seorang yang memiliki kemampuan dalam hal hal yang memang
dia minati akan menunjang pilihan atau keputusan yang akan diambil
termasuk dalam pemilihan di akademik yaitu pemilihan matakuliah
konsentrasi apa yang sesuai dengan potensi dirinya.
Ha4 : Faktor Pribadi berpengaruh terhadap pemilihan
matakuliah konsentrasi di jurusan akuntansi
Dari keempat hipotesis diatas yang merupakan hipotesis
secara parsial maka hipotesis selanjutnya yaitu hipotesis H5 yang
merupakan hipotesis secara Simultan yaitu :
Ha5 : Faktor Sosial, fasilitas, Motivasi dan Pribadi berpengaruh
terhadap pemilihan matakuliah konsentrasi di jurusan
akuntansi Secara simultan
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Nama dan
Topik
tahun
Variabel yang
Hasil yang diperoleh
digunakan
penelitian
Isnaini,(2002)
Analisis
pengaruh
variabel-variabel
bauran
pemasaran
terhadap
keputusan
mahasiswa dalam
memilih
perguruan tinggi
swasta di Malang
Produk estetika,
lokasi, manusia,
buktifisik, dan
promosi
Yulita,(2003)
Faktor-faktor
penting
yang
dipertimbangkan
mahasiswa
dalam memilih
perguruan
tinggi : studi
kasus pada
Institut Ilmu
Sosial dan
Politik
Jakarta (IISIP)
Jurusan/produk
studi yang
tersedia, biaya
kualitas
akademik,
fasilitas, lokasi,
reputasi dan
kehidupan
sosial
Produk, estetika,
manusia, bukti fisik,
dan promosi secara
serempak mempunyai
pengaruh bermakna,
sedangkan produk
merupakan variabel
yang paling dominan
mempunyai pengaruh
bermakna
terhadap keputusan
mahasiswa dalam
memilih perguruan
tinggi swasta di Malang.
Jurusan/produk studi
yang tersedia, biaya,
kualitas akademik,
fasilitas, lokasi, reputasi
dan kehidupan sosial
mempengaruhi
pertimbangan
mahasiswa dalam
memilih perguruan
tinggi
G. Kerangka Empirik Penelitian
Kerangka penelitian konseptual merupakan sintesis dari
tinjauan teori dan tinjauan penelitian terdahulu. Dalam bergaul atau
berteman dengan teman, kita akan menemukan berbagai pengaruh, ada
pengaruh yang bersifat positif ada juga yang bersifat negatif. Yang
dapat mempengaruhi kita untuk melakukan apa yang mereka lakukan
melalui saran dan informasi yang diberikan. termasuk dalam
pengambilan keputusan pengaruh teman dapat membuat seseorang
sangat lah terpengaruh oleh karena itu faktor Teman terdapat pengaruh
terhadap pemilihan matakuliah konsentrasi di jurusan akuntansi.
Orangtua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu
dengan terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi
dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik,
sehingga besar kemungkinan dapat mempengaruhi keputusan seorang
anak (mahasiswa) dalam memilih matakuliah konsentrasi. Dengan
mengenali potensi diri maka akan meningkatkan kepercayaan diri
untuk memilih apa yang akan dicapai,oleh karena itu seorang yang
memiliki kemampuan dalam hal hal yang memang dia minati akan
menunjang pilihan atau keputusan yang akan diambil termasuk dalam
pemilihan di akademik yaitu pemilihan matakuliah konsentrasi apa
yang sesuai dengan potensi dirinya.
Melalui sikap dosen dan Buku kuliah yang mudah didapatkan
akan membuat mahasiswa tidak perlu repot mencari kesana kemari
untuk membeli atau sekedar meminjam buku di perpustakaan. Fasilitas
perkuliahan sangatlah penting dalam memjalankan proses perkuliahan,
dengan fasilitas yang memadai akan membuat mahasiswa nyaman dan
puas sehingga menimbulkan motivasi untuk memilih matakuliah
konsentrasi. Begitu pula dengan waktu atau pun jadwal perkuliahan,
waktu yang efisien adalah yang diharapkan mahasiswa pada setiap
perkuliahan agar setiap mahasiswa merasa waktu yang dipilih tepat
dan bisa menjalankan kegiatan yang lain tanpa perlu kawatir akan
waktu kuliahnya.
Kerangka penelitian Empirik
Gambar 2.2
Variabel Independent
Variabel Dependent
Faktor Temandan
Orangtua (X1)
H1
Faktor Fasilitas
(X2)
H2
Faktor Motivasi
(X3)
H3
Mata kuliah
konsentrasi (Y)
H4
Faktor
Pribadi(X4)
H5
Download