BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi salah satu faktor utama kesuksesan organisasi. Banyak sektor usaha saat ini yang berskala besar hingga kecil sekalipun telah memanfaatkan teknologi dan sistem informasi dalam kegiatan operasional organisasi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh John E. Van Decker (2013) tentang Studi Teknologi CFO Eksekutif Keuangan International menunjukkan hasil seperti yang digambarkan di gambar 1.1 dibawah ini: Gambar 1.1 Pengaruh Inverstasi TI Dibandingkan dengan Dua Tahun Lalu (Analisis Survei: Studi Teknologi CFO Eksekutif Keuangan International, Gartner 2 Mei 2013, John E. Van Decker) Dari gambar 1.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan investasi teknologi informasi sebesar 44% dibandingkan dengan periode sebelumnya 1 2 yaitu tahun 2011. Alasan yang paling mempengaruhi dalam investasi teknologi informasi adalah bahwa teknologi informasi merupakan kunci dari strategi perusahaan. Menurut jurnal Zayyana Shehu (2014) tentang Kelebihan Biaya pada Pengerjaan Proyek di Malaysia menyatakan bahwa pengembangan dan implementasi teknologi informasi dalam organisasi sering menghadapi masalah kelebihan biaya dimana biaya merupakan kriteria fundamental untuk mengukur kesuksesan sebuah proyek. Biaya proyek memiliki hubungan dengan kriteria proyek lainnya seperti waktu, kualitas, dan nilai proyek terhadap perusahaan. Sebagai kunci dari strategi organisasi, pengembangan dan implementasi teknologi informasi akan memberikan dampak yang besar pada organisasi jika terjadi kesalahan pada pengelolaan proyek. Berdasarkan survei dari McKinsey dan BT Center for Major Programme Management di Universitas Oxford (2010) tentang perbandingan proyek teknologi informasi berdasarkan biaya, jadwal dan manfaat menunjukkan hasil seperti pada gambar 1.2 dibawah ini: Gambar 1.2 Performa dari variasi tipe proyek secara signifikan (Analisis Survei: Studi Referensi Perkiraan untuk Proyek TI, 2010, McKinseyOxford) Dari gambar 1.2 menunjukkan bahwa 66% proyek teknologi informasi terutama dalam pengembangan dan implementasi aplikasi perangkat lunak selalu melebihi biaya yang direncanakan, 33% melebihi tenggat waktu yang telah ditentukan dan 17% mengalami kerugian. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya organisasi memaksimalkan peluang pengembangan dan implementasi proyek teknologi informasi agar selesai sesuai dengan ekspektasi biaya dan waktu yang telah ditentukan? Berdasarkan survei dari Michael Bloch, Sven Blumberg, dan Jürgen Laartz (2012) tentang Penyelesaian Proyek TI Skala Besar Sesuai Perencanaan Waktu, Biaya dan Nilai Proyek menyatakan bahwa kunci keberhasilan proyek bergantung pada penguasaan empat dimensi yang membentuk sebuah 3 metodologi untuk proyek teknologi informasi yang disebut dengan value assurance. Keempat elemen tersebut adalah: 1. Fokus pada pengelolaan strategi dan stakeholder bukan berkonsentrasi pada anggaran dan penjadwalan. 2. Menguasai teknologi dan konten proyek dengan mengamankan bakat internal dan eksternal yang penting. 3. Membangun tim yang efektif dengan menyelaraskan insentif tim dengan tujuan keseluruhan proyek. 4. Unggul di praktek inti proyek manajemen, seperti siklus pengiriman yang singkat dan pemeriksaan kualitas yang ketat. Pemanfaatan teknologi informasi yang berhubungan dengan proyek manajemen ini telah diterapkan ke beberapa instansi-instansi umum dan tersebar secara luas di Indonesia. Proyek manajemen ini sudah menjadi hal yang wajar dan berperan penting dalam kehidupan bisnis dalam lingkungan kerja. Maka tidaklah jarang ditemukan perusahaan maupun organisasi yang melakukan kerja-sama dengan beberapa developer dalam pembuatan aplikasi proyek manajemen untuk mengelola proyek internal perusahaan. Universitas Bina Nusantara sebagai salah satu institusi pendidikan swasta ternama di Indonesia merupakan contoh organisasi yang memiliki unit yang berfungsi untuk mengelola proyek baik dari internal maupun eksternal. Unit ini dikenal dengan nama Binus Creates. Binus Creates berperan sebagai penghubung antara fakultas dengan pihak eksternal, hubungan yang dimaksud meliputi kemitraan dalam pengerjaan dan distribusi proyek. Berdasarkan hasil observasi penulis selama melakukan internship di Binus Creates, ditemukan cara pengelolaan proyek secara manual menggunakan Microsoft Excel. Cara manual ini tentunya akan cukup sulit jika semakin hari jumlah proyek yang dikerjakan akan semakin berkembang jumlahnya dan semakin besar pula ruang lingkupnya. Besarnya ruang lingkup dan banyaknya jumlah proyek yang harus dikerjakan menuntut dibutuhkannya suatu aplikasi manajemen proyek untuk mendukung aktivitas pengelolaan proyek yang lebih efektif dan efisien. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang tersebut adalah: 4 1. Bagaimana cara mengembangkan aplikasi proyek manajemen yang dapat membantu dan mempermudah pengelolaan proyek pada Binus Creates? 2. Bagaimana cara manajer proyek mendapatkan informasi yang akurat tentang proyek-proyek yang sedang dikerjakan? 3. Bagaimana cara informasi terdistribusi antar tim yang terlibat dalam proyek? 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Perancangan dan pengembangan aplikasi proyek manajeman berbasis web. 2. Aplikasi proyek manajemen dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP. 3. Aplikasi proyek manajemen memiliki fitur user management yang digunakan untuk mengatur menu, user, dan akses user terhadap menu. 4. Aplikasi proyek manajemen memiliki fitur pendataan informasi proyek dan pembagian tugas terhadap masing-masing konsultan yang terlibat dalam proyek. 5. Aplikasi proyek manajeman memiliki fitur yang mendukung manajer proyek dan Person In Charge (PIC) untuk melakukan monitoring terhadap perkembangan pengerjaan proyek. 6. Pengguna aplikasi ditujukan untuk internal Binus Creates yang bertugas sebagai PIC proyek dan manajer proyek. 1.4 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari pengembangan aplikasi manajemen proyek ini adalah: 1. Mengembangkan aplikasi proyek manajeman yang dapat membantu manajer proyek memonitor informasi tentang proyek yang dikerjakan dan mendistribusikan informasi kepada tim yang terlibat. 2. Mengembangkan aplikasi proyek manajemen yang dapat menyimpan perubahan variable. Manajer proyek dapat melakukan pegawasan terhadap perubahan tersebut. 3. Mengembangkan aplikasi proyek manajemen yang dapat memberikan informasi perkembangan proyek kepada tim yang terlibat dalam pengerjaan proyek. 5 Berikut adalah manfaat yang ingin diperoleh dari pengembangan aplikasi manajemen proyek ini adalah: 1. Manajer proyek dapat mengidentifikasi masalah lebih dini dan membuat keputusan perbaikan. 2. Alokasi tugas PIC dalam pengerjaan proyek lebih terorganisir sehingga mempermudah masing-masing PIC untuk memonitor tugasnya. 3. Evaluasi dan pengerjaan proyek lebih efisien dan proyek lebih cepat selesai. 1.5 Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Aplikasi Dalam mengembangkan aplikasi ini, akan dua metode yaitu sebagai berikut: 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam skripsi ini diperoleh dengan: 1. Wawancara Melakukan wawancara rutin dengan staf internal Binus Creates untuk memahami kebutuhan perusahaan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan requirement dari Binus Creates dan membahas rancangan fitur yang akan dibuat pada aplikasi. 2. Observasi Melakukan pengamatan terhadap internal Binus Creates untuk bisa mendapatkan analisa perihal cara kerja dan sistem yang sedang berjalan dalam Binus Creates. Pengamatan ini bertujuan untuk bisa mendapatkan kriteria-kriteria dan fitur-fitur aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari staf Binus Creates. 3. Pembacaan Latar Belakang Melakukan pembacaan dokumen-dokumen terkait cara kerja dan sistem yang sedang berjalan di Binus Creates. Tujuan dari pembacaan latar belakang ini untuk mendapatkan tabel-tabel yang digunakan dalam pendataan proyek. 6 1.5.2 Metode Pengembangan Aplikasi Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah metode waterfall. Menurut Pressman & Maxim (2015:42), tahap-tahap dalam metode waterfall adalah: Gambar 1.3 Metode Waterfall (Sumber: Pressman & Maxim, 2015:42) 1. Communication (analisa kebutuhan dan mendefinisikan masalah) 2. Planning (memperkirakan dan membuat jadwal) 3. Modeling (analisis dan desain model) 4. Construction (coding dan testing) 5. Deployment (implementasi dan pengumpulan umpan balik) 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini tersusun berdasarkan tahap-tahap berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan. Yang menjadi landasan dari penulisan skripsi dan pengembangan aplikasi ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Berupa teori, konsep, hasil pengembangan dasar (produk, sistem, model dan sebagainya) yang diperlukan untuk mendukung penyusunan skripsi. Penjelasan yang lebih spesifik dan mendetail mengenai aplikasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyelesaian pengembangan aplikasi dan penyusunan skripsi. BAB 3 DESKRIPSI UMUM Berisikan penjelasan dan informasi-informasi mengenai profil perusahaan secara rinci, sistem dan cara kerja yang digunakan, identifikasi masalah, kondisi yang sedang berjalan beserta solusi-solusi yang diajukan sebagai penyelesaian masalah. 7 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan bahasan yang dikembangkan berisikan tahapan – tahapan dalam penyelesaian aplikasi yang berupa hasil uji coba atau evaluasi yang telah dilaksanakan terhadap hasil pengembangan sistem aplikasi dan berbagai kebijakan lainnya. Dan juga di dalam bab ini, hasil dari diskusi analisis akan dihubungkan terhadap konsep dan pendekatan pada dunia kerja. Data dapat ditampilkan ke dalam bentuk grafik, tabel, gambar dan hasil yang telah sesuai dengan bahasan yang diinginkan. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulan yang dihasilkan dari evaluasi seluruh tahap perancangan dan implementasi yang telah dilakukan serta saran-saran untuk pengembangan yang lebih lanjut di waktu mendatang. 8