PENGARUH ARUS KAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN ASET (Survey pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ASEP SISWANTO Dusun Purwasari Rt 01 Rw 09 Desa Cimara Kec. Cibeureum Kab. Kuningan Email: [email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No 24 ABSTRACT This study aims to determine how the cash flow from operating, investing, and financing as well as the rate of return on assets, and the effect of cash flows from operating, investing, and financing partially and simultaneously on the return of assets in the company of food and beverage sub-sectors listed on the Stock Exchange. In this research method used is the method of data descriptive study of cross section surveys as well as data collected from each company, for the purposes of the study authors took the data in 2014. Data was collected with the documentation, and literature study. To test the hypothesis, the authors used multiple regression analysis three predictors, multiple correlation analysis three predictors and coefficient of determination. Conclusion This study shows that operating cash flow is partially no effect on the rate of return on assets, cash flow investments partially no effect on the rate of return on assets, cash flow is partially funding does not affect the rate of return on assets and operating cash flow, cash flow and current investments financing cash simultaneously significant effect on the rate of return on assets. Keywords: Operating Cash Flow, Cash Flow Investments, Cash Flow Financing, rate of return on assets ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana arus kas operasi, investasi, dan pendanaan serta tingkat pengembalian aset, dan pengaruh arus kas operasi, investasi, dan pendanaan secara parsial dan simultan terhadap tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode data deskriptif dengan pendekatan studi survey serta data cross section yang dikumpulkan dari masing-masing perusahaan, untuk keperluan penelitian penulis mengambil data pada tahun 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, dan studi kepustakaan. Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi ganda tiga prediktor, analisis korelasi ganda tiga prediktor dan analisis koefisien determinasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset, arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset, arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset dan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset. Kata kunci : Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Tingkat pengembalian aset PENDAHULUAN Salah satu bagian dari laporan keuangan yang sering digunakan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas lebih baik dibandingkan laporan keuangan lainnya karena menyediakan informasi yang lebih nyata, menunjukkan sumber penerimaan dan pengeluaran menggunakan basis kas sehingga lebih relevan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dalam jangka pendeknya dan dapat dijadikan pertimbangan oleh para investor dalam menginvestasikan dananya di Bursa Efek Indonesi (BEI). Laporan arus kas perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu lebih menarik dibandingkan dengan perusahaan – perusahaan lain itu lebih menarik untuk diteliti, karena arus kas pada perusahaan makanan dan minuman perputarannya lebih cepat. Hal itu bisa terjadi karena setiap konsumen memerlukan makanan dan minuman yang mengakibatkan tingkat operasional perusahaan makanan dan minuman itu lebih cepat dalam memproduksi barangnya. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keluar berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Akivitas operasi adalah aktivitas-akivitas yang berhubungan dengan diperolehnya laba dari kegiatan operasional dalam suatu perusahaan. Aktivitas investasi adalah aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan deperolehnya aktiva-aktiva non-kas dan non-setara kas, di mana aktiva-aktiva tersebut diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan aktivitas pendanaan adalah akivitas-aktivitas yang berhubungan dengan diperolehnya dana yang mendukung berjalannya aktivitas bisnis. Jika semakin baik arus kas suatu perusahaan maka semakin baik pula perusahaan tersebut di mata investor dan akan berpengaruh tehadap pergerakan harga saham. Tujuan perusahaan beroperasi secara umum adalah mendapatkan keuntungan, namaun apakah keuntungan yang diperoleh itu telah efektif atau belum. Bagi perusahaan pada umumnya, menghasilkan keuntungan yang besar belum mampu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien. Keuntungan yang efektif bisa dilihat dari tingakat pengembalian aset atau yang sering dikenal dengan Return On Assets yang besar. Return on Assets merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Penulis menggunakan rasio Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini karena rasio tersebut mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan dari aktiva perusahaan dan menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola aktiva. ROA diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total aktivanya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pengelolaan investasi yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Bagaimana Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan, serta Tingkat Pengembalian Aset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan secara parsial dan simultan terhadap Tingkat Pengembalian Aset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan tingkat pengembalian aset di perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis regresi. Penulis meneliti pengaruh variabel X1 (arus kas operasi) variabel X2 (arus kas investasi) dan variabel X3 (arus kas pendanaan) terhadap variabel Y (tingkat pengembalian aset). PEMBAHASAN Arus kas operasi mengalami kecenderungan arus kas yang positif yang berarti arus kas masuk lebih besar dari pada arus kas keluar. Arus kas investasi dari perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia semuanya negative, yang artinya perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk perusahaan dibandingkan dengan menjual investasi yang telah dimiliki oleh perusahaan tersebut. Arus kas pendanaan perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ada yang positif dan ada juga yang negative, jika arus kas positif itu berarti perusahaan mendapat setoran modal lebih besar dari pada pembayaran yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut dan jika arus kas pendanaan negative itu berarti setoran modal yang perusahaan terima lebih sedikit dibandingkan dengan pembayaran yang harus perusahaan lakukan. Tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagian besar mengalami tingkat pengembalian aset yang positif, itu berarti tingkat pengembalian aset di perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah baik. Tabel 1 Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia N o Kode Saham 1 ADES 2 ALTO 3 CEKA Nama Emiten PT Akasha Wira International Tbk PT Tri Banyan Tirta Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan Return On Assets 101.377.000.000 (61.190.000.000) (34.139.000.000) 6.14% (30.575.376.304) (93.356.661.148) 156.521.872.849 -0.78% (147.806.952.847) (25.275.259.978) 171.182.292.001 3.19% 4 DLTA 5 ICBP 6 INDF 7 MCBI 8 MYOR 9 PSDN 10 ROTI 11 12 13 SKBM SKLT STTP 14 ULTJ PT Delta Djakarta Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Nippon Indosari Carporindo Tbk PT Sekar Bumi Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Siantar Top Tbk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk 164.246.813.000 (38.031.012.000) (144.831.127.000) 29.04% 3.860.843.000.000 (1.749.908.000.000) (286.458.000.000) 10.16% 9.269.318.000.000 (10.162.607.000.000) 1.402.739.000.000 5.12% 913.005.000.000 (442.670.000.000) (469.895.000.000) 35.62% (862.339.383.145) (815.592.277.343) 521.712.904.799 3.98% 21.202.281.251 (36.079.460.897) (39.078.347.722) -4.54% 364.975.619.113 (395.917.648.518) 93.490.563.844 8.8% 48.342.031.990 23.398.218.902 198.516.135.904 (72.696.093.836) (21.818.138.714) (203.464.942.295) 58.043.097.137 (15.847.886.557) 30.764.501.441 13.72% 4.97% 7.26% 128.022.639.232 (151.360.410.751) (99.002.304.236) 9.71% Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI (telah diolah) Berdasarkan tabel diatas arus kas operasi pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 terjadi kecenderungan arus kas yang dihasilkan positif, dimana arus kas masuk lebih banyak dibandingkan dengan arus kas keluar. Arus kas bersih operasi terkecil yaitu perusahaan PT Mayora Indah Tbk sebesar (Rp 862.339.383.145) dan yang terbesar yaitu perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp 9.269.318.000.000. Arus kas investasi pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 arus kas yang dihasilkan semua perusahaan itu negative, artinya perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk perusahaan dibandingkan dengan melakukan penjualan investasi yang dimiliki perusahaan. Arus kas investasi terkecil yaitu perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar (Rp 10.162.607.000.000) dan yang terbesar yaitu perusahaan PT Sekar Laut Tbk sebesar (21.818.138.714). Arus kas pendanaan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 arus kasnya ada yang positif dan ada yang negative, arus kas yang positif berarti perusahaan tersebut lebih banyak mendapat setoran modal dibandingkan dengan membayar pembiyaan yang harus dibayar perusahaan, sedangkan arus kas yang negaitif berarti perusahaan lebih banyak membayar pembiayaan yang harus dibayar oleh perusahaan dibandingkan dengan seoran modal yang diterima perusahaan. Arus kas pendanaan terkecil yaitu perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar (Rp 469.895.000.000) dan yang terbesar yaitu perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp 1.402.739.000.000. Tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 memiliki kecenderungan ROA yang dihasilkan oleh perusahaan positif, hal itu dikarenakan laba bersih dan total aktiva dari masingmasing perusahaan berbeda. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk adalah perusahaan yang memiliki ROA yang paling kecil yaitu sebesar -4.54%, sedangkan tingkat ROA yang paling besar yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 35.62% Pengaruh Arus Kas Operasi Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan Dari hasil koefisien regresi arus kas operasi (X1) sebesar 0,004 dalam hal ini berarti setiap penambahan arus kas operasi sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien variabel X lain tetap akan meningkatkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y) sebesar Rp. 0,004 atau sebesar 0,4%. Namun sebaliknya, jika arus kas operasi menurun Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat pengembalian aset dipersiksi mengalami penurunan sebesar Rp. 0,004,- atau sebesar 0,4%. Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas operasi secara parsial terhadap tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,130 yang berarti bahwa arus kas operasi mempunyai hubungan yang sangat rendah terhadap tingkat pengembalian aset. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas operasi sebesar 0,416, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201. Ternyata harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang penulis ajukan bahwa “Arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset”, ditolak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Pengaruh Arus Kas Invesasi Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan Dari hasil koefisien regresi arus kas investasi (X2) sebesar -0,022 dalam hal ini berarti setiap penambahan arus kas investasi sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien variabel X lain tetap akan menurunkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y) sebesar Rp. -0,022 atau sebesar -2,2%. Namun sebaliknya, jika arus kas investasi menurun Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat pengembalian aset dipersiksi mengalami kenaikan sebesar Rp. -0,022 atau sebesar 2,2%. Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas investasi secara parsial terhadap tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,558 yang berarti bahwa arus kas investasi mempunyai hubungan yang sangat rendah terhadap tingkat pengembalian aset. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas investasi sebesar -2,126, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201. Ternyata harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang penulis ajukan bahwa “Arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset”, ditolak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan Dari hasil koefisien regresi arus kas pendanaan (X3) sebesar -0,032 dalam hal ini berarti setiap penambahan arus kas pendanaan sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien variabel X lain tetap akan menurunkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y) sebesar Rp. -0,032 atau sebesar -3,2%. Namun sebaliknya, jika arus kas pendanaan menurun Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat pengembalian aset dipersiksi mengalami kenaikan sebesar Rp. -0,032 atau sebesar 3,2%. Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas pendanaan secara parsial terhadap tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar - 0,491 yang berarti bahwa arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang sangat rendah terhadap tingkat pengembalian aset. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas pendanaan sebesar -1,783, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201. Ternyata harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang penulis ajukan bahwa “Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset”, ditolak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan Secara Simultan terhadap Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan Langkah-langkah untuk menghitung besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan tingkat pengembalian aset yang dilakukan penulis adalah dimulai dengan, analisis regresi ganda tiga predictor, analisis korelasi ganda tiga prediktor, determinasi dan diakhiri dengan pengujian hipotesis. 1. Analisis Regresi Ganda Tiga Prediktor Untuk mengetahui besarnya pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan terhadap Tingkat Pengembalian Aset maka digunakan alat analisis ganda tiga predictor sebagai berikut: Y = a +b1 X1 + b2X2 + b3X3 Y = 5,342 + 0,004X1 – 0,022X2 – 0,032X3 Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lampiran 1, tabel coefficient) diperoleh nilai α sebesar 5,342 dan nilai b1 sebesar 0,004, b2 sebesar -0,022, serta b3 sebesar 0,032. Hal ini menunjukan apabila arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan nol (arus kas masuk = arus kas keluar) akan berakibat menambahnya tingkat pengembalian aset sebesar 5,342 %. 2. Analisis Korelasi Ganda Tiga Prediktor Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi antara data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dengan tingkat pengembalian aset perusahaan. Nila dari korelasi tersebut dapat dicari dengan rumus sebai berikut: 𝑅𝑦 123 = 𝑏1 𝑋1 𝑌 + 𝑏2 𝑋2 𝑌 + 𝑏3 𝑌2 𝑋3 𝑌 Setelah diolah menggunakan SPSS versi 16.0 diperoleh hasil: r = 0,776 Dengan perhitungan SPSS tersebut diatas, didapat nilai korelasi positif yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif atau kuat antara data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dengan tingkat pengmbalian aset perusahaan, yaitu kenaikan atau penurunan data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan akan berpengaruh terhadap tingkat pengmbalian aset perusahaan. Hal ini bisa dengan nilai korelasi yang berdasarkan tabel dibawah ini menunjukan hubungan yang kuat. Tabel 4.13 Interpretasi Koefsien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat 3. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan, setelah diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai 0,603. Koefisien determinasi menggunakan rumus: Kd = r2 x 100% Kd = 0,603 x 100% Kd = 60,3% Dengan demikian besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan terhadap tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI adalah sebesar 60,3% sedangkan sisanya sebesar 39,7% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti ukuran perusahaan, Kusuma (2005:85), menyebutkan bahwa menurut teori critical, semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas juga akan meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Teori critical menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap sumber daya perusahaan seperti aset, teknologi, kekayaan intelektual sebagai factor - faktor yang menentukan ukuran perusahaan. Dengan adanya sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar. Dengan adanya penjualan yang semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat 4. Uji Signifikansi Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai F sebesar 5,061 sedangkan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05 diperoleh Ftabel dengan batasan F(n-k-1) sebesar 3,59. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Ftabel, sehingga Ho ditolak dan hipotesis yang penulis ajukan bahwa “Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengmbalian aset”, diterima. Kata signifikan disini memiliki arti bahwa arus kas tidak dapat dipisahkan secara parsial antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan dalam hal keterkatiannya dengan tingkat pengembalian aset. Hal ini sesuai dengan teori (Harahap 2004:255)yang menyatakan bahwa arus kas merupakan kegiatan arus masuk dan keluarnya kas pada suatu entitas yang mempengaruhi laba entitas tersebut. Hasil penelitian sebelumnya (Eni Nuraeni : 2011) juga mengatakan bahwa arus kas dan modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai arus kas dan tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. a) Jumlah arus kas bersih aktivitas operasi umumnya memiliki arus kas yang positif, dimana arus kas masuk lebih besar dibandingkan dengan arus kas keluar. b) Arus kas bersih dari aktivitas investasi mengalami kondisi negative, dimana perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk perusahaan dibandingkan dengan menjual investasi yang dimiliki perusahaan. c) Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan memiliki arus kas bersihnya positif dan ada juga yang negatif. Arus kas dari aktivitas pendanaan yang positif menunjukan perusahaan tersebut lebih besar menerima setoran modal dibandingkan dengan membayar pembiyaan yang ditanggung oleh perusahaan sedangan arus kas yang negative menunjukan setoran modal yang diterima oleh perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan. d) Return On Assets (ROA) pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI memiliki kecenderungan yang positirf, hal itu dikarenakan tingkat laba bersih dan total aktiva dari masing-masing perusahaan berbeda. 2. a) Arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan, dimana setiap kenaikan ataupun penurunan arus kas operasi tidak akan diikuti dengan kenaikan atau penurunan tingkat pengembalian aset. b) Arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan arus kas investasi maka tidak akan diikutu kenaikan atau penurunan tingkat pengembalian aset. c) Arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan arus kas pendanaan maka tidak akan diikuti dengan kenaikan atau penurunan tingkat pengembalian aset. d) Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengembalian aset perusahaan dipengaruhi oleh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan yang baik. Saran Berdasrkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI maupun penelitia selanjutnya di masa yang akan datang. Adapun saran-saran tersebut diantaranya: 1. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI diharapkan dapat mempertahankan pengelolaan kas yang cukup baik dan memperbaiki pengelolaan yang masih kurang baik, karena arus kas akan berpengaruh terhadap laba, jadi jika arus kas besar maka laba juga akan besar dan sebaliknya jika arus kas kecil maka laba juga akan kecil. Arus kas selalu mendapatkan perhatian lebih dari manajemen perusahaan, karena arus kas merupakan jiwa (lifeblood) bagi suatu perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai arus kas dan tingkat pengmbalian aset dengan sampel yang berbeda dan lebih banyak, perusahaan yang tidak go public DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Andi Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Non parametric, Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ardiyos.2004. Kamus Besar Akuntansi, Jakarta: Citra Harta Prima. Brealey, Myers & Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 2. Bob Sabran MM. Jakarta: Erlangga. Bringham, Eugene, F dan Houston, Joel, F. 2001. Manajemen Keuangan, Jilid II. Dodo Suharto dan Herman Widodo. Jakarta: Penerbit Erlangga Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta. Dyckman. 2001. Intermediate Accounting, Alih Bahasa Munir Ali, Jilid I, Jakarta: Erlangga. Harry Supangkat. 2003. Buku Panduan Direktur Keuangan, Jakarta: Salemba Emapt. Husein Umar. 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo Persada Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntasi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. James C, Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi kedua belas. Marianus Sinaga. Jakarta: Salemba Empat Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry. 2005. Akutansi Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Penerbit Erlangga. Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Mamduh. M. Hanafi. (2003). Analisis Laporan keuangan. Yogyakarta: UPP AMK YKPN. Mr. JAK, 2015. Arus Kas. www.jurnalakuntansikeuangan.com 10-04-15 Munawir S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Yogyakarta: Liberty. Nasution S. 2012. Metode Research, Edisi 1 Cetakan 13. Jakarta: Bumi Aksara. Nur Indriantoro, Bambang Supomo. 2007. Metode Penelitian Bisinis, Bandung: CV. ALFABETA Redaktur Detik, 2011 detikFinance, Investasi di sektor industry. www.detik.com Sofyan Syafri Harahap. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo 2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV ALFABETA. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta: ANDI. Tambunan. 2008. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation), Jakarta: PT.Gramedia. Walter T. Harrison Jt, Charles T. Horngren, C. William Thomas, dan Themin Suwardy. 2013. Akuntansi Keuangan (International Financial Reporting Standards – IFRS), edisi kedelapan, Gina Gania. Jakarta: Erlangga. Wild, John J. Subramanyam, K.r. Halsey, Robert F. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Buku 1. Ed. 8. Yanivi S. Bactiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Salemba Empat. Yuke Prabansari & Hadri kusuma. 2005. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Publick yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Sinergi, Edisi Khusus On Finace: hlm. 1 - 15