PENGARUH ARUS KAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN

advertisement
PENGARUH ARUS KAS
TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN ASET
(Survey pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia)
ASEP SISWANTO
Dusun Purwasari Rt 01 Rw 09 Desa Cimara Kec. Cibeureum Kab. Kuningan
Email: [email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jalan Siliwangi No 24
ABSTRACT
This study aims to determine how the cash flow from operating, investing, and
financing as well as the rate of return on assets, and the effect of cash flows from
operating, investing, and financing partially and simultaneously on the return of assets
in the company of food and beverage sub-sectors listed on the Stock Exchange. In this
research method used is the method of data descriptive study of cross section surveys as
well as data collected from each company, for the purposes of the study authors took
the data in 2014. Data was collected with the documentation, and literature study. To
test the hypothesis, the authors used multiple regression analysis three predictors,
multiple correlation analysis three predictors and coefficient of determination.
Conclusion This study shows that operating cash flow is partially no effect on the rate
of return on assets, cash flow investments partially no effect on the rate of return on
assets, cash flow is partially funding does not affect the rate of return on assets and
operating cash flow, cash flow and current investments financing cash simultaneously
significant effect on the rate of return on assets.
Keywords: Operating Cash Flow, Cash Flow Investments, Cash Flow Financing, rate
of return on assets
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana arus kas operasi, investasi,
dan pendanaan serta tingkat pengembalian aset, dan pengaruh arus kas operasi,
investasi, dan pendanaan secara parsial dan simultan terhadap tingkat pengembalian aset
pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode data deskriptif dengan pendekatan
studi survey serta data cross section yang dikumpulkan dari masing-masing perusahaan,
untuk keperluan penelitian penulis mengambil data pada tahun 2014. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, dan studi kepustakaan. Untuk
menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi ganda tiga prediktor, analisis
korelasi ganda tiga prediktor dan analisis koefisien determinasi. Kesimpulan penelitian
ini menunjukan bahwa arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
tingkat pengembalian aset, arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
tingkat pengembalian aset, arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh
terhadap tingkat pengembalian aset dan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset.
Kata kunci : Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Tingkat
pengembalian aset
PENDAHULUAN
Salah satu bagian dari laporan keuangan yang sering digunakan adalah laporan
arus kas. Laporan arus kas lebih baik dibandingkan laporan keuangan lainnya karena
menyediakan informasi yang lebih nyata, menunjukkan sumber penerimaan dan
pengeluaran menggunakan basis kas sehingga lebih relevan dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban dalam jangka pendeknya dan dapat dijadikan
pertimbangan oleh para investor dalam menginvestasikan dananya di Bursa Efek
Indonesi (BEI).
Laporan arus kas perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) itu lebih menarik dibandingkan dengan perusahaan –
perusahaan lain itu lebih menarik untuk diteliti, karena arus kas pada perusahaan
makanan dan minuman perputarannya lebih cepat. Hal itu bisa terjadi karena setiap
konsumen memerlukan makanan dan minuman yang mengakibatkan tingkat operasional
perusahaan makanan dan minuman itu lebih cepat dalam memproduksi barangnya.
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keluar berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Akivitas operasi adalah aktivitas-akivitas yang
berhubungan dengan diperolehnya laba dari kegiatan operasional dalam suatu
perusahaan. Aktivitas investasi adalah aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
deperolehnya aktiva-aktiva non-kas dan non-setara kas, di mana aktiva-aktiva tersebut
diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan aktivitas pendanaan adalah
akivitas-aktivitas yang berhubungan dengan diperolehnya dana yang mendukung
berjalannya aktivitas bisnis. Jika semakin baik arus kas suatu perusahaan maka semakin
baik pula perusahaan tersebut di mata investor dan akan berpengaruh tehadap
pergerakan harga saham.
Tujuan perusahaan beroperasi secara umum adalah mendapatkan keuntungan,
namaun apakah keuntungan yang diperoleh itu telah efektif atau belum. Bagi
perusahaan pada umumnya, menghasilkan keuntungan yang besar belum mampu
menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien.
Keuntungan yang efektif bisa dilihat dari tingakat pengembalian aset atau yang
sering dikenal dengan Return On Assets yang besar. Return on Assets merupakan
ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Penulis menggunakan
rasio Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini karena rasio tersebut mengukur
tingkat pengembalian yang dihasilkan dari aktiva perusahaan dan menunjukkan
keefisienan perusahaan dalam mengelola aktiva. ROA diukur dari laba bersih setelah
pajak (earning after tax) terhadap total aktivanya yang mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam pengelolaan investasi yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Bagaimana Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan, serta
Tingkat Pengembalian Aset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagaimana pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas
Pendanaan secara parsial dan simultan terhadap Tingkat Pengembalian Aset pada
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
METODE PENELITIAN
Yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai arus kas operasi, arus kas
investasi, arus kas pendanaan dan tingkat pengembalian aset di perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis.
Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis regresi. Penulis meneliti
pengaruh variabel X1 (arus kas operasi) variabel X2 (arus kas investasi) dan variabel X3
(arus kas pendanaan) terhadap variabel Y (tingkat pengembalian aset).
PEMBAHASAN
Arus kas operasi mengalami kecenderungan arus kas yang positif yang berarti
arus kas masuk lebih besar dari pada arus kas keluar. Arus kas investasi dari perusahaan
sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia semuanya
negative, yang artinya perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk perusahaan
dibandingkan dengan menjual investasi yang telah dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Arus kas pendanaan perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia ada yang positif dan ada juga yang negative, jika arus kas positif
itu berarti perusahaan mendapat setoran modal lebih besar dari pada pembayaran yang
harus dilakukan oleh perusahaan tersebut dan jika arus kas pendanaan negative itu
berarti setoran modal yang perusahaan terima lebih sedikit dibandingkan dengan
pembayaran yang harus perusahaan lakukan. Tingkat pengembalian aset perusahaan sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagian besar
mengalami tingkat pengembalian aset yang positif, itu berarti tingkat pengembalian
aset di perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia adalah baik.
Tabel 1
Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan dan
Tingkat Pengembalian Aset
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
N
o
Kode
Saham
1
ADES
2
ALTO
3
CEKA
Nama Emiten
PT Akasha Wira
International Tbk
PT Tri Banyan Tirta
Tbk
PT Cahaya Kalbar
Tbk
Arus Kas Operasi
Arus Kas Investasi
Arus Kas
Pendanaan
Return On
Assets
101.377.000.000
(61.190.000.000)
(34.139.000.000)
6.14%
(30.575.376.304)
(93.356.661.148)
156.521.872.849
-0.78%
(147.806.952.847)
(25.275.259.978)
171.182.292.001
3.19%
4
DLTA
5
ICBP
6
INDF
7
MCBI
8
MYOR
9
PSDN
10
ROTI
11
12
13
SKBM
SKLT
STTP
14
ULTJ
PT Delta Djakarta
Tbk
PT Indofood CBP
Sukses Makmur
Tbk
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
PT Multi Bintang
Indonesia Tbk
PT Mayora Indah
Tbk
PT Prasidha Aneka
Niaga Tbk
PT Nippon Indosari
Carporindo Tbk
PT Sekar Bumi Tbk
PT Sekar Laut Tbk
PT Siantar Top Tbk
PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading
Company Tbk
164.246.813.000
(38.031.012.000)
(144.831.127.000)
29.04%
3.860.843.000.000
(1.749.908.000.000)
(286.458.000.000)
10.16%
9.269.318.000.000
(10.162.607.000.000)
1.402.739.000.000
5.12%
913.005.000.000
(442.670.000.000)
(469.895.000.000)
35.62%
(862.339.383.145)
(815.592.277.343)
521.712.904.799
3.98%
21.202.281.251
(36.079.460.897)
(39.078.347.722)
-4.54%
364.975.619.113
(395.917.648.518)
93.490.563.844
8.8%
48.342.031.990
23.398.218.902
198.516.135.904
(72.696.093.836)
(21.818.138.714)
(203.464.942.295)
58.043.097.137
(15.847.886.557)
30.764.501.441
13.72%
4.97%
7.26%
128.022.639.232
(151.360.410.751)
(99.002.304.236)
9.71%
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
BEI (telah diolah)
Berdasarkan tabel diatas arus kas operasi pada perusahaan sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 terjadi kecenderungan arus kas
yang dihasilkan positif, dimana arus kas masuk lebih banyak dibandingkan dengan arus
kas keluar. Arus kas bersih operasi terkecil yaitu perusahaan PT Mayora Indah Tbk
sebesar (Rp 862.339.383.145) dan yang terbesar yaitu perusahaan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk sebesar Rp 9.269.318.000.000.
Arus kas investasi pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 arus kas yang dihasilkan semua
perusahaan itu negative, artinya perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk
perusahaan dibandingkan dengan melakukan penjualan investasi yang dimiliki
perusahaan. Arus kas investasi terkecil yaitu perusahaan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk sebesar (Rp 10.162.607.000.000) dan yang terbesar yaitu perusahaan PT Sekar
Laut Tbk sebesar (21.818.138.714).
Arus kas pendanaan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 arus kasnya ada yang positif dan ada yang
negative, arus kas yang positif berarti perusahaan tersebut lebih banyak mendapat
setoran modal dibandingkan dengan membayar pembiyaan yang harus dibayar
perusahaan, sedangkan arus kas yang negaitif berarti perusahaan lebih banyak
membayar pembiayaan yang harus dibayar oleh perusahaan dibandingkan dengan
seoran modal yang diterima perusahaan. Arus kas pendanaan terkecil yaitu perusahaan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar (Rp 469.895.000.000) dan yang terbesar yaitu
perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp 1.402.739.000.000.
Tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 memiliki kecenderungan ROA yang dihasilkan
oleh perusahaan positif, hal itu dikarenakan laba bersih dan total aktiva dari masingmasing perusahaan berbeda. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk adalah perusahaan yang
memiliki ROA yang paling kecil yaitu sebesar -4.54%, sedangkan tingkat ROA yang
paling besar yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 35.62%
Pengaruh Arus Kas Operasi Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian Aset
Perusahaan
Dari hasil koefisien regresi arus kas operasi (X1) sebesar 0,004 dalam hal ini
berarti setiap penambahan arus kas operasi sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien
variabel X lain tetap akan meningkatkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y)
sebesar Rp. 0,004 atau sebesar 0,4%. Namun sebaliknya, jika arus kas operasi menurun
Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat pengembalian aset
dipersiksi mengalami penurunan sebesar Rp. 0,004,- atau sebesar 0,4%.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas operasi secara parsial terhadap
tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS.
Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar
0,130 yang berarti bahwa arus kas operasi mempunyai hubungan yang sangat rendah
terhadap tingkat pengembalian aset.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas operasi
sebesar 0,416, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201. Ternyata
harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang penulis
ajukan bahwa “Arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset”,
ditolak.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas operasi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Arus Kas Invesasi Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian Aset
Perusahaan
Dari hasil koefisien regresi arus kas investasi (X2) sebesar -0,022 dalam hal ini
berarti setiap penambahan arus kas investasi sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien
variabel X lain tetap akan menurunkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y)
sebesar Rp. -0,022 atau sebesar -2,2%. Namun sebaliknya, jika arus kas investasi
menurun Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat
pengembalian aset dipersiksi mengalami kenaikan sebesar Rp. -0,022 atau sebesar 2,2%.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas investasi secara parsial terhadap
tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS.
Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,558 yang berarti bahwa arus kas investasi mempunyai hubungan yang sangat rendah
terhadap tingkat pengembalian aset.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas investasi
sebesar -2,126, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201. Ternyata
harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang penulis
ajukan bahwa “Arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengembalian aset”, ditolak.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas investasi secara parsial
tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Arus Kas Pendanaan Secara Parsial terhadap Tingkat Pengembalian
Aset Perusahaan
Dari hasil koefisien regresi arus kas pendanaan (X3) sebesar -0,032 dalam hal ini
berarti setiap penambahan arus kas pendanaan sebesar Rp. 1,- dimana nilai koefisien
variabel X lain tetap akan menurunkan tingkat pengembalian aset perusahaan (Y)
sebesar Rp. -0,032 atau sebesar -3,2%. Namun sebaliknya, jika arus kas pendanaan
menurun Rp. 1,- dengan asumsi bahwa nilai variabel X lain tetap maka tingkat
pengembalian aset dipersiksi mengalami kenaikan sebesar Rp. -0,032 atau sebesar 3,2%.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh arus kas pendanaan secara parsial terhadap
tingkat pengembalian aset dilakukan perhitungan dengan menggunakan software SPSS.
Berdasarkan perhitungan SPSS (terlampir) nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar -
0,491 yang berarti bahwa arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang sangat rendah
terhadap tingkat pengembalian aset.
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung arus kas
pendanaan sebesar -1,783, kemudian diperoleh ttabel dengan batasan T(n-2) sebesar 2,201.
Ternyata harga Ho jika –t1/2 α ≤ thitung ≤ t1/2 α, sehingga Ho diterima dan hipotesis yang
penulis ajukan bahwa “Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengembalian aset”, ditolak.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas pendanaan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan Secara
Simultan terhadap Tingkat Pengembalian Aset Perusahaan
Langkah-langkah untuk menghitung besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kas pendanaan dan tingkat pengembalian aset yang dilakukan penulis
adalah dimulai dengan, analisis regresi ganda tiga predictor, analisis korelasi ganda tiga
prediktor, determinasi dan diakhiri dengan pengujian hipotesis.
1. Analisis Regresi Ganda Tiga Prediktor
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi,
Arus Kas Pendanaan terhadap Tingkat Pengembalian Aset maka digunakan alat analisis
ganda tiga predictor sebagai berikut:
Y = a +b1 X1 + b2X2 + b3X3
Y = 5,342 + 0,004X1 – 0,022X2 – 0,032X3
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lampiran 1, tabel coefficient) diperoleh
nilai α sebesar 5,342 dan nilai b1 sebesar 0,004, b2 sebesar -0,022, serta b3 sebesar 0,032. Hal ini menunjukan apabila arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan nol (arus kas masuk = arus kas keluar) akan berakibat menambahnya tingkat
pengembalian aset sebesar 5,342 %.
2. Analisis Korelasi Ganda Tiga Prediktor
Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi antara data
arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dengan tingkat pengembalian
aset perusahaan. Nila dari korelasi tersebut dapat dicari dengan rumus sebai berikut:
𝑅𝑦
123
=
𝑏1
𝑋1 𝑌 + 𝑏2
𝑋2 𝑌 + 𝑏3
𝑌2
𝑋3 𝑌
Setelah diolah menggunakan SPSS versi 16.0 diperoleh hasil:
r = 0,776
Dengan perhitungan SPSS tersebut diatas, didapat nilai korelasi positif yang
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif atau kuat antara data arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kas pendanaan dengan tingkat pengmbalian aset perusahaan, yaitu
kenaikan atau penurunan data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan
akan berpengaruh terhadap tingkat pengmbalian aset perusahaan. Hal ini bisa dengan
nilai korelasi yang berdasarkan tabel dibawah ini menunjukan hubungan yang kuat.
Tabel 4.13
Interpretasi Koefsien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
3. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan, setelah diolah
dengan menggunakan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai 0,603.
Koefisien determinasi menggunakan rumus:
Kd = r2 x 100%
Kd = 0,603 x 100%
Kd = 60,3%
Dengan demikian besarnya pengaruh data arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan terhadap tingkat pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI adalah sebesar 60,3% sedangkan sisanya sebesar 39,7%
merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
ukuran perusahaan, Kusuma (2005:85), menyebutkan bahwa menurut teori critical,
semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas juga akan meningkat, tetapi pada
titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit)
perusahaan. Teori critical menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan
terhadap sumber daya perusahaan seperti aset, teknologi, kekayaan intelektual sebagai
factor - faktor yang menentukan ukuran perusahaan. Dengan adanya sumber daya yang
besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aktiva lancar maupun
aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin memperluas
pangsa pasar. Dengan adanya penjualan yang semakin meningkat, perusahaan dapat
menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Dengan begitu, laba perusahaan
akan meningkat
4. Uji Signifikansi
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai F sebesar 5,061
sedangkan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05 diperoleh Ftabel dengan batasan F(n-k-1)
sebesar 3,59. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Ftabel, sehingga Ho ditolak dan
hipotesis yang penulis ajukan bahwa “Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas
Pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengmbalian aset”,
diterima. Kata signifikan disini memiliki arti bahwa arus kas tidak dapat dipisahkan
secara parsial antara arus kas operasi, investasi, dan pendanaan dalam hal
keterkatiannya dengan tingkat pengembalian aset.
Hal ini sesuai dengan teori (Harahap 2004:255)yang menyatakan bahwa arus kas
merupakan kegiatan arus masuk dan keluarnya kas pada suatu entitas yang
mempengaruhi laba entitas tersebut. Hasil penelitian sebelumnya (Eni Nuraeni : 2011)
juga mengatakan bahwa arus kas dan modal kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai arus kas dan tingkat
pengembalian aset pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. a) Jumlah arus kas bersih aktivitas operasi umumnya memiliki arus kas yang positif,
dimana arus kas masuk lebih besar dibandingkan dengan arus kas keluar.
b) Arus kas bersih dari aktivitas investasi mengalami kondisi negative, dimana
perusahaan lebih banyak melakukan investasi untuk perusahaan dibandingkan
dengan menjual investasi yang dimiliki perusahaan.
c) Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan memiliki arus kas bersihnya positif dan
ada juga yang negatif. Arus kas dari aktivitas pendanaan yang positif menunjukan
perusahaan tersebut lebih besar menerima setoran modal dibandingkan dengan
membayar pembiyaan yang ditanggung oleh perusahaan sedangan arus kas yang
negative menunjukan setoran modal yang diterima oleh perusahaan lebih sedikit
dibandingkan dengan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan.
d) Return On Assets (ROA) pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI memiliki kecenderungan yang positirf, hal itu dikarenakan tingkat
laba bersih dan total aktiva dari masing-masing perusahaan berbeda.
2. a) Arus kas operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian
aset perusahaan, dimana setiap kenaikan ataupun penurunan arus kas operasi tidak
akan diikuti dengan kenaikan atau penurunan tingkat pengembalian aset.
b) Arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian
aset perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan arus kas investasi maka
tidak akan diikutu kenaikan atau penurunan tingkat pengembalian aset.
c) Arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian aset perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan arus kas
pendanaan maka
tidak akan diikuti dengan kenaikan atau penurunan tingkat
pengembalian aset.
d) Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian aset perusahaan. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat pengembalian aset perusahaan dipengaruhi oleh arus kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan yang baik.
Saran
Berdasrkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba
memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi
perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI maupun penelitia
selanjutnya di masa yang akan datang. Adapun saran-saran tersebut diantaranya:
1. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
Perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI diharapkan
dapat mempertahankan pengelolaan kas yang cukup baik dan memperbaiki
pengelolaan yang masih kurang baik, karena arus kas akan berpengaruh terhadap
laba, jadi jika arus kas besar maka laba juga akan besar dan sebaliknya jika arus kas
kecil maka laba juga akan kecil. Arus kas selalu mendapatkan perhatian lebih dari
manajemen perusahaan, karena arus kas merupakan jiwa (lifeblood) bagi suatu
perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai
arus kas dan tingkat pengmbalian aset dengan sampel yang berbeda dan lebih
banyak, perusahaan yang tidak go public
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Andi Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Non parametric,
Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ardiyos.2004. Kamus Besar Akuntansi, Jakarta: Citra Harta Prima.
Brealey, Myers & Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid
2. Bob Sabran MM. Jakarta: Erlangga.
Bringham, Eugene, F dan Houston, Joel, F. 2001. Manajemen Keuangan, Jilid II. Dodo
Suharto dan Herman Widodo. Jakarta: Penerbit Erlangga
Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi,
Yogyakarta.
Dyckman. 2001. Intermediate Accounting, Alih Bahasa Munir Ali, Jilid I, Jakarta:
Erlangga.
Harry Supangkat. 2003. Buku Panduan Direktur Keuangan, Jakarta: Salemba Emapt.
Husein Umar. 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntasi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
James C, Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, Edisi kedua belas. Marianus Sinaga. Jakarta: Salemba Empat
Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry. 2005. Akutansi
Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Mamduh. M. Hanafi. (2003). Analisis Laporan keuangan. Yogyakarta: UPP AMK
YKPN.
Mr. JAK, 2015. Arus Kas. www.jurnalakuntansikeuangan.com 10-04-15
Munawir S. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Yogyakarta: Liberty.
Nasution S. 2012. Metode Research, Edisi 1 Cetakan 13. Jakarta: Bumi Aksara.
Nur Indriantoro, Bambang Supomo. 2007. Metode Penelitian Bisinis, Bandung: CV.
ALFABETA
Redaktur Detik, 2011 detikFinance, Investasi di sektor industry. www.detik.com
Sofyan Syafri Harahap. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Raja
Grafindo
2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta.
2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV
ALFABETA.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta:
ANDI.
Tambunan. 2008. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation), Jakarta:
PT.Gramedia.
Walter T. Harrison Jt, Charles T. Horngren, C. William Thomas, dan Themin Suwardy.
2013. Akuntansi Keuangan (International Financial Reporting Standards –
IFRS), edisi kedelapan, Gina Gania. Jakarta: Erlangga.
Wild, John J. Subramanyam, K.r. Halsey, Robert F. 2005. Analisis Laporan Keuangan,
Buku 1. Ed. 8. Yanivi S. Bactiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Salemba
Empat.
Yuke Prabansari & Hadri kusuma. 2005. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan Manufaktur Go Publick yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta, Sinergi, Edisi Khusus On Finace: hlm. 1 - 15
Download