Tugas Akhir - 2011 PERANCANGAN POINTING CONTROLLER ANTENA PARABOLA BERBASIS MIKROKONTROLLER A Achyar Nur¹, Basuki Rahmat², Junartho Halomoan³ ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Abstrak Antena stasiun bumi adalah salah satu bagian dalam sistem komunikasi satelit, karena bagian ini berfungsi sebagai interface transceiver antara satelit dengan stasiun bumi. Pada sistem komunikasi satelit, arah antena stasiun bumi memegang peranan penting, karena penyimpangan arah antena akan berpengaruh terhadap kinerja komunikasi. Untuk mengarahkan antena dilakukan suatu proses Pointing. Dengan setting parameter-parameter pengarahan reflector satelit, berupa posisi satelit dan posisi stasiun bumi secara Latitude dan Longitude, Data parameter sudut ini akan dikalkulasi secara software komputer untuk mendapatkan sudut inklinasi dan deklinasi antena yang dikonversikan dalam bentuk nilai counter. Nilai counter ini diumpankan ke bagian kontrol, yang kemudian mengatur pergerakan motor untuk mengatur arah reflektor antena parabola ke arah satelit yang diinginkan sesuai dengan parameter yang disetting. Hasil pengarahan antena yang baik akan memberikan kualitas sinyal yang baik pada penerimaan sinyal. Dalam implementasi dan pengujian, didapatkan hasil pointing controller dapat mengarahkan antena ke satelit berdasarkan parameter-parameter posisi yang menjadi masukan dalam software kalkulasi. Indikator kebenaran pengarahan yaitu adanya keluaran berupa channel yang ditranslasikan di decode penerima DVB-S. Kata Kunci : Latitude, Langitude, Mikrokontroler, Inklinasi dan Deklinasi Abstract Ground Segment Antenna is the part of Satellite Communication System, since the function as interface receiver between satellite and ground segment. Ground Segment direction is an important role for satellite communication system, direction from the antenna affect the communication performance. To set the antenna direction do process called pointing. By setting the parameter of the reflector satellite directional, consist of satellite position and ground segment position’s Latitude and Longitude. From the angel parameter, will be calculated in a software computer manner to get inclination and declination angel of antenna that converted to counter value form. The counter value thrown to controller section, and then the controller arrange the motor movement to set the reflector antenna direction toward satellite which desirable according with the parameter already set. The best antenna directional result will give best signal quality in signal receiver. During the implementation and testing, the results obtained controller can arrange the dish to the satellite based on the position parameters in the software calculations. Indicator of the truth direction that is the output of the channel can be translated in the decode DVB-S. Keywords : Latitude, Longitude, Microcontroller, Inclination and Declination Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antena stasiun bumi adalah salah satu bagian penting dalam sistem komunikasi satelit, karena bagian ini berfungsi sebagai interface transceiver antara satelit dengan stasiun bumi. Pada sistem komunikasi satelit, arah antena stasiun bumi memegang peranan penting, karena penyimpangan arah antena akan berpengaruh terhadap kinerja komunikasi, meskipun penyimpangan arah antena terjadi relatif kecil. Untuk mendapatkan arah antena yang baik dilakukan sebuah proses pointing. Pointing ini merupakan sebuah tindakan mengarahkan antena stasiun bumi ke satelit agar didapat kinerja level daya sinyal maksimal. Pointing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pointing manual dan otomatis. Pointing manual adalah pointing yang dilakukan dengan mengarahkan reflector antena secara vertikal dan horizontal, sehingga didapatkan sudut elevasi dan azimut yang sesuai. Untuk mendapatkan pengarahan yang tepat dengan menggunakan proses pointing manual, dibutuhkan waktu yang relatif lama. Sedangkan pointing otomatis yaitu pointing menggunakan alat. Dengan pointing otomatis ini akan memberikan kemudahan dalam pengarahan reflector antena dan ketepatan pengarahan yang lebih baik. Seiring berkembangnya teknologi, dibutuhkan sebuah alat yang dapat mengarahkan reflector antena yang cepat dan bisa mendapatkan pengarahan yang lebih teliti. Untuk saat ini, pointing otomatis dibuat untuk stasiun bumi berdimensi besar dan fix (menetap). Dibutuhkan sebuah pointing otomatis yang sederhana untuk penerima sinyal satelit yang berdimensi kecil. Pada proyek akhir ini dirancang sebuah alat pointing antena secara otomatis berbasis microcontroller ATmega8535 yang dikontrol oleh sebuah software komputer. Hasil rancangan berupa sebuah alat pointing controller yang dapat mengarahkan antena parabola ke satelit yang diinginkan sesuai dengan setting parameter-parameter yang menjadi masukan sistem. Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan 1 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB I Pendahuluan 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Masalah Latar Belakang Pembuatan PA: Berikut adalah masalah yan melatar belakangi pembuatan PA: 1. Ada beberapa channel yang diinginkan akan tetapi tidak terdapat pada satelit yang sama. Sehingga dibutuhkan untuk menggerakkan arah antena ke satelit yang berbeda untuk mendapatkan channel yang variatif 2. Untuk mengarahkan antena ke satelit, masih banyak menggunakan pointing manual tanpa memperhatikan parameter-parameter koordinat satelit dan posisi antena penerima, sehingga waktu untuk mendapatkan sinyal satelit yang diinginkan relatif lama dan pengarahan yang didaptkan kurang tepat. 3. Dibutuhkan sebuah alat yang dapat menggerakkan arah antena ke satelit untuk antena penerima yang berdimensi kecil. 1.2.2 Masalah Pembuatan PA: Berikut adalah masalah dalam pembuatan PA: 1. Cara membuat sebuah pointing otomatis untuk dimensi stasiun bumi kecil penerima 2. Mendisain sebuah algoritma dan program alat pointing antena pada mikrokontroler ATmega8535 3. mensimulasikan alat pointing antena sesuai dengan setting parameterparameter posisi satelit dan antena penerima. 4. Membuat keluaran reed switch stabil sebagai pembacaan jumlah nilai counter oleh mikrokontroler. 5. Memberikan catuan daya yang tepat pada motor, sehingga dapat menggerakkan antena yang memiliki beban besar dengan baik. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Realisasi pointing otomatis untuk dimensi stasiun bumi yang sifatnya penerima, yang memanfaatkan parameter-parameter posisi sateil dan posisi antena penerima yang dimensnya kecil Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan 2 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB I Pendahuluan 2. Realisasi alat pointing antena secara otomatis menggunakan mikrokontroler ATmega8535. 3. Membuat alat pointing antena sesuai dengan yang telah ditentukan, untuk mempermudah mengarahkan antena ke satelit yang diinginkan. 1.4 Batasan Masalah Untuk mempermudah dan membatasi cakupan pembahasan masalah pada Proyek Akhir ini maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut: 1. Menggunakan microcontroller ATmega8535 2. Menggunakan sensor reed switch yang mendeteksi nilai counter putaran motor dalam membentuk sudut. 3. Bahasa pemrograman mikrokontroler menggunakan bahasa C. 4. Menggunakan perhitungan kalkulasi sudut dan kemiringan antena dengan memanfaatkan parameter koordinat garis bujur. 5. untuk kalkuasi sudut dan kemiringan antena menggunakan pemrograman visual basic. 6. Tidak membahas masalah transmisi yang mendalam. 7. Tidak membahas konfigurasi ATmega8535 yang mendalam. 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan proyek akhir ini : 1. Studi Literatur Studi Literatur ini dimaksudkan untuk mencari dan mempelajari dasar teori yang mendukung desain aplikasi pada proyek akhir ini, yaitu dari buku, jurnal, dan referensi lain yang relevan dengan hal – hal yang berkaitan dengan perancangan. 2. Observasi Melakukan observasi tentang hardware/software pendukung apa saja yang dibutuhkan untuk membangun pointing controller yang digunakan untuk mendesain interface maupun fungsi-fungsi lainnnya pada proyek akhir ini. Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan 3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB I Pendahuluan 3. Desain Pada tahap ini dilakukan perancangan hardware/software aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. 4. Pengujian Melakukan simulasi terhadap hardware pointing controller. 5. Penyusunan Laporan Setelah melakukan pengujian dan analisis alat, hasil keluaran yang didapat ditulis dalam bentuk laporan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam pembahasan mengenai proyek akhir ini yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian singkat tentang latar belakang, tujuan perancangan, perumusan masalah, batasan masalah, metode penyelelesaian masalah, sistematika penulisan, diagram alir perancangan, dan rencana kerja. BAB II DASAR TEORI Bab ini berupa uraian konsep dan teori dasar secara umum yang mendukung dalam pemecahan masalah, baik yang berhubungan dengan sistem maupun perangkat. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi alat yang akan dibuat. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini menguraikan pengujian dan analisa prinsip kerja sistem yang telah dibuat. Pengujian dan analisa sistem akan mengacu pada spesifikasi yang telah disebutkan untuk mengetahui apakah hasil rancangan sesuai dengan spesifikasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 4 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian pada proyek akhir ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Membuat pointing otomatis bisa direalisasikan dengan menggunakan IC Mikrokontroler ATmega8535. IC mikrokontroler ini mengatur pergerakan motor sesuai dengan informasi data yang diterima dari software kalkulasi dengan memanfaatkan komunikasi serial. 2. Tegangan keluaran catu daya dapat disimpulkan memenuhi kebutuhan sistem berdasarkan dari hasil pengukuran. Untuk tegangan catuan sistem minimum sebesar 4,9 ± 0,03 VDC, relay motor sebesar 11,86 ± 0,13 VDC, dan motor sebesar 35,77 ± 0,49 VDC. 3. Keluaran dari reed switch sensor adalah sebuah pulsa 1 dan pulsa 0, ketika aktif maka bernilai 0 dengan keluaran sebesar 0VDC dan ketika non-aktif maka bernilai 1 dengan keluarnya 4,65±0,20VDC. Keluaran ini difungsikan untuk menghitung nilai counter pergerakan yang dilakukan oleh motor. 4. Hasil pengujian rangkaian secara keseluruhan, terdapat beberapa perbedaan antara hx kalkulasi secara teori dan hx pengukuran praktis. Hal ini dikarenakan tingkat exact teori lebih teliti dibandingkan dengan hx pengukuran secara praktis di lapangan. 5.2 SARAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan hasil yang telah dicapai pada proyek akhir ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada sistem ini, maka dapat diambil beberapa saran yang dapat dikembangkan lebih lanjut diantaranya : 1. Pada saat pencatuan sensor, apabila memanfaatkan tegangan internal sismin, sebaiknya sistem keluaran sensor bersifat active low, hal ini untuk menjaga agar keluaran sensor yang akan menjadi masukan sismin tetap stabil. Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan 28 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 BAB V Kesimpulan dan Saran 2. Untuk menjaga konsumsi arus tetap merata, disarankan untuk mendesain transformator sendiri. Karena pada umumnya arus keluaran transformator dari pabrikan, tidak murni keluarannya sesuai spesifikasi. 3. Untuk pengembangan lebih lanjut, bisa menggunakan modul GPS, untuk memaksimalkan otmatisasi kinerja sistem dan akurasi dalam penentuan posisi antena penerima. Institut Teknologi Telkom Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 29 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2011 DAFTAR PUSTAKA Haryono, Nono. Reed Switch.[Online]: < http://otosensing.blogspot.com/2010/11/reed-switch.html> [24 Mei 2010] Heryanto, Ary dkk. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroller ATMEGA 8535. Bandung: Penerbit Andi Laboratorium Mikroprosesor dan Antarmuka. 2009. Modul Praktikum Laboarotirum Mikroprosesor dan Antarmuka D3TT – Mikrokontroler. Bandung. Mahmud, Rahmat. 2007. Komunikasi Satelit. STM Telkom Makassar Martian.com, Tracking.[Online]: < http://sattracker.mrtian.com/?Tracking> [18 September 2010] Pratt, Timothy. dkk. 2003. Satellite Communications. John Willey & Sons Tri T. Ha. 1990. Digital Satellite Communications. New York : McGraw-Hill Wikipedia, Visual Basic. [Online]: <http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic> [17 Mei 2010] Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi