A Gideline for Camera-Ready Papers of

advertisement
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199
pp. 112- 121
10 Pages
PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, BEBAN KERJA
DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA ORGANISASI
(STUDI PADA DINAS CATATAN SIPIL KOTA SABANG)
1)
Zulkifli1, Amri 2, Mahdani Ibrahim3
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine (1) the influence of competence,
motivation, and communication workload either partially or simultaneously on employee
performance (2) the influence of competence, motivation, and communication workload either
partially or simultaneously to organizational performance, (3) the effect of employee
performance to organizational performance, (4) the indirect effect of competence, motivation,
and communication workload on the performance of the Department of Civil Sabang City
through employee performance. Location of the research conducted at the Department of Civil
Kota Sabang while the object of research is the competence, motivation, and communication
workload, the performance of employees and the performance of the Department of Civil
Sabang town. The results showed that the competence, motivation, workload, and
communication either simultaneously or partial effect on employee performance, competence,
motivation, workload, and communication either simultaneously or partially affect the
performance of organizations, employee performance also have an influence on organizational
performance improvement and there is no direct influence of competence, motivation,
workload, and communication on the performance of the organization through the
performance of employees at the Department of Civil Sabang town.
Keywords Competence, Work Motivation, Work Load,
Performance and Organizational Performance
Communication,
Employee
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kompetensi, motivasi kerja,
beban kerja dan komunikasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai (2)
pengaruh kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi baik secara secara parsial maupun
simultan terhadap kinerja organisasi, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi, (4)
pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi terhadap kinerja
Dinas Catatan Sipil Kota Sabang melalui kinerja pegawai. Lokasi penelitian dilakukan pada Dinas
Catatan Sipil Kota Sabang sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kompetensi, motivasi kerja,
beban kerja dan komunikasi, kinerja pegawai dan kinerja Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi baik
secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kompetensi, motivasi
kerja, beban kerja, dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap
kinerja organisasi, kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja
organisasi dan terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan
komunikasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang.
Kata kunci :
Kompetensi, Motivasi Kerja, Beban Kerja, Komunikasi, Kinerja Pegawai dan
Kinerja Organisasi
untuk meningkatkan kinerjanya agar memiliki
PENDAHULUAN
Pegawai
merupakan
penggerak
sikap
dan
perilaku
yang
mencerminkan
koperasi organisasi, sehingga jika kinerja
tanggung jawab, loyalitas, serta kedisiplinan.
pegawai meningkat, maka kinerja organisasi
Untuk
juga akan meningkat. Para pegawai diarahkan
berkepentingan melakukan penilaian terhadap
mencapai
kinerjaterbaik
organisasi
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 112
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pelaksanaan tugas pekerjaan yang dihasilkan
maupun pelayanan akta perkawinan, legalisasi
oleh parapegawai sesuai dengan rangkaian
fotocopy kutipan akta catatan. Hal ini dapat
sistem yang berlaku dalam organisasi (Untung
dilihat dari target waktu yang telah ditetapkan
Sriwidodo & Agus Budhi H,2010)
misalnya pembuatan akta kelahiran target
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
waktu selama 3 hari sedangkan realisasi waktu
dilakukan atau tidak dilakukan tenaga penjual
tercapai selama enam hari, akta perkawinan
sehingga
target waktu selama 1 minggu sedangkan
mereka
mempengaruhi
seberapa
banyak mereka memberi kontribusi kepada
realisasi waktu sampai 2 minggu.
instansi atau organisasi termasuk pelayanan
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan
dilakukan atau tidak dilakukan tenaga penjual
kinerja
sehingga
adalah
cara
perusahaan
untuk
mereka
mempengaruhi
seberapa
meningkatkan kinerja tenaga penjual agar
banyak mereka memberi kontribusi kepada
tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi
instansi atau organisasi termasuk pelayanan
peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil
kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan
maka perusahaan perlu mengetahui sasaran
kinerja
kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan
meningkatkan kinerja tenaga penjual agar
adalah individu secara spesifik, dalam bidang
tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi
proyek, proses, kegiatan rutin dan inti yang
peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil
akan menjadi tanggungjawab seorang karyawan.
maka perusahaan perlu mengetahui sasaran
Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam
kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan
diri seorang karyawan akan membentuk suatu
adalah individu secara spesifik, dalam bidang
kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja
proyek, proses, kegiatan rutin dan inti yang
turut menunjang maka pencapaian kinerja akan
akan menjadi tanggungjawab seorang karyawan.
lebih mudah (Mangkunegara, 2005:68).
Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam
Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas
Catatan
Sipil
Kota
Sabang,
adalah
cara
perusahaan
untuk
diri seorang karyawan akan membentuk suatu
adalah
kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
turut menunjang maka pencapaian kinerja akan
bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
lebih mudah (Mangkunegara, 2005:68).
Fenomena yang terjadi pada Dinas Catatan
Kemudian salah satu faktor yang turut
Sipil Kota Sabang adalah masih rendahnya
mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan
kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan
Dinas Catatan Sipil Kota Sabang adalah faktor
kepada masyarakat, terutama berkenaan dengan
beban kerja. Dimana masih ada beberapa
masalah kependudukan (akta catatan sipil),
karyawan yang dibebani tugas ganda karena
seperti pembuatan akta kelahiran,
keterbatasan
pelayanan
kartu keluarga, pelayanan pembuatan e-KTP,
113 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
sehingga
sumber
banyak
daya
karyawan
yang
yang
dimiliki
masih
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
merangkap jabatan dan tugas. Banyaknya tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepada
tersebut.
Pengertian kinerja organisasi menurut
karyawan menyebabkan hasil yang dicapai
pendapat
Ambar
menjadi kurang maksimal karena karyawan
kombinasi
dari
hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
menyelesaikan
Belum
kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa
dilaksanakannya job description yang sudah
kinerja organisasi merupakan gabungan dari
dibuat secara maksimal oleh karyawan rumah
kemampuan pegawai dalam mencapai tujuan
sakit akan berdampak pada hasil penilaian
bersama yaitu tujuan organisasi.
banyak
tugas.
(2003:74)
merupakan
kemampuan,
usaha
dan
kinerja sebagai bahan evaluasi bagi manajemen
Konsep kinerja (Performance) dapat
rumah sakit. Perlu dilakukan upaya untuk
didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil
memotivasi
mampu
atau degree of accomplishtment (Keban, 2004).
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai job
Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi
description yang sudah ditetapkan. Apabila ini
itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana
tidak dilakukan maka akan berdampak pada
organisasi
penurunan kualitas kerja serta menurunnya
didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan
kualitas pelayanan kesehatan yang selama ini
sebelumnya.
karyawan
agar
sudah cukup baik. Upaya memotivasi dilakukan
dapat
Sejalan
mencapai
dengan
tujuan
yang
perkembangan
untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan
modernisasi sistem manajemen,kinerja tidak
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
semata dinilai dari sisi personal atau pegawai
saja; tetapi kinerja secara umum harus diartikan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
pula sebagai tingkat pencapaian hasil atau
Kinerja Organisasi
Beberapa
degree of accomplishment. Dalam konteks ini,
pakar
ilmu
manajemen
memberikan definisi kinerja organisasi secara
kinerja harus menggambarkan hasil, bukan
kemampuan, cara atau perilaku.
berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal
ini seperti diutarakan oleh Wibowo, (2009:4),
bahwa
kinerja
organisasi
merupakan
Kinerja Karyawan
Menurut
Simanjuntak
implementasi dari rencana yang telah disusun
mengatakan
tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh
tergantung pada dukungan organisasi dalam
sumber
pengorganisasian,
daya
kemampuan,
manusia
kompensasi,
yang
memiliki
penyediaan
sarana
juga
dan
juga
kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi
proses
kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk
berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan
memberikan kejelasan bagi setiap unit kerja dan
ditunjukkan
oleh
organisasi
bagaimana
pemilihan
orang
prasarana
Kinerja
kerja,
setiap
dan
kepentingan.
motivasi
kinerja
(2005:11),
teknologi,
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 114
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
setiap orang tentang sasaran yang harus dicapai
dan disiplin kerja yang mampu memperkuat
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
dan memaksimumkan kompetensi. Kompetensi
sasaran tersebut.Kinerja organisasi atau kinerja
menjadi sangat berguna untuk membantu
bawahan
pada
organisasi menciptakan budaya kinerja tinggi,
dengan
prestasi kerja dalam setiap proses sumber daya
membangun system dan hubungan kerja, serta
manusia, seleksi karyawan, manajemen kinerja,
memotivasi bawahan untuk bekerja secara
perencanaan dan sebagainya.
juga
kemampuan
sangat
tergantung
pimpinan,
baik
optimal.
Menurut Iswahyu (2005), kompetensi
Mangkunegara (2005:9), mengatakan
merupakan kemampuan pelaksanaan tugas
bahwa Kinerja (Prestasi Kerja) adalah hasil
sesuai
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
keterampilan serta teknologi dan pengalaman
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
yang relevan dengan bidang tugas sehingga
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
dapat mengembangkan motivasi kerja yang
diberikan kepadanya. Kinerja (prestasi kerja)
bersangkutan dan peningkatan kinerjanya.
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang
dicapai
oleh
seseorang
dengan
ilmu
pengetahuan
dan
Menurut Purwadarminta (2010 :56)
dalam
“Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan)
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
untuk menentukan atau memutuskan sesuatu
jawab yang diberikan kepadanya.
hal.
Wibowo (2007:7), Kinerja berasal dari
pengertian
performance.
yang
(Wikipedia,
memberikan pengertian performance sebagai
keseluruhan
hasil
Namun,
perilaku, dan sikap yang ditampilkan oleh
sebenarnya kinerja mempunyai makna yang
orang-orang yang sukses atau berhasil dalam
lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
mengerjakan suatu tugas dengan prestasi kerja
termasuk
yang optimal.
kerja
atau
Ada
prestasi
bagaimana
pula
Kemudian menurut Budiman Sanusi
kerja.
proses
pekerjaan
berlangsung.
2010),
bahwa
pengetahuan,
Semakin
kompetensi
keterampilan,
banyak
kompetensi
dipertimbangkan dalam proses sumber daya
Kompetensi
manusia akan semakin meningkatkan kinerja
Wibowo, (2007:109-134), mengatakan
bahwa
setiap
organisasi
dibentuk
untuk
mencapai tujuan tertentu dan apabila tercapai
barulah
dapat
disebut
sebagai
sebuah
keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan,
diperlukan landasan yang kuat berupa :
kompetensi kepemimpinan, kompetensi pekerja
115 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
organisasi. Demikian pula diperlukan untuk
mengkomunikasikan
organisasi,
nilai
menganalisis
dan
dan
standar
memperbaiki
budaya organisasi, menyeleksi dan merekrut
tenaga kerja, menilai dan mengembangkan
tenaga
kerja,
mengembangkan
pemimpin,
mengelola proses perencanaan, membangun
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dasar untuk strategi pelatihan, dan membentuk
terjadi dalam diri sendiri”.
Menurut Coulter
proses kompetensi.
and Robbins, (2006 : 530), motivasi adalah
“kerelaan untuk mengarahkan segenap upaya
Motivasi Kerja.
untuk
Setiap individu pekerja pada dasarnya
mempunyai kebutuhan dari masing-masing
mencapai
tujuan
organisasi
yang
dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan beberapa kebutuhan individu”.
pribadi, seperti kebutuhan untuk memperoleh
penghasilan, menghidupi diri dan keluarganya,
rasa bangga, dan aktualisasi diri.
Beban Kerja
Motivasi
Menurut Haryanto, (2004) beban kerja
adalah sesuatu yang mendorong pemain untuk
merupakan
aksi atau mendukung memberi tindakan nyata
diselesaikan
untuk menyatakan aksinya.
sekelompok orang selama periode waktu
Berarti ada
jumlah
oleh
kegiatan
seseorang
dorongan dari pribadi karena kemauannya dan
tertentu
dalam
keadaan
disebabkan dari dalam diri dan lingkungan kerja.
Menpan
(Dhini
Rama
Motivasi adalah kondisi yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang.
yang
harus
ataupun
normal.Menurut
Dhania,
2010:16),
pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau
Diperlukan
sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh
setiap hari untuk menjalankan kehidupan,
suatu unit organisasi atau pemegang jabatan
membantu orang lain, memimpin sekelompok
dalam
orang
menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja
dan
untuk
mencapai
tujuan
yang
jangka
waktu
tertentu.Sedangkan
diinginkan. Motivasi berasal dari kata “movere”
adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul
(latin),
oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
yang
berarti
mendorong
atau
menggerakkan (Saydan, 2006 : 226).
merupakan hasil kali antara volume kerja dan
Motivasi merupakan semua kekuatan
norma waktu.
yang ada dalam diri seseorang yang memberi
Widodo (2004 : 51) menyatakan bahwa
daya, arah dan memelihara tingkah laku yang
dalam
bersangkutan.
Dalam kehidupan kita sehari-
pembangunan dan pelayanan masyarakat, maka
hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan
memerlukan kemampuan dan kecakapan tinggi
proses pemberian dorongan atau rangsangan
(profesionalisme) dengan beberapa persyaratan.
kepada
Karena
para
karyawan,
sehingga
mereka
menyelenggarakan
itu
pemerintahan,
administrasi
negara
dapat
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa
dikategorikan sebagai profesi, dimana tidak
dipaksa.
semua orang bisa melaksanakan administrasi
Menurut Wahjosumidjo dalam Saydan,
negara, kecuali orang–orang yang berlatar
(2006 : 227), “motivasi merupakan suatu proses
belakang pendidikan tinggi, dan memiliki
psikilogis yang mencerminkan interaksi antara
pengalaman,
sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang
keahlian
kecakapan,
yang
ketrampilan
memadai.
Begitu
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
dan
pula
- 116
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Simanjuntak (2005 : 43 ), menyatakan bahwa :
METODE PENELITIAN
“Sumberdaya manusia memegang peranan yang
Lokasi dan Objek Penelitian
sangat
penting
dalam
meningkatkan
Penelitian
dilakukan
pada
Dinas
produktivitas. Hal ini dikarenakan alat produksi
Catatan Sipil Kota Sabang sedangkan yang
dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil
menjadi objek penelitian adalah kompetensi,
karya manusia.”
motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi,
kinerja pegawai dan kinerja Dinas Catatan Sipil
Komunikasi
Kota Sabang.
Istilah
komunikasi
dalam
bahasa
inggris “communication” berasal dari bahasa
latin
“communicatio”
bersumber
pada
dan
kata
perkataan
ini
“communis”.
Populasi dan Sampel
Populasi
yang
dimaksud
dalam
Kata
penelitian ini adalah seluruh para pegawai pada
communis mengandung arti sama, maksudnya
Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Sementara
sama makna. Sedangkan bentuk dari kata kerja
sampel adalah bagian dari populasi yang
“communicatio” adalah “communicare” yang
diambil melalui cara-cara tertentu yang juga
artinya
memiliki
bermusyawarah,
berunding
atau
berdialog. Aliran informasi di suatu organisasi
karakteristik
tertentu,
jelas
dan
lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.
dibagi menjadi dua dimensi yakni komunikasi
secara internal dan eksternal. Komunikasi
internal adalah proses penyampaian pesanpesan
yang
berlangsung
antar
anggota
organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan
dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan,
Muhammad (2005) menyatakan bahwa
komunikasi internal adalah komunikasi yang
kepada
anggota
dalam
suatu
organisasi dengan kata lain penerima pesan
dalam komunikasi internal adalah orang-orang
dalam
organisasi.
Komunikasi
Peralatan analisis data yang digunakan
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
membangun model path analysis antara lain:
maupun bawahan dengan bawahan.
dikirimkan
Peralatan Analisis Data
(1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
(3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi
normal; (5) tidak ada multicollinearity; dan (6)
semua variable terukur, minimal dalam skala
interval.
merupakan
bagian yang penting dalam kehidupan kerja
suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab
komunikasi
dampak
yang
yang
tidak
luas
baik
terhadap
mempunyai
kehidupan
organisasi, misalnya konflik antar pegawai.
117 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Gambar 1. Diagram jalur
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Kompetensi, Motivasi kerja,
Beban Kerja dan Komunikasi terhadap
Kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota
Sabang
Pengaruh Parsial Kompetensi Terhadap
Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel di atas maka, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi secara positif
berpengaruh
Hasil
penelitian
secara
simultan
variabel kompetensi, motivasi kerja, beban
kerja dan komunikasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil
Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung >
Ftabel
(113,2554
signifikansi
membuktikan
>
0,000.
2,425)
Hasil
bahwa
pada
terhadap
kinerja
pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hal
ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05
(0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel
kompetensi juga diperoleh nilai koefisien beta
sebesar 0,325.
tingkat
penelitian
secara
signifikan
ini

simultan
kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan
Pengaruh Parsial Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai
Kemudian
variabel
Kerja
motivasi
kerja
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap
secara positif berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota
kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota
Sabang.
Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan
Hasil
penjelasan
penelitian
bahwa
juga
memberikan
0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian
variabel
kompetensi,
terhadap variabel motivasi kerja juga diperoleh
motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi
nilai koefisien beta sebesar 0,261.
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota

Pengaruh Parsial Beban Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai
Sabang. Besarnya pengaruh secara simultan
Hasil
dari ketiga variabel ini dapat dilihat dari nilai
koefisien determinasinya. Koefisien determinasi
(R2) dimana pengaruh ketiga variabel terhadap
kinerja pegawai adalah sebesar 0,731, artinya
sebesar 73,1% peningkatan kinerja pegawai
dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel
kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan
komunikasi, sedangkan selebihnya sebesar
26,9% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan
komunikasi.
penelitian
terhadap
variabel
beban kerja pada Dinas Catatan Sipil Kota
Sabang diperoleh dengan nilai signifikan 0,000
< 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap
variabel beban kerja juga diperoleh nilai
koefisien beta sebesar 0,242.

Pengaruh Parsial Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai
Hasil
penelitian
terhadap
variabel
komunikasi yang diberikan oleh pihak Dinas
Catatan Sipil Kota Sabang diperoleh dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%).
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 118
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Hasil penelitian terhadap variabel beban kerja
juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,362.

Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja
Organisasi
Hasil

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Organisasi
penelitian
terhadap
variabel
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil
Hasil pengujian hipotesis terhadap
variabel kompetensi secara positif berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi Dinas
Catatan Sipil Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh
Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian
terhadap komunikasi diperoleh nilai koefisien
beta adalah sebesar 0,350.
nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%).
Hasil
penelitian
terhadap
kompetensi
KESIMPULAN DAN SARAN
partisipatif diperoleh nilai koefisien beta adalah
Kesimpulan
sebesar 0,351.
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
kompetensi, motivasi kerja, beban kerja,

Pengaruh Motivasi
Kinerja Organisasi
Kerja
Terhadap
dan komunikasi baik secara simultan
maupun
Hasil
penelitian
terhadap
variabel
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja organisasi Dinas Catatan Sipil
Kota Sabang. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai
signifikannya yang sebesar 0,001 < 0,05. Hasil
penelitian terhadap motivasi kerja diperoleh
nilai koefisien beta adalah sebesar 0,226.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Organisasi
Hasil penelitian terhadap variabel
beban kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil
Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian
terhadap beban kerja diperoleh nilai koefisien
beta adalah sebesar 0,239.
parsial
berpengaruh
terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil
Kota Sabang.
2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua
menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi
kerja, beban kerja, dan komunikasi baik
secara
simultan
maupun
parsial
berpengaruh terhadap kinerja organisasi
pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang.
3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan kinerja organisasi
pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang.
4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
terdapat
pengaruh
tidak
langsung
kompetensi, motivasi kerja, beban kerja,
dan komunikasi terhadap kinerja organisasi
melalui kinerja pegawai pada Dinas Catatan
Sipil Kota Sabang.
119 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kerja, beban kerja, dan komunikasi, tapi ada
Saran
1. Dalam
rangka
kinerja
faktor lain seperti pendidikan dan pelatihan,
pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota
budaya organisasi, kepuasan kerja maupun
Sabang berdasarkan variabel kompetensi
kompensasi yang diberikan kepada masing-
pegawai, hendaknya menjadi perhatian
masing pegawai.
pimpinan
meningkatkan
terutama
dalam
melakukan
perekrutan pegawai, agar sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Catatan Sipil Kota
Sabang
dalam
memberikan
pelayanan
kepada masyarakat.
2. Masalah
motivasi
kerja,
kepada setiap pegawai terutama dengan
memberikan penghargaan kepada pegawai
dianggap
berprestasi
maupun
memberikan pujian kepada pegawai atas
semua pekerjaan yang telah dilakukan.
3. Beban kerja pegawai pada Dinas Catatan
Sipil Kota Sabang perlu lebih dipertegas
lagi, dengan cara pimpinan memperjelas
tugas dan fungsi dari masing-masing
pegawai sehingga pegawai dengan beban
kerja yang ada mampu meningkatkan
kinerja dengan baik.
4. Masalah
komunikasi
hendaknya
saluran komunikasi dari masing-masing
bagian kepada masing-masing pegawai
dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak
tugas-tugas
yang
akan
dijalankan.
5. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
pegawai, masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi
peningkatan
Dessler, G. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Ke Sepuluh Jilid I,
PT.Indeks.
Hernowo, et al., 2008. Motivasi dan Disiplin
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Wonogiri, Jurnal Manajemen dan
Bisnis, Vol III, No 5, Hal 34 – 46.
Joko,
P. 2009. Pengaruh Kepemimpian,
motivasi, dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Kerja Pegawai Negeri
Sipil pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Jepara, Artikel.
Listianto dan Setiaji. 2006. Pengaruh Motivasi,
Kepuasan dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen
dan Bisnis, Vol III, No 5, Hal 34 – 46.
juga
menjadi perhatian pimpinan, terutama agar
menghambat
Ahmad. 2010. Motivasi dan beban kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul,
Jurnal Kesehatan, Vol. 5 No. 4,
September 2010, 124-135.
hendaknya
pimpinan juga dapat memberikan motivasi
yang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor
Publik,
Akademi
Manajemen
PerusahaanYKPN, Yogyakarta.
Munandar. 2006. Perilaku dan Budaya
Organisasi, Penerbit Refika Aditama,
Bandung.
Narmodo, H., dan W. M. Farid. 2008. Pengaruh
Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja
Pegawai Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Wonogiri, Jurnal.
kinerja
pegawai selain dari kompetensi, motivasi
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 120
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Nawawi dan Hadari. 2005. Administrasi dan
Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
Simanjuntak, P. J. 2005. Manajemen dan
Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Naylin. 2005. pemenuhan Kebutuhan Pegawai
Kunci Menuju Motivasi, dalam Timpe;
Dale. A (Ed). Seni Ilmu dan Seni
Mnaajemen
Bisnis
Memotivasi
Pegawai, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpian dan
Motivasi, Cetakan III, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2010.
Tentang Disiplin Pegawai Negeri.
Rivai, V dan M. Dedy. 2009. Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi Edisis Ketiga,
PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Robbin P. S. & C. Mary. 2007. Manajemen
Edisi kedelapan Jilid 1, PT.Indeks.
Robbins, P. S. 2006. Perilaku Organisasi,
Konsep, Kontraversi, Aplikasi, Edisi
Bahasa Indonesia, Penerbit Prehalindo,
Jakarta.
Samson,
L.
2007.
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan Situasional terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada
Dinas
Pendapatan Kota Ambon, Jurnal.
Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan.
Sekaran, U. 2006. Research Methods For
Business, Buku 1 Edisi keempat dan
Buku 2 Edisi keempat , Salemba Empat,
Jakarta.
Siagian, S. P. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
S. Chintalloo and J. D. Mahadeo. 2013. Effect
of Motivation on Employees’ Work
Performance at Ireland Blyth Limited,
Proceedings of 8th Annual London
Business Research Conference Imperial
College, London, UK, 8 - 9 July, 2013,
ISBN: 978-1-922069-28-3.
121 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja Edisi
Kedua, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Wiwin, A. 2010. Analisis Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia terhadap
Kinerja Karyawan pada Universitas
Bina Darma, Jurnal.
Wono, S. 2006. Pengaruh Sistem Penilaian
Kinerja dan Keterbukaan Nilai Kinerja
Terhadap Motivasi Kerja (Kasus
Pekerja Bottom Line di Perusahaan
Rokok PT. ”G”, Jurnal Manajemen
Institut Teknologi Nasional Malang.
Download