Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0199 pp. 112- 121 10 Pages PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, BEBAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA ORGANISASI (STUDI PADA DINAS CATATAN SIPIL KOTA SABANG) 1) Zulkifli1, Amri 2, Mahdani Ibrahim3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine (1) the influence of competence, motivation, and communication workload either partially or simultaneously on employee performance (2) the influence of competence, motivation, and communication workload either partially or simultaneously to organizational performance, (3) the effect of employee performance to organizational performance, (4) the indirect effect of competence, motivation, and communication workload on the performance of the Department of Civil Sabang City through employee performance. Location of the research conducted at the Department of Civil Kota Sabang while the object of research is the competence, motivation, and communication workload, the performance of employees and the performance of the Department of Civil Sabang town. The results showed that the competence, motivation, workload, and communication either simultaneously or partial effect on employee performance, competence, motivation, workload, and communication either simultaneously or partially affect the performance of organizations, employee performance also have an influence on organizational performance improvement and there is no direct influence of competence, motivation, workload, and communication on the performance of the organization through the performance of employees at the Department of Civil Sabang town. Keywords Competence, Work Motivation, Work Load, Performance and Organizational Performance Communication, Employee Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi baik secara secara parsial maupun simultan terhadap kinerja organisasi, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi, (4) pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi terhadap kinerja Dinas Catatan Sipil Kota Sabang melalui kinerja pegawai. Lokasi penelitian dilakukan pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi, kinerja pegawai dan kinerja Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi, kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi dan terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Kata kunci : Kompetensi, Motivasi Kerja, Beban Kerja, Komunikasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi untuk meningkatkan kinerjanya agar memiliki PENDAHULUAN Pegawai merupakan penggerak sikap dan perilaku yang mencerminkan koperasi organisasi, sehingga jika kinerja tanggung jawab, loyalitas, serta kedisiplinan. pegawai meningkat, maka kinerja organisasi Untuk juga akan meningkat. Para pegawai diarahkan berkepentingan melakukan penilaian terhadap mencapai kinerjaterbaik organisasi Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 112 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pelaksanaan tugas pekerjaan yang dihasilkan maupun pelayanan akta perkawinan, legalisasi oleh parapegawai sesuai dengan rangkaian fotocopy kutipan akta catatan. Hal ini dapat sistem yang berlaku dalam organisasi (Untung dilihat dari target waktu yang telah ditetapkan Sriwidodo & Agus Budhi H,2010) misalnya pembuatan akta kelahiran target Kinerja pada dasarnya adalah apa yang waktu selama 3 hari sedangkan realisasi waktu dilakukan atau tidak dilakukan tenaga penjual tercapai selama enam hari, akta perkawinan sehingga target waktu selama 1 minggu sedangkan mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada realisasi waktu sampai 2 minggu. instansi atau organisasi termasuk pelayanan Kinerja pada dasarnya adalah apa yang kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan dilakukan atau tidak dilakukan tenaga penjual kinerja sehingga adalah cara perusahaan untuk mereka mempengaruhi seberapa meningkatkan kinerja tenaga penjual agar banyak mereka memberi kontribusi kepada tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi instansi atau organisasi termasuk pelayanan peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan meningkatkan kinerja tenaga penjual agar adalah individu secara spesifik, dalam bidang tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi proyek, proses, kegiatan rutin dan inti yang peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil akan menjadi tanggungjawab seorang karyawan. maka perusahaan perlu mengetahui sasaran Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan diri seorang karyawan akan membentuk suatu adalah individu secara spesifik, dalam bidang kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja proyek, proses, kegiatan rutin dan inti yang turut menunjang maka pencapaian kinerja akan akan menjadi tanggungjawab seorang karyawan. lebih mudah (Mangkunegara, 2005:68). Jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Catatan Sipil Kota Sabang, adalah cara perusahaan untuk diri seorang karyawan akan membentuk suatu adalah kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja melaksanakan urusan pemerintahan daerah di turut menunjang maka pencapaian kinerja akan bidang kependudukan dan pencatatan sipil. lebih mudah (Mangkunegara, 2005:68). Fenomena yang terjadi pada Dinas Catatan Kemudian salah satu faktor yang turut Sipil Kota Sabang adalah masih rendahnya mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan Dinas Catatan Sipil Kota Sabang adalah faktor kepada masyarakat, terutama berkenaan dengan beban kerja. Dimana masih ada beberapa masalah kependudukan (akta catatan sipil), karyawan yang dibebani tugas ganda karena seperti pembuatan akta kelahiran, keterbatasan pelayanan kartu keluarga, pelayanan pembuatan e-KTP, 113 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 sehingga sumber banyak daya karyawan yang yang dimiliki masih Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merangkap jabatan dan tugas. Banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada tersebut. Pengertian kinerja organisasi menurut karyawan menyebabkan hasil yang dicapai pendapat Ambar menjadi kurang maksimal karena karyawan kombinasi dari hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk kesempatan yang dapat dinilai dari hasil menyelesaikan Belum kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa dilaksanakannya job description yang sudah kinerja organisasi merupakan gabungan dari dibuat secara maksimal oleh karyawan rumah kemampuan pegawai dalam mencapai tujuan sakit akan berdampak pada hasil penilaian bersama yaitu tujuan organisasi. banyak tugas. (2003:74) merupakan kemampuan, usaha dan kinerja sebagai bahan evaluasi bagi manajemen Konsep kinerja (Performance) dapat rumah sakit. Perlu dilakukan upaya untuk didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil memotivasi mampu atau degree of accomplishtment (Keban, 2004). melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai job Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi description yang sudah ditetapkan. Apabila ini itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana tidak dilakukan maka akan berdampak pada organisasi penurunan kualitas kerja serta menurunnya didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan kualitas pelayanan kesehatan yang selama ini sebelumnya. karyawan agar sudah cukup baik. Upaya memotivasi dilakukan dapat Sejalan mencapai dengan tujuan yang perkembangan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan modernisasi sistem manajemen,kinerja tidak sesuai dengan tugasnya masing-masing. semata dinilai dari sisi personal atau pegawai saja; tetapi kinerja secara umum harus diartikan KAJIAN KEPUSTAKAAN pula sebagai tingkat pencapaian hasil atau Kinerja Organisasi Beberapa degree of accomplishment. Dalam konteks ini, pakar ilmu manajemen memberikan definisi kinerja organisasi secara kinerja harus menggambarkan hasil, bukan kemampuan, cara atau perilaku. berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal ini seperti diutarakan oleh Wibowo, (2009:4), bahwa kinerja organisasi merupakan Kinerja Karyawan Menurut Simanjuntak implementasi dari rencana yang telah disusun mengatakan tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh tergantung pada dukungan organisasi dalam sumber pengorganisasian, daya kemampuan, manusia kompensasi, yang memiliki penyediaan sarana juga dan juga kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi proses kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan memberikan kejelasan bagi setiap unit kerja dan ditunjukkan oleh organisasi bagaimana pemilihan orang prasarana Kinerja kerja, setiap dan kepentingan. motivasi kinerja (2005:11), teknologi, Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 114 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala setiap orang tentang sasaran yang harus dicapai dan disiplin kerja yang mampu memperkuat dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai dan memaksimumkan kompetensi. Kompetensi sasaran tersebut.Kinerja organisasi atau kinerja menjadi sangat berguna untuk membantu bawahan pada organisasi menciptakan budaya kinerja tinggi, dengan prestasi kerja dalam setiap proses sumber daya membangun system dan hubungan kerja, serta manusia, seleksi karyawan, manajemen kinerja, memotivasi bawahan untuk bekerja secara perencanaan dan sebagainya. juga kemampuan sangat tergantung pimpinan, baik optimal. Menurut Iswahyu (2005), kompetensi Mangkunegara (2005:9), mengatakan merupakan kemampuan pelaksanaan tugas bahwa Kinerja (Prestasi Kerja) adalah hasil sesuai kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai keterampilan serta teknologi dan pengalaman oleh seorang pegawai dalam melaksanakan yang relevan dengan bidang tugas sehingga tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dapat mengembangkan motivasi kerja yang diberikan kepadanya. Kinerja (prestasi kerja) bersangkutan dan peningkatan kinerjanya. adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dengan ilmu pengetahuan dan Menurut Purwadarminta (2010 :56) dalam “Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung untuk menentukan atau memutuskan sesuatu jawab yang diberikan kepadanya. hal. Wibowo (2007:7), Kinerja berasal dari pengertian performance. yang (Wikipedia, memberikan pengertian performance sebagai keseluruhan hasil Namun, perilaku, dan sikap yang ditampilkan oleh sebenarnya kinerja mempunyai makna yang orang-orang yang sukses atau berhasil dalam lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi mengerjakan suatu tugas dengan prestasi kerja termasuk yang optimal. kerja atau Ada prestasi bagaimana pula Kemudian menurut Budiman Sanusi kerja. proses pekerjaan berlangsung. 2010), bahwa pengetahuan, Semakin kompetensi keterampilan, banyak kompetensi dipertimbangkan dalam proses sumber daya Kompetensi manusia akan semakin meningkatkan kinerja Wibowo, (2007:109-134), mengatakan bahwa setiap organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu dan apabila tercapai barulah dapat disebut sebagai sebuah keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat berupa : kompetensi kepemimpinan, kompetensi pekerja 115 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 organisasi. Demikian pula diperlukan untuk mengkomunikasikan organisasi, nilai menganalisis dan dan standar memperbaiki budaya organisasi, menyeleksi dan merekrut tenaga kerja, menilai dan mengembangkan tenaga kerja, mengembangkan pemimpin, mengelola proses perencanaan, membangun Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dasar untuk strategi pelatihan, dan membentuk terjadi dalam diri sendiri”. Menurut Coulter proses kompetensi. and Robbins, (2006 : 530), motivasi adalah “kerelaan untuk mengarahkan segenap upaya Motivasi Kerja. untuk Setiap individu pekerja pada dasarnya mempunyai kebutuhan dari masing-masing mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu”. pribadi, seperti kebutuhan untuk memperoleh penghasilan, menghidupi diri dan keluarganya, rasa bangga, dan aktualisasi diri. Beban Kerja Motivasi Menurut Haryanto, (2004) beban kerja adalah sesuatu yang mendorong pemain untuk merupakan aksi atau mendukung memberi tindakan nyata diselesaikan untuk menyatakan aksinya. sekelompok orang selama periode waktu Berarti ada jumlah oleh kegiatan seseorang dorongan dari pribadi karena kemauannya dan tertentu dalam keadaan disebabkan dari dalam diri dan lingkungan kerja. Menpan (Dhini Rama Motivasi adalah kondisi yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. yang harus ataupun normal.Menurut Dhania, 2010:16), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau Diperlukan sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh setiap hari untuk menjalankan kehidupan, suatu unit organisasi atau pemegang jabatan membantu orang lain, memimpin sekelompok dalam orang menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja dan untuk mencapai tujuan yang jangka waktu tertentu.Sedangkan diinginkan. Motivasi berasal dari kata “movere” adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul (latin), oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan yang berarti mendorong atau menggerakkan (Saydan, 2006 : 226). merupakan hasil kali antara volume kerja dan Motivasi merupakan semua kekuatan norma waktu. yang ada dalam diri seseorang yang memberi Widodo (2004 : 51) menyatakan bahwa daya, arah dan memelihara tingkah laku yang dalam bersangkutan. Dalam kehidupan kita sehari- pembangunan dan pelayanan masyarakat, maka hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan memerlukan kemampuan dan kecakapan tinggi proses pemberian dorongan atau rangsangan (profesionalisme) dengan beberapa persyaratan. kepada Karena para karyawan, sehingga mereka menyelenggarakan itu pemerintahan, administrasi negara dapat bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dikategorikan sebagai profesi, dimana tidak dipaksa. semua orang bisa melaksanakan administrasi Menurut Wahjosumidjo dalam Saydan, negara, kecuali orang–orang yang berlatar (2006 : 227), “motivasi merupakan suatu proses belakang pendidikan tinggi, dan memiliki psikilogis yang mencerminkan interaksi antara pengalaman, sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang keahlian kecakapan, yang ketrampilan memadai. Begitu Volume 4, No. 3, Agustus 2015 dan pula - 116 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Simanjuntak (2005 : 43 ), menyatakan bahwa : METODE PENELITIAN “Sumberdaya manusia memegang peranan yang Lokasi dan Objek Penelitian sangat penting dalam meningkatkan Penelitian dilakukan pada Dinas produktivitas. Hal ini dikarenakan alat produksi Catatan Sipil Kota Sabang sedangkan yang dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil menjadi objek penelitian adalah kompetensi, karya manusia.” motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi, kinerja pegawai dan kinerja Dinas Catatan Sipil Komunikasi Kota Sabang. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio” bersumber pada dan kata perkataan ini “communis”. Populasi dan Sampel Populasi yang dimaksud dalam Kata penelitian ini adalah seluruh para pegawai pada communis mengandung arti sama, maksudnya Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Sementara sama makna. Sedangkan bentuk dari kata kerja sampel adalah bagian dari populasi yang “communicatio” adalah “communicare” yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga artinya memiliki bermusyawarah, berunding atau berdialog. Aliran informasi di suatu organisasi karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. dibagi menjadi dua dimensi yakni komunikasi secara internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah proses penyampaian pesanpesan yang berlangsung antar anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan, Muhammad (2005) menyatakan bahwa komunikasi internal adalah komunikasi yang kepada anggota dalam suatu organisasi dengan kata lain penerima pesan dalam komunikasi internal adalah orang-orang dalam organisasi. Komunikasi Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah analisis jalur (path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhi sebelum membangun model path analysis antara lain: maupun bawahan dengan bawahan. dikirimkan Peralatan Analisis Data (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada multicollinearity; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval. merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab komunikasi dampak yang yang tidak luas baik terhadap mempunyai kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai. 117 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Gambar 1. Diagram jalur Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Kompetensi, Motivasi kerja, Beban Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Sabang Pengaruh Parsial Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan tabel di atas maka, dapat disimpulkan bahwa kompetensi secara positif berpengaruh Hasil penelitian secara simultan variabel kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (113,2554 signifikansi membuktikan > 0,000. 2,425) Hasil bahwa pada terhadap kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel kompetensi juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,325. tingkat penelitian secara signifikan ini simultan kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan Pengaruh Parsial Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kemudian variabel Kerja motivasi kerja komunikasi berpengaruh signifikan terhadap secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota kinerja pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan Hasil penjelasan penelitian bahwa juga memberikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian variabel kompetensi, terhadap variabel motivasi kerja juga diperoleh motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi nilai koefisien beta sebesar 0,261. secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Pengaruh Parsial Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Sabang. Besarnya pengaruh secara simultan Hasil dari ketiga variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi (R2) dimana pengaruh ketiga variabel terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0,731, artinya sebesar 73,1% peningkatan kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi, sedangkan selebihnya sebesar 26,9% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel kompetensi, motivasi kerja, beban kerja dan komunikasi. penelitian terhadap variabel beban kerja pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang diperoleh dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel beban kerja juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,242. Pengaruh Parsial Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian terhadap variabel komunikasi yang diberikan oleh pihak Dinas Catatan Sipil Kota Sabang diperoleh dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 118 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil penelitian terhadap variabel beban kerja juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,362. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi Hasil Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Organisasi penelitian terhadap variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil Hasil pengujian hipotesis terhadap variabel kompetensi secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian terhadap komunikasi diperoleh nilai koefisien beta adalah sebesar 0,350. nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap kompetensi KESIMPULAN DAN SARAN partisipatif diperoleh nilai koefisien beta adalah Kesimpulan sebesar 0,351. 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, Pengaruh Motivasi Kinerja Organisasi Kerja Terhadap dan komunikasi baik secara simultan maupun Hasil penelitian terhadap variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang sebesar 0,001 < 0,05. Hasil penelitian terhadap motivasi kerja diperoleh nilai koefisien beta adalah sebesar 0,226. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Hasil penelitian terhadap variabel beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hasil penelitian terhadap beban kerja diperoleh nilai koefisien beta adalah sebesar 0,239. parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. 2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. 3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. 4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung kompetensi, motivasi kerja, beban kerja, dan komunikasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang. 119 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja, beban kerja, dan komunikasi, tapi ada Saran 1. Dalam rangka kinerja faktor lain seperti pendidikan dan pelatihan, pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota budaya organisasi, kepuasan kerja maupun Sabang berdasarkan variabel kompetensi kompensasi yang diberikan kepada masing- pegawai, hendaknya menjadi perhatian masing pegawai. pimpinan meningkatkan terutama dalam melakukan perekrutan pegawai, agar sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Catatan Sipil Kota Sabang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 2. Masalah motivasi kerja, kepada setiap pegawai terutama dengan memberikan penghargaan kepada pegawai dianggap berprestasi maupun memberikan pujian kepada pegawai atas semua pekerjaan yang telah dilakukan. 3. Beban kerja pegawai pada Dinas Catatan Sipil Kota Sabang perlu lebih dipertegas lagi, dengan cara pimpinan memperjelas tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai sehingga pegawai dengan beban kerja yang ada mampu meningkatkan kinerja dengan baik. 4. Masalah komunikasi hendaknya saluran komunikasi dari masing-masing bagian kepada masing-masing pegawai dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak tugas-tugas yang akan dijalankan. 5. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan Dessler, G. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke Sepuluh Jilid I, PT.Indeks. Hernowo, et al., 2008. Motivasi dan Disiplin berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol III, No 5, Hal 34 – 46. Joko, P. 2009. Pengaruh Kepemimpian, motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara, Artikel. Listianto dan Setiaji. 2006. Pengaruh Motivasi, Kepuasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol III, No 5, Hal 34 – 46. juga menjadi perhatian pimpinan, terutama agar menghambat Ahmad. 2010. Motivasi dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul, Jurnal Kesehatan, Vol. 5 No. 4, September 2010, 124-135. hendaknya pimpinan juga dapat memberikan motivasi yang DAFTAR KEPUSTAKAAN Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Akademi Manajemen PerusahaanYKPN, Yogyakarta. Munandar. 2006. Perilaku dan Budaya Organisasi, Penerbit Refika Aditama, Bandung. Narmodo, H., dan W. M. Farid. 2008. Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, Jurnal. kinerja pegawai selain dari kompetensi, motivasi Volume 4, No. 3, Agustus 2015 - 120 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Nawawi dan Hadari. 2005. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta, Ghalia Indonesia. Simanjuntak, P. J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Naylin. 2005. pemenuhan Kebutuhan Pegawai Kunci Menuju Motivasi, dalam Timpe; Dale. A (Ed). Seni Ilmu dan Seni Mnaajemen Bisnis Memotivasi Pegawai, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpian dan Motivasi, Cetakan III, Jakarta: Ghalia Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Tentang Disiplin Pegawai Negeri. Rivai, V dan M. Dedy. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisis Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Robbin P. S. & C. Mary. 2007. Manajemen Edisi kedelapan Jilid 1, PT.Indeks. Robbins, P. S. 2006. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontraversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Prehalindo, Jakarta. Samson, L. 2007. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Kota Ambon, Jurnal. Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan. Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business, Buku 1 Edisi keempat dan Buku 2 Edisi keempat , Salemba Empat, Jakarta. Siagian, S. P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. S. Chintalloo and J. D. Mahadeo. 2013. Effect of Motivation on Employees’ Work Performance at Ireland Blyth Limited, Proceedings of 8th Annual London Business Research Conference Imperial College, London, UK, 8 - 9 July, 2013, ISBN: 978-1-922069-28-3. 121 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015 Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja Edisi Kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wiwin, A. 2010. Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan pada Universitas Bina Darma, Jurnal. Wono, S. 2006. Pengaruh Sistem Penilaian Kinerja dan Keterbukaan Nilai Kinerja Terhadap Motivasi Kerja (Kasus Pekerja Bottom Line di Perusahaan Rokok PT. ”G”, Jurnal Manajemen Institut Teknologi Nasional Malang.