TOPIK PSIKOFARMAKA DALAM PSIKIATRI KONSULTASI LIAISON Andri [email protected] • Prinsip pengobatan pada ranah CLP • Kerja dan interaksi obat • Efek samping fatal • Kesimpulan Bagian Psikiatri FK UKRIDA Academy of Psychosomatic Medicine (APM) American Psychosomatic Society (APS) European Association of Psychosomatic Medicine (EAPM) Ilustrasi Kasus • Perempuan 35 tahun dengan penyakit jantung koroner yang sudah dipasang 2 stent mengalami gejala cemas yang panjang dengan penampilan klinis dan keluhan gangguan panik. Pasien akhirnya mau memeriksakan dirinya ke psikiater dan psikiater memilihkan antidepresan untuknya. • Saat ini pasien menggunakan clopidogrel, atorvastatin, propanolol dan alprazolam yang diberikan dokter jantungnya. • Sekiranya anda sebagai psikiater ibu ini, antidepresan apa yang HARUS DIHINDARI ? – – – – Amitriptyline Citalopram Paroxetine Venlafaxine Pendahuluan • Pasien dengan gangguan medis jarang diikutkan dalam penelitian obat yang besar • Kesulitan dalam rujukan metaanalisis • Risiko dan keuntungan obat psikotropika • Farmakodinamik dan farmakokinetik perlu dipahami • Kombinasi Psikoterapi dan Psikofarmaka 1 Prinsip Umum Terapi (1) • Pelajari semua obat yang digunakan pasien, termasuk herbal dan obat OTC • Gunakan obat sesedikit mungkin, bila perlu cukup satu untuk mengobati gangguan yg ada • Edukasi penting untuk pasien. Kepatuhan berobat berasal dari hubungan terapeutik yg baik • Monitor gejala yang menjadi target dan efek samping obat sejak dari permulaan • Bila harus menghentikan pengobatan, lakukan saja, terutama untuk pasien lansia yang meminum banyak obat Prinsip Umum Terapi (2) • Hindari peresepan obat yang hanya diberikan sesuai kebutuhan terutama pada pasien nyeri, putus zat dan delirium • Gunakan obat dengan dosis minimun yang masih dapat memberikan respon • Terapi profilaksis dimungkinkan misalnya menggunakan trihexypenidil pada pasien laki-laki muda yg menggunakan antipsikotik tipikal • Level serum obat dalam darah bukan jaminan efikasi atau toksisitas. Prinsip Umum Terapi (3) • Tanyakan tentang obat yang sebelumnya dipakai, jika memang sudah pernah terbukti efektif, gunakan lagi obat tersebut • Jika terapi gagal, coba lihat kembali diagnosis. Perhatikan apakah ada masalah penggunaan zat • Waspada walaupun obat generik itu ekonomis, bioavabilitas obatnya bisa berbeda • Kenali kondisi sosial dan karakter pasien yang dapat mempengaruhi kepatuhan pengobatan • Ingat setiap pasien adalah unik Aksi dan Interaksi Obat 2 Absorpsi Obat • Absoprsi obat berbeda tergantung rute pemakaian • Parenteral menghasilkan efek yang lebih cepat • Absorpsi di lambung meningkat dalam keadaan perut kosong • Antasida dapat melemahkan absorpsi dan efikasi obat-obat psikotropika • Absorpsi kebanyakan obat tidak berubah pada orang tua Distribusi Obat • Obat psikotropika adalah lipofilik kecuali litium sehingga menyerap dalam jaringan lemak • Distribusi dalam tubuh besar karena sebagian tubuh terdiri dari lemak • Bertambah usia, volume air di tubuh berkurang dan lemak meningkat, menyebabkan obat-obat lipofilik akan lebih berefek pada orang tua • Kebanyakan obat psikiatrik berikatan dengan protein plasma seperti albumin dan glikoprotein • Ketika obat berikatan dengan protein, obat tersebut tidak dapat beraktifitas biologik seperti menempel pada reseptor di otak Mekanisme Reseptor • Ikatan protein juga membuat kompleksitas dalam dosis toksik obat-obat dalam tubuh • Semakin lanjut usia dan pada kondisi sakit kronis, level albumin menurun menyebabkan obat-obat yang tidak terikat protein bertambah. • Beberapa obat berkompetisi dengan obat psikotropika dalam mengikat protein ( misalnya warfarin) • Jika diberikan obat psikotropika yg berikatan juga dengan protein, maka akan lebih menang warfarin. • Inhibisi kompetitif – Hipotensi karena CPZ tidak dapat diberikan epinefrin • Perubahan reseptor – litium meningkatkan kerja antidepresan • Aktifasi beberapa tempat reseptor oleh macam-macam obat – Efek samping yg tidak terduga, efek tambahan 3 Metabolisme Obat • Obat-obat dimetabolisme enzim hati, menghasilkan metabolit yang aktif atau tidak • Enzim CYP P450 adalah enzim hati terpenting yang sifatnya oksidatif • CYP P450 (CYP1A2, CYP2C (2C9/2C19), CYP2D6 dan CYP3A3/4.) • Obat biasanya dimetabolisme oleh enzim tertentu • Inhibisi enzim hati memperlambat metabolisme (meningkatkan T1/2) dan meningkatkan konsentrasi dan potensi toksisitas dari obat psikotropika atau obat lain Interaksi Obat • Polifarmasi adalah sesuatu yang umum terjadi pada pasien medis umum • Pengetahuan tentang farmakodinamik dan farmakokinetik penting • Enzim di hati memegang peranan penting dalam interaksi obat • Bisa membuat perubahan pada kerja obat, efek yang tidak diharapkan termasuk di dalamnya Interaksi Obat Clinical Manual of Psychosomatic Medicine, Wise and Rundell 2005 4 Serotonin Syndrome Efek Samping Fatal • Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS) – Jarang namun fatal – Aktifitas dopamin yang berlebihan – Berlangsung sampai dengan 48 jam setelah pemberian antipsikotik – Demam, tegang/kejang otot rangka, fungsi otonom yang tidak stabil, perubahan status mental – Terapi : Dantrolene IV 2–3 mg/kg 10–15 min atau oral 50–700 mg/day 4 dosis terbagi. Bromocriptine oral, 2.5–10 mg 3 kali sehari – Tidak direkomendasikan penggunaan : Benzodiazepine, Antikolinergik Neuroleptic Malignant Syndrome Kesimpulan • Pemahaman tentang farmakodinamik dan farmakokinetik obat sangat diperlukan dalam praktek psikiatri liaison 5 Seminar dan Workshop Psikosomatik Diagnosis dan Tata Laksana di Pelayanan Primer 13 Oktober 2012 di RS OMNI Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten 6