Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital

advertisement
Trikonomika
Volume 9, No. 1, Juni 2010, Hal. 62–71
ISSN 1411-514X
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
H. Armadi
Mariska Dewi Anggraeni
Fakultas Ekonomi Unswagati
Jl. Cipto Mangunkusumo No. 142 Cirebon 45134
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
This research investigates the influence of voluntary disclosure to the cost of equity capital with information
asymmetry as intervening variable to 137 sample firms listed in Jakarta Stock Exchange on 2005. Based on
previous agency theory perspective, the voluntary disclosure and information asymmetry influence the cost of
equity capital. The result of research by using path analysis are that voluntary disclosure influences cost of
equity capital significantly negative, voluntary disclosure could directly influence the cost of equity capital and
also could indirectly influence from voluntary disclosure to information asymmetry (as intervening) to cost of
equity capital. Because of the coefficient of direct context was greater than coefficient of indirect context, it
could be concluded that the true context is direct.
Keywords: voluntary disclosure, information asymmetry, cost of equity capital.
Pengungkapan informasi melalui pengungkapan
sukarela dibutuhkan investor dalam menilai
perusahaan dan mengambil keputusan berkaitan
dengan ketidakpastian aliran kas sekarang dan
masa mendatang atas kualitas sekuritas perusahaan.
Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tersebut
sebagian melalui pemberian informasi secara sukarela
(Lev, 1992). Juniarti dan Yunita (2003) menunjuk­
kan bahwa tingkat disclosure yang tinggi akan
mengurangi asimetri informasi, yang menunjukkan
bahwa tidak ada informasi yang disembunyikan oleh
perusahaan sehingga laporan keuangan yang disajikan
oleh perusahaan transparan. Laporan keuangan yang
transparan menyebabkan estimasi investor atas risiko
yang ada pada perusahaan rendah, sehingga tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh investor juga
rendah, yang pada gilirannya cost of equity perusahaan
juga rendah.
PENDAHULUAN
Teori
keagenan (agency theory) meng­
implikasikan adanya asimetri informasi antara
manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini
adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa
yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan
stakeholder lainnya. Dikaitkan dengan peningkatan
nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi,
manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada investor guna memaksimisasi
nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan
dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure)
informasi akuntansi.
62
Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelum­
nya tentang proksi cost of equity capital dan model
penelitiannya. Pertama, penelitian ini menggunakan
CAPM sebagai proksi cost of equity capital sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Komalasari
dan Baridwan (2001), Mardiyah (2002), Juniarti
dan Yunita (2003), serta Murni (2004), sedangkan
Botosan (1997) menggunakan EBO valuation sebagai
proksi cost of equitty capital. Hal ini dikarenakan data
yang digunakan untuk menerapkan EBO valuation
belum terdapat di pasar modal Indonesia. Kedua,
model penelitian dalam penelitian ini menggunakan
variabel intervening, dimana asimetri informasi
diduga memediasi hubungan antara pengungkapan
sukarela dan cost of equitty capital. Mardiyah (2002)
menggunakan variabel moderating, dimana disclosure
dapat memperkuat atau melemahkan hubungan antara
asimetri informasi dan cost of equity capital.
Berdasarkan atas studi empiris yang didapat dari
penelitian terdahulu, terdapat ketidakkonsistenan
pada hasil penelitian sebelumnya terhadap variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini
sehingga muncul research gap. Pendapat pertama
menyatakan ada pengaruh negatif tingkat asimetri
informasi terhadap CEC. Penelitian-penelitian yang
mendukung pendapat pertama adalah penelitianpenelitian yang dilakukan oleh Demzet (1968),
Copeland dan Galai (1983), Glosten dan Milgrom
(1985), Amihud dan Mendelson (1986), Diamond dan
Verrecchia (1991), serta Gulo (2000). Pendapat kedua
menyatakan sebaliknya bahwa ada pengaruh positif
antara asimetri informasi terhadap CEC. Penelitianpenelitian yang mendukung pendapat kedua adalah
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Klein dan
Bawa (1976), Barry dan Brown (1985), Amihud dan
Mendelson (1986), Coles dan Loewenstein (1988),
Diamond dan Verrecchia (1991), Handa dan Linn
(1993), Coles et. al. (1995), Clarkson et. al. (1996),
Komalasari dan Baridwan (2001), serta Mardiyah
(2002).
Teori keagenan mengimplikasikan adanya
asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan
pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan dimasa
mendatang dibandingkan pemegang saham dan
stakeholder lainnya. Oleh karena itu prinsipal perlu
menciptakan suatu sistem yang dapat memonitor
perilaku agen supaya bertindak sesuai dengan
harapannya. Aktivitas ini meliputi biaya untuk
penciptaan standar, biaya monitoring agen, penciptaan
sistem informasi akuntansi dan lain-lain. Aktivitas
ini menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency
cost.
Pengukuran terhadap asimetri informasi yang
seringkali diproksikan dengan bid-ask spread
disebabkan asimetri informasi tidak dapat diobservasi
secara langsung. Gonedes (1980) berpendapat bahwa
pengungkapan mempunyai potensi mengurangi
asimetri informasi. Penurunan asimetri informasi akan
menyebabkan pengurangan dalam biaya transaksi,
dimana biaya transaksi diwakili oleh bid-ask spread.
Cost of equity capital (CEC) dapat diidentifikasi
sebagai tingkat return minimum yang disyaratkan
oleh penggunaan modal sendiri atas investasi.
Botosan (1997) menetapkan suatu penilaian terhadap
pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan
menggunakan indeks pengungkapan dan menemukan
bahwa semakin besar tingkat pengungkapan akuntansi
yang dilakukan oleh perusahaan semakin rendah
cost of equity capital-nya. Namun, Botosan (1997)
tidak menemukan bukti pengaruh ukuran tingkat
pengungkapan akuntansi terhadap cost of equity
capital untuk perusahaan yang diikuti oleh sejumlah
besar analis.
Informasi yang diungkapkan dalam laporan
tahunan dikelompokkan menjadi dua, pengungkapan
wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan
wajib merupakan pengungkapan informasi yang
diharuskan dalam laporan keuangan yang diatur oleh
suatu peraturan pasar modal yang berlaku (peraturan
pengungkapan wajib dalam laporan tahunan di
Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah melalui
Keputusan Ketua Bapepam Nomor 17/PM/1995
yang selanjutnya diubah menjadi keputusan Ketua
Bapepam Nomor 38/PM/1996). Pengungkapan
sukarela merupakan pengungkapan informasi melebihi
yang diwajibkan, karena di­pandang relevan dengan
kebutuhan pemakai laporan keuangan (Meek, et. al.,
1996). Pengungkapan akuntansi dapat mempengaruhi
asimetri informasi. Adanya pengurangan asimetri
informasi akan berdampak pada pengurangan bid-ask
spread. Rendahnya bid-ask spread akan menyebabkan
tingginya volume perdagangan sehingga likuiditas
pasar menjadi semakin tinggi.
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
63
METODE
Disain Penelitian
Secara diagramatis, hubungan variabel-variabel
penelitian digambarkan dalam Gambar 1.
Asimetri Informasi
(X2)
Pengungkapan
Sukarela Informasi
(X1)
Cost of Equity
Capital
(X3)
Gambar 1. Hubungan Variabel-Variabel
Penelitian
Berdasarkan Gambar 1. hipotesis yang akan
diuji adalah (1) pengungkapan sukarela mempunyai
pengaruh negatif terhadap cost of equity capital,
(2). pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh
terhadap cost of equity capital dimediasi oleh asimetri
informasi.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
tahun 2005. Pemakaian data tahun 2005, karena
merupakan data terbaru sehingga diharapkan
memperoleh informasi data terbaru dan mutakhir.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode penyampelan bersasaran (purposive
sampling) dengan kriteria sampel (a) perusahaan
telah listing di Bursa Efek Jakarta, (b) perusahaan
tidak menghentikan aktivitasnya di pasar bursa,
tidak menghentikan operasinya, dan tidak melakukan
penggabungan usaha, (c) perusahaan mempunyai
laporan keuangan yang berakhir 31 Desember, (d)
perusahaan menerbitkan laporan tahunan untuk
tahun buku 2005, (e) Data transaksi harian sekuritas
perusahaan terdapat di pojok BEJ UNDIP.
Sampel dibatasi hanya pada perusahaan yang
berada dalam kelompok industri manufaktur.
Pembatasan ini dimaksudkan untuk mengendalikan
variabilitas sifat aset perusahaan yang disebabkan
oleh karakteristik industri dan perbedaan penentuan
cost of equity capital.
64
Trikonomika
Vol. 9, No. 1, Juni 2010
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
Variabel pengungkapan sukarela menggunakan
butir pengungkapan sukarela pernah dilakukan
di luar negeri dan Indonesia. Jika suatu butir
pengungkapan sukarela terpenuhi, maka diberi nilai
1 (satu) dan 0 jika sebaliknya. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan 33 butir. Dasar penghitungan
pengungkapan sukarela dengan menggunakan indeks
disclosure. Dalam melakukan penghitungan indeks,
peneliti menggunakan rumus yang digunakan oleh
Botosan (1997), misal: jika jumlah item yang dijadikan
pedoman kelengkapan disclosure berjumlah 100
sedangkan yang dipenuhi perusahaan dalam laporan
tahunannya sebanyak 50, maka indeksnya sebesar
50/100 = 0,50.
Informasi asimetri diukur dengan menggunakan
relative bid-ask spread yang dioperasionalisasi seperti
dalam Greenstein dan Sami (1994), Komalasari dan
Baridwan (2001), serta Mardiyah (2002) sebagai
berikut.
SPREADi,t = (aski,t – bidi,t)/{(aski,t + bidi,t)/2} × 100
Estimasi cost of equity capital dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing
Model (CAPM) seperti yang dilakukan Komalasari
dan Baridwan (2001) dan Mardiyah (2002) yang
mendasarkan literatur-literatur keuangan sebagai
berikut:.
COCi,t = Rft + βi (RMt – Rft)
Rft adalah return bebas risiko yang diproksi
dengan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
1 bulan, RMt adalah return pasar yang diperoleh dari
indeks harga saham sektoral, yang dalam penelitian
kali ini adalah sektor manufaktur, dan βi adalah risiko
sistematis untuk setiap saham perusahaan i. Nilai
βi (risiko sistematis) diperoleh melalui pendekatan
Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Pengujian Asumsi Klasik
Sehubungan dengan penggunaan metode regresi
berganda (multiple regression) maka perlu dilakukan
pengujian asumsi klasik yang terdapat dalam regresi
berganda yaitu; (1) Uji multikolinearitas, (2) Uji
autokorelasi, (3) Uji heterokedastisitas, (4) Uji
normalitas, dan (5) Uji hipotesis dengan menggunakan
analisis jalur (path analysis), dengan struktur sebagai
berikut.
H. Armadi
Mariska Dewi Anggraeni
HASIL
X2
X1
e1
X3
e2
Gambar 2. Struktur Jalur Path Analysis
Dengan persamaan regresinya sebagai berikut:
X2 = b1 X1 + e1
X3 = b1 X1 + b2 X2 + e2
Untuk mendapatkan pX2X1, dapat menghasilkan
model persamaan jalur sebagai berikut:
X2 = p1·2 X1 + e1
Untuk mendapatkan pX3X1, pX3X2, dapat meng­
hasilkan model persamaan jalur sebagai berikut:
Deskripsi Statistik
Analisis dilakukan pada 137 perusahaan
manufaktur yang memenuhi kriteria untuk diolah
lebih lanjut. Deskripsi statistik dari pengungkapan
sukarela, Cost of Equity Capital dan asimetri informasi
untuk melihat mean, minimum, maximum dan standar
deviasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai rata-rata
pengungkapan sukarela sebesar 0,41207 dengan nilai
minimum 0,182 dan nilai maksimum 0,758 serta
nilai standar deviasi sebesar 0,130642. Nilai ratarata cost of equity capital sebesar 0,0027629 dengan
nilai minimum 0,02699 dan nilai maksimum 0,27601
serta nilai deviasi standar sebesar 0,02552568. Ratarata asimetri informasi yang diukur dengan bid-ask
spread menunjukkan nilai 2,2868887 dengan nilai
minimum 0,04913 dan nilai maksimum 6,93483 dan
standar deviasi sebesar 1,17753245.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan
melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada
Gambar 3. berikut.
Normal P–P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Cost of Equity Capital
X3 = p1·2 X1 + p2·3 X2 + e2
Keterangan:
X1
: Pengungkapan sukarela
X2
: Asimetri informasi
X3
: Cost of equity capital
pX3X1 : Parameter struktural yang menggambarkan
kuatnya pengaruh X1 terhadap X3
pX2X1 : Parameter struktural yang menggambarkan
kuatnya pengaruh X1 terhadap X2
pX3X2 : Parameter struktural yang menggambarkan
kuatnya pengaruh X2 terhadap X3
e1
: Residual atas asimetri informasi
e2
: Residual atas cost of equity capital
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
1.0
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Data
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Pengungkapan Sukarela
137
.182
.758
.41207
.130642
Cost of Equity Capital
137
.02699
.27601
.0027629
.02552568
Asimetri Informasi
137
.04913
6.93483
2.2868887
1.17753245
Valid N (Listwise)
137
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
65
Dari Gambar 3 tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi variabel dependen dan variabel
independen mempunyai distribusi normal, hal ini
dapat dilihat dari titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal.
Dari hasil uji autokorelasi pada Tabel 3 me­
nunjukkan bahwa signifikansi untuk semua variabel
diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua
variabel mempunyai probabilitas lebih dari 0,05,
artinya model regresi dalam penelitian ini tidak
terdapat autokorelasi.
Uji Multikolinearitas
Hair (1998) mengemukakan cara untuk
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, yaitu
dengan melihat besarnya nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF). Tidak terjadi multikolinearitas
jika nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance
lebih besar dari 0,10. Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada Tabel 2.
Dari hasil uji multikolinearitas pada Tabel 2
menunjukkan bahwa nilai VIF variabel pengungkapan
sukarela dan asimetri informasi sebesar 1,001 dengan
nilai tolerance 0,999. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi karena nilai VIF lebih kecil dari
10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat sebaran titik-titik secara acak pada grafik
yang membentuk pola tertentu dengan jelas, baik
diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji
autokorelasi dapat dilihat pada Gambar 4. berikut.
Dependent Variable: Cost of Equity Capital
Regression Standardized Residual
Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam
penelitian ini digunakan uji Breusch-Godfrey. Hasil
uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Scatterplot
12
9
6
3
0
–2
–1
1
0
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
.001
.008
Pengungkapan Sukarela
.002
.017
Asimetri Informasi
.003
.002
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.602
.005
.008
1.959
.002
.999
1.001
.079
1.902
.004
.999
1.001
a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
–5.8E–005
.009
Pengungkapan Sukarela
Asimetri Informasi
Std. Error
Standardized Coefficients
Beta
t
Sig.
–.007
.996
.000
.017
.001
.011
.991
–4.6E–006
.002
.000
–.002
.998
–.004
.089
–.004
–.045
.964
RES2
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
66
Trikonomika
Vol. 9, No. 1, Juni 2010
H. Armadi
Mariska Dewi Anggraeni
Dari grafik Scatterplot tersebut terlihat titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y (tidak
berpola), hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam
penelitian ini.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama adalah menguji
pengaruh pengungkapan sukarela terhadap cost of
equity capital yang dilakukan dengan menggunakan
regresi sederhana, dengan hasil dapat dilihat pada
Tabel 4.
Dari hasil uji hipotesis pada Tabel 4. menunjuk­
kan nilai t-hitung sebesar 1,706 dan t-tabel 1,655
dan signifikan pada 0,004. Dari perhitungan tersebut
dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima, yaitu
pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh negatif
terhadap cost of equity capital.
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan
analisis jalur (path analysis), hasil pengujiannya
terlihat pada Tabel 5.
Dari hasil uji hipotesis kedua tersebut me­
nunjukkan nilai pengungkapan sukarela sebesar
0,028 dan signifikan pada 0,005 yang berarti bahwa
pengungkapan sukarela mempengaruhi asimetri
informasi. Nilai pengungkapan sukarela 0,028
merupakan nilai jalur path p2. Nilai pengungkapan
sukarela 0,008 signifikan pada 0,002 dan asimetri
informasi 0,079 signifikan pada 0,004 yang berarti
bahwa hipotesis 2 diterima, yaitu pengungkapan
sukarela dapat berpengaruh secara langsung ke
cost of equity capital dan dapat juga berpengaruh
tidak langsung yaitu dari pengungkapan sukarela ke
asimetri informasi (sebagai intervening) lalu ke cost
of equity capital.
Besarnya pengaruh langsung adalah 0,008
sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung yaitu
(0,028) × (0,079) = 0,002212. Oleh karena koefisien
hubungan langsung lebih besar daripada koefisien
hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan
bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung.
Nilai pengungkapan sukarela 0,008 merupakan nilai
jalur p1 dan nilai asimetri informasi 0,079 merupakan
nilai jalur path p3.
Tabel 4. Pengujian Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap Cost of Equity Capital
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.003
.007
Pengungkapan Sukarela
.001
.017
Beta
t
.006
Sig.
1.448
.006
1.706
.004
a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital
Tabel 5. Hasil Uji Pengaruh Pengungkapan ...
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Pengungkapan Sukarela
Standardized Coefficients
Std. Error
2.184
.335
.249
.775
Beta
t
.028
Sig.
6.519
.000
1.732
.005
a. Dependent Variable: Asimetri Informasi
Sumber: Data sekunder diolah, 2007
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis 2
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.001
.008
Pengungkapan Sukarela
.002
.017
Asimetri Informasi
.002
.002
Standardized Coefficients
Beta
t
Sig.
1.602
.005
.008
1.959
.002
.079
1.920
.004
a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital
Sumber: Data sekunder diolah, 2007
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
67
Asimetri
Informasi
0.028
0.079
Pengungkapan
Sukarela Informasi
0.008
Cost of Equity
Capital
Gambar 5. Hasil Analisis Jalur
PEMBAHASAN
Dari hasil uji hipotesis 1, menunjukkan nilai thitung sebesar 1,706 dan t-tabel 1,655 dan signifikan
pada 0,004. dari perhitungan tersebut dapat diketahui
bahwa t-hitung > t-tabel sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 1 diterima, yaitu pengungkapan
sukarela mempunyai pengaruh negatif terhadap
Cost of equity capital. Artinya semakin besar tingkat
pengungkapan sukarela maka semakin rendah cost
of equity capital sebaliknya semakin rendah tingkat
pengungkapan sukarela maka semakin tinggi cost of
equity capital. Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian terdahulu oleh Botosan (1997) yaitu
bahwa semakin besar tingkat pengungkapan semakin
rendah cost of equity capital.
Berdasarkan hasil hipotesis 2, menunjukkan nilai
pengungkapan sukarela sebesar 0,028 dan signifikan
pada 0,005 yang berarti bahwa pengungkapan
sukarela mempengaruhi asimetri informasi. Nilai
pengungkapan sukarela 0,028 merupakan nilai
jalur path 2. Nilai pengungkapan 0,008 signifikan
pada 0,002 dan asimetri informasi 0,079 signifikan
pada 0,004 berarti Hipotesis 2 diterima, yaitu
pengungkapan sukarela dapat berpengaruh langsung
ke cost of equity capital dan dapat juga berpengaruh
secara langsung yaitu dari pengungkapan sukarela ke
asimetri informasi (sebagai intervening) lalu ke cost
of equity capital.
Besarnya pengaruh langsung sebesar 0,008
sedangkan pengaruh tak langsung sebesar 0,002.
Bahwa pengaruh langsung lebih besar maka
pengungkapan sukarela dapat berpengaruh langsung
pada cost of equity capital dan ke asimetri informasi
(sebagai intervening) bahwa penurunan asimetri
informasi akan menurunkan cost of equity capital.
Semakin besar tingkat pengungkapan diasosiasikan
dengan cost of equity capital yang lebih rendah.
Pengungkapan informasi semakin kecil ber­
pengaruh langsung pada cost of equity capital
semakin kecil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Hasil
penelitian sama dengan penelitian terdahulu oleh
Botosan (1997) dan Diamond (1985).
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengungkapan sukarela terhadap cost of
equity capital dan juga untuk mengetahui apakah
asimetri informasi memediasi pengaruh antara
pengungkapan sukarela terhadap cost of equity
capital. Setelah melakukan pengujian terhadap 137
sampel, hasil analisis hipotesis pertama menunjukkan
hubungan negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa
pengungkapan sukarela dapat menurunkan cost of
equity capital perusahaan.
Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa
pengungkapan sukarela dapat berpengaruh secara
langsung ke cost of equity capital dan dapat juga
berpengaruh secara tidak langsung yaitu dari
pengungkapan sukarela ke asimetri informasi
(sebagai intervening) lalu ke cost of equity capital.
Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih besar
daripada koefisien hubungan tidak langsung, maka
dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya
adalah langsung.
Hasil penelitian pengaruh pengungkapan
sukarela terhadap cost of equity capital perusahaan
memberikan implikasi kepada pihak manajemen
perusahaan bahwa pengungkapan sukarela yang
mereka sampaikan sudah cukup memadai sehingga
berdampak pada menurunnya cost of equity capital.
CAPM kurang tepat digunakan sebagai proksi
cost of equity capital mengingat ia tidak mencerminkan
keterkaitannya dengan disclosure yang dilakukan
oleh perusahaan sebagaimana yang ingin diuji
dalam riset ini. Lebih lanjut, Botosan menyarankan
pemakaian model residual income yang lebih dikenal
sebagai Edward Bell Ohlson (EBO) valuation yang
lebih representatif untuk menguji keterkaitan antara
disclosure dengan cost of equity capital.
68
Trikonomika
Vol. 9, No. 1, Juni 2010
H. Armadi
Mariska Dewi Anggraeni
DAFTAR PUSTAKA
Admati, A. and Pleiderer, P. 1989. A Theory of
Intraday Patterns: Volume and Price Variability.
Review of Financial Studies, 1: 3-40.
Affleck, Graves, et. al., 1994. Trading Mechanisms
and the Components of the Bid-Ask Spread.
Journal of Finance, 49: 1471-1488.
_______________. 2002. Earnings Predictability,
Information Asymmetry, and Market Liquidity.
Journal of Accounting Research, 40(3): 561583.
Aitken, M. and Frino, A. 1996. The Determinants of
Market Bid-Ask Spread on the Australian Stock
Exchange: Cross Sectional Analysis. Accounting
and Financing, 36: 51-63.
Alford, A. J., et. al., 1993. The Relative Informativeness
of Accounting Disclosure in Different Countries.
Journal of Accounting Research, 131: 183-223.
Amihud, Y. and Mendelson, H. 1980. Dealership
Market: Market Making with Inventory. Journal
of Financial Economics, 8: 31-53.
_______________. 1986. Asset Pricing and the BidAsk Spread. Journal of Financial Economics,
17: 223-249.
_______________. 1988. Liquidity and Asset Prices:
Financial Management Implications. Financial
Management, 17(1): 5-15.
Baiman, Stanley, and Verrechia, Robert E. 1996.
The Relation Among Capital Markets, Financial
Disclosure, Production Efficiency, and Insider
Trading. Journal of Accounting Research, 34(1):
1-22.
Beaver, W. 1968. The Information Content of Annual
Earnings Announcements: Empirical Research
in Accounting. Journal of Accounting Research,
6 (Supplement): 67-92.
Bloomfield, R. 1996. The Interdependence of
Reporting Discretion and Informational
Efficiency in Laboratory Markets. Accounting
Review, 71(Oct): 493-511.
__________ and R. Libby. 1996. Market Reactions to
Differentially Available Information. Journal of
Accounting Research, 34: 183-207.
__________ and Wilks, T. Jeffrey. 2000. Disclosure
Effects in Laboratory: Liquidity, Depth, and the
Cost of Capital. Accounting Review, 75(January):
13-41.
Botosan, A. Christine. 1997. Disclosure Level and
the Cost of Equity Capital. Accounting Review,
72(July): 323-349.
___________, and Marlene, A. Plumlee. 2002. A
Re-examination of Disclosure Level and the
Expected Cost of Equity Capital. Journal of
Accounting Research, 40 (1).
Brennan, M., and P. Hughes. 1991. Stock Price and
the Supply Information,” Journal of Finance, 46
(December): 1665-1691.
Brooks, R. 1994. Bid-Ask Spread Components
Around Anticipated Announcements. Journal of
Financial Research, 17(Fall): 375-386.
Buzby, S.L. 1974. Selected Items of Information
and Their Disclosure in Annual Reports. The
Accounting Review, (July): 423-435.
Callahan, M., et. al., 1997. Accounting Information
and Bid-Ask Spread. Accounting Horizons,
11(December): 50-60.
Chang, L.S., et. al., 1983. The Utility of Annual
Reports: An International Study. Journal
of International Business Studies, (Spring/
Summer): 63-84.
Chiang, R. and Venkatesh, P. C. 1988. Insider Holding
and Perceptions of Information Asymmetry: A
Note. Journal of Finance, 43(September): 10411048.
Choi, J. Y., et. al., 1988. On The Estimation of BidAsk Spread: Theory and Evidence. Journal of
Financial and Quantitative Analysis, 23(2): 219230.
Chow, Chee and Andrian, Wong-Borren. 1997.
Voluntary Financial Disclosure by Mexican
Corporation. The Accounting Review, 62(3):
533-541.
Clarkson, P., et. al., 1996. On the Diversification,
Observability, and Measurement of Estimation
Risk. Journal of Financial and Quantitative
Analysis, (March): 69-84
Coles, J., and U. Loewenstein. 1988. Equilibrium
Pricing and Portfolio Composition in the Presence
of Uncertain Parameters. Journal Of Financial
Economics, 279-303.
_________, and J. Suay. 1995. On Equilibrium
Pricing Under Parameter Uncertainty. Journal
of Financial and Quantitative Analysis,
(September): 347-364.
Cooke, T. E. 1992. The Impact of Size, Stock Market
Listing and Industry Type on Disclosure in the
Annual Reports of Japanese Listed Corporation.
Accounting and Business Research, 22(Summer):
229-237.
Copeland, T. E, and D. Galai. 1983. Information
Effects on the Bid-Ask Spread. Journal of
Finance, 38(Desember): 1457-1469.
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
69
Demsetz, H. 1968. The Cost of Transacting. Quarterly
Journal of Economics, (February): 33-35.
Diamond, D. W. 1985. Optimal Release of Information
by Firms. Journal of Finance, 40: 1071-1094.
__________ and Robert, E. Verrecchia. 1991.
Disclosure, Liquidity and the Cost of Capital.
Journal of Finance, (September): 1325-1359.
Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory:
An Assessment and Review. Academy of
Management Review, 14(1): 57-74.
Elliot, R. G. and P. D. Jacobson. 1994. Cost of Benefit
of Business Information Disclosure. Accounting
Horizon, 8(December): 80-96.
Epps, T., 1976. The demand for Brokerage Services:
The Relation between Security Trading Volume
and Transaction Cost. Bell Journal of Economics,
7(Spring): 163-194.
Erwin, G. R., and J. M. Miller. 1998. The Liquidity
Effects Associated with Addition of a Stock to the
S&P 500 Index: Evidence from Bid-Ask Spread.
Financial Review, 33(February): 131-146.
Glosten, L. R., and L. Harris. 1988. Estimating the
Component of the Bid-Ask Spread. Journal of
Financial Economics, 21: 123-142.
__________ and P. R. Milgrom. 1985. Bid-Ask and
Transaction Prices in Specialist Market with
Heterogeneously Informed Traders. The Journal
of Financial Economics, 14: 71-100.
Gonedes, N. J. 1980. Public Disclosure Rules, Private
Information-Production Decision, and Capital
Market Equilibrium. Journal of Accounting
Research, 18(Autumn): 441-476.
Greenstein, M., and H. Sami. 1994. The Impact of the
SEC’s Segment Disclosure Requirement on BidAsk Spreads. Accounting Review, 69(January):
179-199.
Gujarati, D. N. 1995. Basic Econometrics (3rd edition).
Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Gulo, Yamotuho. 2000. Analisis Efek Pengungkapan
Sukarela Dalam Laporan Tahunan Terhadap Cost
of Equity Capital Perusahaan. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, 2(1): 45-62.
Hair, J. R. 1998. Multivariate Data Analysis with
Readings (4th edition). West Point: United State
Military Academy.
Halim, Abdul dan Hidayat, Nazuhi. 2000. Studi
Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan
Return Terhadap Bid-Ask Spread Saham Industri
Rokok di Bursa Efek Jakarta Dengan Model
Koreksi Kesalahan. Jurnal Riset akuntansi
Indonesia, 3(1): 69-83.
70
Trikonomika
Vol. 9, No. 1, Juni 2010
Handa, P., and S. Linn. 1993. Arbitrage Pricing with
Estimation Risk. Journal of Financial Economics,
(March): 81-100.
Harris, Milton and Raviv, Arthur. 1990. Capital
Structure and the Informational Role of Debt.
Journal of Finance, 45(2): 321-349.
__________, 1991. The Theory of Capital Structure.
Journal of Finance, 46(1): 297-355.
Hartono, Jogianto. 1998. Teori Portfolio dan Analisis
Investasi (Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE.
Howe, John S. and Lin, Ji-Chai. 1992. Dividend Policy
And the Bid-Ask Spread: An Empirical Analysis.
Journal of Financial Research, 15: 1-10.
Israel, Ronen. 1991. Capital Structure and the Market
for Corporate Control. Journal of Finance, 46(4):
1391-1409.
Jenkin, E. 1994. An Information Higway in Need of
Capital Improvements. Journal of Accountancy
(May): 77-82.
Jensen, Michael C., and Meckling, William, H.,
1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure. Journal
of Financial Economics, 3: 82-137.
Juniarti dan Frency Yunita. 2003. Pengaruh Tingkat
Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 5(2): 150-168.
Klein, R. and Bawa V. 1976. The effect of Estimation
Risk on Optimal Portfolio Choice. Journal of
Financial Economics, 3: 215-231.
Komalasari, Puput Tri, dan Baridwan, Zaki. 2001.
Asimetri Informasi dan Cost of Capital. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, 4(1): 64-81.
Krinsky, I., and J. Lee. 1996. Earnings Announcements
and the Components of the Bid-Ask Spread.
Journal of Finance, 51(September): 1523-1535.
Kyle, A. S. 1985. Continous Auctions and Insider
Trading. Econometrica , 53: 1315-1335.
Lang, M. and Lundholm, R. 1996. Corporate
Disclosure Policy and Analyst Behavior. The
Accounting Review , 71 (October): 467-492.
Lee, C., B. Mucklow, and M. Ready. 1993.
Spreads Depths and the Impact of Asymmetry
Information: An Intraday Analysis. The Review
of Financial Studies, 6: 345-374.
Lev, Baruch. 1988. Toward a Theory of Equitable
and Efficient Accounting Policy. The Accounting
Review, 63 (1): 1-22.
__________. 1990. On the Usefulness of Earnings and
Earnings Research:lessons and Directions from
Two Decades of Empirical Research. Journal of
Accounting Research, 27 (Supplement): 153-192.
H. Armadi
Mariska Dewi Anggraeni
Lundholm, R. 1991. Public Signals and the
Equilibrium Allocation of Private Information.
Journal of Accounting Research, 29(Autumn):
322-349.
Mardiyah, Aida, Ainul. 2002. Pengaruh Asimetri
Inforamsi dan Disclosure terhadap Cost of
Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 5(2):
229-256.
Meek, K. Garry, C. B. Robert S. J., dan S, J. Sidney,
(1996), “Factor Influencing Voluntary Annual
Report Disclosures By US, UK, and Continental
European Multinational Corporations,” Journal
of International Business Studies, Third Quarter,
h. 555-572.
Murni, Siti Aisah,. 2004. Pengaruh Luas Ungkapan
Sukarela dan Asimetri Informasi Terhadap Cost
of Equity Capital pada Perusahaan Publik di
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
7(2): 192-206.
Myers, S. and Majluf, N. 1984. Corporate Financing
and Investment Decision When Firm Have
Information That Investor Do Not Have. Journal
of Financial Economics, 187-221.
Neal, M. 1992. A Comparison of Transaction Costs
between Market Maker and Spesialist Market
Structure. Journal of Business, 65: 317-335.
Raman, K., and N. Tripathy. 1993. The Effect of
Supplemental
Reserve-Based
Accounting
Data on the Market Microstructure. Journal of
Accounting and Public Policy, 12(Summer):
113-133.
Singhvi, Surendra S., and Desai, Harsha, B. 1971. An
Empirical Analysis of the Quality of Corporate
Financial Disclosure. The Accounting Review,
(January): 129-138.
Susanto, Djoko. 1992. An Empirical Investigation of
The Extent of Corporate Disclosure in annual
Reports Companies Listed on The Jakarta Stock
Exchange. Ph.D Disertation, University of
Arkansas.
Tung, Samuel. 2000. The Effect of Information
Asymmetry on Bid-Ask Spreads Around
Earnings Announcements by NASDAQ Firms.
Review of Pacific Basin Financial Markets and
Policies, 3(3): 331-346.
Venkatesh, P. C. and R. Chiang. 1986. Information
Asimmetry and the Dealer’s Bid-Ask Spread:
A Case Study of Earnings and Dividend
Announcement. Journal of Finance, 41
(December): 1089-1102.
Welker, M.. 1995. Disclosure Policy, Information
Asymmetry, and Liquidity in Equity Market.
Contemporary Accounting Research, (Spring):
801- 827.
Yularto, Pramudoyo, et. al., 200.
Analisis
Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela
dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang
Terdaftar di BEJ Selama Krisis dan Pada Periode
Krisis. Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem
Informasi, 2(Januari):. 1-21.
Zhang, Guochang. 2001. Private Information
Production, Public Disclosure, and the Cost of
Capital: Theory and Implications. Contemporary
Accounting Research, 18(2): 363-384.
Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital
dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable
71
Download