Trikonomika Volume 9, No. 1, Juni 2010, Hal. 62–71 ISSN 1411-514X Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable H. Armadi Mariska Dewi Anggraeni Fakultas Ekonomi Unswagati Jl. Cipto Mangunkusumo No. 142 Cirebon 45134 E-mail: [email protected] ABSTRACT This research investigates the influence of voluntary disclosure to the cost of equity capital with information asymmetry as intervening variable to 137 sample firms listed in Jakarta Stock Exchange on 2005. Based on previous agency theory perspective, the voluntary disclosure and information asymmetry influence the cost of equity capital. The result of research by using path analysis are that voluntary disclosure influences cost of equity capital significantly negative, voluntary disclosure could directly influence the cost of equity capital and also could indirectly influence from voluntary disclosure to information asymmetry (as intervening) to cost of equity capital. Because of the coefficient of direct context was greater than coefficient of indirect context, it could be concluded that the true context is direct. Keywords: voluntary disclosure, information asymmetry, cost of equity capital. Pengungkapan informasi melalui pengungkapan sukarela dibutuhkan investor dalam menilai perusahaan dan mengambil keputusan berkaitan dengan ketidakpastian aliran kas sekarang dan masa mendatang atas kualitas sekuritas perusahaan. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tersebut sebagian melalui pemberian informasi secara sukarela (Lev, 1992). Juniarti dan Yunita (2003) menunjuk­ kan bahwa tingkat disclosure yang tinggi akan mengurangi asimetri informasi, yang menunjukkan bahwa tidak ada informasi yang disembunyikan oleh perusahaan sehingga laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan transparan. Laporan keuangan yang transparan menyebabkan estimasi investor atas risiko yang ada pada perusahaan rendah, sehingga tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor juga rendah, yang pada gilirannya cost of equity perusahaan juga rendah. PENDAHULUAN Teori keagenan (agency theory) meng­ implikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi. 62 Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelum­ nya tentang proksi cost of equity capital dan model penelitiannya. Pertama, penelitian ini menggunakan CAPM sebagai proksi cost of equity capital sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Komalasari dan Baridwan (2001), Mardiyah (2002), Juniarti dan Yunita (2003), serta Murni (2004), sedangkan Botosan (1997) menggunakan EBO valuation sebagai proksi cost of equitty capital. Hal ini dikarenakan data yang digunakan untuk menerapkan EBO valuation belum terdapat di pasar modal Indonesia. Kedua, model penelitian dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening, dimana asimetri informasi diduga memediasi hubungan antara pengungkapan sukarela dan cost of equitty capital. Mardiyah (2002) menggunakan variabel moderating, dimana disclosure dapat memperkuat atau melemahkan hubungan antara asimetri informasi dan cost of equity capital. Berdasarkan atas studi empiris yang didapat dari penelitian terdahulu, terdapat ketidakkonsistenan pada hasil penelitian sebelumnya terhadap variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga muncul research gap. Pendapat pertama menyatakan ada pengaruh negatif tingkat asimetri informasi terhadap CEC. Penelitian-penelitian yang mendukung pendapat pertama adalah penelitianpenelitian yang dilakukan oleh Demzet (1968), Copeland dan Galai (1983), Glosten dan Milgrom (1985), Amihud dan Mendelson (1986), Diamond dan Verrecchia (1991), serta Gulo (2000). Pendapat kedua menyatakan sebaliknya bahwa ada pengaruh positif antara asimetri informasi terhadap CEC. Penelitianpenelitian yang mendukung pendapat kedua adalah penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Klein dan Bawa (1976), Barry dan Brown (1985), Amihud dan Mendelson (1986), Coles dan Loewenstein (1988), Diamond dan Verrecchia (1991), Handa dan Linn (1993), Coles et. al. (1995), Clarkson et. al. (1996), Komalasari dan Baridwan (2001), serta Mardiyah (2002). Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa mendatang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Oleh karena itu prinsipal perlu menciptakan suatu sistem yang dapat memonitor perilaku agen supaya bertindak sesuai dengan harapannya. Aktivitas ini meliputi biaya untuk penciptaan standar, biaya monitoring agen, penciptaan sistem informasi akuntansi dan lain-lain. Aktivitas ini menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency cost. Pengukuran terhadap asimetri informasi yang seringkali diproksikan dengan bid-ask spread disebabkan asimetri informasi tidak dapat diobservasi secara langsung. Gonedes (1980) berpendapat bahwa pengungkapan mempunyai potensi mengurangi asimetri informasi. Penurunan asimetri informasi akan menyebabkan pengurangan dalam biaya transaksi, dimana biaya transaksi diwakili oleh bid-ask spread. Cost of equity capital (CEC) dapat diidentifikasi sebagai tingkat return minimum yang disyaratkan oleh penggunaan modal sendiri atas investasi. Botosan (1997) menetapkan suatu penilaian terhadap pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan indeks pengungkapan dan menemukan bahwa semakin besar tingkat pengungkapan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan semakin rendah cost of equity capital-nya. Namun, Botosan (1997) tidak menemukan bukti pengaruh ukuran tingkat pengungkapan akuntansi terhadap cost of equity capital untuk perusahaan yang diikuti oleh sejumlah besar analis. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dikelompokkan menjadi dua, pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan dalam laporan keuangan yang diatur oleh suatu peraturan pasar modal yang berlaku (peraturan pengungkapan wajib dalam laporan tahunan di Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah melalui Keputusan Ketua Bapepam Nomor 17/PM/1995 yang selanjutnya diubah menjadi keputusan Ketua Bapepam Nomor 38/PM/1996). Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan informasi melebihi yang diwajibkan, karena di­pandang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan (Meek, et. al., 1996). Pengungkapan akuntansi dapat mempengaruhi asimetri informasi. Adanya pengurangan asimetri informasi akan berdampak pada pengurangan bid-ask spread. Rendahnya bid-ask spread akan menyebabkan tingginya volume perdagangan sehingga likuiditas pasar menjadi semakin tinggi. Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable 63 METODE Disain Penelitian Secara diagramatis, hubungan variabel-variabel penelitian digambarkan dalam Gambar 1. Asimetri Informasi (X2) Pengungkapan Sukarela Informasi (X1) Cost of Equity Capital (X3) Gambar 1. Hubungan Variabel-Variabel Penelitian Berdasarkan Gambar 1. hipotesis yang akan diuji adalah (1) pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh negatif terhadap cost of equity capital, (2). pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh terhadap cost of equity capital dimediasi oleh asimetri informasi. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Pemakaian data tahun 2005, karena merupakan data terbaru sehingga diharapkan memperoleh informasi data terbaru dan mutakhir. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode penyampelan bersasaran (purposive sampling) dengan kriteria sampel (a) perusahaan telah listing di Bursa Efek Jakarta, (b) perusahaan tidak menghentikan aktivitasnya di pasar bursa, tidak menghentikan operasinya, dan tidak melakukan penggabungan usaha, (c) perusahaan mempunyai laporan keuangan yang berakhir 31 Desember, (d) perusahaan menerbitkan laporan tahunan untuk tahun buku 2005, (e) Data transaksi harian sekuritas perusahaan terdapat di pojok BEJ UNDIP. Sampel dibatasi hanya pada perusahaan yang berada dalam kelompok industri manufaktur. Pembatasan ini dimaksudkan untuk mengendalikan variabilitas sifat aset perusahaan yang disebabkan oleh karakteristik industri dan perbedaan penentuan cost of equity capital. 64 Trikonomika Vol. 9, No. 1, Juni 2010 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel pengungkapan sukarela menggunakan butir pengungkapan sukarela pernah dilakukan di luar negeri dan Indonesia. Jika suatu butir pengungkapan sukarela terpenuhi, maka diberi nilai 1 (satu) dan 0 jika sebaliknya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 33 butir. Dasar penghitungan pengungkapan sukarela dengan menggunakan indeks disclosure. Dalam melakukan penghitungan indeks, peneliti menggunakan rumus yang digunakan oleh Botosan (1997), misal: jika jumlah item yang dijadikan pedoman kelengkapan disclosure berjumlah 100 sedangkan yang dipenuhi perusahaan dalam laporan tahunannya sebanyak 50, maka indeksnya sebesar 50/100 = 0,50. Informasi asimetri diukur dengan menggunakan relative bid-ask spread yang dioperasionalisasi seperti dalam Greenstein dan Sami (1994), Komalasari dan Baridwan (2001), serta Mardiyah (2002) sebagai berikut. SPREADi,t = (aski,t – bidi,t)/{(aski,t + bidi,t)/2} × 100 Estimasi cost of equity capital dilakukan dengan menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) seperti yang dilakukan Komalasari dan Baridwan (2001) dan Mardiyah (2002) yang mendasarkan literatur-literatur keuangan sebagai berikut:. COCi,t = Rft + βi (RMt – Rft) Rft adalah return bebas risiko yang diproksi dengan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan, RMt adalah return pasar yang diperoleh dari indeks harga saham sektoral, yang dalam penelitian kali ini adalah sektor manufaktur, dan βi adalah risiko sistematis untuk setiap saham perusahaan i. Nilai βi (risiko sistematis) diperoleh melalui pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Pengujian Asumsi Klasik Sehubungan dengan penggunaan metode regresi berganda (multiple regression) maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdapat dalam regresi berganda yaitu; (1) Uji multikolinearitas, (2) Uji autokorelasi, (3) Uji heterokedastisitas, (4) Uji normalitas, dan (5) Uji hipotesis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), dengan struktur sebagai berikut. H. Armadi Mariska Dewi Anggraeni HASIL X2 X1 e1 X3 e2 Gambar 2. Struktur Jalur Path Analysis Dengan persamaan regresinya sebagai berikut: X2 = b1 X1 + e1 X3 = b1 X1 + b2 X2 + e2 Untuk mendapatkan pX2X1, dapat menghasilkan model persamaan jalur sebagai berikut: X2 = p1·2 X1 + e1 Untuk mendapatkan pX3X1, pX3X2, dapat meng­ hasilkan model persamaan jalur sebagai berikut: Deskripsi Statistik Analisis dilakukan pada 137 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria untuk diolah lebih lanjut. Deskripsi statistik dari pengungkapan sukarela, Cost of Equity Capital dan asimetri informasi untuk melihat mean, minimum, maximum dan standar deviasi dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai rata-rata pengungkapan sukarela sebesar 0,41207 dengan nilai minimum 0,182 dan nilai maksimum 0,758 serta nilai standar deviasi sebesar 0,130642. Nilai ratarata cost of equity capital sebesar 0,0027629 dengan nilai minimum 0,02699 dan nilai maksimum 0,27601 serta nilai deviasi standar sebesar 0,02552568. Ratarata asimetri informasi yang diukur dengan bid-ask spread menunjukkan nilai 2,2868887 dengan nilai minimum 0,04913 dan nilai maksimum 6,93483 dan standar deviasi sebesar 1,17753245. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada Gambar 3. berikut. Normal P–P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Cost of Equity Capital X3 = p1·2 X1 + p2·3 X2 + e2 Keterangan: X1 : Pengungkapan sukarela X2 : Asimetri informasi X3 : Cost of equity capital pX3X1 : Parameter struktural yang menggambarkan kuatnya pengaruh X1 terhadap X3 pX2X1 : Parameter struktural yang menggambarkan kuatnya pengaruh X1 terhadap X2 pX3X2 : Parameter struktural yang menggambarkan kuatnya pengaruh X2 terhadap X3 e1 : Residual atas asimetri informasi e2 : Residual atas cost of equity capital Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 Observed Cum Prob 1.0 Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Data Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pengungkapan Sukarela 137 .182 .758 .41207 .130642 Cost of Equity Capital 137 .02699 .27601 .0027629 .02552568 Asimetri Informasi 137 .04913 6.93483 2.2868887 1.17753245 Valid N (Listwise) 137 Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable 65 Dari Gambar 3 tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal, hal ini dapat dilihat dari titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari hasil uji autokorelasi pada Tabel 3 me­ nunjukkan bahwa signifikansi untuk semua variabel diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai probabilitas lebih dari 0,05, artinya model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. Uji Multikolinearitas Hair (1998) mengemukakan cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan melihat besarnya nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tidak terjadi multikolinearitas jika nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 2. Dari hasil uji multikolinearitas pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai VIF variabel pengungkapan sukarela dan asimetri informasi sebesar 1,001 dengan nilai tolerance 0,999. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi karena nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat sebaran titik-titik secara acak pada grafik yang membentuk pola tertentu dengan jelas, baik diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Gambar 4. berikut. Dependent Variable: Cost of Equity Capital Regression Standardized Residual Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji Breusch-Godfrey. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 3. Scatterplot 12 9 6 3 0 –2 –1 1 0 2 3 4 Regression Standardized Predicted Value Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error Beta (Constant) .001 .008 Pengungkapan Sukarela .002 .017 Asimetri Informasi .003 .002 Collinearity Statistics t Sig. Tolerance VIF 1.602 .005 .008 1.959 .002 .999 1.001 .079 1.902 .004 .999 1.001 a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) –5.8E–005 .009 Pengungkapan Sukarela Asimetri Informasi Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. –.007 .996 .000 .017 .001 .011 .991 –4.6E–006 .002 .000 –.002 .998 –.004 .089 –.004 –.045 .964 RES2 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual 66 Trikonomika Vol. 9, No. 1, Juni 2010 H. Armadi Mariska Dewi Anggraeni Dari grafik Scatterplot tersebut terlihat titiktitik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y (tidak berpola), hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama adalah menguji pengaruh pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital yang dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana, dengan hasil dapat dilihat pada Tabel 4. Dari hasil uji hipotesis pada Tabel 4. menunjuk­ kan nilai t-hitung sebesar 1,706 dan t-tabel 1,655 dan signifikan pada 0,004. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima, yaitu pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh negatif terhadap cost of equity capital. Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan analisis jalur (path analysis), hasil pengujiannya terlihat pada Tabel 5. Dari hasil uji hipotesis kedua tersebut me­ nunjukkan nilai pengungkapan sukarela sebesar 0,028 dan signifikan pada 0,005 yang berarti bahwa pengungkapan sukarela mempengaruhi asimetri informasi. Nilai pengungkapan sukarela 0,028 merupakan nilai jalur path p2. Nilai pengungkapan sukarela 0,008 signifikan pada 0,002 dan asimetri informasi 0,079 signifikan pada 0,004 yang berarti bahwa hipotesis 2 diterima, yaitu pengungkapan sukarela dapat berpengaruh secara langsung ke cost of equity capital dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari pengungkapan sukarela ke asimetri informasi (sebagai intervening) lalu ke cost of equity capital. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,008 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung yaitu (0,028) × (0,079) = 0,002212. Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih besar daripada koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung. Nilai pengungkapan sukarela 0,008 merupakan nilai jalur p1 dan nilai asimetri informasi 0,079 merupakan nilai jalur path p3. Tabel 4. Pengujian Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap Cost of Equity Capital Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error (Constant) .003 .007 Pengungkapan Sukarela .001 .017 Beta t .006 Sig. 1.448 .006 1.706 .004 a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital Tabel 5. Hasil Uji Pengaruh Pengungkapan ... Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Pengungkapan Sukarela Standardized Coefficients Std. Error 2.184 .335 .249 .775 Beta t .028 Sig. 6.519 .000 1.732 .005 a. Dependent Variable: Asimetri Informasi Sumber: Data sekunder diolah, 2007 Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis 2 Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) .001 .008 Pengungkapan Sukarela .002 .017 Asimetri Informasi .002 .002 Standardized Coefficients Beta t Sig. 1.602 .005 .008 1.959 .002 .079 1.920 .004 a. Dependent Variable: Cost of Equity Capital Sumber: Data sekunder diolah, 2007 Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable 67 Asimetri Informasi 0.028 0.079 Pengungkapan Sukarela Informasi 0.008 Cost of Equity Capital Gambar 5. Hasil Analisis Jalur PEMBAHASAN Dari hasil uji hipotesis 1, menunjukkan nilai thitung sebesar 1,706 dan t-tabel 1,655 dan signifikan pada 0,004. dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima, yaitu pengungkapan sukarela mempunyai pengaruh negatif terhadap Cost of equity capital. Artinya semakin besar tingkat pengungkapan sukarela maka semakin rendah cost of equity capital sebaliknya semakin rendah tingkat pengungkapan sukarela maka semakin tinggi cost of equity capital. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh Botosan (1997) yaitu bahwa semakin besar tingkat pengungkapan semakin rendah cost of equity capital. Berdasarkan hasil hipotesis 2, menunjukkan nilai pengungkapan sukarela sebesar 0,028 dan signifikan pada 0,005 yang berarti bahwa pengungkapan sukarela mempengaruhi asimetri informasi. Nilai pengungkapan sukarela 0,028 merupakan nilai jalur path 2. Nilai pengungkapan 0,008 signifikan pada 0,002 dan asimetri informasi 0,079 signifikan pada 0,004 berarti Hipotesis 2 diterima, yaitu pengungkapan sukarela dapat berpengaruh langsung ke cost of equity capital dan dapat juga berpengaruh secara langsung yaitu dari pengungkapan sukarela ke asimetri informasi (sebagai intervening) lalu ke cost of equity capital. Besarnya pengaruh langsung sebesar 0,008 sedangkan pengaruh tak langsung sebesar 0,002. Bahwa pengaruh langsung lebih besar maka pengungkapan sukarela dapat berpengaruh langsung pada cost of equity capital dan ke asimetri informasi (sebagai intervening) bahwa penurunan asimetri informasi akan menurunkan cost of equity capital. Semakin besar tingkat pengungkapan diasosiasikan dengan cost of equity capital yang lebih rendah. Pengungkapan informasi semakin kecil ber­ pengaruh langsung pada cost of equity capital semakin kecil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian sama dengan penelitian terdahulu oleh Botosan (1997) dan Diamond (1985). KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital dan juga untuk mengetahui apakah asimetri informasi memediasi pengaruh antara pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital. Setelah melakukan pengujian terhadap 137 sampel, hasil analisis hipotesis pertama menunjukkan hubungan negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela dapat menurunkan cost of equity capital perusahaan. Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela dapat berpengaruh secara langsung ke cost of equity capital dan dapat juga berpengaruh secara tidak langsung yaitu dari pengungkapan sukarela ke asimetri informasi (sebagai intervening) lalu ke cost of equity capital. Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih besar daripada koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung. Hasil penelitian pengaruh pengungkapan sukarela terhadap cost of equity capital perusahaan memberikan implikasi kepada pihak manajemen perusahaan bahwa pengungkapan sukarela yang mereka sampaikan sudah cukup memadai sehingga berdampak pada menurunnya cost of equity capital. CAPM kurang tepat digunakan sebagai proksi cost of equity capital mengingat ia tidak mencerminkan keterkaitannya dengan disclosure yang dilakukan oleh perusahaan sebagaimana yang ingin diuji dalam riset ini. Lebih lanjut, Botosan menyarankan pemakaian model residual income yang lebih dikenal sebagai Edward Bell Ohlson (EBO) valuation yang lebih representatif untuk menguji keterkaitan antara disclosure dengan cost of equity capital. 68 Trikonomika Vol. 9, No. 1, Juni 2010 H. Armadi Mariska Dewi Anggraeni DAFTAR PUSTAKA Admati, A. and Pleiderer, P. 1989. A Theory of Intraday Patterns: Volume and Price Variability. Review of Financial Studies, 1: 3-40. Affleck, Graves, et. al., 1994. Trading Mechanisms and the Components of the Bid-Ask Spread. Journal of Finance, 49: 1471-1488. _______________. 2002. Earnings Predictability, Information Asymmetry, and Market Liquidity. Journal of Accounting Research, 40(3): 561583. Aitken, M. and Frino, A. 1996. The Determinants of Market Bid-Ask Spread on the Australian Stock Exchange: Cross Sectional Analysis. Accounting and Financing, 36: 51-63. Alford, A. J., et. al., 1993. The Relative Informativeness of Accounting Disclosure in Different Countries. Journal of Accounting Research, 131: 183-223. Amihud, Y. and Mendelson, H. 1980. Dealership Market: Market Making with Inventory. Journal of Financial Economics, 8: 31-53. _______________. 1986. Asset Pricing and the BidAsk Spread. Journal of Financial Economics, 17: 223-249. _______________. 1988. Liquidity and Asset Prices: Financial Management Implications. Financial Management, 17(1): 5-15. Baiman, Stanley, and Verrechia, Robert E. 1996. The Relation Among Capital Markets, Financial Disclosure, Production Efficiency, and Insider Trading. Journal of Accounting Research, 34(1): 1-22. Beaver, W. 1968. The Information Content of Annual Earnings Announcements: Empirical Research in Accounting. Journal of Accounting Research, 6 (Supplement): 67-92. Bloomfield, R. 1996. The Interdependence of Reporting Discretion and Informational Efficiency in Laboratory Markets. Accounting Review, 71(Oct): 493-511. __________ and R. Libby. 1996. Market Reactions to Differentially Available Information. Journal of Accounting Research, 34: 183-207. __________ and Wilks, T. Jeffrey. 2000. Disclosure Effects in Laboratory: Liquidity, Depth, and the Cost of Capital. Accounting Review, 75(January): 13-41. Botosan, A. Christine. 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital. Accounting Review, 72(July): 323-349. ___________, and Marlene, A. Plumlee. 2002. A Re-examination of Disclosure Level and the Expected Cost of Equity Capital. Journal of Accounting Research, 40 (1). Brennan, M., and P. Hughes. 1991. Stock Price and the Supply Information,” Journal of Finance, 46 (December): 1665-1691. Brooks, R. 1994. Bid-Ask Spread Components Around Anticipated Announcements. Journal of Financial Research, 17(Fall): 375-386. Buzby, S.L. 1974. Selected Items of Information and Their Disclosure in Annual Reports. The Accounting Review, (July): 423-435. Callahan, M., et. al., 1997. Accounting Information and Bid-Ask Spread. Accounting Horizons, 11(December): 50-60. Chang, L.S., et. al., 1983. The Utility of Annual Reports: An International Study. Journal of International Business Studies, (Spring/ Summer): 63-84. Chiang, R. and Venkatesh, P. C. 1988. Insider Holding and Perceptions of Information Asymmetry: A Note. Journal of Finance, 43(September): 10411048. Choi, J. Y., et. al., 1988. On The Estimation of BidAsk Spread: Theory and Evidence. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 23(2): 219230. Chow, Chee and Andrian, Wong-Borren. 1997. Voluntary Financial Disclosure by Mexican Corporation. The Accounting Review, 62(3): 533-541. Clarkson, P., et. al., 1996. On the Diversification, Observability, and Measurement of Estimation Risk. Journal of Financial and Quantitative Analysis, (March): 69-84 Coles, J., and U. Loewenstein. 1988. Equilibrium Pricing and Portfolio Composition in the Presence of Uncertain Parameters. Journal Of Financial Economics, 279-303. _________, and J. Suay. 1995. On Equilibrium Pricing Under Parameter Uncertainty. Journal of Financial and Quantitative Analysis, (September): 347-364. Cooke, T. E. 1992. The Impact of Size, Stock Market Listing and Industry Type on Disclosure in the Annual Reports of Japanese Listed Corporation. Accounting and Business Research, 22(Summer): 229-237. Copeland, T. E, and D. Galai. 1983. Information Effects on the Bid-Ask Spread. Journal of Finance, 38(Desember): 1457-1469. Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable 69 Demsetz, H. 1968. The Cost of Transacting. Quarterly Journal of Economics, (February): 33-35. Diamond, D. W. 1985. Optimal Release of Information by Firms. Journal of Finance, 40: 1071-1094. __________ and Robert, E. Verrecchia. 1991. Disclosure, Liquidity and the Cost of Capital. Journal of Finance, (September): 1325-1359. Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of Management Review, 14(1): 57-74. Elliot, R. G. and P. D. Jacobson. 1994. Cost of Benefit of Business Information Disclosure. Accounting Horizon, 8(December): 80-96. Epps, T., 1976. The demand for Brokerage Services: The Relation between Security Trading Volume and Transaction Cost. Bell Journal of Economics, 7(Spring): 163-194. Erwin, G. R., and J. M. Miller. 1998. The Liquidity Effects Associated with Addition of a Stock to the S&P 500 Index: Evidence from Bid-Ask Spread. Financial Review, 33(February): 131-146. Glosten, L. R., and L. Harris. 1988. Estimating the Component of the Bid-Ask Spread. Journal of Financial Economics, 21: 123-142. __________ and P. R. Milgrom. 1985. Bid-Ask and Transaction Prices in Specialist Market with Heterogeneously Informed Traders. The Journal of Financial Economics, 14: 71-100. Gonedes, N. J. 1980. Public Disclosure Rules, Private Information-Production Decision, and Capital Market Equilibrium. Journal of Accounting Research, 18(Autumn): 441-476. Greenstein, M., and H. Sami. 1994. The Impact of the SEC’s Segment Disclosure Requirement on BidAsk Spreads. Accounting Review, 69(January): 179-199. Gujarati, D. N. 1995. Basic Econometrics (3rd edition). Singapore: McGraw-Hill, Inc. Gulo, Yamotuho. 2000. Analisis Efek Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Terhadap Cost of Equity Capital Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2(1): 45-62. Hair, J. R. 1998. Multivariate Data Analysis with Readings (4th edition). West Point: United State Military Academy. Halim, Abdul dan Hidayat, Nazuhi. 2000. Studi Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan Return Terhadap Bid-Ask Spread Saham Industri Rokok di Bursa Efek Jakarta Dengan Model Koreksi Kesalahan. Jurnal Riset akuntansi Indonesia, 3(1): 69-83. 70 Trikonomika Vol. 9, No. 1, Juni 2010 Handa, P., and S. Linn. 1993. Arbitrage Pricing with Estimation Risk. Journal of Financial Economics, (March): 81-100. Harris, Milton and Raviv, Arthur. 1990. Capital Structure and the Informational Role of Debt. Journal of Finance, 45(2): 321-349. __________, 1991. The Theory of Capital Structure. Journal of Finance, 46(1): 297-355. Hartono, Jogianto. 1998. Teori Portfolio dan Analisis Investasi (Edisi Pertama). Yogyakarta: BPFE. Howe, John S. and Lin, Ji-Chai. 1992. Dividend Policy And the Bid-Ask Spread: An Empirical Analysis. Journal of Financial Research, 15: 1-10. Israel, Ronen. 1991. Capital Structure and the Market for Corporate Control. Journal of Finance, 46(4): 1391-1409. Jenkin, E. 1994. An Information Higway in Need of Capital Improvements. Journal of Accountancy (May): 77-82. Jensen, Michael C., and Meckling, William, H., 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3: 82-137. Juniarti dan Frency Yunita. 2003. Pengaruh Tingkat Disclosure Terhadap Biaya Ekuitas. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2): 150-168. Klein, R. and Bawa V. 1976. The effect of Estimation Risk on Optimal Portfolio Choice. Journal of Financial Economics, 3: 215-231. Komalasari, Puput Tri, dan Baridwan, Zaki. 2001. Asimetri Informasi dan Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 4(1): 64-81. Krinsky, I., and J. Lee. 1996. Earnings Announcements and the Components of the Bid-Ask Spread. Journal of Finance, 51(September): 1523-1535. Kyle, A. S. 1985. Continous Auctions and Insider Trading. Econometrica , 53: 1315-1335. Lang, M. and Lundholm, R. 1996. Corporate Disclosure Policy and Analyst Behavior. The Accounting Review , 71 (October): 467-492. Lee, C., B. Mucklow, and M. Ready. 1993. Spreads Depths and the Impact of Asymmetry Information: An Intraday Analysis. The Review of Financial Studies, 6: 345-374. Lev, Baruch. 1988. Toward a Theory of Equitable and Efficient Accounting Policy. The Accounting Review, 63 (1): 1-22. __________. 1990. On the Usefulness of Earnings and Earnings Research:lessons and Directions from Two Decades of Empirical Research. Journal of Accounting Research, 27 (Supplement): 153-192. H. Armadi Mariska Dewi Anggraeni Lundholm, R. 1991. Public Signals and the Equilibrium Allocation of Private Information. Journal of Accounting Research, 29(Autumn): 322-349. Mardiyah, Aida, Ainul. 2002. Pengaruh Asimetri Inforamsi dan Disclosure terhadap Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 5(2): 229-256. Meek, K. Garry, C. B. Robert S. J., dan S, J. Sidney, (1996), “Factor Influencing Voluntary Annual Report Disclosures By US, UK, and Continental European Multinational Corporations,” Journal of International Business Studies, Third Quarter, h. 555-572. Murni, Siti Aisah,. 2004. Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi Terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 7(2): 192-206. Myers, S. and Majluf, N. 1984. Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information That Investor Do Not Have. Journal of Financial Economics, 187-221. Neal, M. 1992. A Comparison of Transaction Costs between Market Maker and Spesialist Market Structure. Journal of Business, 65: 317-335. Raman, K., and N. Tripathy. 1993. The Effect of Supplemental Reserve-Based Accounting Data on the Market Microstructure. Journal of Accounting and Public Policy, 12(Summer): 113-133. Singhvi, Surendra S., and Desai, Harsha, B. 1971. An Empirical Analysis of the Quality of Corporate Financial Disclosure. The Accounting Review, (January): 129-138. Susanto, Djoko. 1992. An Empirical Investigation of The Extent of Corporate Disclosure in annual Reports Companies Listed on The Jakarta Stock Exchange. Ph.D Disertation, University of Arkansas. Tung, Samuel. 2000. The Effect of Information Asymmetry on Bid-Ask Spreads Around Earnings Announcements by NASDAQ Firms. Review of Pacific Basin Financial Markets and Policies, 3(3): 331-346. Venkatesh, P. C. and R. Chiang. 1986. Information Asimmetry and the Dealer’s Bid-Ask Spread: A Case Study of Earnings and Dividend Announcement. Journal of Finance, 41 (December): 1089-1102. Welker, M.. 1995. Disclosure Policy, Information Asymmetry, and Liquidity in Equity Market. Contemporary Accounting Research, (Spring): 801- 827. Yularto, Pramudoyo, et. al., 200. Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Selama Krisis dan Pada Periode Krisis. Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, 2(Januari):. 1-21. Zhang, Guochang. 2001. Private Information Production, Public Disclosure, and the Cost of Capital: Theory and Implications. Contemporary Accounting Research, 18(2): 363-384. Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Cost of Equity Capital dengan Asimetri Informasi sebagai Intervening Variable 71