BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem, implementasi dan pengujian yang sudah dipaparkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem merupakan satu kesatuan yang utuh. Tiap – tiap bagian mendukung untuk perbaikan kinerja dari bagian yang lain. 2. Dengan menggunakan masukan sinyal suara jantung yang sudah dilakukan proses training pada sistem dan diujikan kembali, hasilnya sistem dapat mengenali 100% pola suara untuk setiap kasus kelainan katup jantung pada set data pelatihan original, 75% dapat dikenali pada set data pelatihan dengan amplitude 50% lebih besar dari amplitude awal dan 87.5% dapat dikenali pada set data pelatihan dengan amplitude 25% lebih kecil dari amplitude awal. Sedangkan untuk data yang diberikan noise sebesar -30 dB sistem dapat mengenali 50% pola suara, dan untuk data dengan noise sebesar -40 dB sistem dapat mengenali pola suara sebesar 56.2%. 3. Untuk masukan sinyal suara jantung yang belum pernah dilakukan proses training, sistem dapat mengenali 80% untuk pola suara jantung sistolic murmur, 82.4% untuk pola suara jantung diastolic murmur, 30% pola suara jantung continuous murmur dan 80% untuk pola suara jantung normal. Sedangkan untuk pengujian yang dilakukan per kasus kelainan, jaringan syaraf tiruan dapat mengenali 84% untuk pola suara jantung sistolic murmur, 88.3% untuk pola suara jantung diastolic murmur, 30% pola suara jantung continuous murmur dan 93.3% untuk pola suara jantung normal. Jika dilakukan perubahan pada parameter learning rate dan jumlah neuron hidden hasilnya mengalami penurunan 105 4. Ruangan dengan noise tinggi, sistem tidak dapat mengenali dengan baik. 5. Proses recursive dalam pengujian adakalanya bisa memberikan hasil yang lebih baik. 6. Continuous murmur tingkat performance dalam mengenali sangat buruk. Suara jantung satu dan suara jantung dua tidak terlihat karena tertutup oleh murmur, fase dari siklus jantung tidak dapat diketahui secara pasti karena bentuk pola suaranya random. 6.2. Saran Adapun saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan kinerja dari sistem, masukan sinyal suara jantung dengan banyak kasus yang berbeda semakin diperbanyak yang dilatih untuk meningkatkan akurasi pengenalan pola suara jantung. 2. Penggabungan elektrokardiograf dalam perancangannya untuk mendapatkan satu siklus suara jantung yang akan dianalisa oleh sistem sehingga dapat diketahui secara pasti untuk suara jantung satu dan suara jantung dua. 3. Pada definisi target fungsi sigmoid sebaiknya tidak menggunakan bit 1 yang berulang 4. Untuk penghitungan nilai denyut jantung pasien dimasukkan dalam algoritma pemrograman, bukan diinputkan. 5. Suara, parameter derajat penyempitan katup yang ditunjukkan dalam bentuk nilai dan gambar dari sinyal jantung, agar dapat dilihat dalam satu layar tampilan untuk kedepannya sebaiknya dirancang secara real time 106