1 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
1
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SOUVENIR PADA CV. CAKCUK DI SURABAYA
Yusuf Aulia Firmansyah
[email protected]
Marsudi Lestariningsih
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to know whether the product quality, design and price have influence
either simultaneously or partially to the souvenir purchase decision at CV. CakCukSurabaya, as well
as to know which of the three variables of product quality, design and price, have dominant influence
to the souvenir purchase decision at CV. CakCuk Surabaya.R square (R 2 ) is 0.537 meaning that the
contribution of independent variable which are product quality, design and price are simultaneous to
the souvenir purchase decision at CV. CakCuk Surabaya by 53.7% while the remaining of 46.3%
influences by other factors.Meanwhile, the t test result shows that independent variable of design and
price have influence to the purchase decision with the significant value smaller than α = 0.05, Thus the
independent variable of product quality has no influence to the purchase decision due to the fact that
the significant value is bigger than α = 0.05.The coefficient result of partial determination (r2) shows
that the design variable has dominant influence, because it has the biggest partial determination
coefficient.
Keywords: Product Quality, Design, Price, and Purchase Decision.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari
kualitas produk, desain, dan harga secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pembelian souvenir pada CV. CakCuk di Surabaya, serta untuk mengetahui variabel
dominan terhadap keputusan pembelian souvenir pada CV. CakCuk di Surabaya.R square
(R2 ) sebesar 0,537 yang berarti bahwa kontribusi dari variabel bebas kualitas produk, desain,
dan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian souvenir pada CV. CakCuk
di Surabaya sebesar 53,7% sedangkan sisanya 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji t
secara parsial menunjukkan bahwa desain dan harga mempengaruhi keputusan pembelian
dengan nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05, sedangkan kualitas produk tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05.
Hasil koefisien determinasi parsial (r 2 ) menunjukkan bahwa desain mempunyai pengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci : kualitas produk, desain, harga dan keputusan pembelian
PENDAHULUAN
Di indonesia kita mengenal berbagai macam souvenir yang terdapat di setiap kota.
Salah satunya yang menjadi trend saat ini yaitu produk kaos, kita pasti mengenal kaos
jogger dari Bali dan dagadu dari Yogyakarta. Kedua brand kaos tersebut sudah terkenal
sebagai souvenir dari wilayah masing-masing. Surabaya telah memiliki brand souvenir yaitu
CakCuk.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
2
Saat ini perkembangan persaingan di pasar pada usaha souvenir terutama pada
CakCuk yang dikhususkan sebagai pusat souvenir di Surabaya semakin ketat terhadap
pesaing yang lain, karena CakCuk dapat dijadikan souvenir alternative bagi orang-orang
yang berkunjung ke kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena pengaruh trend yang terjadi
di masyarakat dan semakin banyak pilihan yang tersedia di pasar. Semakin kompleksnya
pasar pada usaha souvenir membuat pengusaha perlu memahami konsumen, terutama
dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Para pelanggan akan
mencari produk yang berkualitas baik sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada konsumen. Salah satu dari konsep manajemen pemasaran terpenting
adalah produk.
Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh strategi marketing mix.
Perusahaan yang bisa dikatakan berhasil ialah perusahaan yang dapat menciptakan nilai
dengan menawarkan sesuatu yang baru, lebih baik, lebih menarik dan bahkan lebih murah.
Banyaknya jumlah barang yang beredar di pasar konsumen menunjukkan tingkat
kebutuhan dan permintaan konsumen yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan,
sehingga peranan manajer pemasaran yang bertanggung jawab dalam hal ini akan
menentukan strategi-strategi pemasaran yang akan diterapkan. Agar produknya dapat
diterima dan diminati oleh pasar konsumen.
Produk CakCuk merupakan souvenir kaos dari Surabaya dengan desain unik yang
berisi pesan moral, sindiran dan kritik sosial terhadap kondisi yang ada di Surabaya pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya. Desain kaos ini di buat dengan gaya bertutur
yang menggelitik, unik, dan asyik. Mengundang orang tersenyum (minimal) dan (maksimal)
saat melihatnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang bauran
pemasaran yang terdiri dari kualitas produk, desain, dan harga pada souvenir CakCuk
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk Cakcuk, dengan judul
“PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SOUVENIR PADA CV. CAKCUK DI SURABAYA.”
Batasan masalah bauran pemasaran yang diteliti dalam penelitian adalah:(1) Apakah
variabel kualitas produk, desain, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk CakCuk di Surabaya ?(2)Apakah
variabel kualitas produk, desain, dan harga secara parsialberpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen untuk membeli produk CakCuk di Surabaya ?(3) Variabel apakah yang
berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk CakCuk di
Surabaya ?
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah bauran pemasaran yang meliputi
kualitas produk, desain, dan harga berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial
terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk CakCuk.
TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Pemasaran
Menurut Kotler (2008:5) pemasaran adalah satu proses dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan apa yang diinginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dengan
kelompok lain.
Bauran Pemasaran
Menurut Sumarwan (2011:18) bauran pemasaran atau marketing mix adalah
sejumlah alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan
pemasarannya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
3
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing unsur dari
definisi yang dikemukakan oleh Kotler (dalam Arif, 2010:14), antara lain sebagai berikut: (1).
Product ( Produk), (2). Price (Harga), (3). Promotion (Promosi), (4). Place (Tempat)
Definisi Kualitas Produk
Menurut Ahyari (2010:333) mendefinisikan kualitas adalah “secara umum mutu atau
kualitas adalah sebagai jumlah dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana didiskripsikan dalam
produk yang bersangkutan sehingga dengan demikian termasuk didalam kualitas ini adalah
daya tahan dari produk, kenyamanan pemakai, daya guna dan lain sebagainya” .
Dimensi Kualitas Produk
Dimensi kualitas produk menurut Keller (2010:239), adalah sebagai berikut:
1) Performance (kinerja)
Performance mempunyai pengertian yaitu seberapa baik suatu produk melakukan apa yang
memang harus dilakukannya dan sejauh mana produk atau jasa digunakan dengan benar
serta kemampuan untuk menangani masalah dengan baik yang diberikan kepada
konsumen.
2) Esthetic (keindahan)
Esthetic mempunyai pengertian adalah nilai keindahan atau daya tarik suatu produk, dan
bagaimana daya tarik produk tersebut bisa menarik konsumen. Bahwa kualita s produk tidak
tergantung dari kemampuan fungsional yang sering harus diperbaiki.
3) Suitability (kesesuaian)
Suitability mempunyai pengertian adalah kesesuaian produk dalam standar yang baik pada
kebutuhan yang ada pada masing-masing konsumen dari selera konsumen sampai kepuasan
konsumen.
4) Features (ciri-ciri)
Features mempunyai pengertian adalah ciri-ciri yang khas pada produk untuk
meningkatkan fungsi dasar produk yang akan memudahkan konsumen selalu ingat produk
tersebut.
Produk yang diinginkan konsumen dan dimensi kualitas yang mereka harapkan adalah
ketika semua unsur pengembangan produk diterapkan secara maksimal. Tim inti product
development (bagian marketing atau pemasaran, desain, dan teknik) harus duduk bersama
dan memikirkan semua aspek kualitas yang hendak dikembangkan.
Definisi Desain Produk
Menurut Stanton (2008:86) Desain produk merupakan salah satu aspek pembentuk
citra produk. Perusahaan juga makin menyadari pentingnya nilai pemasaran dari desain
produk, terutama desain penampilannya. Dua faktor yang menyangkut desain produk
adalah warna dan kualitas produk. Pemilihan warna yang tepat merupakan keuntungan
tersendiri bagi pemasaran suatu produk. Ketepatan manajemen dalam memilih warna apa
yang sesuai serta kapan harus mengganti warna produk. Hal ini dapat memberikan
keuntungan yang lebih bagi perusahaan apabila perusahaan dapat menggunakan warna
secara maksimal. Telah lama diakui bahwa pendayagunaan warna yang tepat dapat
meningkatkan penjualan suatu produk. Begitu pula halnya dengan memasya rakatkan secara
tepat citra kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Para eksekutif
pemasaran harus mampu membuat keputusan-keputusan tentang kualitas produknya.
Parameter Desain
Menurut Keller (2010:238) terdapat 7 parameter desain produk yaitu:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
4
1. Ciri-ciri
Ciri-ciri adalah karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar
produk dapat ditawarkan dengan beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri produk merupakan alat
kompetitif untuk produk perusahaan yang terdiferensiasi. Beberapa perusahaan sangat
inovatif dalam penambahan ciri-ciri baru ke produknya. satu dari faktor kunci keberhasilan
perusahaan jepang adalah karena mereka secara terus menerus meningkatkan ciri-ciri
tertentu pada produk seperti arloji,mobil,kalkulator,dll. Pengenalan ciri-ciri baru dinilai
merupakan satu dari cara-cara yang sangat efektif dalam persaingan.
2. Kinerja
Kinerja mengacu kepada tingkat karakteristik utama produk pada saat beroperasi.
Pembeli produk-produk mahal biasanya membandingkan kinerja (kenampakan/prestasi)
dari merek-merek yang berbeda. Para pembeli biasanya rela membayar lebih untuk kinerja
yang lebih baik sepanjang lebihnya harga tidak melebihi nilai yang dirasakan.
3. Mutu Kesesuaian
Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah tingkat dimana desain produk dan
karekteristik operasinya mendekati standar sasaran. Mutu kesesuaian adalah tingkat
kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang
dijanjikan. Hal ini disebut konformansi karena spesifikasinya.
4. Tahan Lama (Durability)
Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk
tertentu. Sebagai contoh, Volvo mengiklankan mobilnya sebagai mobil yang mempunyai
waktu pakai tertinggi untuk menjustifikasi harganya yang lebih tinggi. Pembeli bersedia
membayar lebih untuk produk yang lebih tahan lama.
5. Tahan Uji (Reliabilitas)
Reliabilitas adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi
salah atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela membayar lebih untuk
produk-produk dengan reputasi reliabilatas yang lebih tinggi. Mereka ingin menghindari
biaya karena kerusakan dan waktu untuk reparasi.
6. Kemudahan Perbaikan (Repairability)
Kemudahan perbaikan adalah suatu ukuran kemudahan perbaikan suatu produk
yag mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan–kerusakan. Kemudahan perbaikan ideal
akan ada jika pemakai dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa
biaya dan tanpa memakan waktu terlalu lama.
7. Model (Style)
Model menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan bagi
konsumen. Model memberi keunggulan ciri kekhususan produk yang sulit untuk ditiru.
Sebagai contoh, banyak pembeli mobil yang membayar lebih untuk mobil jaguar karena
penampilannya yang luar biasa walaupun jaguar sendiri tidak begitu baik dari segi
ketahanan uji (reliability).
Desain produk adalah totalitas keistemewaan yang mempengaruhi penampilan dan
fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan,
desain akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan dan
memposisikan produk dan jasa perusahaan. Semua hal-hal yang telah disebutkan
merupakan parameter-parameter desain.
Definisi Harga
Suatu perusahaan atau organisasi baik mengutamakan laba maupun tidak akan
selalu berhadapan dengan penetapan harga produk yang dihasilkan. Dimana sebelumnya
lebih dulu perusahaan merumuskan mengenai penetapan harga yang ingin dicapai. Harga
memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli (Tjiptono 2010 :
147) yaitui:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
5
1. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli yuntuk
memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan
daya belinya.
2. Peranan informasi harga, yaitu fungsi harga dalam membidik konsumen mengenai
faktor-faktor produk, seperti kualitas,. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.
Persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk
maupun jasa yang ditetapkan.
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:121) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang
konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu
barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
pembelian. Sebagaian konsumen bahkan mengidentifikasi harga dengan nilai.
Tujuan Penetapan Harga
Produsen dalam menetapkan tingkat harga dari setiap barang dan jasa yang
dihasilkan memiliki sejumlah tujuan dan sasaran.
Menurut Angipora (2007:271) menyatakan bahwa tujuan penetapan harga adalah sebagai
berikut :
a. Mendapatkan Laba Maksimum
b. Mendapatkan Pengembalian Investasi
c. Mencegah atau Mengurangi Persaingan
d. Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share
Tujuan penetapan harga ini diharapkan mampu mempertahankan atau memperbaiki
market share yang dimiliki perusahaan dalam jajaran persaingan industri saat ini. Pemilihan
dan penetapan tujuan harga ini dengan harapan bahwa tingkat penjualan atas produkproduk yang dihasilkan akan meningkat bila dibandingkan dengan perusahaan lain secara
tidak langsung akan memperbaiki markey share yang dimiliki perusahaan dalam jajaran
industri yang sama.
Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Mangkunegara (2010:3) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa secara
ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Sedangkan menurut Swasta (2010:9) Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu yang secara langsung terlibat didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
Sinamora (2010:6) perilaku konsumen adalah proses sikap atau tingkah laku yang
dilaksanakan seseorang atau konsumen di dalam merencanakan dan mengambil keputusan
terhadap penggunaan suatu produk baik barang atau jasa.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perilaku konsumen
sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
kebutuhan mereka.
Manfaat Perilaku Konsumen
Sutisna (2008:5), mengemukakan manfaat yang dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
6
2. Memberikan pengeahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan
analisis konsumen
3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa
4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik
Jenis-jenis Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2011:221), terdapat empat jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antara merek, diuraikan
sebagai berikut:
1. Perilaku pembelian yang rumit (Complex Buying Behaviour)
2. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan (Dissonance Reducing Buying Behaviour)
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi (Variety Seeking Buying Behaviour)
Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2011:179) menggambarkan proses pengambilan
keputusan untuk melakukan pembelian terhadap suatu merek (brand) sperti ditunjukkan
pada gambar 1.
Pengenalan
Kebutuhan
1.
2.
3.
4.
5.
Pencarian
Informasi
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Peilaku Pasca
Pembelian
Gambar 1
Model Keputusan Pembelian
Rerangka Konseptual
Penelitian ini ditekankan pada analisis bauran pemasaran yang meliputi kualitas
produk, desain, dan harga terhadap keputusan pembelian dalam membeli souvenir
CakCukdi surabaya. Berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah
dikemukakan sebelumnya, berikut ini disajikan gambar kerangka konseptual penelitian
berikut ini :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
7
Kualitas Produk
Keputusan
Pembelian
Desain
Harga
Keterangan :
: Secara Simultan
: Secara Parsial
Gambar 2
Rerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
Dari perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dibahas
melihat hasil penelitian terdahulu dan pendapat–pendapat yang telah dikemukakan, maka:
(1) Diduga Kualitas produk, desain, dan harga secara simulan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian souvenir CakCuk di Surabaya. (2) Diduga Kualitas produk,
desain, dan harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
souvenir Cakcuk di Surabaya. (3)Diduga Desain mempunyai pengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian souvenir CakCuk di Surabaya.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian.
Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah data yang didapat melalui
penyebaran kuisioner kepada responden yang dianggap memenuhi syarat untuk dijadikan
sampel dari populasi dalam penelitian. Dengan demikian jenis penelitian yang saya lakukan
adalah survey. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kerlinger (dalam sugiyono 2001:7) yang
mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2008:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain sampel merupakan bagian dari populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yng tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:125). Teknik
nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental sampling
yang menurut Sugiyono (2008:126) adalah teknik pengambilan sample berdasarkan
kebetulan. Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
dalam arti konsumen yang akan menjadi responden yang kebetulan pernah berkunjung dan
telah melakukan pembelian produk souvenir CakCuk di Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
8
Ukuran Sample
Adapun ukuran sampel dengan menggunakan sampel minimal dari Malhotra (2002)
yang menyatakan bahwa sampel minimal adalah (5 x indikator variabel) + 10%. Dari hasil
perkalian tersebut dihasilkan jumlah sampel adalah (5 x 12) + 10% = 66. Dalam penelitian ini
untuk mencegah distorsi, maka penulis menambahkan Sample menjadi 70 responden.
Definisi Operasional Varibel
Variabel yang digunakan ada dua macam yaitu variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent variabel).
Kualitas Produk
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan
pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat. Indikatornya
antara lain: (1) Mengukur kualitas bahan yang digunakan, (2) Kualitas pada sablon, (3)
Produk tidak muda rusak dan memiliki umur ekonomis yang lama.
Desain
Desain adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi secara penampilan
suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Indikatornya
antara lain: (1) Kombinasi warna, (2) Nilai seni yang berupa tulisan, (3) Bentuk gambarnya,
(4) Model terbaru pada desain.
Harga
Harga adalah nilai tukar suatu produk yang dikaitkan dengan uang (rupiah). Harga
yang dimaksud adalah persepsi konsumen terhadap harga jual yang ditetapkan oleh
produsen atau harga subyektif konsumen. Indikatornya antara lain: (1) Keterjangkauan
harga, (2) Daya saing harga, (3) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, (4) Potongan
harga.
Keputusan pembelian
Keputusan membeli merupakansuatu kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-jasa.
Indikatornya antara lain: (1). Pengenalan masalah, (2). Pencrian informasi.
Teknik Analisis Data
Uji validitas
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan kuisioner, oleh karena
itu kuisioner yang disusun harus valid. Artinya kuisioner yang disusun harus mengukur apa
yang akan diukur menurut Ghozali (2010:45) bahwa untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu utnuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji
validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari
penyebaran kuisioner dan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
pengukurannya.
Uji reliabilitas
Menurut Ghozali (2010:41), menyatakan bahwa Reliabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
9
Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliable jika masing – masing
pertanyaan dijawab sacara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing –
masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap semua
indikator ini acak, maka dapat dikatakan tidak reliable.
Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran satu kali
saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen menurut Ghozali (2010:91). Dimana uji ini dihitung dengan
menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS. Multikorelasi dapat dilihat dari
(1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jika nilai tolerance sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1/tolerance. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikorelasi
adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini diidentifikasiakan
dengan analisis grafik, pada grafik normal plot tersebut titik-titiknya harus menyebar
dengan garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena
memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik adalah memiliki ditribusi data
normal menurut Ghozali (2010:113). Uji ini dihitung dengan menggunakan program SPSS.
Uji Heteroskedistisitas
Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual (kesalahan pengganggu) satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.
Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda merupakan suatu prosedur statistik dalam
menganalisis pengaruh antara variabel bebas (K_pro1, Desain2, Harga3,) terhadap variabel
terikat (Kep. Pem) dengan formulasi sebagai berikut:
Kep. Pem = a + b1 K. Pro1 + b2 Des2 + b3 Hrg3 + e
Dimana:
Kep. Pem
= Keputusan Pembelian
a
= Konstanta
K. Pro1
= Produk (variabel bebas)
Des2
= Desain (variabel bebas)
Hrg3
= Harga (variabel bebas)
b1=b2=b3 = Koefisien regresi dari variabel bebas
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
e
10
= Standart error
Uji F (Uji Simultan)
Menurut Mulyono(2007:263) pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
semua variabel independent mempunyai pengaruh hubungan signifikan yang sama
terhadap variabel dependent. Pengujiannya yang dilakukan menggunakan uji distribusi
Ftable dengan nilai Fhitung. Pengujian terhadap pengaruh variabel independent secara
bersama-sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependent dilakukan mengenai
pengujian berhadap besarnya perubahan nilai semua variabel independent dengan rumus
uji koefisien simultan.
Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat korelasi atau pengaruh antara variabel
bebas bebas (K. Pro1 , Des2 , Hrg3,) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat
(Kep. Pembelian).
Dalam analisis regresi tiga variabel, tingkat keeratan hubungan ditunjukkan oleh
koefisien korelasi majemuk R yang mengukur keeratan hubungan antara variabel terikat
(Kep. Pembelian) dengan semua variabel bebas (K. Pro1, Des2 , Hrg3) secara bersama-sama.
Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk membuktikan apakah Bauran Pemasaran yang meliputi
Kualitas produk, desain, dan harga, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian souvenir CakCuk di Surabaya. Dengan tingkat signifikan ( α ) nya
adalah sebesar 5%.
Koefisien Determinasi Parsial (r2 )
Analisis koefisien determinasi parsial adalah untuk mengetahui besarnya prosentase
variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan oleh koefisien determinasi parsial (
r2 ) yang berarti variabel mana yang berpengarh dominan (Sugiyono, 2008:260).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah
angket untuk valid. Uji validitas merupakan pengujian seberapa cermat dan tepat kuisioner
harus dapat melakukan fungsi ukur dengan kata lain suatu kuisioner dapat dikatakan valid (
sah ) jika pertanyaan dalam kuisioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan diukur
oleh kuisioner tersebut,
Dengan menggunakan hasil output SPSS 14.0 for windows, adapun hasil uji validitas
untuk masing-masing variabel adalah:
a. Kualitas produk
Hasil uji validitas untuk variabel kualitas produk adalah:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
11
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Kualitas Produk
Correlations
Kualitas
Bahan
x1.1
Kualitas Bahan
Kualitas
Sablon
1
.187
.703**
.019
.121
.000
70
70
70
70
Kualitas Sablon
.280*
1
-.067
.579**
Sig. (2-tailed)
.019
.584
.000
N
N
x1.3
70
70
70
70
Produk yang awet
.187
-.067
1
.656**
Sig. (2-tailed)
.121
.584
70
70
70
70
.703**
.579**
.656**
1
.000
.000
.000
70
70
70
N
Total
Total
.280*
Sig. (2-tailed)
x1.2
Produk yang
awet
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.000
70
*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Tabel Output SPSS 14.0
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator kualitas
produk mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan
untuk variabel ini adalah valid.
b. Desain
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Desain
Correlations
Nilai seni
yang berupa
tulisan
Kombinasi
Warna
x2.1
Kombinasi warna
1
Model
terbaru pada
desain
Total
.023
.094
.115
.523**
.849
.441
.344
.000
70
70
70
70
70
Nilai seni yang berupa
tulisan
.023
1
.136
.168
.557**
Sig. (2-tailed)
.849
.263
.166
.000
Sig. (2-tailed)
N
x2.2
Bentuk
Gambar
N
70
70
70
70
70
Bentuk Gambar
.094
.136
1
.045
.542**
Sig. (2-tailed)
.441
.263
.712
.000
70
70
70
70
70
Model terbaru pada desain
.115
.168
.045
1
.643**
Sig. (2-tailed)
.344
.166
.712
70
70
70
70
70
Total Pearson Correlation
.523**
.557**
.542**
.643**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
70
70
70
70
x2.3
N
x2.4
N
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.000
70
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
12
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator desain
produk mempunyai nilai sigifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan
untuk variabel desain adalah valid.
c. Harga
Hasil uji validitas untuk variabel harga adalah:
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Harga
Correlations
Keterjangkauan
Harga
x3.1
Keterjangkauan Harga
Daya saing
harga
1
Sig. (2-tailed)
N
x3.2
Daya saing harga
Sig. (2-tailed)
N
x3.3
Total
-.012
.169
.152
.584**
.921
.162
.208
.000
70
70
70
70
70
-.012
1
.108
.120
.519**
.373
.322
.000
70
70
70
1
.366**
.600**
.002
.000
.921
70
70
.169
.108
Sig. (2-tailed)
.162
.373
70
70
70
70
70
1
.693**
Potongan harga
.152
.120
.366**
Sig. (2-tailed)
.208
.322
.002
70
70
70
70
70
.584**
.519**
.600**
.693**
1
.000
.000
.000
.000
70
70
70
70
N
Total
Potongan
Harga
Kesesuaian harga
N
x3.4
Kesesuaian
harga
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.000
70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Sumber : Hasil Tabel Output SPSS 14.0
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator harga
mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan untuk
variabel harga adalah valid.
d. Keputusan Pembelian
Hasil uji validitas untuk variabel keputusan pembelian adalah:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
13
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
Correlations
Pengenalan
masalah
y1.1
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
1
.278*
.743**
.020
.000
70
70
70
Pencarian Informasi
.278*
1
.850**
Sig. (2-tailed)
.020
Sig. (2-tailed)
N
y1.2
N
y1
Total
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.000
70
70
70
.743**
.850**
1
.000
.000
70
70
70
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Tabel Output SPSS 14.0
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator keputusan
pembelian mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan
variabel keputusan pembelian adalah valid
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu untuk menguji bahwa variabel
dikatakan rileable jika nilai cronbach alpha >0.6. Dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0.625, berarti lebih besar dari 0.6, artinya semua pertanyaan yang diajukan
kepada responden reliable.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi
ditemukan adanya antar variabel bebas. Model Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas.
Tabel. 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Variance Influence Factor
Keterangan
( VIF )
Kualitas Produk
1,154
Bebas Multikolinieritas
Desain
1,412
Bebas Multikolinieritas
Harga
1,243
Bebas Multikolinieritas
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.0
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
14
Berdasarkan pada tabel, di atas dapat diketahui bahwa nilai Variance Influebce Factor
(VIF) pada seluruh variabel lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan ketetuan yang telah
ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas atau bisa disebut juga dengan bebas dari Multikolinieritas, sehingga
variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji dari varibel –
varibel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan
metode Kolmogorov smirnov maupun pendekatan grafik. Berdasarkan uji normalitas
dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh hasil.
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N
Normal
Parameters(a,b)
70
Mean
,0000000
Std. Deviation
Absolute
Most Extreme
Differences
,97801929
,114
Positive
Negative
,073
-,114
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal
b Calculated from data.
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.0
,954
,323
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai asymp sig ( 2 -tailed )
sebesar 0.323 > 0,05, hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk
penelitian.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedatisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dari hasil
SPSS untuk pengujian uji ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Scatterplot
Dependent Variable: Kep_pembelian
Kep_pembelian
10.00
8.00
6.00
-2
-1
0
Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil output SPSS 14.0
Gambar 3
Uji Heterokedatisitas
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
15
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu Kualitas Produk, Desain dan
Harga terhadap keputusan pembelian secara linier.
Tabel 7
Perhitungan Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std.
Error
t
Sig.
Beta
8,714
1,719
5,068
,000
Kualiatas Produk
,017
,113
-,018
-,150
,881
Desain
,256
,084
,408
3,054
,003
Harga
,271
,091
-372
2,975
,004
a Dependent Variable: Kep_pembelian
Sumber: Hasil tabel output SPSS 14.0
Dari tabel dapat dituliskan persamaan regresi linier bergandanya adalah :
Kep. Pemb = 8,714 + 0,017 K. Produk + 0,256 des + 0,271 hrg
Uji F (Uji Simultan)
Untuk membuktikan kebenaran analisis secara simultan, dilakukan dengan
menggunakan uji F yang menyatakan ada tidaknya pengaruh secara signifikan dari variabel
yang terdiri dari : kualitas produk, desain, dan harga secara bersama-sama terhadap variabel
terikat yaitu keputusan pembelian, dengan tingkat sig 0,05 (5%) dan df (70-3-1=66).
Dari hasil pengujian SPSS 14 untuk uji F dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda Secara Simultan F
ANOVA(b)
Sum of
Squares
Model
1
Df
Mean Square
Regression
Residual
20,669
102,317
3
66
Total
122,986
69
6,890
1,550
F
Sig.
4,444
,007(a)
a Predictors: (Constant), Kualitas produk, desain, harga
b Dependent Variable: Kep_pembelian
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.0
Dari hasil output perhitungan SPSS 14 diperoleh dari nilai F hitung sebesar 4,444 dengan
tingkat signifikan sebesar 0,007 < (α) 0,05 , sehingga secara simultan kualitas produk, desain,
dan harga secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian souvenir CakCuk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
16
Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase kontribusi
yang diberikan oleh variabel bebas yang terdiri dari : Kualitas Produk, Desain dan Harga.
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian pada CV. CakCuk di surabaya.
Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil Perhitungan koefisien determ inasi berganda (R 2 )
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
, 733(a)
, 537
1
a Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Desain, Harga
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.0
Std. Error of the
Estimate
, 519
, 65284
Uji t (Uji Parsial)
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen.
Hasil pengujian uji t dari masing – masing variabel bebas kualitas produk, Desain, dan
Harga melalui program SPSS 14
Tabel 10
Hasil Uji Secara Parsial t
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
X1
X2
Standardized
Coefficients
B
8,714
Std. Error
1,719
,017
,113
,256
,271
,084
,091
X3
Beta
T
5,068
Sig.
,000
-,018
-,150
,881
,408
,372
3,054
2,975
,003
,004
a Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.
Koefisien Determinasi Partial (r 2 )
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau sumbangan antara
kualitas produk, desain, dan harga secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian. Adapun hasil perhitungannya adalah :
Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Determ inasi Parsia l (r 2 )
Variabel
Kualitas produk
Desain
Harga
Sumber : Hasil tabel output SPSS 14.0
r2
Prosentase
0,018
1,8%
0,352
0,344
35,2%
34,4%
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
17
Dari hasil tersebut di atas dapat diketahui bahwa variabel yang mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap keputusan pembelian souvenir pada CV. CakCuk adalah desain
karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah : (1) Kualitas produk, desain, dan harga
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian
souvenir CakCuk. (2) Hasil Pengujian Parsial diketahui bahwa variabel desain dan harga
mempengaruhi keputusan pembelian souvenir, sedangkan untuk variabel kualitas produk
secara parsial tidak mempengaruhi keputusan pembelian. (3) Desain mempunyai pengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian.
Saran
(1) Bila dilihat dari pengaruh yang paling dominan adalah desain maka sebaiknya
manajemen CV. CakCuk terus melakukan inovasi pada desain-desain terbaru pada kaos dan
berbagai souvenir lainnya CakCuk untuk menambah daya pembeli di Surabaya maupun
disekitarnya. (2) Sebaiknya manajemen CV. CakCuk surabaya juga memperhatikan kualitas
produk karena dengan kualitas produk yang baik, maka konsumen juga akan
membandingkan dengan produk yang lain. Sehingga konsumen akan lebih banyak lagi yang
tertarik pada kualitas produk yang ditawarkan oleh CV. CakCuk Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Edisi I. Jilid Dua. Penerbit BPFE. UGM. Yogyakarta.
Arif, M. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Cetakan ke-satu. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Angipora, M. P. 2007.Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Ghozali, I. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dan dengan program SPSS. Edisi Pertama.
Penerbit PT, Elek Media Komputindo. Jakarta.
Keller, K. L. 2010. Strategic Brand Management:Building, Measuring and Managing Brand Equity.
International Edition, Person Education. New Jersey.
Kotler, P dan G, Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran.Edisi ketiga belas. Jilid dua.
Erlangga. Jakarta.
_________________. 2011. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid I. Penerbit PT
Indeks Kel. Gramedia. Jakarta.
Kotler, P. 2011. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Malhorta, N. K. 2002. Marketing Research: An Applied Orientation. Third Edition Prentice Hall
Inc. New Jersey.
Mangkunegara, P. A. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-3. PT Remaja
Roskadarya. Bandung.
Mulyono, S. 2007. Statistika untuk Ekonomi. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Sinamora, H. 2010.Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. STIE YKPN. Yogyakarta.
Stanton, W. J. 2008. Alih Bahasa Yohannes Lamarto, Fundamental Of Marketing. Erlangga,
Jakarta
Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen dan Penerapannya dalam Pemasaran. Cetakan Satu.
Edisi Kedua.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
18
Sutisna. 2008. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PTRemaja Rosdakarya. Bandung.
Swasta, B. 2010. Manajemen Penjualan. Edisi Keempat. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Tjiptono, F. 2010. Manajemen Jasa. Banyumedia. Jakarta.
Download