INTISARI Fenomena pemanasan global dan perubahan iklim dapat menyebabkan dinamika permukaan laut yang semakin bervariasi. Bentuk variasi tersebut dapat berupa kenaikan dan penurunan muka laut secara ekstrim yang berdampak sangat signifikan terhadap kondisi wilayah pesisir. Oleh karena itu, informasi variasi permukaan laut digunakan sebagai dasar pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir, dalam rangka pengingkatan kesejahteraan menyarakat dan mitigasi bencana. Variasi permukaan laut perairan Indonesia belum banyak diketahui, terutama variasi permukaan laut lokal seperti perairan Pulau Jawa yang memiliki populasi terbesar. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi permukaan laut berdasarkan data satelit altimetri dan pasut serta mengetahui faktor global (ENSO) yang mempengaruhinya, dengan studi kasus perairan Pulau Jawa. Data permukaan laut yang digunakan adalah data multi satelit altimetri Topex/Poseidon, Jason-1 dan Jason-2 dan pasang surut pada periode yang sama di tujuh stasiun pasut yaitu stasiun pasut Pondok Dayung, Semarang, Jepara, Surabaya, Prigi, Sadeng dan Cilacap. Data permukaan laut yang digunakan dalam penelitian dimulai dari tahun 1995 s.d 2014. Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu 1) koreksi awal data satelit altimetri dan pasut dengan uji global, koreksi geofisik data satelit altimetri, dan koreksi shifthing dan scaling data pasut. 2) smoothing data permukaan laut menggunakan moving average untuk identifikasi variasi permukaan laut dan analisis regresi linier untuk identifikasi SLR. 3) uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara data permukaan laut dari data satelit altimetri dan pasut serta untuk mengetahui pengaruh faktor global terhadap variasi permukaan laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi permukaan laut di perairan Pulau Jawa yang dapat diidentifikasi dari data satelit altimetri meliputi variasi permukaan laut bulanan, musiman, tahunan dan variasi permukaan laut 5 tahunan. Namun demikian, variasi permukaan laut dekadal belum dapat diidentifikasi secara rinci karena pola yang dihasilkan mendekati garis lurus akibat keterbatasan periode data yang tersedia. Berdasarkan data pasut, variasi permukaan laut yang dapat diidentifikasi meliputi variasi bulanan, musiman dan tahunan. Variasi antar tahunan dan dekadal belum dapat diidentifikasi karena data pasut yang memenuhi kriteria (lengkap) belum tersedia. Ratarata kenaikan muka air laut di perairan Pulau Jawa dari tahun 1995 s.d 2014 adalah 2,4 mm/tahun. Pola permukaan laut dari data pasut dan satelit altimetri memiliki hubungan positif dengan nilai korelasi antara 0,13 s.d 0,49. Variasi permukaan laut perairan Pulau Jawa dipengaruhi oleh faktor global berupa peristiwa ENSO (El Nino Southern Oscilation) dengan nilai korelasi – 0,34, artinya ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik naik (El-Nino) maka muka laut di perairan Pulau Jawa turun dan sebaliknya. Kata kunci: variasi permukaan laut, kenaikan muka air laut, moving average, ENSO xx ABSTRACT The phenomenon of global warming and climate change can increased the sea level variations. The variation of sea level can be shown in increased and decreased of sea level extremely, that can significantly influence the condition of coastal areas. Therefore, the informations of sea level variations are used as a basis of management and development coastal areas, in order to improve the social walfare and disaster mitigation. The information of sea level variations of Indonesia waters are still limited, especially local sea level variations such as of the Java Island Sea, the largest population island in Indonesia. Based on that problem, the aim of this research is to identify the sea level variations using satelit altimetry and tide gauges data, and analyze the influence of the global factor (ENSO) to sea level variations, with case study of Java Island Sea. The utilized sea level data was the multi satellite altimetry data of Topex/Poseidon, Jason-1, and Jason-2 and tide gauges data from seven tidal stations, namely Pondok Dayung, Semarang, Jepara, Surabaya, Prigi, Sadeng and Cilacap tidal stations. The period of data was started from 1995 until 2014. The method of the research consisted of several steps, there are 1) preliminary data processing of satellite altimetry and tidal data were done by global test, post-processing of satellite altimetry data, then shifting and scaling corrections of tidal data. 2) the sea level variations analysis was done by moving average and linear regression methods. 3) the correlation test to understand the relations of sea level from altimetry and tidal data were done by correlation test as well as the effect of global factor towards sea level variations. The research results show that sea level variations of Java Island Sea that can be identified from satellite altimetry are monthly, seasonal, annual and inter-annual sea level variations. The decadal sea level variations can not be identified using satellite altimetry data because the pattern of decadal sea level variations is still linier trend, due to limited of data period. Meanwhile, the sea level variations identified from tidal data are monthly, seasonal and annual variations. The inter-annual and decadal sea level varitions can not be identified from tidal data, because the unavailability of long period of completed tidal data. The mean sea level rise in Java Island Sea during the period 1995-2014 is around of 2.4 mm/year. The correlations value of sea level from satellite altimetry and tidal data is positive ranging from 0.13 to 0.49. The correlations of sea level variations in Java Island’s Sea with global factor (ENSO) is -0.34, which mean that when the sea surface temperature of Pacific Ocean increased (El-Nino), the sea level in Java Island Sea decreased and vice versa. Keywords: sea level variations, sea level rise, moving average, ENSO xxi