BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 november 1998, tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam PSAK No. 31 menyatakan bahwa bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayarannya. Dalam beberapa buku, tidak ditemukan pengertian bank secara kongkrit, hanya beberapa istilah-istilah seperti yang diungkapkan menurut Kasmir (2011:11) menyatakan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito, serta sebuah tempat dimana uang dapat disimpan dan tempat peminjaman uang bagi masyarakat yang membutuhkan dana. 2.1.2 Jenis-Jenis Bank Menurut Kasmir (2010: 12) bank dibagi dalam beberapa jenis salah satunya jenis bank jika ditinjau dari segi fungsinya dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu: 1) Bank Sentral Bank Sentral merupakan bank pusat. Bank ini mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan di suatu negara. 2) Bank Umum Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum dikenal dengan nama bank komersial dan dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. 3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari bank desa, bank pasar, lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya dan dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. 2.1.3 Aktivitas Bank Sebagai lembaga keuangan, aktivitas bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Aktivitas pihak perbankan secara sederhana dapat dikatakan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan isilah di dunia perbankan adalah kegiatan yang disebut dengan funding. Aktivitas perbankan yang kedua adalah memutar kembali dana yang telah dihimpun dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau dikenal dengan istilah kredit (lending). Kredit adalah penyediaan hutang, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 2.1.4 Fungsi – Fungsi Bank Menurut Budisantoso dan Triandara (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. a) Agent of Trust (Jasa dengan Kepercayaan) Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo. b) Agent of Development (Jasa untuk Pembangunan) Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. c) Agent of Services (Jasa Pelayanan) Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. 2.1.5 Sumber – Sumber Dana Bank Menurut Kasmir (2005:38) yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut : 1) Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Pencairan dana sendiri terdiri dari setoran modal dari pemegang saham, cadangancadangan bank, laba bank yang belum dibagi. 2) Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana lain. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk : a) simpanan giro b) simpanan tabungan c) simpanan deposito 3) Dana yang bersumber dari lembaga lain Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas. Perolehan dana dari sumber ini antara lain : a) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. b) Pinjaman antarbank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. c) Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. 2.2 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk tujuan tertentu. Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005: 1). Menurut Mulyadi (1993: 2), menyatakan suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yang terdiri atas unsurunsur yang merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem. Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit. 2.3 Deposito 2.3.1 Pengertian Deposito Deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh pihak bank. Simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya jika nasabah deposan menyimpan untuk jangka waktu 1 tahun, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo. Deposito merupakan kewajiban jangka pendek atau kewajiban jangka panjang. Jangka waktu deposito bervariasi, yaitu deposito yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun dan deposito yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun. Deposito dengan jangka waktu sampai dengan 1 tahun akan diakui sebagai kewajiban jangka pendek, sedangkan deposito dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun diakui sebagai kewajiban jangka panjang (Ismail, 2010: 66). 2.3.2 Jenis-Jenis Deposito Jenis-jenis deposito dibagi menjadi 3, yaitu : 1) Deposito Berjangka Deposito berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito berjangka adalah simpanan berjangka yang diterbitkan atas nama, tidak dapat diperjualbelikan, dan penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu. Deposito berjangka diterbitkan atas nama, baik atas nama perorangan maupun atas nama lembaga atau badan hukum (Ismail, 2010: 67). 2) Sertifikat Deposito Sertifikat Deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk deposito yang bersertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan (atas rujuk). Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Pada saat pemegang sertifikat deposito belum jatuh tempo, maka nasabah tidak dapat mencairkan di bank penerbit (Ismail, 2010: 76). 3) Deposito on Call Deposito on call adalah deposito digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah uang atau dana dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposito on Call ini mempunyai jangka waktu minimal 7 hari dan maksimal atau paling lama kurang dari 1 bulan. Jenis deposito ini diterbitkan atas nama. Pencarian bunganya dapat dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Tapi, sebelumnya sudah memberitahukan Bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan Deposito on Call-nya. Besarnya bunga Deposito on Call umumnya dihitung perbulan dan untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak Bank. 2.3.3 Keuntungan Deposito Deposito mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya sebagai berikut : 1) Bunga bank dari deposito memiliki bunga bank lebih besar dibandingkan dengan tabungan biasa. Menyimpan uang dengan bentuk deposito bisa menjanjikan dilihat dari segi bunga. Bunga yang akan diterima nasabah lebih tinggi. Dilihat dari presentasenya, bunga pada penyimpanan deposito lebih tinggi. Bunga itu berkisar antara 3 sampai dengan 6 persen. Jika dilihat dari persentasenya, bunga deposito lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Tabungan biasa biasanya suku bunga hanya berkisar 3 persen saja. 2) Lebih Aman. Tabungan dalam bentuk deposito memiliki kelebihan yaitu lebih aman. Tabungan dengan jenis deposito ini lebih aman dikarenakan tabungan tersebut telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau disingkat LPS. 3) Tidak terpotong administrasi. Deposito berbeda dengan tabungan biasa, jika tabungan biasa setiap bulannya tabungan akan terpotong dengan biaya administrasi, tabungan deposito ini tidak akan terkena biaya administrasi bulanan. Uang yang nasabah simpan sebagai deposito tidak akan terkena biaya administrasi. Biaya yang biasanya muncul pada deposito adalah pajak bunga yang bisa diambil dari bunga deposito yang nasabah dapatkan. Keuntungan dari hal ini adalah uang yang nasabah setorkan sebagai deposito tidak akan berkurang sedikitpun, nasabah justru mendapatkan bunga deposito dari jumlah deposito yang nasabah setorkan. 4) Dijadikan jaminan. Salah satu keuntungan deposito dibandingkan dengan tabungan biasa adalah deposito bisa dijadikan jaminan saat nasabah melakukan kredit. Berbeda halnya jika nasabah memiliki tabungan biasa, tabungan biasa tidak akan bisa dijadikan sebagai jaminan dalam kredit. Jika nasabah mengajukan kredit ke bank, nasabah bisa melampirkan bukti kepemilikan deposito dan menjadikannya sebagai jaminan kredit. 5) Jangka waktu. Ketika menyimpan uang sebagai deposito, nasabah akan disediakan atau diberikan jangka waktu,. Jangka waktu itu akan memudahkan nasabah. Jangka waktu yang bisa dipilih adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, bahkan sampai dengan 12 bulan. Nasabah bisa memilih jangka waktu dari deposito sesuai dengan yang nasabah inginkan. 6) Bisa diperpanjang. Tabungan dalam bentuk deposito bisa diperpanjang. Misalnya saja nasabah ingin memperpanjang depositonya yang telah dia simpan, nasabah bisa menghubungi pihak bank terkait dan mengutarakan maksud ingin memperpanjang masa simpanan deposito. Pihak bank biasanya akan melakukan proses administrasi kembali yang digunakan sebagai pencatatan atau bukti tertulis atas perpanjangan deposito tersebut. 7) Keuntungan lainnya dari tabungan deposito ini adalah syaratnya yang mudah. Membuka deposito syarat yang diajukan bank relatif mudah. Hal penting sebagai persyaratan adalah nasabah yang mengajukan deposito memiliki rekening atau tabungan di bank, memiliki kartu identitas diri dan yang tidak boleh lupa adalah menyiapkan materai untuk mengesahkan bukti tertulis hitam diatas putih. Materai tersebut harus disiapkan saat nasabah ingin menarik atau hendak membuka deposito. 8) Kemudahan bunga deposito. Salah satu keuntungan memiliki deposito adalah fleksibilitas dari bunga deposito tersebut sehingga memudahkan nasabah yang memiliki deposito. Banyak bank di Indonesia yang memberikan kemudahan agar bunga dari deposito bisa disimpan atau ditransfer ke rekening bank nasabah. Kemudahan bunga deposito itu akan memudahkan nasabah dalam mengelola finansialnya. Hal itu dikarenakan bunga deposito masuk ke dalam rekening nasabah setiap bulannya, sehingga nasabah akan mendapatkan penghasilan yang rutin dari pembayaran bunga dengan rentang waktu tertentu. Pembayaran bunga itu bisa dilakukan per bulan, per enam bulan atau bahkan bisa dilakukan pembayaran selama setahun. 9) Salah satu perbedaan antara deposito dengan tabungan adalah deposito bisa dijadikan sebagai investasi sedangkan tabungan hanya bersifat sebagai tabungan. Deposito digolongkan sebagai instrumen investasi. Dikatakan investasi adalah karena deposito bisa dijadikan sebagai modal dengan resiko yang rendah. Investasi tersebut bisa nasabah gunakan sebagai modal hidup. 2.4 Pengertian Sistem Pembukaan Deposito Rupiah Pembukaan deposito mempunyai dua pengertian dikaitkan dengan penerapan sistem aplikasinya, yaitu pembukaan rekening nasabah, dan penyetoran dana deposito. Langkah pertama adalah nasabah mengajukan permohonan membuka rekening yang dicatat oleh bank sehingga nasabah tersebut mempunyai nomor rekening deposito. Setelah mempunyai nomor rekening di bank, nasabah dapat menyetorkan dananya dengan jangka waktu penyimpanan sesuai dengan permohonannya. 2.5 Pengertian Sistem Pencairan Deposito Rupiah Pencairan deposito sesuai dengan perjanjian antara bank dan deposan berdasarkan jangka waktu yang disepakati. Deposito dengan jangka waktu satu bulan, artinya penarikan atau pencairan dapat dilakukan setelah satu bulan. Proses pencairan deposito bisa terjadi sebelum jatuh tempo atas permintaan nasabah karena alasan tertentu. Hal ini prinsipnya melanggar perjanjian sebelumnya sehingga pihak bank dirugikan. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo bisa dilakukan akan tetapi nasabah akan dikenakan denda atau penalti.