6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk membantu setiap proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan besar akan sangat dimudahkan dalam mengelola data dalam skala besar dan mengolahnya menjadi sebuah informasi dalam waktu singkat. Memperhatikan hal tersebut, maka bagian keuangan di PT.Anugrah Kreasi Solusindo menginginkan suatu Sistem informasi yang dapat membantu beberapa proses bisnis di perusahaan. Perekapan surat masuk dansurat keluar, pembuatan surat penagihan, dan bukti pengeluaran kas masih dilakukan dengan cara yang konvesional. Pendokumentasian data surat masuk dan surat keluar masih harus ditulis secara manual ke dalam sebuah buku yang memungkinkan data hilang karena buku tersebut rusak atau hilang. Pembuatan surat penagihan harus dibuat dengan mengedit template surat penagihan dalam format Portable Document Format (PDF) dan tidak dapat disimpan, maka apabila terjadi kesalahan teknis data kemungkinan hilang dan bagian keuangan harus memasukkan data kembali dari awal. Sedangkan pembuatan bukti pembayaran kas harus dibuat secara manual dalam Microsoft Excel di mana mereka harus membuat banyak form sebanyak surat penagihan yang dibutuhkan. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, dibutuhkan sistem informasi persuratan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. 1 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem merekap surat masuk dan surat keluar? 2. Bagaimana pembuatan surat penagihan dan bukti pengeluaran kas ? 1.3 Tujuan 1. Sistem ini bertujuan untuk membantu bagian keuangan di PT.Anugrah Kreasi Solusindo dalam merekap surat masuk dan surat keluar. 2. Memfasilitasi bagian keuangan di PT.Anugrah Kreasi Solusindo dalam membuat surat penagihan dan bukti pengeluaran kas. 1.4 Batasan Masalah 1. Sistem informasi ini membahas: a. Perekapan surat masuk, surat keluar. b. Pembuatan surat penagihan dan bukti pembayaran kas. 2. Sistem informasi ini berbasiss web. 3. Di PT.Anugrah Kreasi Solusindo ini satu karyawan bisa memiliki beberapa jabatan. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam hal ini, metode pengerjaan proyek menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall. Dengan menggunakan pemodelan ini, pembuatan sistem informasi akan lebih tersusun dengan dokumentasi yang lengkap untuk membantu pada proses pemeliharaan sistem ini. Model ini mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirements Analysis) Analisa dari keseluruhan sistem yang dibutuhkan untuk Sistem informasi ini dimulai dengan cara sebagai berikut: a. Metodologi pengumpulan data b. Wawancara bagian keuangan PT. Anugrah Kreasi Solusindo c. Tinjauan pustaka, mempelajari, literatur, buku, artikel dan situs yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. 2 Dari hasil diatas, maka dianalisa apa saja yang dibutuhkan untuk membangun Sistem informasi ini. 2. Desain Setelah memahami dan mendapatkan gambaran mengenai apa saja kebutuhan user yang akan dibangun untuk Sistem informasi ini, maka selanjutnya kebutuhan-kebutuhan tersebut dirancang ke dalam DFD (Data Flow Diagram). Pemilihan DFD sebagai alat pembuatan model dikarenakan perancangan sistem ini berorientasi pada alur data atau prosedural, sehingga dengan menggunakan DFD alur data dan jaringan fungsi sistem dapat terlihat jelas. Model jaringan data akan digambarkan ke dalam ERD (Entity Relationship Diagram), sehingga struktur dan relasi antar data store dapat terlihat jelas. 3. Pembuatan Kode (coding) Pada tahapan ini, dokumen desain yang telah dibuat akan diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman PHP di karenakan PHP dapat berjalan di semua operating system, dapat diterapkan pada komputer berjaringan, sampai saat ini tidak ada virus yang dapat menginfeksinya, multi user, dan juga open source. Pemograman dengan PHP ini akan dilakukan menggunakan web editor Dreamweaver, karena web editor ini mudah digunakan tanpa harus menuliskan tag-tag HTML secara manual dan juga user dapat melihat tampilan dari desain yang sedang dibuat. 4. Pengujian (testing) Pengujian terhadap sistem dilaksanakan setelah sistem tersebut selesai di buat. Pengujian harus diarahkan untuk menemukan kesalahankesalahan dan memastikan bahwa input yang dimasukkan akan memberikan hasil yang sesuai, sebagaimana yang direncanakan di dalam dokumentasi desain. Pengujian yang digunakan dalam proses ini adalah 3 black box Testing untuk pengecekan input output pada sistem informasi agar sesuai dengan yang diharapkan. 4 1.6 Jadwal Pengerjaan Table 1.1 Jadwal Pengerjaan Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengumpulan Data: 1. wawancara 2. tinjauan pustaka Analisa Kebutuhan Desain Perangkat Lunak: 3. Flowmap 4. DFD 5. ERD Seminar Pengkodean Pengujian Sidang Akhir 5