Topik Topik Lanjutan Sistem Informasi E - Supply Chain Management Nama Kelompok : Astri Wijayani / 1501151930 Dewi Sartika / 1501150796 Erlini / 1501188082 Novi Otavia / 1501158413 Yennita / 1501156313 Kelas : 06PFM School of Information System 2013/2014 Jakarta Pengertian Supply Chain Management Supply chain management (SCM) adalah kegiatan yang melibatkan koordinasi dalam hal pengadaan barang dan jasa sekaligus mengelola bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan dalam hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan. Selain itu perlunya menjaga hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM bersifat siklus yang berjalan terusmenerus seiring dengan proses bisnis suatu perusahaan yang mencakup : • Aliran material yaitu meliputi aliran produk dari supplier ke customer termasuk retur, services, recycling dan disposal (pembuangan) • Aliran informasi yaitu meliputi transmisi pembelian dan laporan status pengiriman barang • Aliran keuangan yaitu meliputi informasi kartu kredit, syarat dan jadwal pembayaran Proses Supply Chain Dalam supply chain ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan yang mempunyai kepentingan yang sama, yaitu : 1. Supplies 2. Manufactures 3. Distribution 4. Retail Outlet 5. Customers Proses dimulai dari adanya bahan baku, bahan mentah yang dibeli oleh supplier dan kemudian bahan mentah tersebut diolah di dalam pabrik sehingga menjadi bahan jadi yang kemudian didistribusikan ke customer. Para pedagang besar biasa memiliki gudang untuk menyimpan barang-barang tersebut sebelum disalurkan lagi ke pihak pengencer. Kemudian pengencer atau retailer akan menawarkan produk ke consumer atau pengguna. Komponen Utama SCM Upstream Supply Chain Upstream meliputi aktivitas dari supplier ke perusahaan meliputi pembelian bahan baku dan segala hubungan antara supplier ke perusahaan. Aktivitas utama dari upstream adalah pengadaan. Downstream Supply Chain Downstream melibatkan aktivitas dari perusahaan ke customer meliputi kegiatan memperkenalkan dan memasarkan produk termasuk pengiriman produk ke customer akhir. Pada downstream supply chain kegiatan difokuskan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after sales service. E-SCM E-SCM adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan dukungan teknologi internet sebagai sebuah channel system, dimana dengan channel system ini memunungkinkan untuk menghubungkan banyak organisasi agar terlibat dalam supply chain dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan. Pada era modern ini , semua pihak tentu nya mempunyai akses ke internet sehingga penerapan e-scm pun akan sangat mungkin di terapkan dalam rangka pengelolaan informasi. Dengan menggukan e-scm memungkinkan perusahaan untuk dapat mengurangi biaya, seperti pembelian barang dan pelayanan,memperbaiki performance dan procurement dalam desain produk, dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bersama. Kunci Utama e-SCM Perusahaan mempunyai Supply Chain Assets dan Supply Chain Costs. Dimana Supply Chain Cost merupakan biaya yang diperlukan dalam perusahaan untuk mendukung jalannya proses bisnis nya. Sebelum nya, perusahaan akan merencakan strategi-strategi yang diperlukan dalam mendukung proses bisnisnya, setelah itu perusahaan akan melakukan pemilihan alternatif strategi yang akan digunakan, strategi mana yang sesuai. Setelah itu akan dilakukan perencanaan dengan bantuan system seperti ERP,CRM,DW,dll. Dengan itu,perusahaan akan mencapai ROI(Return Of Investment) dengan bantuan dari aset-aset yang dimiliki perusahaan,seperti supplier,employees,partner,dan suctomer. Dengan itu,perusahaan dapat mencapai tujuan ROI nya. Konsep E-SCM 1. Supply Chain Replenishment adalah proses yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan berkerja sama untuk menyediahkan produk-produk atau bahan –bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi target permintaan . 2. Collaborative Planning adalah proses yang berfokus pada aktivitas perencanaan yang berkaitan dengan operasi , produksi , inventori , dan distribusi sehingga keseluruhan perusahaan dapat mengetahui objectivitasnya masing – masing dan dapat memenuhi permintaan pelanggan. 3. Collaborative Product Development adalah proses berkaitan dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa dimana perusahaan bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis sehingga menghasilkan kualitas yang sesuai dan spesifikasi yang telah disepakati. 4. E-procurement adalah penerapan teknologi internet untuk mendukung proses pengadaan. 5. E- logistics adalah berkaitan dengan aktivitas manajemen pergudangan dan transportasi Ada banyak kaitan IT dengan e-scm, salah satunya dalam bentuk EDI (Electronic Data Interchange). EDI(Electronic Data Interchange) EDI (Electronic Data Interchange) merupakan salah satu IT pada SCM , dimana EDI adalah sebuah sistem pertukaran dokumen yang dilakukan secara electronik dalam transaksi bisnis antara komputer. Gambar diatas menunjukkan transformasi dari EDI dimana pada awalnya perusahaan melakukan pertukaran data atau dokumen secara manual, misalnya dengan menggunakan fax, pos, dan lain-lain. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka perusahaan yang ingin tetap bersaing untuk mendapatkan pelanggan harus mampu mengimbangi perkembangan teknologi yang ada, sehingga untuk tetap menjaga hubungan dengan asset perusahaan seperti customer ataupun supplier maka perusahaan menerapkan e-scm dengan dibantu oleh teknologi EDI yang memudahkan dalam pertukaran dan pengiriman informasi sehingga menjadi lebih efisien dan efektif. Manfaat EDI Dengan menggunakan EDI kita bisa mengambil manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Manfaat yang bisa diperoleh diantaranya : 1. Berkurangnya pekerjaan manual Data ditransfer dari sistem ke sistem, tidak banyak menggunakan tenaga manusia dan kertas. 2. Hemat waktu Pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat 3. Lebih sedikit kesalahan, lebih tepat Berkurangnya tenaga manusia berarti mengurangi resiko kesalahan 4. Hemat biaya Tenaga kerja, kertas, printer, tinta, telepon dll 5. Lebih produktif Lebih sedikit kesalahan, lingkungan kerja yang lebih bersih dan proses kerja yang lebih cepat 6. Lebih aman dan dapat dipercaya Lebih aman, karena adanya fasilitas keamanan melalui internet. Dapat dipercaya karena sumber data terjamin. 7. Lebih berorientasi bisnis Sistem ini dapat dikembangkan untuk bagian lain di masa yang akan datang