ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatar-belakangi oleh ketertarikan penulis tentang Perjanjian Kerja Bersama Antara Manajemen PTP Nusantara II Dengan Serikat Pekerja Ditinjau Dari UU No.13 Tahun 2003. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah Bagaimanakah pelaksanaan perundingan Perjanjian Kerja Bersama, Kesepakatan dan perubahan apa saja yang terjadi, Perselisihan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan perundingan Perjanjian Kerja Bersama, Bagaimanakah penyelesaian yang sudah dilaksanakan terhadap perselisihan dan perubahan Perjanjian Kerja Bersama. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan. Dilakukan dengan penelusuran bahan hukum primer dan sekunder. Adapun bahan hukum primer yang diteliti adalah berupa bahan hukum yang terdiri dari Undang-undang Nomot 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maupun peraturan perundang-undangan yang dianggap menunjang penulisan skripsi ini. Bahan sekunder yang diteliti adalah berupa karya ilmiah seperti bahan pustaka, jurnal-jurnal tahunan, buku-buku dan sebagainya. Setelah dilakukan pembahasan maka kemudian diketahui, bahwa Pelaksanaan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT.Perkebunan Nusantara II 2010-2011 dilaksanakan mengingat Undang-undang No.21 Tahun 2000 dan Undang-undang No.13 Tahun 2003 serta KEP-48/Men/IV/2004, lalu pihak serikat pekerja memberikan draft kepada perusahaan yang dalam hal ini PT.Perkebunan Nusantara II atas pengajuan perubahan perubahan pasal-pasal perjanjian dari Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebelumnya demi meningkatkan kesejahteraan karyawan. Pelaksananan perundingan dilaksanakan sebagaimana diatur KEP-48/Men/IV/2004, tetapi di PT.Perkebunan Nusantara II ada diadakan pertemuan informal yang bertujuan untuk membahas masalah-masalah redaksional dan hal-hal umum dimana hal ini di dasari pertimbangan untuk mempermudah waktu jalannya perundingan yang berakibat pada efisiensi biaya dalam pelaksanaan perundingan. Tahap jalannya perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2010-2011 tidak sepenuhnya sebagaimana diatur oleh KEP48/Men/IV/2004 hal ini disebabkan oleh kehadiran para pengurus cabang yang mewakili kebun-kebun yangg mengawal jalannya perundingan dan meminta kepastian atas eskalasi kenaikan upah agar dapat terpenuhi. Pelaksanaan perundingan merupakan dari asas musyawarah mufakat maka di sepakati oleh tim perunding dari perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada Tim Perunding Serikat Pekerja terlebih dahulu mensosialisasikan beberapa pasal kepada para pengurus cabang yang berada diluar. Hal ini telah di koordinasikan ke pihak petugas mediasi walaupun ini menyimpang dari ketentuan tata tertib namun perundingan ini untuk mencapai mufakat dan tidak menimbulkan keributan dan perselisihan maka dianggap tidak masalah guna mencapai kemufakatan. Universitas Sumatera Utara