perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A.Pengertian Merk 1. Definisi Merk Sesuai dengan tema dalam penelitian yang membahas tentang brand image (Citra Merk), maka dalam bab Landasan Teori ini akan dijelaskan beberapa pengertian tentang merk sebagai kumpulan teori yang mendasari dalam penelitian kali ini. Telah dijelaskan pengertian tentang merk dalam bab Pendahuluan bahwa merk adalah suatu tanda,istilah,lambang atau desain maupun gabungan dari semua itu yang diharapkan dapat membedakan barang / jasa dari produk milik pesaing (Kottler 2001:575). Pada pernyataan pertama tersebut ditekankan bahwa merk adalah sesuatu yang dapat membedakan suatu produk dari produk yang lain. Suatu produk tidak dapat dibedakan hanya dengan kualitas, bentuk, maupun rasa yang dimiliki oleh produk tersebut namun konsumen membutuhkan hal yang lebih mudah diingat kembali, sesuatu yang lebih spesifik tentang produk yang telah dirasakan manfaatnya, maka pemberian merk merupakan hal yang tepat dalam membedakan suatu produk dengan produk milik pesaing. Pemberian merk yang tepat akan memudahkan konsumen dalam memilih serta mengingat kembali produk yang telah dirasakan manfaatnya maupun produk yang telah direkomendasikan oleh seseorang,dalam pernyataan teori yang pertama ini pengertian merk memiliki arti penting bahwa merk merupakan sarana yang dapat commit to user digunakan oleh para pelaku usaha untuk memudahkan serta membantu konsumen 12 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam membuat perbedaan terhadap suatu produk dengan produk yang lain. Masih dalam buku yang sama strategi pemilihan merk juga memiliki keenam elemen yang mendukung merk tersebut. Keenam merk tersebut dimaksudkan agar merk tersebut memiliki kekuatan serta identitas yang dapat mewakili produk di belakangnya, keenam elemen merk tersebut antara lain : a. Dapat diingat, seberapa mudah merk itu diingat maupun dikenali oleh para konsumen. b. Berarti, apakah merk tersebut dapat mengindikasikan kaategori yang berhubungan dengan produk tersebut. c. Dapat disukai, seberapa menarik merk tersebut,bahkan dapat disukai secara verbal maupun visual. d. Dapat ditransfer, elemen yang menilai apakah suatu merk dapat digunakan untuk sebuah produk baru,bahkan melintasi batas geografis. e. Dapat disesuaikan menilai bahwa elemen dalam suatu merk dapat disesuaikan serta diperbaharui. f. Dapat dilindungi, merupakan elemen yang harus ada dalam suatu merk, apakah merk tersebut dapat dilindungi secara hukum. Keenam elemen merk diatas dapat memainkan sejumlah peran penting dalam pembangunan merk. Konsumen yang tidak memiliki banyak informasi mengenai produk yang ingin dibeli elemen merk yang dapat diingat serta mudah dikenali menjadi salah satu faktor yang dapat digunakan untuk membantu seorang konsumen yang minim informasi,pemilihan nama merk yang memiliki arti serta commit to user menggambarkan kondisi produknya dapat menambah keyakinan konsumen dalam 13 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id membeli suatu barang karena asosiasi yang ditanamkan dalam produk tersebut melalui merk. Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Rangkuti dalam bukunya The Power of Brands (2004) merk adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merk sama dengan yang diungkap dalam buku karangan Kottler & Keller bahwa pemberian merk adalah mendefinisikan suatu produk maupun jasa dari produk serupa milik pesaing. Pengertian merk menurut David A. Aaker merk adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Sama dengan beberapa konteks pengertian merk di atas bahwa merk digunakan untuk membedakan sautu produk dari produk milik pesaing. Pengertian tentang merk juga telah dijelaskan serta dijabarkan oleh Pemerintah Indonesia yang telah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 15 Tahun 2001, berikut pengertian serta beberapa macam jenis merk yang telah diatur dalam undang-undang tersebut (Sunyoto 2013:51) : a. Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. commit to user 14 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Merk dagang adalah merk yang digunakan pada barang yang diperdagangkanoleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis lainya. c. Merk jasa adalah merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainya. d. Merk kolektif adalah merk yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan barang dan atau jasa sejenis lainya. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merk adalah suatu lambang, simbol, maupun nama yang diberikan pada suatu produk agar produk tersebut dapat dibedakan dengan produk lain oleh konsumen, lebih dari sekedar itu merk yang kuat melekat citranya dalam benak konsumen merupakan aset perusahaan yang harus dipertahankan serta ditingkatkan dalam rangka memasuki suatu pasar yang kompetitif. 2. Peran Merk Peran merk telah sedikit dijelaskan diatas beberapa faktor yang membuat merk menjadi begitu penting seperti dikutip dalam buku Strategi menaklukan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk yang ditulis oleh Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak terdapat enam faktor,antara lain: commit to user 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Emosi konsumen yang tidak stabil,dapat diatasi melalui janji yang terdapat dalam merk yang konsisten diwujudkan. b. Merk mampu menembus setiap batas budaya serta pasar,karena merk yang kuat, menarik serta konsisten terhadap janjinya dapat dengan mudah diterima oleh konsumen. c. Merk mampu menciptakan komunikasi interaksi terhadap konsumen, semakin kuat interaksi tersebut maka semakin kuat interaksi semakin banyak brand association yang dapat dikaitkan dengan produk tersebut,dan hal itu akan semakin meningkatkan citra merk (Brand Image). d. Merk yang kuat dapat merubah perilaku konsumen sehingga dapat menciptakan suatu market niche (Ceruk Pasar) yang menguntungkan. e. Merk dapat memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan,seperti yang telah dijelaskan diatas,dengan adanya merk konsumen dapat membedakan suatu produk dengan produk lain. f. Merk menjadi aset yang berharga dalam perusahaan jika kinerja merk selalu konsisten terhadap janji yang diberikan. Pengertian pertama membahas tentang emosi konsumen yang tidak stabil terhadap penilaian pada suatu produk. Emosi konsumen yang tidak stabil dalam manfaat pertama yang didapat dari merk membahas tentang nilai yang didapat seorang konsumen apakah telah sesuai dengan komitmen perusahaan tersebut dalam merknya. Emosi konsumen yang terkadang telah kecewa dengan kinerja suatu produk karena telah gagal memenuhi komitmen yang ada dalam suatu merk commit to janji user suatu merk produk yang ditepati tersebut dapat diatasi dengan memberikan 16 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id secara konsisten sehingga konsumen akan puas serta percaya terhadap merk tersebut. Manfaat yang kedua berbicara mengenai faktor merk yang lebih flexible menembus batas suatu budaya dan pasar selain manfaat produk yang dapat diterima masyarakat secara luas,merk yang dibuat perusahaan diharap dapat menembus serta mengubah pemikiran seseorang tentang produk tersebut serta memahami keunikan dari suatu produk. Peran yang ketiga menjelaskan tentang bagaimana merk mampu membangun interaksi yang akrab dengan konsumen karena konsumen yang telah mengenal secara baik merk tersebut. Semakin kuat interaksi terhadap merk tersebut maka akan timbul suatu pemikiran dari konsumen untuk mengasosisasikan merk tersebut dengan suatu hal seperti gaya hidup misalnya, seorang konsumen yang memilih perumahan di kawasan elite dengan desain hunian mediterania akan menganggap dirinya sebagai seorang kalangan atas dengan selera tinggi dalam memilih produk,sehingga ia akan berpikir bahwa rumah yang ia pilih merupakan perumahan yang hanya bisa dibeli serta ditempati konsumen kalangan atas. Merk dapat mengubah perilaku konsumen,merk yang kuat dapat merubah perilaku konsumen sehingga dapat menjadikan suatu ceruk (Niche) dan biasanya manfaat merk seperti ini sangat diinginkan oleh perusahaan yang baru berdiri sehingga dapat merebut sebagian kecil pasar yang dikuasai oleh seorang market leader. Peran yang kelima sama seperti pembahasan pengertian merk yang dapat digunakan membantu konsumen dalam memilih serta membedakan suatu produk commit to user dengan produk lain. 17 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Manfaat Merk Selain memiliki peran dalam bidang pemasaran suatu produk yang telah disebutkan di atas. Merk juga memberikan manfaat terhadap suatu produk juga terbagi ke dalam dua manfaat penting bagi penjual serta konsumen (Sunyoto 2013:55),antara lain: Bagi Penjual: a. Nama merk memudahkan penjualan untuk mengolah pesanan dan menekan permasalahan. Bagi seorang penjual tentu lebih mudah menjual barang atau produk yang memiliki merk dengan citra yang baik di kalangan masyarakat. Tanpa diarahkan konsumen tentu akan lebih memilih produk yang memiliki citra merk yang baik,karena suatu produk dengan citra merk yang baik akan membentuk persepsi yang positif pada setiap konsumen sehingga memilih produk dengan merk tersebut daripada produk tanpa merk. b. Merk memberikan peluang kepada penjual melalui komitmen pembeli terhadap suatu produk. Sebuah produk dapat terdistribusikan dengan baik kepada konsumen tidak hanya didukung dari keahlian tenaga pemasar,namun konsumen sendiri memiliki ketertarikan dengan produk tersebut melalui image yang dimiliki produk tersebut. Citra produk yang diterima baik oleh konsumen akan berlanjut dengan keputusan pembelian yang dilakukan terhadap produk tersebut. commit to user 18 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Merk membantu penjual dalam menentukan segmen Dalam suatu pasar, pasti terdapat produk dengan jenis yang sama namun dengan adanya merk,hal tersebut dapat membagi produk dengan jenis yang sama tersebut dalam memiliki segmen yang berbeda. d. Citra perusahaan dapat dibina dengan merk yang baik. Telah dijelaskan pada butir sebelumnya bahwa citra suatu merk sangat penting bagi produk tersebut, disamping itu citra merk merupakan cerminan komitmen suatu perusahaan,jika citra merk suatu produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen,maka perusahaan tersebut telah bekerja keras dalam memenuhi komitmen produk tersebut demi kepuasan yang diterima konsumen. e. Merk akan melindungi penjualan dari pemalsuan produk Produk yang telah diberi merk berarti telah dilindungi oleh undang-undang yang berlaku dalam suatu negara tentang peraturan merk, sehingga pihak manapun yang sengaja melakukan pemalsuan terhadap produk tersebut akan diberi sanksi hukum sesuai undang-undang yang berlaku tentang peraturan merk tersebut. Bagi Konsumen a. Mempermudah konsumen meneliti suatu produk Pada manfaat kali ini konsumen akan lebih memilih produk dengan merk yang sudah terkenal memiliki citra yang baik di masyarakat ketika konsumen tersebut dihadapkan pada sebuah pilihan. commit to user 19 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Misalkan Warga pendatang dari luar kota Solo yang ingin menetap di Solo akan membutuhkan rumah sebagai kebutuhan primer mereka ketika menetap di Kota ini,maka ketika mendengar dan melihat promosi tentang PT.Peni Regency yang telah berdiri cukup lama,maka konsumen tersebut akan memilih hunian milik PT.Peni Regency karena citra baik dari perusahaan tersebut dalam membangun hunian yang nyaman serta berkualitas. b. Membantu konsumen dalam memperoleh kualitas produk yang sama. Ketika konsumen telah nyaman dan puas terhadap suatu produk maka konsumen tersebut akan melakukan pembelian berulang untuk produk tersebut,maka konsumen dalam pembelian berulang tersebut akan menghafal merk tersebut sebagai produk yang sesuai bagi diri konsumen. B. Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merk) Merk selain digunakan sebagai alat paling mudah dalam membedakan suatu produk dengan produk milik pesaing,lebih dari itu merk merupakan aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif nilai suatu merk sebanding dengan sulitnya perusahaan baru dalam membuat merk serta ikut bersaing dengan merk yang sudah ada. Persaingan dalam dunia pemasaran saat ini tidak hanya ditunjang dengan jaminan kualitas,harga yang bersaing,serta media promosi yang telah digunakan,namun jauh daripada itu persaingan dalam pemasaran lebih mengarah kepada persepsi yang telah ditanamkan suatu produk dalam benak konsumen. commit to user 20 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Brand equity (Ekuitas merk) memiliki pengertian nilai tambah yang diberikan kepada suatu produk serta dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubunganya dengan merk (Kottler 2009:263). Pengertian tersebut memiliki pemahaman bahwa brand equity (Ekuitas Merk) merupakan nilai tambah atau kekuatan yang diberikan oleh perusahaan agar tercipta suatu citra tersendiri bagi konsumen mengenai produk tersebut. Pemasar dapat menggunakan berbagai perspektif untuk mempelajari ekuitas merk. Perspektif berbasis konsumen memandang bahwa kekuatan merk terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dan dirasakan oleh konsumen tentang merk sepanjang waktu. Sebuah merk memiliki ekuitas merk merk berbasis konsumen yang positif ketika konsumen tersebut memiliki respon yang lebih positif setelah produk tersebut teridentifikasi, sebaliknya jika ekuitas merk berbasis konsumen yang dimiliki bersifat negatif, maka konsumen tersebut tidak menyukai aktifitas pemasaran dari produk yang belum teridentifikasi tersebut. Terdapat tiga cara yang dapat dilihat untuk mengetahui ekuitas merk berbasis konsumen tersebut (Kottler 2009:263) . 1. Pertama, ekuitas merk itu timbul ketika ada perbedaan respon konsumen atas nilai tambah yang diberikan oleh perusahaan pada produk merk tersebut,jika respon yang dimiliki oleh konsumen sama maka produk tersebut hanya produk versi generik maka persaingan hanya ada dalam tingkat harga. commit to user 21 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Kedua, perbedaan respon akibat dari Brand Knowledge (Pengetahuan merk) terdiri dari semua pikiran,perasaan,citra,serta pengalaman yang secara khusus merk harus menghasilkan suatu asosiasi merk yang kuat. 3. Ketiga, dilihat dari segi pendapatan,merk yang kuat akan menghasilkan pendapatan yang tinggi serta citra konsumen yang positif. Ekuitas merk juga memiliki manfaat dalam praktik pemasaran. Beberapa manfaat yang dimiliki dari ekuitas merk yang kuat,antara lain: a. Memperbaiki persepsi produk b. Loyalitas lebih besar c. Tidak terlalu rentan terhadap tindakan pemasaran kompetitif d. Tidak terlalu rentan terhadap krisis pemasaran e. Kerjasama serta dukungan dagang yang lebih besar f. Efektifitas komunikasi pemasaran yang meningkat g. kemungkinan peluang lisensi h. Peluang perluasan merk tambahan Ekuitas merk yang kuat akan memberikan nilai bagi perusahaan yang dijelaskan dalam buku Mengelola Merk (Ambadar 2007) antara lain sebagai berikut: a. Ekuitas merk dapat dikomunikasikan secara visual terhadap konsumen, sehingga konsumen dapat dengan mudah membedakan suatu produk dari produk milik pesaing. commit to user 22 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Ekuitas merk memberikan peluang bagi produsen untuk melakukan perluasan merk sehingga dapat mengeksploitasi pasar secara lebih mendalam. c. Ekuitas merk yang kuat,akan memberikan value yang tinggi baik terhadap produsen maupun konsumen. d. Merk dapat menjadi suatu basis untuk loyalitas serta fanatisme yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu produk. e. Merk dapat menjadi komponen keunggulan dalam bersaing sehingga sulit ditiru oleh para pesaing. Semakin banyak perusahaan yang telah bersaing dalam suatu bidang dalam satu pasar, semakin meningkat pula persaingan diantara merk yang juga telah ada di pasar,hanya merk dengan ekuitas kuat yang akan tetap mampu bersaing serta menguasai pasar. Melihat begitu penting brand equity ini membuat semakin penting peran brand equity sendiri sebagai landasan dalam menentukan langkah strategi pemasaran dari suatu produk. Semakin kuat brand equity suatu produk maka semakin kuat pula daya tarik yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk tersebut sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk mengkonsumsi atau memakai produk tersebut serta melakukan pembelian dan menghasilkan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Brand Equity juga memiliki pengertian yang hampir sama yaitu seperangkat aset dan liabilitas merk terkait dengan suatu merk,nama,simbol yang mampu menambah maupun mengurangi nilai suatu produk baik pada perusahaan maupun commit to user pada pelanggan (Durianto 2001:4). Menurut David A. Aaker yang dikutip oleh 23 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Durianto dalam bukunya Strategi Memenangkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk,brand equity dapat dikelompokan ke dalam lima kategori,yaitu: a. Brand Awareness (Kesadaran Merk) Menunjukan kesanggupan pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merk merupakan bagian dari produk tertentu. b. Brand Association (Asosiasi Merk) Menunjukan pencitraan merk terhadap kesan tertentu baik kebiasaan,gaya hidup,manfaat,atribut produk. c. Perceived Quality (Persepsi Kualitas) Menunjukan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas suatu produk. d. Brand Loyalty (Loyalitas Merk) Mencerminkan keterikatan seorang konsumen dengan suatu merk tertentu. e. Other Proprietary brand assets (Aset-aset merk lainya). Keempat elemen brand equity diatas merupakan komponen utama serta dikenal sebagai elemen utama dari brand equity sedangkan komponen kelima secara langsung akan dipengaruhi keempat elemen utama tersebut.Secara jelas dapat disimpulkan bahwa brand equity merupakan sesuatu yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Nilai tambah yang diberikan perusahaan terhadap suatu produk dapat menjadikan produk tersebut memiliki asosiasi tersendiri dalam benak konsumen. Dengan demikian perusahaan yang tetap ingin bertahan serta lebih maju dalam memenangkan persaingan wajib mengetahui posisi serta kondisi dari brand equity produk milik perusahaan terseebut. commit to user 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Pengertian Brand Association (Asosiasi Merk) Upaya sebuah perusahaan dalam menanamkan image (citra) merk yang positif dalam benak konsumen sesungguhnya tergantung dari perusahaan tersebut dalam mengubah persepsi konsumen tersebut. Pernyataan tersebut mungkin adalah inti dari keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya namun hal itu merupakan hal paling sulit yang harus dilakukan seorang pemasar agar produk yang dimiliki perusahaan tersebut diterima secara positif di benak konsumen. Salah satu cara termudah dalam mempengaruhi persepsi konsumen dalam memilih suatu produk adalah dengan brand association. Brand association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatanya mengenai suatu merk (Durianto 2001:69). Sesuai dengan pengertian tersebut brand association sendiri muncul dalam benak seseorang mengenai suatu merk yang secara tidak langsung persepsi konsumen tersebut mengaitkanya dengan suatu hal, namun pada kenyataan yang terjadi saat ini sebenarnya asosiasi tersebut telah ditanamkan oleh perusahaan sehingga konsumen mengetahui dengan sendirinya image apa yang ada dalam produk tersebut. Penerapan atau penanaman brand association oleh perusahaan sebenarnya telah direncanakan secara matang sebelum produk tersebut dijual di pasaran. Beberapa perusahaan ada yang secara terbuka menunjukan asosiasi produk tersebut sehingga konsumen mengerti nilai apa yang ada dalam produk tersebut namun ada yang secara tersirat asosiasi produk tersebut diberikan kepada konsumen sehingga konsumen dapat menentukan sendiri persepsi yang mereka buat terhadap produk tersebut. Menurut commit to user penelitian seorang konsumen diberi 250 iklan dalam satu hari namun konsumen 25 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tersebut hanya memperhatikan 11 sampai 20 iklan saja (Setiadi 159:2003) hal tersebut merupakan hal yang mendasari perusahaan untuk menanamkan asosiasi ke dalam suatu produk secara tersirat agar dapat menarik persepsi konsumen dalam menerka nilai apa yang terkandung dalam produk tersebut,semakin konsumen berpikir, semakin konsumen tersebut tertarik akan produk tersebut. Selain berguna untuk membantu perusahaan dalam menanamkan image yang positif dalam benak konsumen brand association juga memiliki beberapa manfaat atau nilai yang akan dijelaskan dalam bagan berikut ini: Help Process Differentiate Reason to buy Brand Association Create Positive Attitude Basic for Extentions Gambar 2.1 Nilai Asosisasi Merk commit to user2013) (Sumber : Sangadji 26 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bagan tersebut akan dijelaskan (Durianto 69:2001),antara lain: a. Help process (Membantu proses penyusunan informasi) b. Differentiate (Membedakan) Suatu asosiasi dapat membuat perbedaan yang penting dalam suatu produk dengan produk lain. c. Reason to buy (Alasan pembelian)Brand association dapat memberikan alasan yang spesifik mengapa konsumen memilih produk tersebut. d. Create Positive Attitude (Menciptakan perasaan yang positif) Dimana asosiasi tersebut dapat memberikan perasaan yang positif terhadap konsumen sehingga konsumen akan tertarik dengan produk tersebut. e. Basic for Extentions (Dasar untuk perluasan) Asosisasi dapat menciptakan kesesuaian antara merk dengan produk baru sehingga konsumen diharapkan memiliki alasan yang kuat untuk membeli produk yang baru tersebut. Asosiasi merk dalam hal ini juga mendukung dengan persepsi konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen. Konsumen yang telah merasakan manfaat suatu produk maka akan muncul ingatan terhadap produk tersebut yang lebih besar dibandingkan ketika konsumen belum merasakan produk tersebut,kekuatan asosiasi merk ditunjukan dengan semakin baik pula reputasi produk tersebut di benak konsumen karena produk tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri konsumen. commit to user 27 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pendapat serta pengertian tentang brand association yang telah dijelaskan di atas telah mampu menjadi dasar dalam hal membangun citra merk yang positif,perusahaan terlebih dahulu harus mampu menanamkan asosiasi merk yang kuat terhadap produk tersebut,jika asosiasi merk yang ditanamkan dalam produk tersebut sudah tepat maka akan muncul image yang positif dalam benak konsumen dalam mengkaitkan produk tersebut dengan asosiasi yang positif sehingga dapat menambah rasa percaya diri konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut. D. Pengertian Brand Image (Citra Merk) Selain simbol,lambang,maupun desain yang terdapat dalam emblem merk tersebut kekuatan serta citra merk dapat menjadi salah satu faktor dalam membedakan suatu produk dengan produk pesaing. Citra yang telah tertanam baik dalam suatu merk dapat menjadi suatu kekuatan yang mendukung merk tersebut mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan,selain itu merk dengan citra yang bagus di kalangan masyarakat akan sulit ditemukan niche (ceruk) yang dapat dimanfaatkan oleh pesaing karena masyarakat yang telah percaya akan produk dengan citra yang baik tersebut. Citra atau yang sering disebut dengan image memiliki arti gambaran, kesan dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Setiadi 2003:180),sedangkan citra merk sendiri menurut Phillip Kottler & Kevin Lane Keller adalah cara masyarakat menganggap merk secara aktual (Kottler 2009:272). commit to user 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Citra di dalam sebuah perusahaan sendiri terbagi menjadi tiga (Setiadi 2003:179) yaitu: 1. Citra merk Citra merk sendiri mempresentasikan keseluruha persepsi terhadap suatu merkdan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merk tersebut. Citra terhadap merk ini memiliki sedikit kesamaan arti dengan manfaat merk dalam memberi peluang kepada penjual melalui komitmen konsumen terhadap produk tersebut karena citra merk ini berhubungan dengan sikap konsumen menanggapi suatu merk produk dengan persepsi yang positif sehingga akan melakukan pembelian berulang. 2. Citra Toko Citra toko sering didapat konsumen dari rekomendasi seseorang atau dari konsumen tersebut dalam mengunjungi gerai toko yang menjual produk tersebut. Citra toko ini dinilai dengan kondisi toko,penilaian kerabat yang telah berkunjung,maupun pelayanan. Citra toko ini sangat berpengaruh terhadap citra merk,karena pelayanan yang disampaikan karyawan toko tersebut dalam menyampaikan produknya akan membuat konsumen percaya terhadap kualitas barang tersebut. 3. Citra Perusahaan Selain citra merk serta toko,citra perusahaan juga penting untuk dinilai konsumen dalam hal memilih produk. Ketika konsumen memiliki pengalaman baik terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan usermemiliki citra yang positif karena tersebut maka perusahaan commit tersebuttoakan 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id telah dapat memenuhi komitmen perusahaan tersebut dalam memberikan kepuasan terhadap konsumen. Pendapat tentang citra yang berbeda juga dikemukakan Phillip Kottler dalam bukunya Manajemen Pemasaran. Dalam buku ini akan dijelaskan perbedaan Brand Image atau citra merk dengan identitas merk. Identitas merk sendiri memiliki pengertian cara perusahaan membidik untuk mengidentifikasi atau memposisikan dirinya sendiri atau produknya (Kottler 2009:272) sedangkan citra merk adalah cara masyarakat menganggap mereka secara aktual. Pengertian ini menjelaskan bahwa identitas serta citra merk adalah dua hal yang berbeda,selain dilihat dari sudut pandang merk tersebut dilihat,dua hal tersebut merupakan serangkaian cara perusahaan untuk menanamkan suatu persepsi positif kepada konsumen tentang penilaian mereka terhadap produk perusahaan tersebut. Perusahaan yang menghendaki agar citra merk yang mereka miliki dapat tertanam dengan baik dalam pikiran konsumen, mereka harus memperlihatkan identitas merk mereka melalui seluruh media promosi serta pemenuhan komitmen perusahaan tentang produk tersebut. Secara sederhana mengetahui serta membangun citra merk dapat dilakukan jika suatu perusahaan telah memahami tentang brand equity (ekuitas merk) yang dimiliki oleh perusahaan. Ekuitas merk yang merupakan kekuatan atau nilai tambah yang dimiliki oleh produk tersebut merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap citra suatu merk,ekuitas merk yang kuat maka akan memiliki persepsi positif pada konsumen produk tersebut sehingga akan commit to user menghasilkan suatu keputusan pembelian serta komitmen seorang konsumen 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap produk tersebut. Pada tingkatan yang lebih tinggi selain ekuitas merk yang kuat akan membentuk suatu persepsi positif serta komitmen seorang konsumen terhadap produk tersebut, ekuitas merk juga akan membentuk suatu asosiasi di dalam persepsi konsumen tersebut dalam memakai produk pilihanya,jika brand association yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat potensi ini akan meningkatkan brand image (Durianto 2001:2). Pemahaman diatas merupakan salah satu faktor mengapa di dalam penelitian ini membahas juga tentang brand equity serta brand association yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Selain dari ekuitas merk hal yang lebih inti perlu diperhatikan dalam usaha perusahaan membangun citra yang positif terhadap produknya adalah dengan menanamkan asosiasi merk yang tepat dalam produk tersebut. E.Pengertian Persepsi Persepsi merupakan hal utama selain citra suatu produk yang akan dibahas dalam penelitian ini. Image atau citra suatu produk yang positif dikembangkan oleh perusahaan kurang efektif bila seorang pemasar tidak mengetahui persepsi yang dimiliki oleh sebagian besar konsumen produk tersebut. Citra positif yang telah tertanam dalam benak konsumen akan percuma jika konsumen tersebut hanya memandang suatu produk sebagai produk yang berkualitas tanpa diikuti oleh keinginan untuk membeli produk tersebut, maka dari itu seorang pemasar selain sanggup membangun citra yang positif harus bisa memahami apa yang diinginkan konsumen dalam menentukan suatu produk demi memenuhi commit to user kebutuhanya. 31 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan (Sangadji 64:2013). Pada pengertian pertama ini persepsi seseorang timbul karena adanya sensasi, sensasi sendiri merupakan tanggapan yang cepat dari indera penerima terhadap stimuli dasar seperti cahaya,warna,dan suara (Setiadi 160:2003), jadi secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa sensasi merupakan sesuatu yang menarik sehingga membuat indera penerima yang dimiliki seseorang dapat menangkap dengan cepat serta membekas dalam ingatan seseorang tersebut. Selain disebabkan oleh adanya sensasi,persepsi juga timbul dari pengalaman masa lalu sesuai dengan pengertian menurut William J.Stanton (2001) bahwa persepsi merupakan makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera (Sangadji 64:2013). Secara garis besar dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hal yang dapat memacu timbulnya suatu persepsi dalam benak seseorang disebabkan oleh karena adanya suatu stimulus atau rangsangan, stimulus sendiri dapat diartikan sebagai bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Stimulus merupakan salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu persepsi, selain itu ada dua hal lain yang mempengaruhi persepsi yaitu: 1. Karakteristik dari stimuli. 2. Hubungan stimuli dengan lingkunganya. to user 3. Kondisi-kondisi dalam diricommit kita sendiri. 32 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Melihat ketiga hal yang dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi dalam benak konsumen,persepsi setiap orang dalam menilai suatu objek tentu akan berbeda-beda jika hal tersebut ditinjau oleh pikiran serta lingkungan di sekitarnya. Konsumen yang memiliki latar belakang lingkungan yang beragam akan memiliki persepsi yang beragam pula dalam menilai suatu produk,sebagai contoh salah seorang konsumen yang berprofesi sebagai seorang pengusaha dengan jadwal kegiatan usaha yang padat menginginkan suatu hunian dengan desain minimalis serta lingkungan yang privat serta nyaman akan memilih tipe hunian model cluster karena menilai lingkungan yang dimiliki oleh hunian model cluster tersebut dirasa nyaman dan tenang walaupun harga yang ditetapkan sangat mahal,hal ini berbeda dengan seseorang yang berprofesi sebagai buruh dengan penghasilan minim akan memilih membeli tanah kavling dan dibangun sendiri karena biaya yang dikeluarkan lebih murah serta memiliki pemikiran yang terpenting adalah sebuah rumah untuk tempat tinggal. Para pemasar harus mengetahui bahwa konsumen terbuka terhadap jumlah stimuli yang sangat banyak, karena itu seorang pemasar atau perusahaan harus mampu menyediakan sesuatu yang khusus atau spesifik serta original sebagai stimuli jika perusahaan tersebut ingin menarik perhatian konsumen. Untuk lebih memahami proses sebuah stimuli dapat ditangkap oleh indra penerima yang dimiliki manusia bagan berikut akan menjelaskan: commit to user 33 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Stimuli: Sensasi Pemberi Arti Penglihatan Suara Bau Rasa Indra Penerima Perhatian Interpretasi PERSEPSI Tanggapan Gambar 2.2 Proses Perseptual (Diadaptasi dari Solomon,2002) (Sumber : Setiadi 2003) Dari bagan di atas menjelaskan bagaimana sebuah stimuli ditangkap oleh indra penerima sebagai sebuah sensasi yang menarik karena sensasi ditangkap secara cepat oleh indera penerima yang dimiliki oleh manusia,kemudian diproses sehingga timbul suatu persepsi yang ada dalam diri diri manusia. 1. Bentuk Stimulus terhadap Konsumen Konsumen yang memiliki latar belakang berbeda tentu akan merespon stimulus yang diberikan dalam suatu produk dengan cara yang berbeda,berikut merupakan dua bentuk stimuli yang digunakan dalam pemasaran suatu produk. a. Stimuli Pemasaran commit to user 34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Stimuli pemasaran sendiri merupakan sebuah komunikasi yang dirancang atau stimuli fisik yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen (Sangadji 65:2013). Produk serta segala komponen yang terdapat dalam suatu produk merupakan stimulus utama (Primary Stimulus),sedangkan komunikasi yang dirancang untuk mempengaruhi konsumen merupakan stimulus tambahan (Secondary Stimulus) yang mempresentasikan suatu produk tersebut. Stimuli Lingkungan Merupakan stimuli fisik yang dirancang untuk mempengaruhi lingkungan. Terdapat dua faktor kunci yang menentukan bagaimana stimuli dipersepsikan yaitu: 1. Censory Element (Elemen Inderawi) Censory Element mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan,dan hal itu sangat penting dalam desain produk,faktor yang terdapat dalam censory element adalah: a. Warna b. Bau c. Rasa 2. Structural Element (Elemen Struktural) Elemen struktural sendiri membahas tentang segi periklanan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut mengenai produk yang dimiliki. Selain produk tata letak iklan dalam sebuah pemasaran baik dalam media cetak maupun elektronik berperan penting dalam memasarkan suatu produk commit to user 35 perpustakaan.uns.ac.id sehingga digilib.uns.ac.id membentuk sebuah persepsi konsumen melalui iklan tersebut,berikut merupakan beberapa faktor yang terdapat dalam elemen struktural: a. Ukuran Ukuran yang terdapat dalam iklan cetak sangat berpengaruh dalam mempengaruhi persepsi konsumen,produk dengan iklan ukuran yang besar akan lebih dipandang sebagai produk dengan kualitas baik serta memunculkan citra bahwa produk tersebut bukan produk sembarangan karena pada saat ini usaha dalam periklanan suatu produk memakan biaya yang sangat besar.Seperti Peni Regency salah satu perusahaan property di Kota Solo yang ingin menampilkan citra yang positif berani menggunakan dua buah baliho besar yang terdapat di jalan protokol kota Solo yaitu Jl.Slamet Riyadi. b. Posisi Penelitian pemahaman mengungkapkan untuk gambar,tulisan,serta iklan posisi bahwa untuk pengaturan iklan itu memaksimalkan kombinasi antara ditempatkan dapat memudahkan konsumen dalam melihat iklan tersebut. c. Warna Kombinasi warna dalam suatu iklan dapat menarik seorang konsumen dalam melihat iklan tersebut. commit to user 36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d. Kontras Dalam pembahasan kontras ini menurut pemahaman lebih membahas kepada pencahayaan yang diterapkan dalam iklan tersebut. Iklan baliho PT.Peni Regency yang terletak di Jalan Slamet Riyadi memiliki pencahayaan yang cukup sehingga ketika pengguna jalan yang melewati jalan tersebut dan berhenti saat trafic light menyala akan dapat melihat dengan jelas iklan tersebut pada malam hari. Karakteristik Konsumen yang mempengaruhi Persepsi Persepsi konsumen dalam menerima berbagai stimulus yang diterimanya memiliki bebrapa karakteristik,beberapa karakteristik yang mempengaruhi persepsi tersebut antara lain: 1. Membedakan Stimulus (kemampuan konsumen untuk menangkap beberapa stimuli) Dalam menanamkan persepsi dalam suatu produk,penting bagi pemasar mengetahui bagi perusahaan bagaimana seorang konsumen dapat membedakan antara dua atau lebih stimuli,oleh karena itu media promosi berupa iklan merupakan cara efektif untuk membantu konsumen dalam membedakan suatu merk,karena beberapa konsumen ada yang peka terhadap harga namun di sisi lain terdapat juga konsumen yang peka akan harga namun juga kualitas. commit to user 37 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Tingkat Ambang Batas (Threshold Level) kemampuan konsumen dalam kepekaan Merupakan kemampuan konsumen dalam mendeteksi perbedaan stimuli ditentukan oleh suatu tingkat ambang batas. Terdapat dua tingkat ambang batas yang dimiliki konsumen yaitu absolute threshold merupakan jumlah rangsangan minimum yang dapat dideteksi oleh saluran inderawi sedangkan differential threshold merupakan kemampuan inderawi untuk menentukan tingkat ambang batas antara dua stimuli (Setiadi 165:2003). 3. Persepsi Bawah Sadar (Subliminal Perception) Merupakan kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap stimuli yang berada di bawah kesadaran atau berada di batas bawah kesadaranya. Melalui iklan biasanya dimunculkan suatu promosi produk secara sekilas yang ada dalam suatu film yang secara tidak sadar akan ditangkap melalui alam bawah sadar penonton sehingga akan menjadi sensasi yang menarik pikiran konsumen terhadap produk tersebut. 4. Tingkat Adaptasi Menjelaskan dimana konsumen sudah merasa terbiasa dalam menerima stimulus yang sama sehingga tidak lagi mampu memperhatikan stimulus tersebut sehingga konsumen akan terbiasa menanggapi stimulus tersebut. 5. Generalisasi Stimulus Terjadi ketika konsumen menerima beberapa stimulus akan melihat beberapa kesamaan dalam beberapa stimulus yang diberikan sehingga commit to user dalam tahap itu seorang konsumen sedang melakukan generalisasi 38 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id stimulus,hal ini merupakan hal yang dihindari oleh para pemasar karena mereka telah berusaha membuat perbedaan dalam produknya,walau di sisi lain hal ini memiliki keuntungan bila suatu produk disamakan dengan produk yang memiliki kualitas di atas produk tersebut. F. Proses Persepsi Pembahasan selanjutnya merupakan hal penting dalam memahami bagaimana persepsi tersebut terbentuk,yaitu mengenai proses persepsi. Proses persepsi sendiri terdiri dari tiga hal diantaranya seleksi,organisasi,serta interpretasi. 1. Seleksi Perseptual Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen mencoba memahami serta memilih stimulus yang diberikan berdasarkan psychological set yang dimiliki,psychological set yaitu segala memori yang berada dalam benak konsumen (Sangadji 69:2013). Sebelum seleksi persepsi terjadi sebuah stimulus harus mendapatkan perhatian dari seorang konsumen maka dari itu terdapat dua proses yang masuk dalam definisi seleksi yaitu a. Perhatian (Attention) Perhatian dari konsumen secara disengaja disebut sebagai voluntary attention sedangkan bentuk perhatian yang dilakukan konsumen secara tidak sengaja disebut involuntary attention. Voluntary attention terjadi ketika konsumen secara aktif mencari tahu tentang informasi produk tersebut dari relevansi pribadi,sedangkan involuntary attention terjadi commit to user 39 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ketika konsumen ditunjukan sesuatu yang menarik yang tidak ada relevansinya dengan tujuan konsumen. Stimulus dengan ciri tersebut secara tidak langsung akan mendapat tanggapan perhatian dari konsumen. b. Persepsi Selektif (Selectif Attention) Perhatian konsumen yang muncul akibat konsumen memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap suatu produk sehingga pada saat itu konsumen bisa telah secara aktif mencari informasi terhadap produk tersebut dari berbagai sumber. c. Organisasi Persepsi Organisasi persepsi memiliki pemahaman bahwa konsumen mengelompokan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu (Setiadi 172:2003). d. Interpretasi Perseptual Merupakan proses terakhir dalam proses terjadinya persepsi yaitu interpretasi atas stimuli yang diterima oleh konsumen,secara tidak langsung seorang konsumen dalam memberikan interpretasi suatu produk maka akan membuka ingatan yang telah tersimpan dalam waktu yang lama (long term memory). Ingatan tersebut akan membantu konsumen dalam mengintepretasikan suatu produk berdasakan sti ulus yang telah ia terima. Hal yang sulit adalah ketika konsumen sulit dalam mengintepretasikan suatu stimulus yang sama commit to user 40 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id secara berbeda. Berikut adalah bagan yang akan menjelaskan langkah proses perseptual. F. Kerangka Pemikiran Dikutip dari buku Teori Kuesioner dan Analisis Data (Sunyoto 2013:55) citra merk suatu perusahaan dapat dilihat atau dinilai dari beberapa indikator di atas antara lain Kualitas Produk, Citra Sosial Perusahaan, Penetapan Harga yang dilakukan, Nilai yang diterima Konsumen, Perasaan Pribadi. Kualitas Produk Citra Sosial Citra Merk Penetapan Harga Nilai yang diterima Konsumen Perasaan Pribadi Gambar 2.3 Variabel Brand Image commit to user (Sumber : Sunyoto 2013) 41 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Kinerja Merk Indikator Kinerja Merk membahas tentang komitmen yang telah dijanjikan dari awal dalam membangun perusahaan. Beberapa bagian dalam indikator Kinerja Merk antara lain komitmen, kualitas, serta daya tahan produk. 2. Citra Sosial Variabel selanjutnya membahas tentang citra sosial,dalam bagian ini berbicara tentang pandangan masyarakat maupun konsumen dalam menilai citra seperti apa yang telah dibangun oleh perusahaan, apakah memiliki citra positif atau negatif. 3. Nilai yang diterima Konsumen Pada bagian berikutnya berbicara tentang nilai yang diterima konsumen,lebih berbicara tentang harga atau secara garis besar dilihat dari nilai sepadan yang telah diterima konsumen atas harga yang telah mereka bayarkan serta nilai jual kembali yang semakin meningkat. 4. Kepercayaan Konsumen Variabel ini akan membahas tentang kepercayaan konsumen yang telah menempati hunian tersebut terhadap kinerja serta kualitas layanan yang diberikan karyawan pada perusahaan tersebut. 5. Perasaan Pribadi Bagian ini berbicara tentang persepsi pribadi yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk milik perusahaan, dari perasaan pribadi inilah kemudian akan muncul citra atau image dalam benak konsumen. commit to user 42